Rks Dsn Spesifikasi Teknis

  • Uploaded by: Rizal
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rks Dsn Spesifikasi Teknis as PDF for free.

More details

  • Words: 3,440
  • Pages: 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARATNYA PASAL 1 URAIAN PEKERJAAN 1.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan ini adalah Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau menggunakan Sub Bidang Perawatan Bangunan Gedung (SP016), Sumber Dana yaitu Dana PNBP Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau Tahun 2019  Pengadaan Bangunan : - Pekerjaan Persiapan - Pekerjaan Lantai dan Dinding - Pekerjaan Kusen Pintu Eksisting dan Baru - Pekerjaan Pengecatan 1.2. Sarana Kerja dan Personil Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus tersedia : 1.2.1. Tenaga kerja terampil dan tenaga ahli yang sudah cukup memadai dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. Tenaga Kerja tersebut meliputi ; a. Site Manager, Pendidikan Minimal S1 Teknik Sipil, Pengalaman Minimal 5 Tahun, Memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT/K) Pekerjaan Keramik Lantai. b. Pelaksana Lapangan, Pendidikan Minimal D3 Teknik Sipil, Pengalaman Minimal 5 Tahun, Memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT/K) Pekerjaan Pengecatan. c. Pelaksana Lapangan, Pendidikan Minimal D3 Teknik Sipil, Pengalaman Minimal 5 Tahun, Memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT/K) Pekerjaan Kayu. d. Pelaksana Administrasi Lapangan, Pendidikan Minimal SMA/SMU Sederajat, Memiliki Sertifikat Komputer Pengalaman Minimal 3 Tahun.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

1.2.2

Alat-alat bantu seperti ;

Mesin Genset 5000 Watt 1 Unit, Mobil Pick Up 1 Unit,

Gerobak Sorong 3 Unit, Alat Pertukangan 3 Set, Komputer + Printer 1 Unit, alat penyipat datar (theodolit, water pass dan lain-lain) atau peralatan lain yang benarbenar diperlukan dan dipakai dalam pelaksanaan.

1.3. Cara Pelaksanaan Semua macam pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan keterampilan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Pada saat pembuktian kebenaran dokumen penawaran, pihak calon penyedia diwajibkan memaparkan (presentasi) metode pelaksanaan di depan pemilik (owner) oleh masing-masing personil yang dihadirkan. Gambar Bestek, Berita Acara Aanwijzing, petunjuk-petunjuk pelaksanaan dari produsen untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu serta petunjuk dari Ahli / Konsultan Pengawas.

1.4. Jenis dan Mutu Bahan Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan Keputusan Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan Menpan No. 472/Kpb/XII/1980, Nomor : 813/MENPAN/1980, Nomor 64/MENPAN/1980 tanggal 23 Desember 1980.

PASAL 2

SITUASI DAN UKURAN 2.1.

Situasi Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 merupakan Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau menggunakan Sumber Dana PNBP Tahun 2019.

2.1.1. Kontraktor wajib meneliti situasi medan, terutama keadaan bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim. 2.1.2. Kelalaian atau kekurang telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim. Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

2.2.

Ukuran 2.2.1. Ukuran-ukuran situasi yang digunakan di sini semuanya dinyatakan dalam cm (centimeter), kecuali ukuran-ukuran untuk baja (jika ada) yang dinyatakan dalam mm (millimeter). 2.2.2. Titik duga lantai (permukaan lantai) ditentukan ± 0,00 sesuai bangunan yang telah dibangun sebelumnya. 2.2.3. Di bawah pengamatan Konsultan Pengawas / Pengelola Teknis, Kontraktor diwajibkan membuat titik duga di atas tanah bangunan dengan tiang-tiang dari kayu mutu kelas II yang panjangnya minimum 200 cm, berpenampang 6 x 6 cm, semua sisinya diketam rata. Titik duga ini harus dijaga kedudukannya agar tidak terganggu selama pelaksanaan

pekerjaan

dan

tidak

boleh

dibongkar

sebelum

pekerjaan

selesai/mendapat izin dari Pengawas. 2.3.

Memasang papan bangunan (bouwplank) Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengamatan Pengawas dengan piket / patik yang dipancang kuat-kuat, dihubungkan dengan papan kayu yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm, diketam rata pada sisi atasnya.

PASAL 3

PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1. Izin Bangunan Izin Bangunan dan Perizinan lain secara administratif akan diurus oleh Pemberi Tugas. 3.2. Papan Nama Proyek Kontraktor harus membuat/memasang papan nama proyek sebelum pekerjaan tersebut dimulai dengan ketentuan yang disyaratkan baik mengenai ukuran papan maupun besarnya huruf.

3.3. Pembuatan jalan Lingkup Sementara Kontraktor diwajibkan membuat Jalan Lingkup Sementara sebagai sarana untuk mobilisasi kendaraan, dimana jalan sementara tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memikul beban alat – alat berat yang keluar masuk proyek dan pembuatan jalan sementara

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

tersebut diusahakan berada pada areal rencana jalan permanen dan pekerjaan ini harus dimintakan petunjuk konsultan pengawas / direksi lapangan.

PASAL 4

PEKERJAAN PEMBERSIHAN SITE BANGUNAN 4.1. Merupakan Pembersihan Site Bangunan pada daerah di mana akan dilaksanakan pekerjaan, dimana Bangunan tersebut harus bersih dari segala sesuatu yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Pembersihan ini dilakukan pada saat memulai hingga selesai bekerja. 4.2. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dikerjakan dengan baik dengan menggunakan peralatan manual atau mesin khusus dan mengikuti petunjuk konsultan pengawas.

PASAL 5 PEKERJAAN KAYU Lingkup Pekerjaan 6.5.1. Meliputi pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan tenaga kerja, alat-alat, dan bahanbahan sehubungan dengan pekerjaan kasar, pekerjaan bekesting, kayu halus dan mill work sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam gambar. 6.5.2. Melaksanakan pekerjaan kayu halus, yaitu pengadaan dan pemasangan kosen-kosen kayu, rangka partisi lapis dinding, multiplex tebal 6 mm, dan pekerjaan-pekerjaan kayu halus lain termasuk daun pintu, partisi kaca ruang kerja dan jendela kayu, seperti ditunjuk dalam gambar. 6.5.3. Mengadakan hubungan dan koordinasi kerja dengan bidang-bidang lain seperti : Pekerjaan pintu, jendela, dan pekerjaan kaca.

Persyaratan dan Bahan-Bahan 6.2.1. Kayu yang dipakai harus sesuai PPKI 1961 (NI – 5) lampiran 1, dari kayu belian, kelas I dan kelas II. Kayu kualitas baik, tua, kering, dan tidak bercacat, tidak pecah-pecah tidak terdapat kayu mudanya (spint), sesuai pasal III PPKI 1961 mutu A.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

6.2.2. Selama

pelaksanaan,

mutu

dan

kekeringan

kayu,

harus

dijaga

dengan

penyimpanannya ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas terutama kayu-kayu untuk kosen dan rangka pintu, dan rangka partisi dinding. 6.2.3. Sebagai bahan perekat untuk wallpaper dan lantai vinyl, antara kayu dapat dipakai minimal setaraf AICA AIBON putih atau bahan lain yang setaraf, sedangkan untuk penempelan lembaran tripleks dipakai perekat setaraf Herferin dengan bahan pengencer yang sesuai untuk itu, yang disetujui Konsultan Pengawas. 6.2.5. Jika ada perbedaan yang menyolok antara ukuran di lapangan dan ukuran dalam gambar rencana, hendaknya dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk disetujui cara-cara pemecahannya.

PASAL 6 PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN Lingkup Pekerjaan 8.1.1

Meliputi pengadaan dan pekerjaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan adukan dan plesteran dengan berbagai komposisi campuran, sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam gambar.

8.1.2

Mengadakan koordinasi dengan disiplin pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan dinding dan plesteran, yaitu seperti: 

Pekerjaan Pemasangan Keramik 20 x 25 cm



Pekerjaan Lapis Multiplex 6 mm



Pekerjaan Wallpaper



Pekerjaan Partisi Dinding Kaca



Pekerjaan Rangka Lapis Multiplex

Bahan 8.1.3

Semen Portland (PC) Semen untuk pekerjaan adukan dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan beton.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

8.1.4

Pasir Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras. Kadar lumpur yang terkandung di dalam pasir tidak boleh lebih dari 5% dan harus memenuhi persyaratan NI 3 PUBB 1970.

8.1.5

Air Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran adalah air dari PDAM setempat atau air sungai yang bersih, bebas dari lumpur dan zat asam/minyak.

8.2.4

Multiplex Multiplex yang dipergunakan adalah multiplex tebal 6 mm yang dikeluarkan dan di

produksi oleh pabrikan. Multiplex yang dianjurkan adalah Multiplex kls A yang mana bentuk dan ukurannya yang lebih presisi. Sehingga akan didapatkan permukaan dinding yang rata dan akan mempermudah pada saat dilakukan pemasangan wallpaper. 8.2

Persyaratan 8.2.1

Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat/mesin pengaduk di atas alas dari papan sehingga campuran benar tercampur, baru kemudian diaduk dengan air hingga merata dalam warna dan konsistensi. Adukan yang telah mulai mengeras harus dibuang. Melunakkan adukan yang telah mengeras tidak diperbolehkan.

8.2.2

Proporsi adukan, plesteran harus mengikuti proporsi campuran seperti tersebut di bawah ini:

Perbandingan

Penggunaan

1 PC : 2 PS

1. Untuk pemasangan dinding batako dan pasangan lain yang kedap air. 2. Untuk plesteran pekerjaan tersebut pada nomor 1 dan untuk plesteran pekerjaan beton yang kedap air. 3. Untuk pekerjaan pasangan keramik, pelapis

dinding

bagian

WC

dan

lainnya. 1 PC : 3 PS

Untuk plesteran beton bertulang yang tidak kedap air dan pasangan lantai keramik.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

1 PC : 4 PS

1. Untuk adukan ubin di bawah lantai. 2. Untuk plesteran sudut, lingir dan siar. 3. Untuk pasangan ubin yang menempel pada pasangan atau beton.

1 PC : 5 PS

1. Untuk pasangan dinding yang tidak kedap air. 2. Untuk semua plesteran dinding tidak kedap air, untuk bagian dalam maupun bagian luar.

8.3

Cara Pengerjaan 8.3.1

Sebelum pasangan plesteran dimulai, semua bidang dinding yang akan diplester, siar-siarnya harus dikeruk agar permukaannya menjadi kasar. Pekerjaan plesteran ini harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan ketelitian. Bidang-bidang plesteran yang tidak rata, berombak atau retak-retak harus diulangi dan diperbaiki.

8.3.2

Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinishing, dan selama proses pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retak-retak rambut akibat proses pengeringan yang terlalu cepat selama 7 hari.

8.3.3

Bidang-bidang beton yang tampak dan akan diplester, sebelumnya harus dipahat kasar dahulu, kemudian disiram/dibasahi dengan air semen agar plesteran dapat melekat dengan baik.

8.3.4

Plesteran untuk bidang/dinding yang akan dicat dengan cat tembok acrylic emulsion atau dilabur dengan bahan lain sebelumnya harus diratakan dengan acian dan digosok hingga halus dengan ampelas bekas pakai atau kertas pembungkus/zak semen.

8.3.5

Perbaikan bidang-bidang plesteran baik bidang baru yang dibongkar kembali dan diperbaiki lagi, harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga hubungan bidang plesteran benar-benar satu bidang yang rata, tidak retak-retak, dan terjadi ikatan yang benar-benar kuat.

8.3.6

Tebal plesteran bila tidak ditunjukkan lain dalam persyaratan dan gambar-gambar, adalah: a.

Untuk bidang batu cetak/batako, tebal minimum 20 mm.

b.

Untuk bidang konstruksi beton, tebal minimum 10 mm.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

PASAL 7 PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPISAN DINDING 9.1

Lingkup Pekerjaan 9.1.1

Meliputi pengadaan dan pemasangan semua jenis keramik 40x 40 untuk lantai dasar dan lantai vinyl untuk diatas, dinding seperti yang tertera atau disebutkan dalam gambar persyaratan.

9.1.2

Mengadakan koordinasi dengan disiplin lain yang berkaitan dengan pekerjaan pemasangan pelapis lantai maupun pelapisan dinding.

9.1.3

Persyaratan dan Bahan-Bahan 9.1.3.1

Sebelum bahan pelapis lantai atau dinding didatangkan ke site, contohcontoh semua bahan yang akan digunakan harus diajukan untuk dimintakan persetujuan dari Perencana/Konsultan Pengawas.

9.1.3.2 Keramik  Keramik 20 x 20 dipasang pada lantai WC.  Keramik 20 x 25 dipasang pada dinding WC  Keramik 40 x 40 dipasang pada Lantai Dasar  Vinyl Flooring pada Lantai I dan Tangga Bordes

9.1.3.3 Lantai beton bertulang Lantai bangunan, jika tidak ditunjukkan lain dalam gambar, adalah berlantai beton bertulang dengan penyelesaian plesteran halus 1 PC : 2 PS . 9.2

Cara Pengerjaannya 9.2.1

Lantai lapis keramik 40 x 40, 20 x 20 dan 20 x 25 cm a. Untuk lantai keramik dipasang di atas lantai beton bertulang. Pola pemasangan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. b. Keramik dipasang langsung di atas lantai beton dengan spesi adukan 1 PC : 3 PS tebal spesi minimal 4 mm. c. Celah antara keramik lebarnya maksimum 3 mm. Setelah pasangan cukup kering diisi pasta Tile Grout AM 50 yang sesuai dengan warna keramik lantai, kemudian dibersihkan dengan kain lap. d. Permukaan lantai keramik harus datar, water pas, bertekstur halus, anti slip.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

9.2.2 Pemotongan Keramik Pada

prinsipnya

pemotongan

keramik

harus

dihindarkan,

apabila

memang

dikehendaki dan terpaksa harus dipasang, maka potongan terkecil tidak boleh kurang dari ½ ukuran keramik. Pemotongan harus dilakukan dengan alat pemotong keramik dan dilakukan hati-hati agar hasil pemotongan rapi, kemudian sisi bekas potongan dihaluskan.

9.2.3 Pengawasan Pelaksanaan Sebelum pekerjaan keramik dilaksanakan, baik untuk lantai maupun pelapis dinding, Kontraktor harus mengadakan persiapan yang baik. Terutama persiapan yang menembus semua pekerjaan pemipaan, saluran keramik dan yang menembus dinding harus ditempatkan sesuai gambar. Sebelum pemasangan pelapisan dilaksanakan harus diadakan pemeriksaan dan disetujui Ahli Konsultan Pengawas. Pengawasan untuk pelapisan dinding terutama ditekankan pada pemasangan pipa-pipa listrik dan pipa-pipa saluran air, sehingga pembuatan lubang setelah dinding selesai dapat dihindarkan.

PASAL 8 PEKERJAAN KACA Lingkup Pekerjaan 10.1.1 Meliputi pengadaan dan pemasangan bahan, alat-alat pemotong, pembersih, penggosok tepi dan tenaga kerja untuk pemasangan kaca. 10.1.2 Mengadakan hubungan dan koordinasi kerja dengan bagian pekerjaan pintu, jendela, partisi, atap dan pekerjaan kaca lainnya. Persyaratan dan Bahan-Bahan 10.1.3 Contoh-contoh dari semua kaca yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Ahli Konsultan Pengawas. 10.1.4 Semua kaca yang dipakai produksi dalam negeri, kualitas baik dengan ketentuan tebal dan ukuran sesuai persyaratan dan ketentuan dalam gambar adalah 5 mm. Untuk salah satu sisi panjang lebih dari 1 m, harus memakai kaca dengan ketebalan 5 mm.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

10.1.5 Kaca yang dipakai di bagian dalam bangunan dan dinding ke arah luar bangunan dipakai jenis kaca Asahi Mas 5 mm (clear glass), flat glass dengan ketebalan sesuai gambar. 10.1.6 Dempul dan karet yang digunakan untuk memasang kaca pada kosen daun jendela agar tidak menimbulkan suara pada waktu menerima getaran, harus dari kualitas baik, produksi pabrik yang disetujui Ahli Konsultan Pengawas. 10.1.7 Dempul untuk memasang kaca pada waktu diterima dan akan digunakan di dalam kaleng, tidak boleh dalam keadaan kering dan sudah keras. 10.1.8 Bahan pembersih kaca harus diajukan dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Cara Pengerjaan 10.1.9 Periksa semua pekerjaan lain yang bersangkutan di tempat, sebelum mulai pekerjaan kaca. Laporkan kepada Konsultan Pengawas jika ada kelainan yang dapat mempengaruhi pekerjaan. 10.1.10

Kaca harus dipotong sedemikian rupa, menurut ukuran dan bentuk kosen dengan

kelonggaran yang cukup, sehingga bisa dipasang dengan mudah tanpa kekerasan dan tidak pecah waktu kaca berkembang. 10.1.11

Pasangan kaca pada kosen kayu, alur kayu harus dibersihkan, diplamour dan dicat

dengan lapisan cat minyak sebelum kaca dipasang. 10.1.12

Kaca dipasang dan dikukuhkan dengan memakai dempul kaca dan list kaca dipaku

dengan paku kuningan. Kaca yang telah dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada rangkanya, terutama pada sudut-sudutnya. 10.1.13

Setelah selesai dipasang, semua kaca harus dibersihkan dengan bahan-bahan yang

disetujui Konsultan Pengawas. Kaca-kaca yang retak, pecah, atau ada goresan-goresan harus diganti.

PASAL 9

Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Partisi Lingkup Pekerjaan - Meliputi penyediaan dan pemasangan, pengerjaan, tenaga kerja, peralatan, dan bahanbahan sehubungan dengan penyelesaian Pekerjaan Kusen, Pintu dan Partisi Dinding, sesuai persyaratan dan ketentuan dalam gambar. Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

11.1.1 Mengadakan koordinasi dan hubungan kerja dengan pekerjaan lain, seperti pekerjaan dinding dan pengecatan serta pekerjaan - pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan pekerjaankusen pintu dan jendela. Persyaratan dan Bahan-Bahan Apabila tidak ditentukan lain dalam gambar, semua persyaratan umum yang dipakai adalah Kusen Alumunium, Pintu Kayu Lapis Triplek/Plywood, Pintu Kaca, Jendela Alumunium+Kaca dan pekerjaan lain yang sudah dijelaskan secara khusus. Cara Pengerjaan 11.1.2 Daun pintu a. Periksalah semua ukuran-ukuran yang kritis di lapangan sebelum memulai pekerjaan ini. Perbedaan-perbedaan dan hal-hal lain yang tidak memuaskan, akan dapat mempengaruhi pekerjaan ini, supaya dilaporkan dan diajukan cara pemecahannya untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana. b. Pintu-pintu harus mempunyai kerenggangan pada tepi samping, atas dan bawah sebesar 1,58 mm. c. Semua tata cara penyediaan dan pengerjaan pada item ini mengacu pada Gambar Kerja dan Rencana Anggaran Biaya yang sudah dikontraktualkan.

PASAL 10 PEKERJAAN CAT DINDING DAN KILAT Lingkup Pekerjaan Meliputi pengadaan dan pengerjaan serta finishing pada semua permukaan sesuai dengan gambar, daftar-daftar dan persyaratan. Persyaratan dan Bahan-bahan 13.1.1 Untuk Bangunan gedung luar / dalam menggunakan cat tembok setara VINILLEX NIPPON. Untuk plafond menggunakan cat setara VINILLEX produk NIPPON PAINT. 13.1.2 Yang dimaksud dengan cat di sini meliputi seluruh pengecatan dinding dan plafond, tetapi tidak terbatas pada emulsi, enamel, vernish sealer, semen emulsion filler, dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir. 13.1.3 Semua cat yang akan dipakai harus didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam kemasan kaleng yang tidak lebih besar dari 5 gallon (14 liter), di mana tertera nama perusahaan Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

pembuatannya, petunjuk pemakaian, formula kode warna, nomor seri dan tanggal pembuatan. 13.1.4 Semua cat yang akan dipakai harus diajukan dulu contohnya untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, Pemakai bangunan dan direksi. 13.1.5 Plamur dan dempul untuk pekerjaan pengecatan tembok setara dengan NIPPON PAINT. Kayu dan besi sebaiknya digunakan merk yang sama dengan merk cat yang dipilih untuk dipakai. 13.1.6 Cat tembok yang dipakai setara dengan merk NIPPON PAINT. 13.1.7 Demikian pula untuk cat meni dan bahan pengencer sebaiknya dipakai dari produksi pabrik/merk yang sama dengan cat yang dipilih yaitu setara dengan NIPPON PAINT. 13.1.8 Untuk plitur yang akan digunakan harus dari kualitas baik , buatan dalam negeri yang disetujui Konsultan Pengawas. 13.1.9 Untuk cat kilat yang dipakai harus dari kualitas setara AVIAN PAINT, buatan dalam negeri yang disetujui Konsultan Pengawas. 13.1.10 Konsultan Pengawas berhak meminta melalui Kontraktor, pernyataan tertulis dari Distributor/Agen cat, bahwa bahan cat yang dipasok ke lapangan adalah asli. Macam Pekerjaan 13.1.11 Mengecat dengan cat tembok acrylic emulsion semua bidang dinding exterior dan interior, langit-langit dan lain-lain seperti dinyatakan dalam gambar. 13.1.12 Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang permukaan kayu, dinding serta lainlainnya yang nyata-nyata ada dan harus dicat seperti dinyatakan dalam gambar. 13.1.13 Memelitur, vernish, teak oil, bidang permukaan kayu seperti panil-panil daun pintu, dan lain sebagainya seperti tertera pada gambar, kecuali ditentukan dengan cat kayu. 13.1.14 Memeni dengan meni kayu untuk semua bidang kayu yang akan dicat dengan cat kayu termasuk bidang sambungan dan potongan kayu, memeni besi untuk semua bidang yang akan dicat dengan cat besi termasuk beugel, anker, baut dan sebagainya. Memeni semua permukaan bidang kayu dan besi yang akan ditanam dalam tembok. 13.1.15 Warna dari semua jenis cat dan daftar bahan akan ditentukan kemudian oleh Perencana/Konsultan Pengawas.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

13.2

Cara Pengerjaan 13.2.1 Sebelum memulai dengan pekerjaan pengecatan, semua hardware, accessories, fixtures dan sejenisnya harus disingkirkan dulu dan baru dikembalikan lagi setelah pekerjaan selesai. Seluruh pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PTI 1961. 13.2.2 Cat tembok Permukaan bidang dinding dengan plesteran sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosoknya memakai kain yang dibasahi air. Setelah kering diberi dempul/filter coat pada tempat-tempat yang berlobang sehingga tertutup, dan permukaannya rata. Sesudah kering dan keras lapisan ini digosok dengan ampelas agar halus, licin, kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali dengan roller 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik. Selewat minimum 12 jam lapisan cat berikutnya dapat dilaksanakan setelah lapisan pertama. Lapisan terakhir adalah cat mutu baik (produk Nippon paint).

13.2.3 Cat Kilat Pengecatan dilakukan dengan cara sesuai petunjuk dari pabriknya atau sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan kayu harus diampelas dengan kertas ampelas atau digosok dengan batu kambang kemudian dibersihkan dari semua kotoran. Setelah diberi cat dasar, lubang-lubang dari bekas paku, retak-retak dan catcat lain harus didempul dengan warna dempul yang sesuai dengan warna cat hingga permukaannya menjadi rata dan halus/licin baru kemudian dicat minimum 2 (dua) kali. Pengecatan dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari langsung, lapis demi lapis dengan jarak waktu minimum 12 jam setelah pengecatan pertama dilakukan.

PASAL 11 PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG Lingkup Pekerjaan Meliputi pengadaan, pemasangan seluruh alat-alat penyambung, pengunci dan penutup pegas dengan kelengkapannya yang berkwalitas baik, sesuai sistim, daftar perincian, gambar dan persyaratan lainnya. Persyaratan dan Bahan Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

14.1.1 Pengadaan semua atau sebagian peralatan harus produksi yang berkualitas baik. 14.1.2 Semua penutup pegas, mortice cylinder dead lock, lock set, handle dan back plate harus merupakan hasil dari suatu kelompok produk perusahaan yang terkenal baik. 14.1.3 Semua cylinder dari kunci-kunci harus diperlengkapi dengan minimal 2 (dua) buah anak kunci pengganti. 14.1.4 Pintu ruangan memakai kunci tanam minimal dengan sistem pengunci 2 (dua) slag. Engsel-engsel yang digunakan adalah engsel besar 4”

untuk pintu dan engsel 3”

untuk jendela kaca hidup dengan kualitas baik. 14.1.5 Slot tanam rambuncis untuk jendela kaca hidup, harus kwalitas baik. 14.1.6 Untuk alat-alat gantung dan kunci-kunci khusus, Kontraktor diwajibkan tetap mengajukan contoh- contohnya terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. Macam Pekerjaan 14.1.7 Mengadakan, memasang kunci tanam pada semua pintu sesuai rencana pada gambar. 14.1.8 Memasang 4 buah engsel pada setiap daun pintu dan 2 buah engsel pada setiap daun jendela sesuai per- syaratan dalam gambar. 14.1.9 Memasang slot rambuncis tanam pada daun pintu dan jendela kaca hidup pada bagian bawah. 14.1.10 Pada setiap jendela dipasang kait angin casement, slot rambuncis dan handle.

Cara Pengerjaan 14.1.11 Semua pemasangan harus dikerjakan dengan peralatan yang sesuai serta secara baik, rapi dan memenuhi syarat teknis dari pabrik, sehingga pintu-pintu & jendela dapat dibuka dengan mudah, lancar dan ringan. 14.1.12 Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga agar peralatan kunci dan penutuppenutup pegas terlindungi dari goresan, kerusakan dan cacat-cacat lain. 14.1.13 Sebelum penyerahan pekerjaan, semua pekerjaan kunci dan alat gantungan (hardware) harus diminyaki sehingga dapat bekerja dengan baik.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

PASAL 12 PEMBERSIHAN HALAMAN 18.1 Kontraktor diwajibkan memelihara kebersihan halaman tempat pekerjaan baik berupa sampah-sampah, gundukan tanah maupun bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan lain sebagainya. 18.2 Pembersihan dan kebersihan halaman setelah proyek selesai sampai dengan penyerahan kedua, menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 13 PENUTUP 19.1 Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini pada penjelasan kerja ternyata diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja. 19.2 Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan, akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakan bersama Pemberi Tugas.

Pontianak, Februari 2019 KONSULTAN PERENCANA CV. PRISMA ESTETIKA KONSULTAN

DEDDY ISMUYADI PATRA, ST Direktur

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Sanggau

Related Documents


More Documents from ""