Ri Psikolog.docx

  • Uploaded by: Farhani Rahmaida
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ri Psikolog.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,891
  • Pages: 10
TUGAS REKAYASA IDE MENGATASI MASALAH SISWA YANG SERING BERMAIN HANDPHONE DAN MENGOBROL SAAT PROSES PEMBELAJARAN

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Perkuliahan Telaah Kurikulum dan Buku Teks Oleh, FARHANI RAHMAIDA 7173144009 REG. C

PROGRAM STUDI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2018

KATA PENGANTAR Pujian dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya tetap diberi kesempatan untuk dapat membuat Rekayasa Ide ini. Rekayasa Ide ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata Psikologi Pendidikan, semoga Rekayasa Ide ini bisa menambah wawasan, pengatahuan dan manfaat bagi saya dan semua yang membacanya. Saya menyadari bahwa Rekayasa Ide ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.

Medan, 20 Mei 2018

Farhani Rahmaida Siregar

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1 1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Rumusan Maslah.......................................................................................1

1.3

Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II KAJIAN BERFIKIR...................................................................................3 BAB III PEMBAHASAN........................................................................................6 3.1

Pemecahan Masalah..................................................................................6

BAB IV PENUTUP.................................................................................................7 4.1

Kesimpulan................................................................................................7

4.2

Saran..........................................................................................................7

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang

Setiap siswa berangkat pagi untuk pergi kesekolah mencari ilmu yang akan diberikan oleh guru. Berbagai cara siswa untuk sampai ke sekolah dengan cara berjalan kaki karena rumahnya dekat dengan sekolah, menggunakan transportasi umum/online, bahkan diantar oleh orang tuanya. Setelah sampai disekolah tanggung jawab anak bukan lagi orang tuanya dirumah, melainkan tanggung jawab para guru disekolah. Banyak siswa memiliki semangat belajar yang sungguh – sungguh namun ada juga siswa yang malas untuk belajar. Kebiasaan buruk ini sering terjadi karena mata pelajaran yang tidak disukai oleh siswa, mengobrol saat belajar, bercanda dikelas, bermain hp, dan hal lainnya. Kebiasaan buruk yang dimiliki oleh siswa ketika bosan menyimak dan mendengarkan apa yang guru terangkan tidak lain adalah mengobrol untuk menghilangkan jenuh saat belajar. Kebiasaan seperti ini sering kali membuat guru kesal karena siswa tidak menghargai apa yang guru sampaikan dan menganggu konsentrasi siswa lainnya. Oleh karena itu banyak siswa yang tidak mengerti dalam pelajaran tersebut. Ini adalah hal sepele tapi mengapa pengaruhnya sangat membahayakan, selain ilmu yang tak dapat dicerna dan juga mendapat teguran dari guru. Sehingga siswa tidak bisa menjawab apa – apa ketika ditanya oleh guru. Penulisan makalah ini juga dilatar belakangi oleh tugas mini riset sebelumnya. Dimana peneliti menjumpai beberapa masalah yang mengakibatkan proses pembelajaran tidak produktif, untuk itu dibuatnya laporan ini guna pemecahan beberapa masalah yang terdapat dalam tugas mini riset sebelumnya. 1.2

Rumusan Maslah

Berdasarkan latar belakang diatas saya menuliskan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang menyebabkan siswa sering mengobrol atau bermain hp saat jam pelajaran? 2. Apa kebiasaan buruk siswa sering mengobrol atau bermain hp saat jam pelajaran bisa dihilangkan ? 3. Apa efek dari kebiasaan buruk siswa saat dikelas? 4. Bagaimana cara mengatasi siswa yang sering mengobrol dan bermain hp saat jam pelajaran?

1

1.3

Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas saya menuliskan tujuan penulisan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penyebabkan siswa sering mengobrol atau bermain hp saat jam pelajaran. 2. Untuk mengetahui kebiasaan buruk siswa sering mengobrol atau bermain hp saat jam pelajaran bisa dihilangkan. 3. Untuk mengetahui efek dari kebiasaan buruk siswa saat dikelas. 4. Untuk mengetahui cara mengatasi siswa yang sering mengobrol dan bermain hp saat jam pelajaran.

2

BAB II KAJIAN BERFIKIR Kebiasaan buruk mengobrol dan bermain hp. Pada saat guru menerangkan timbul karena berbagai factor dari pihak siswa maupun guru. Dari siswa sendiri menurut ahli pembelajaran yang bernama pembelajaran Prof. Dr. Alwi Suparman. M,sc “ Bahwa ketidak aktifan siswa ketika proses belajar dikelas merupakan kebiasaan buruk siswa yang bermula dari siswa tidak memiliki tanggung jawab akan kegiatan disekolah pada jam pelajaran, sehingga siswa kerap mengobrol pada saat guru menerangkan dan tidak menghargai guru yang berada didepan kelas saat menjelaskan pelajaran”. Ada pula siswa tidak memperhatikan guru pada saat menerangkan itu disebabkan siswa bosan dan jenuh dengan cara guru menerangkan kepada siswa tersebut sehingga mereka lebih memilih mengobrol dan bercanda dengan temannya dari pada mendengarkan guru yang sedang menerangkan namum tidak dimengerti dan hanya membuat para siswa mengantuk saat pelajaran berjalan. Hal ini yang menyebabkan banyak siswa yang tidak tau materi yang selama ini mereka pelajari contoh kasusnya ialah pelajaran sains, matematika, dan, sejarah. Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar mengajar adalah faktorfaktor yang menentukan terciptakan kondisi belajar yang kondusif, dinamis dan produktif bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Faktor – faktor tersebut secara garis besarnya diklasifikasikan ke dalam dua faktor yaitu faktor exsogen dan faktor endogen. Faktor eksogen adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiri dari faktor sosial dan non sosial. Sedangkan faktor endogen adalah factor yang berasal dari diri siswa, terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis a. Faktor Sosial Faktor-faktor sosial di sini adalah faktor yang berhubungan dengan kehadiran manusia, baik manusia itu ada (hadir), maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan artinya tidak langsung hadir yang dapat mengganggu proses belajar mengajar di kelas. Kehadiran seseorang atau orang lain pada waktu siswa sedang belajar dapat mengganggu suasana belajar dalam kelas. Misalnya ketika sesorang guru sedang menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dalam kelas, siswa-siswa kelas sebelahnya ribut/ gaduh karena tidak ada gurunya atau siswa-siswa disebelahnya sedang belajar menyanyi atau tiba-tiba seorang siswa yang terlambat hadir datang mengetuk pintu. Hal ini dapat mengganggu suasana belajar di kelas tersebut. Selain daripada itu kehadiran seseorang secara tidak langsung mempengaruhi juga suasana belajar dalam kelas. Misalnya pada waktu siswasiswa sedang mengerjakan soal-soal matematika, maka terdengar suara radio atau televisi yang sedangkan menyiarkan pertandingan bulu tangkis atau sepak bola antara kesebelasan Indonesia melawan kesebelasan Korea Selatan. b. Faktor Non Sosial 3

Faktor-faktor non sosial yang dapat mengganggu suasana belajar ini tak terbilang banyaknya antara lain dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor alam dan alat-alat perlengkapan atau fasilitas yang digunakan untuk belajar. Faktor alam misalnya keadaan cuaca. Cuaca yang agak panas tentu akan mempengaruhi belajar siswa di dalam kelas. Selain daripada itu juga waktu belajar. Belajar di waktu pagi hari tentu lebih baik dari pada belajar pada waktu sore hari. Mengenai hal ini telah banyak dilakukan penelitian oleh ahli-ahli pendidikan. Mengenai fasilitas dapat dicontohkan misalnya tempat belajar. Belajar di tempat yang tenang tentu akan lebih berhasil jika dibandingkan dengan belajar di tempat yang gaduh. Hal inipun telah banyak dilakukan penelitian. Selain dari pada itu dapat pula dicontohkan misalnya keadaan gedung. Keadaan gedung yang baik, jika dibandingkan dengan keadaan gedung belajar yang kurang baik, tentu suasana belajarnya akan berbeda. Kaadaan gedung yang baik ditunjang dengan fasilitas belajar yang cukup tentu akan membawa pengaruh pada suasana belajar yang baik. c. Faktor Fisiologis Faktor fisiologis individu juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa atau siswi. Faktor fisiologis adalah keadaan jasmani manusia. Keadaan jasmani siswa atau siswa yang segar tentu akan lain dengan keadaan jasmani yang tidak segar pada saat menerima pelajaran dalam kelas. Keadaan jasmani yang lelah tentu akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani siswa yang tidak lelah. Dalam kaitan ini perlu dijelaskan mengenai pengaruh nutrisi terhadap tonus jasmani manusia. Kekurangan kadar makanan mengakibatkan kurangnya tonus jasmani yang mengakibatkan timbulnya kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah, daya tahan rendah, konsentrasi rendah dan sebagainya. Hal ini tentu saja akan membawa pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa dalam kelas. Selain dari pada itu keadaan fungsi fisiologis juga mempengaruhi aktivitas belajar siswa terutama fungsi panca indera. Sampai saat ini telah terbukti bahwa diantara panca indera yang lima macam tersebut, mata dan telinga memegang peranan yang penting sekali dalam belajar. Penyelidikan-penyelidikan mengenai daya diskriminasi, kemampuan membuat orientasi, ketepatan dan kecepatan persepsi langsung bersangkut paut dengan fungsi panca indera ini. Lebih-lebih penglihatan ( mata ) dan pendengaran ( telinga ). Siswa yang selalu bertanya karena kurangnya pendengaran dan penglihatan tentu akan mengganggu aktivitas belajar di kelas. d. Faktor-Faktor Psikologis Belajar sebagai masalah psikologis disyaratkan oleh faktor-faktor psikologis. Faktor psikologis memegang peranan yang menentukan di dalam belajar. Karena itu sudah sepantasnya faktor-faktor ini mendapatkan pembahasan dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar dalam kelas. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor perhatian, faktor kognitif, faktor afektif, faktor konatif atau motivasi dan intelegensi. Apabila seorang guru dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor tersebu, makat seorang guru atau wali kelas akan mampu

4

mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menciptakan, mempertahankan dan mengembangkan situasi belajar mengajar yang efektif, kondusif dan produktif di dalam kelas dalam rangka mencapai tujuan sebagaimana yang telah digariskan di dalam kurikulum sekolah sesuai dengan tngkat dan jenis pendidikan masingmasing. Jadi beberapa factor yang menjadi penyebab anak suka membuat gaduh di kelas berdasarkan factor-faktor yang mempengaruhi belajar mengajar diantaranya: mencari perhatian guru, adanya teman yang mengajak bicara, proses pembelajaran yang kurang menarik, materi sulit di pahami dan di mengerti, media pembelajaran tidak sesuai, cara berkomunikasi guru yang monoton dan guru tidak ada di kelas.

5

BAB III PEMBAHASAN 3.1

Pemecahan Masalah

Pada kajian mini riset sebelumnya dijumpai berbagai masalah yang terjadi pada siswa, yaitu : 1) Pada saat presentasi banyak yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan. 2) Merapikan penampilan muka dengan menggunakan handphone. 3) Ada siswi yang mengobrol dengan temannya pada saat pembelajaran. 4) Siswa-siswi sibuk sendiri dengan tugasnya masing-masing yang tidak ada kaitannya dengan materi yang disampaikan. 5) Banyak yang pergi ke toilet dikarenakan siswa-siswi merasakan bosan dengan materi yang disampaikan. 6) Banyak siswa-siswi yang membuka sosial media di handphone nya masing-masing pada saat pembelajaran berlangsung. Maka dari permasalahan-permasalahan tersebut ditarik saya mengambil beberapa permasalahan untuk diberikan solusi yaitu penggunaan hp didalam kelas (yang terkait pada no.2 dan 6) dan mengobrol didalam kelas (no.3). Pada hakikatnya setiap permaslahan pasti memiliki jalan keluarnya masing-masing. Maka dari pada itu dalam pemecahan masalah siswa yang sering menggunakan hp dan mengobrol didalam kelas adalah dengan cara memberikan tanya jawab kepada siswa serta memberikan “Reward and Punishment” terhadap siswa yang tidak bisa menjawab. Penggunaan reward and punishment agar memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa. Diberikannya reward atau penghargaan terhadap siswa yang dapat menjawab pertanyaan berupa pemberian nilai tambahan. Sedangkan yang tidak menjawab akan diberikannya punishment atau hukuman. Penggunaan cara atau metode atau strategi tertentu sangat dibutuhkan untuk dapat membuat siswa menjadi aktif serta dapat berjalannya secara efek tif PBM.

6

BAB IV PENUTUP 4.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa pada setiap proses belajar mengajar memerlukan cara atau metode atau strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian para siswa agar dapat berperan aktif didalamnya agar proses belajar mengajar tersebut dapat berjalan dengan efektif. Hal tersebut harus disesuaikan dengan keadaan ataupun kondisi yang terdapat didalam kelas tersebut. Tidak ada suatu cara atau metode atau strategi yang paling baik atau bagus. Dikarenakan cara atau metode atau strategi tersebut dapat dikatakan baik atau bagus apabila dapat digunakan pada keaadaan atau kondisi yang tepat pula atau dibutuhkan kesesuaian didalamnya antara cara atau metode atau strategi dengan kondisi atau keadaan didalam kelas. Dalam penangan kasus penulisan yang saya buat bahwa siswa selalu bermain hp dan mengobrol saat materi pembelajaran sedang dimulai. Sehingga adanya factor factor yang mengakibatkan permasalahan tersebut terjadi baik dari guru ataupun siswanya. Maka diperlukan cara atau metode atau strategi baru untuk dapat mengalihkan perhatian mereka kepada pembelajaran materi. 4.2

Saran

Sebagai tenaga pendidik sebaik memerlukan referensi terhadap cara atau metode atau strategi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan keadaan atau kondisi kelas agar PBM dapat berjalan dengan efektif. Maka, seorang guru perlu memahami keadaan atau kondisi siswanya pula. Sebagai siswa sebaiknya didalam PBM kita harus menghormati guru yang menerangkan didalam kelas, karena guru tersebut sedang mentransfer ilmunya kepada kita. Apabila ilmu tersebut tidak terbagi dengan kita maka PBM disekolah tidak dapat dikatakan sukses atau berhasil.

7

Related Documents

Ri
May 2020 34
Ri
December 2019 40
Ri-pikm_bukui
May 2020 20
Dpr Ri
April 2020 21
Programme Ri
December 2019 30
Ri Bsmm3
May 2020 15

More Documents from ""