Pertemuan : 6
LEMBAR KERJA VI
Hari/ Tanggal :
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN
SKS
:2
Kode
:
Waktu : 10’
Jumat, 06-10-2017
Materi : Tupoksi Manajer dan Pemimpin. Indikator Capaian : Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan mensitesa tupoksi manajer suatu organisasi. Soal : 1. Deskripsikan tupoksi manajer menurut 2 orang ahli atau lebih? 2. Simpulkan tupoksi manajer berdasarkan jawaban no.1? Jawaban: 1. Deskripsi tupoksi (tugas pokok dan fungsi) manajer menurut para ahli: Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) secara umum merupakan hal-hal yang harus bahkan wajib dikerjakan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan program kerja yang telah dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi. Pengertian tugas pokok: Menurut Dale Yoder dalam Moekijat (1998:9), “The Term Task is frequently used to describe one portion or element in a job”(Tugas digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu unsur dalam suatu jabatan). Menurut Stone dalam Moekijat (1998:10), “A task is a specific work activity carried out to achieve a specific purpose”(Suatu tugas merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu). Tugas pokok Manajer: Menurut Atmosudirdjo (1975) adalah: o Menentukan segala apa yang harus dicapai atau diselesaikan (the setting of objectives) o Memimpin segala aktivitas dan segala sesuatunya untuk menyelenggarakan pencapaiannya (leading the activities towards accomplish-ments), dan o Membuat segala sesuatunya tercapai sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya (securing results according to predetermind objectives standards). Menurut Drucher dalam Wursanto (opcit) mengemukakan lima bagian pekerjaan pokok manajer, yaitu: o Menetapkan sasaran. Ia menentukan: apa yang akan dijadikan sasaran apa tujuan seharusnya dalam tiap-tiap bidang sasaran apa yang harus dilakukan dan mengadakan sasaran efektif o Mengorganisasi Menganalisis kegiatan, putusan dan hubungan yang diperlukan
Menggolong-golongkan pekerjaan Membagi pekerjaan Memecah-mecah kegiatan mengenai tugas-tugas yang dapat dimanajemeni Mengelompokkan unit dan tugas dalam struktur organisasi Memiliki orang untuk memanajemeni unit dan melakukan tugas yang harus dikerjakan o Memberi motivasi dan berkomunikasi Membentuk tim yang terdiri dari orang yang bertanggun jawab untuk berbagai tugas o Pengukuran Manajer menentukan ukuran dan beberapa factor yang baik untuk karya perusahaan atau untuk setiap orang yang ada dalam perusahaan o Mengembangkan orang termasuk dirinya Pengertian Fungsi Menurut KBBI, fungsi merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Fungsi-fungsi Manajemen Menurut George R. Terry (POAC), Planning(Perencanaan), Organizing(Pengorganisasian), Actuating(Pelaksanaan), dan Controlling(Pengendalian). Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management” (POC), Planning, Organizing, dan Controlling. Menurut Nickels & McHugh (PODC), Planning, Organizing, Directing, dan Controling. Menurut Richar W Griffin (POLC), Planning, Organizing, Leading, dan Controling. Menurut Ernest Dale (POSDIRC), Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing, dan Controling. Menurut Henry Fayol (POCCC), Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan Controlling. 2. Kesimpulan Tupoksi Manajer pada no.1: Tugas pokok adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang paling utama dan rutin dilakukan oleh para pegawai dalam sebuah organisasi yang memberikan gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi demi mencapai tujuan tertentu. Dan Fungsi adalah kegunaan suatu hal atau daya guna dalam suatu pekerjaan yang dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang dilaksanakan oleh para pegawai yang memiliki aspek khusus serta saling berkaitan satu sama lain menurut sifat atau pelaksanaannya untuk mencapai tujuan tertentu dalam sebuah organisasi. Nama
: FARHANI RAHMAIDA
NIM
: 7173144009
Prodi/ Fakultas
: PEND. ADM. PERKANTORAN/ FE
Kelas
:C
Nilai :
Paraf Dosen:
Pertemuan : 6
LEMBAR KERJA V
Hari/ Tanggal :
MATA KULIAH KEPEMIMPINAN
SKS
:2
Kode
:
Waktu : 10’
Jumat, 06-10-2017
Materi : Gaya-gaya Kepemimpinan. Indikator Capaian : Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan menyintesiskan dan memilih gaya kepemimpinan yang tepat. Soal : 1. Deskripsikan gaya-gaya kepemimpinan menurut 2 orang ahli atau lebih! 2. Simpulkan gaya-gaya kepemimpinan berdasarkan jawaban no.1? 3. Menurut Saudara gaya kepemimpinan yang bagaimana yang terbaik diterapkan di Sekolah. Jawaban: 1. Gaya-gaya Kepemimpinan: Menurut Lippits dan K. White Menurut Lippits dan White, terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu otoriter, demokrasi, liberal yang mulai dikembangkan di Unversitas Lowa. a) Otoriter Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: o Wewenang mutlak berada pada pimpinan o Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan o Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan o Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan o Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara ketat o Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan o Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat o Tugas-tugas dari bawahan diberikan secara instruktif o Lebih banyak kritik daripada pujian o Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat o Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat o Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman o Kasar dalam bersikap o Tanggung jawab dalam keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan b) Demokratis Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar besedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: o Wewenang pimpinan tidak mutlak
o o o o o o
Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan Komunikasi berlangsung timbal balik Pengawasan dilakukan secara wajar Prakarsa datang dari bawahan Banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan pertimbangan o Tugas-tugas dari bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan daripada instruktif o Pujian dan kritik seimbang o Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas masing-masing o Pimpinan kesetiaan bawahan secara wajar o Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak o Terdapat suasana saling percaya saling hormat menghormati, dan saling menghargai o Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung secara bersama-sama c) Liberal atau Laissez Faire Kepemimpinan gaya liberal atau Laisssez Faire adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan dengancara berbagai kegiatan dan pelaksanaanya dilakukan lebih banyak diserahkan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan ini bercirikan sebagai berikut: o Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan o Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan o Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan o Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan o Hampir tiada pengawasan terhadap tingkah laku o Prakarsa selalu berasal dari bawahan o Hampir tiada pengarahan dari pimpinan o Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok o Kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok o Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perseorangan Menurut Gillies (1996) Gaya kepemimpinan berdasarkan wewenang dan kekuasaan dibedakan menjadi empat yaitu: a) Otoriter Merupakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau pekaryan. Menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin. Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan keputusan. Informasi yang diberikan hanya pada kepentiungan tugas. Motivasi dengan reward dan punishment. b) Demokratis Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan kekuatan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan dalam penerapannya. Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka. c) Partisipatif
Merupakan gabungan antara otoriter dan demokratis, yaitu pemimpin yang menyampaikan hasil analisis masalah dan kemudian mengusulkan tindakan tersebut pada bawahannya. Staf dimintai saran dan kritiknya serta mempertimbangkan respon staf terhadap usulannya, dan keputusan akhir ada pada kelompok. d) Bebas Tindak Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi. Staf/bawahan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendalian secara minimal. 2. Kesimpulkan gaya-gaya kepemimpinan pada no.1: Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian, yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic, yaitu gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire, yaitu gaya pemimpin yang hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Gaya Kepemimpinan Partisipatif, yaitu gaya pemimpin yang pada awalnya memberikan pendapat, pemikiran, usulan atau analisisnya, kemudian melemparkan kepada anggotanya untuk dikritisi dan memberikan saran. Sehingga hasil akhirnya ditemtukan pada kelompok. Gaya Bebas Tindak, yaitu gaya pemimpin yang memberikan kebebasan kepada kegiatan pekerjaan karyawannya sesuai dengan caranya sendiri. 3. Menurut saya, gaya kepemimpinan yang terbaik diterapkan di Sekolah adalah Gaya Kepemimpinan Demokratis atau Democratic. Alasannya, karena pada gaya kepemimpinan tersebut sesuai dengan penerapannya kepada sekolah yang seharusnya memberikan wewenang secara kepada siswa. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan siswa sebagai suatu tim yang utuh. Siswa berhak atau bebas memberikan pendapatnya. Sehingga membuat siswa memiliki tanggung jawab, rasa memiliki, serta solidaritas yang tinggi atas sekolahnya. Nama
: FARHANI RAHMAIDA
NIM
: 7173144009
Prodi/ Fakultas
: PEND. ADM. PERKANTORAN/ FE
Kelas
:C
Nilai :
Paraf Dosen: