Revisi Resiko.docx

  • Uploaded by: valen
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Revisi Resiko.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,802
  • Pages: 17
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkatNya, maka makalah yang berjudul “Hubungan Antara Risiko Finansial Dan Rasio Likuiditas” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Risiko Finansial di program studi manajemen Fakultas ekonomi pada Universitas Prima Indonesia. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dianty Putri Purba S.E., M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Risiko Finansial dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 31 Oktober 2018

Penulis

1

DAFTAR ISI Kata Pengantar..........................................................................................1 Daftar Isi………………………………………………………….………2 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………...3 A. LATAR BELAKANG………………………………………………....3 B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………. .4 C. TUJUAN……………………………………………………………....4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….........5 A.

Pengertian …………………………………………………………...5 1. Manajemen Resiko…………………………………………………..5 2. Resiko Finansial……………………………………………...……...7 3. Rasio likuiditas…………………………………………...………….7

B.

Tujuan……………………………………………………………….11

C.

Kelemahan dalam penggunaan rasio likuiditas untuk menilai resiko

finansial ……………………………………………………………..……..14 D.

Hubungan antara resiko finansial dan rasio likuiditas………………14

BAB III KESIMPULAN……………………………………………..…. .15 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...16

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata “Resiko” dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Berbagai macam resiko, seperti resiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan, resiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika resiko-resiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal. Resiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita pahami dan sepakati bersama bahwa tujuan berwirausaha adalah membangun dan memperluas keuntungan kompetitif dalam organisasi.

Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan.

Bagaimana jika

kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar, dan walaupun mengalami kerugian sangat kecil sekali. Misalnya membeli lotere. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar, tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli lotere relatif kecil. Apakah ini juga tergolong resiko? Jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap resiko.

Mengapa resiko harus dikelola? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena resiko mengandung biaya yang tidak sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan sepatu yang mengalami kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat asset yang terbakar (misalnya gedung, material, sepatu setengah jadi, maupun sepatu yang siap untuk dijual). Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa beroperasinya perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat lainnya adalah macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya arus kas yang akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis tersebut. 3

Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko. Peran dari manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate

governance,

mengoptimalkan strategic

management,

mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak. Secara finansial tolok ukur kemampuan perusahaan dalam perspektif keuangan perusahaan adalah konsep likuiditas , solvabilitas dan rentabilitas. Ketiga konsep tersebut secara umum menggambarkan kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka pendek, jangka panjang serta kemampuan menghasilkan laba. Konsep tersebut dapat diterapkan pada laporan keuangan perusahaan pada umumnya. Konsep likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi dalam jangka pendek. Perusahaan yang mampu memenuhi segala kewajiban dikatakan perusahaan tersebut adalah likuid sedangkan bila tidak mampu memenuhi kewajibannya dikatakan perusahaan adalah illikuid. Dengan demikian maka likuiditas badan usaha berarti kemampuan perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajibannya pada saat ditagih. Apabila kemampuan membayar tersebut dihubungkan dengan kewajiban untuk operasional perusahaan maka dinamakan likuiditas perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan apakah perusahaan setiap saat dapat memenuhi pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan, misalnya untuk membeli bahan baku dan membayar gaji pegawai.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan hal-hal apa saja yang akan dikaji oleh penulis. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apa itu pengertian resiko finansial dan rasio likuiditas? 2. Bagaimana hubungan antara risiko finansial dan rasio likuiditas? 3. Apa kelemahan dalam penggunaan rasio likuiditasuntuk menilai resiko finansial? C. Tujuan Tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini selain sebagai tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko Finansial juga sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apa itu pengertian resiko finansial dan rasio likuiditas? 2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara risiko finansial dan rasio likuiditas? 3. Untuk mengetahui Apa kelemahan dalam penggunaan rasio likuiditas untuk menilai resiko finansial? 4

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian 1. Manajemen Resiko Manajemen Risiko adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko yang tidak dapat diterima. Dalam hal ini risiko berhubungan dengan pendekatan atau metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam bisnis. Dalam KBBI arti kata risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu tindakan. Ketidakpastian ini bisa berupa ancaman, pengembangan strategi, dan mitigasi risiko. Dalam perusahaan, pengertian manajemen risiko atau enterprise risk management (ERM) adalah suatu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan aktivitas sebuah organisasi untuk meminimalisir resiko pendapatan perusahaan. Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen juga menjelaskan tentang definisi manajemen risiko, diantaranya adalah: 1. COSO Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), pengertian manajemen risiko atau Enterprise Risk Management (ERM) adalah sebuah proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen dan personil lainnya, diterapkan dalam penetapan strategi dan di seluruh perusahaan, yang dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat mempengaruhi entitas, dan mengelola risiko, untuk memberikan keyakinan memadai, tentang pencapaian tujuan entitas. 2. Fahmi Menurut Fahmi pengertian manajemen risiko adalah bidang ilmu yang secara spesifik membahas mengenai bagaimana organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan semua permasalahan dengan menggunakan pendekatan manajemen secara sistematis dan komprehensif. 3. Djojosoedarso

5

Menurut Djojosoedarso manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Manajemen risiko ini meliputi aktivitas merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkoordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko. 4. Tampubolon Menurut Tampubolon pengertian Manajemen Risiko adalah proses yang terarah dan bersifat proaktif yang bertujuan untuk mengakomodasi kemungkinan gagal pada salah satu atau sebagian dari sebuah transaksi atau instrumen. 5. Dorfman Menurut Dorfman arti manajemen risiko adalah suatu proses logis dalam usaha untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian. 6. Smith Menurut Smith definisi manajemen risiko adalah proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang bisa mengakibatkan kerugian perusahaan (baca: Pengertian Perusahaan) tersebut. 7. Djohanputro Menurut Djohanputro, pengertian manajemen risiko adalah proses identifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan risiko, memonitor dan pengendalian penanganan risiko, yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. 8. Bramantyo Menurut Bramantyo, pengertian manajemen risiko adalah proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, serta mengembangkan alternatif penanganan risiko.

6

2. Resiko Finansial Resiko finansial artinya adalah resiko perusahaan terkait pembiayaan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan agar perusahaan tersebut bisa beroperasi. Biaya untuk menjalankan perusahaan biasanya dapat dibiayai berdasarkan dua sumber, yaitu : a.

Pembiayaan internal, yaitu pembiayaan yang dananya diperoleh dari dana yang

dihasilkan perusahaan b.

Pembiayaan eksternal, yaitu pembiayaan yang dananya diperoleh dari luar perusahaan

misalnya pinjaman bank. Resiko finansial juga harus diperhitungkan oleh perusahaan agar jalannya perusahaan dapat dipastikan keberlangsungannya. Resiko finansial timbul akibat ketidakpastian target keuangan sebuah usaha atau ukuran keuangan perusahaan. Target keuangan usaha adalah besaran target yang ditetapkan oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan ukuran keuangan usaha adalah kondisi keuangan usaha yang bisa berupa arus kas dan laba usaha.

3. Rasio likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuidasi perusahaan. Posisi keuangan jangka pendek atau likuidasi dapat dinilai dengan menggunakan rasio sebagai alat untuk menganalisis saat mau menginterprestasikan data keuangan. Secara kata sederhananya, rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan mampu atau tidaknya perusahaan membayar utang jangka pendeknya.

Dengan adanya rasio inilah, perusahaan dapat dikatakan likuid atau ilikuid. Likuid berarti perusahaan itu mampu memenuhi kewajibannya, sedangkan ilikuid adalah ketidak mampuan perusahaan memenuhi kewajibannya. Rasio likuiditas sendiri dibagi menjadi 3 jenis cara pengukurannya, yaitu : a. Current Ratio (Rasio Lancar) Dalam rasio ini akan diketahui sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau utang lancarnya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar maka artinya semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban utang lancarnya.

7

Tingginya rasio lancar dapat menunjukakan adanya uang kas berlebih yang bisa berarti dua hal yaitu besarnya keuntungan yang telah diperoleh atau akibat tidak digunakannya keuangan perusahaan secara efektif untuk berinvestasi. Jadi cara mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya adalah dengan membandingkan Aktiva lancar dengan Utang lancar perusahaan tersebut. Rumus : AktivaLancar -------------------UtangLancar Contoh soal: Perusahaan PT. Wahyuni Mandiri mempunyai aktiva lancar sebanyak Rp.150.000.000 namun untuk utang lancarnya sebanyak Rp.75.000.000. Hitunglah Rasio Lancarnya dari perusahaan PT. Wahyuni Mandiri ? Diketahui : Aktiva

Lancar

Hutang

Lancar

= =

Rp. Rp.

140.000.000,75.000.000,-

Rasio Lancar = ? Jawaban : RasioLancar= Aktiva Lancar / HutangLancar RasioLancar= Rp150.000.000,- / Rp. 75.000.000,Rasio Lancar = 2 Berarti setiap rasio lancar sebesar Rp2,- perusahaan tersebut sudah mampu melunasi utangnya

8

b. Quick Ratio (Rasio Cepat) Dalam rasio ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar atau tanpa memperhitungkan persediaan karena persediaan akan membutuhkan waktu yang lama untuk diuangkan dibandingkan dengan asset lainnya. Rasio ini terdiri dari piutang dan surat-surat berharga. Jadi semakin besar rasio, semakin baik juga posisi keuangan perusahaan itu. Jika hasilnya mencapat 1 : 1 atau 100% maka ini akan berakibat baik jika terjadi likuidasi karena perusahaan akan mampu untuk membayar kewajibannya. Rumus : Aktiva Lancar – Persediaan ---------------------------------------Utang dagang

Contoh soal: Perusahaan X memiliki aktiva lancar senilai 15 miliar, inventaris senilai 3 miliar dan kewajiban lancar senilai 6 miliar. Maka Rasio Cepatnya Adalah ?

Jawaban : Rp.15.000.000.000 – Rp3.000.000.000 ---------------------------------------Rp6.000.000.000 Hasil : 2

9

c. Cash Ration (Rasio Kas) Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban jangka pendek yang ditunjukan dari tersediannya dana kas atau setara kas seperti rekening giro. Jika rasio menunjukkan 1 : 1 atau 100% atau semakin besar perbandingan kas dengan utang maka akan semakin baik. Rumus : Kas + Bank -------------------Utang Lancar Contoh soal: Perusahaan PT.Xyz memiliki aktiva lancar sebanyak 100 juta yang diantaranya 30 juta adalah bentuk uang tunai dan 20 juta adalah rekening giro di bank. Sedangkan utang lancarnya sebesar 70 juta. Berapakah Rasio Kas perusahaan PT.Xyz ? Kas dan Setara Kas = Rp. 50 juta (Rp. 30 juta + Rp. 20 juta) Hutang lancar = Rp. 70 juta Rasio Kas = ? Jawaban : Rasio Kas = (Kas + Setara Kas) / Hutang Lancar Rasio Kas = Rp. 50 juta / Rp. 70 juta Rasio Kas = 0,71 kali Jadi Rasio Kas pada perusahaan PT. XXZZ adalah sebesar 0,71 kali Penilaian terhadap Rasio Kas (Cash Ratio) Berarti jika disuruh melunasi utangnya, PT.XXZZ ini hanya mampu melunasi 0.71 kali atau 71% kewajibannya saja. Yang artinya perusahaan XXZZ ini masih lumayan beresiko dan tidak sehat untuk ukuran likuiditas yang sesungguhnya. Namun jika tingginya kas/aktiva lancar suatu perusahaan tingginya 5kali drpada pengeluaran atau utang lancar, maka perusahaan dianggap tidak produktif dan tidak efektif dalam mendayagunakan asetnya karena dianggap terlalu banyak dana yang menganggur.

10

B. Tujuan 1. Tujuan Manajemen Resiko Tujuan Manajemen risiko adalah sebagai berikut : a.

Melindungi Perusahaan

Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan. b.

Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan. c.

Mendorong Manajemen Agar Proaktif

Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan. d.

Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati

Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama. e.

Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara berkesinambungan. f.

Sosialisasi Manajemen Risiko

Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan pentingnya manajemen risiko.

Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan : a. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan. b. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensial resiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan : 1.

Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspetasi arus kas perusahaan.

Aliran arus kas yang stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai 11

kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan kebangkrutan atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual. 2.

Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perushaan untuk berkonsentrasi pada

resiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai resiko suku bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada prosuksi dan pemasaran. 3.

Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari

manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi. Produk derivative juga memungkinkan dana pensiun yang dikelolah pemberi kerja memperoleh imbalan yang lebih tinggi dengan memberi kesempatan untuk berinvestasi dalam instrumen tertentu tanpa harus membeli atau menjual instrument terkait secara nyata. Akhirnya, karena kerugian yang ditimbulkan oleh resiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi resiko yang dihadapi oleh konsumen.

12

2. Tujuan Rasio Likuiditas a.

Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Hal ini berarti, kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan tanggal dan bulan tertentu.

b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Hal ini berarti, jumah kewajiban yang berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar. c. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah. d. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. e. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Universitas Sumatera Utara f. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan hutang. g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode. h. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing- masing komponen yang ada di aktiva lancar dan hutang lancar. i. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini. Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana kreditor, investor, distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas

13

C. Kelemahan Rasio Likuiditas a.

Kesulitan

dalam

memilih

rasio

yang

tepat

yang

dapat

digunakan

untuk

kepentingan pemakainya, b.Memiliki keterbatasan teknik c.Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio, d. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron

D. Hubungan antara Resiko Finansial dan Rasio Likuiditas Jadi hubungan antara resiko finansial dan rasio likuiditas itu sendiri adalah setiap perusahaan pasti memiliki yang Namanya resiko keuangan ataupun resiko finansial yang dapat merugikan dana perusahaan tersebut, jadi maka setiap perusahaan harus menerapkan rasio likuiditas untuk mengukur kestabilan aktiva lancar perusahaan tersebut agar jika sewaktuwaktu muncul dana mendadak, maka perusahaan itu siap untuk menghadapinya. Dana mendadak tidak dapat kita prediksi, jadi rasio likuiditas selain membantu kita untuk menghitung kas kita agar kita tahu sebaik mana aktiva lancar perusahaan kita dan sestabil mana perusahaan kita dalam membayar utang lancarnya, ia juga membantu kita agar kita lebih mempersiapkan kas kita untuk dana mendadak.

14

BAB III KESIMPULAN

Jadi dapat kita simpulkan bahwa manajemen resiko itu adalah ilmu yang mempelajari tentang cara meminimalisirkan resiko-resiko yang akan mengganggu pertumbuhan perusahaan tersebut baik dalam financial maupun non financial. Resiko finansial sendiri adalah resiko-resiko yang dapat timbul tiba-tiba tanpa dapat kita prediksi yang dapat merusak atau menjatuhkan keuangan perusahaan maka untuk itu kita harus memiliki rasio likuiditas yang dapat membantu menilai apakah perusahaan kita dapat membayar utang lancar perusahaan dengan baik atau tidak, dapat atau tidak perusahaan menutupi pengeluaran perusahaan yang mendadak.

15

DAFTAR PUSTAKA https://radenwinata.com/pengertian-jenis-rumus-analisis-rasio-likuiditas.html https://www.jurnal.id/en/blog/2018/mengenal-pengertian-dan-fungsi-analisa-rasio-keuanganperusahaan https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2012/10/pertemuan-08-penggunaan-rasiokeuangan-dalam-manajemen-risiko-keuangan.pdf https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-risiko.html

16

HUBUNGAN ANTARA RISIKO FINANSIAL DAN RASIO LIKUIDITAS DISUSUN KELOMPOK 3

OLEH : SONIA THRESIA PARDEDE

163304020321

KENNY MOK SA

163304020412

JESINDA PATRICIA

163304020433

FERREN

163304020435

MANAJEMEN PEMASARAN SORE A SEMESTER 5

MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL PRODI S1 - MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN 2018 17

Related Documents

Revisi Bkd.docx
May 2020 23
Revisi Kb.docx
October 2019 39
Revisi 1rtff
May 2020 23
Revisi Jiwa.docx
December 2019 40
Proposal Revisi
August 2019 50

More Documents from "Sovia Muspah"

Asuransi Kerugian.docx
October 2019 28
Revisi Resiko.docx
October 2019 20
Kata Pengantar.docx
May 2020 12
Semaforo.docx
May 2020 0