Review Talkshow Millenial Cerdas Memilih.docx

  • Uploaded by: Dinda Deayu Alfian
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Review Talkshow Millenial Cerdas Memilih.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 633
  • Pages: 2
Gerakan Cerdas Memilih dengan tagline Memilih Itu Juara merupakan program nasional yang digelorakan RRI se-Indonesia untuk membantu KPU dan pemerintah menyukseskan agenda nasional pesta demokrasi di Indonesia, Pemilu 2019. dalam rangka Pemilu 2019, RRI mengambil peran untuk memberi pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat, terkhusus pemilih pemula dan pemilih milenial agar tumbuh kesadaran menggunakan hak pilihnya secara baik dan tepat. Pemilu Serentak 2019 siap digelar pada 17 April 2019 mendatang. Tahun ini, menjadi kali pertama pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan anggota Legislatif.

1. 2. 3. 4. 5.

Presiden dan Wakil Presiden Anggota Dewan PerWakilan Rakyat RI (DPR-RI) Anggota Dewan PerWakilan Daerah (DPD) Anggota Dewan PerWakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Anggota DPRD Kabupaten/Kota—kecuali DKI Jakarta yang hanya empat kertas suara tanpa DPRD Kabupaten/Kota Dalam hal ini, Generasi muda pun jadi sasaran utama. Partisipasi politik generasi milenial tentu sangat berpengaruh karena dari persentase jumlah pemilih, generasi milenial menyumbang suara cukup banyak dalam keberlangsungan Pemilu 2019. Dengan peran generasi milenial sebagai pemilih yang memiliki sumbangsih terhadap suara hasil pemilihan yang cukup besar, maka posisi generasi milenial menjadi sangat strategis untuk menjadi objek sasaran pemungutan suara. Agar tak salah pilih, generasi milenial perlu memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang pemilu sehingga dapat menjadi pemilih yang cerdas.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui program-program serta dan visi-misi usungan para calon. Salah satunya menyaksikan debat calon Presiden yang digelar secara langsung dan kita dapat menyaksikannya di televisi. Selain itu, kita dapat menelaah rekam jejak digital atau track record digital dari para calon melalui sumber-sumber terpercaya. Pemilih haruslah menempatkan diri secara netral dan objektif. Sebagai generasi muda kita harus turut serta mencerdaskan masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas,sehingga masyarakat tidak menilai para calon hanya berdasarkan opini publik dan pendapatpendapat yang seringkali tidak memiliki landasan yang jelas.

setiap narasumber saat talkshow hari ini mengingatkan bahwa peran media massa saat ini seperti di tengah banjirnya informasi, para kaum milenial ini harus berpikir kritis. Bisa membedakan mana informasi yang hoaks dan mana yang fakta. Untuk itu, saat memilih nanti menggunakan hati nurani, nalar, dan juga rasio untuk menentukan pemimpin pada pemilu yang akan datang. Pilihlah pemimpin yang peka dengan lingkungan dan mempunyai visi serta misi yang jelas. dan kaum millennial jangan sampai terpengaruh dengan berita atau isu yang tidak jelas sumbernya.

Menurut gubernur mahasiswa, Jadi disini media massa, seperti RRI berfungsi untuk mengawal pemilih dan memberi informasi.

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) meluncurkan situs pintarmemilih.id untuk memberikan informasi secara lengkap kepada para pemilih pada Pemilu 2019 tanggal 17 April mendatang baik Pileg maupun Pilpres. Platform ini merupakan hasil kerja sama antara Perludem, KPU, Bawaslu, Google Indonesia, Cek Fakta, rumahpemilu.org dan Kok Bisa. Pintar Memilih itu dibuat untuk pemilih supaya bisa datang ke TPS dengan informasi yang memadai. Situs ini sangat berguna untuk kalangan millennial yang ingin mengetahui siapa-siapa saja calon legislative dari masing-masing provinsi di Indonesia. Lima surat suara :

Abu-abu: Surat suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden. Kuning: Surat suara untuk memilih anggota DPR RI. Merah: Surat suara untuk memilih anggota DPD RI. Biru: Surat suara untuk memilih anggota DPRD Provinsi. Hijau: Surat suara untuk memilih DPRD Kabupaten/Kota.

Adakah sanksi bagi peserta Pemilu yang melakukan politik uang selama Pemilu? Ada. Apabila peserta Pemilu memberikan uang atau menjanjikan uang baik secara langsung maupun secara tidak langsung kepada peserta kampanye Pemilu, maka dapat dihukum pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 24 juta rupiah. Apabila peserta Pemilu memberikan uang atau menjanjikan uang pada masa tenang baik secara langsung maupun secara tidak langsung dapat dihukum pidana penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak 48 juta rupiah. Apabila peserta Pemilu memberikan uang atau menjanjikan uang pada hari pemilihan dapat dihukum pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak 36 juta rupiah. Untuk itu, kontribusi didalam pemilihan ini merupakan wujud tanggung jawab terhadap nasib bangsa.

Related Documents


More Documents from "Hikari Sota"