Disusun oleh :
Dinda Nurul Alfian (07011381823130) Safa Tasya Anomi (07011381823129) M. Lindhu Saptha (07011381823132) Salsabila Pratiwi (07011381823128) Riski Amanda (07011381823131) Tasha Putri P. (07011381823127) Dosen Pembimbing : Veronica Verbi, S.Sos, M.Si FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN AJARAN 2018/2019
Materi yang akan Dibahas : 1. Pengertian Ras dan Etnis 2. Munculnya Identitas Multiras 3. Kelompok Dominan dan Minoritas 4. Konstruksi Identitas 5. Prasangka 6. Diskriminasi Individu dan Institusi 7. Pola Global antar Kelompok
Pengertian Ras dan Etnis Ras (dari bahasa Prancis race, dari bahasa Latin radix, "akar") adalah sistem klasifikasi yang dipergunakan untuk mengkategorikan banyak manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal usul geografis, tampang jasmani, dan kesukuan yang terwarisi.
Etnis berasal dari kata ethnos (suatu kata Yunani yang berarti “rakyat” atau “bangsa”), etnis merujuk pada orang yang mengidentifikasikan diri satu sama lain atas dasar keturunan dan warisan budaya bersama
• Definisi tradisional ras dan etnis terkait dengan faktor biologis dan sosiologis.
• Ras mengacu pada karakteristik fisik seseorang, seperti struktur tulang dan kulit, rambut, atau warna mata.
• Etnis bagaimanapun, mengacu pada faktor budaya, termasuk kewarganegaraan, budaya daerah, keturunan, dan bahasa.
Menurut A.L. Krober, ras di dunia dapat dibedakan sebagai berikut :
• • • •
Ras Mongoloid (Berkulit Kuning), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Ras Negroid (Berkulit Hitam), yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia. Ras Kaukasoid (Kulit Putih), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Ras khusus yang tidak dapat diklasifikasikan.
Munculnya Identitas Multiras
•
•
Di masa kini ras-ras yang berbeda — hasil adaptasi dan evolusi ribuan tahun — mulai bertemu kembali. Orang-orang dari tempat yang jauh saling berinteraksi; beberapa malah sampai menikah dan berketurunan. Otomatis, ini berarti munculnya satu genre identitas baru: identitas multiras. Atau, kalau boleh dibilang, anak-anak yang lahir dari perkawinan beda suku.
Kelompok Minoritas dan Dominan
Louis Wirth mendefinisikan kelompok minoritas sebagai orang-orang yg dipilih untuk diperlakukan tidak setara dan yg menganggap diri mereka sebagai objek diskriminasi kolektif. Sedangkan kelompok dominan menggunakan posisinya untuk mendiskriminasikan orang yang memiliki ciri yang berbeda-yang dianggap lebih rendah.
Dengan kekuatan politik yang dimiliki dan dipersatukan oleh persamaan, ciri fisik dan budaya, kelompok dominan menggunakan posisinya untuk mendiskriminasikan orang yang memiliki ciri yang berbeda-yang dianggap lebih rendah.
Konstruksi Identitas
Jika kelompok relatif kecil, kekuasaannnya kecil, penampilannya berbeda dengan sebagian besar orang dalam masyarakat, dan menjadi objek diskriminasi, maka akan memiliki perasaan identitas etnis yang tinggi. Dan begitu juga sebaliknya.
• Dengan istilah upaya etnis (ethnic work) untuk merujuk cara orang mengkonstruksikan etnisnya. Bagi orang yang mempunyai suatu identitas, etnis yang teguh, istilah ini merujuk cara yang mereka gunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kekhasan kelompok
Prasangka Perspektif Psikologis Frustasi Dan Kambing Hitam pada tahun 1939, psikolog John Dollard mengemukakan bahwa prasangka merupakan produk dari frustasi. Kambing hitam ini seringkali adalah suatu ras, etnis, atau agama minoritas yang secara tidak adil dipersalahkan atas kesulitan yang mereka alami dan menjadi sasaran pelampiasan frustrasi. Bahkan frustrasi ringan pun dapat meningkatkan prasangka.
Perspektif Sosiologis Para sosiolog menekankan bahwa kunci dalam memahami prasangka dalam memahami prasangka bukanlah sesuatu yang ada di dalam diri seseorang, melainkan faktor di luarnya.
Studi Carolyn Sherif menunjukkan bahwa, kita dapat mengatur lingkungan sosial untuk mengembangkan perasaan positif/negatif thdp seseorang, serta bagaimana prasangka muncul saat kelompok dipertemukan.
Diskriminasi Individu dan Diskriminasi Institusi
•
Diskriminasi Individu (individual discrimination) Pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.Meskipun perilaku semacam itu menciptakan masalah, perilaku tersebut merupakan isu antar individu.
Diskriminasi Institusi (institutional discrimination) Tindakan diskriminasi yang tidak ada kaitan nya dengan prasangka individu, melainkan merupakan dampak kebijakan atau praktik tertentu berbagai institusi dalam masyarakat.
Pola Global antar Kelompok •
Genosida
Genosida yang paling terkenal kekejamannya terjadi Eropa dan Afrika. Pada tahun 1930-an. dan 1940-an di Jerman. Hitler dan kaum Nazi berupaya menghancurkan semua orang Yahudi. Pada tahun 1990 di Rwanda, kaum Hutu mencoba menghancurkan semua arang Tutsi. Salah satu aspek mengerikan dari pembantaian tersebut ialah bahwa mereka yang berpartisipasi tidak merangkak keluar dari bawah batu atau tempat lain
Transfer Penduduk
Transfer penduduk tidak langsung tercapai dengar menjadikan kehidupan sedemikian tidak tertahankan lagi bagi anggota suatu minoritas sehingga mereka harus pergi "dengan sukarela."
Transfer langsung terjadi jika suatu kelompok dominan mengusir suatu minoritas. Contohnya adalah relokasi orang Amerika Pribumi ke reservasi dan transfer orang Amerika keturunan jepang ke kamp tahanan selama Perang Dunia II.
•
Kolonialisme Internal
Istilah kolonialisme digunakan untuk menggambarkan cara Bangsa paling berindustrialisasi mengeksploitasi Bangsa paling Sedikit. Para penganut teori konflik menggunakan istilah konialisme Internal (internal colonialism) untuk menggambarkan cara kelompok dominan dalam suatu negara mengeksploitasi kelompok minoritas demi kemajuan ekonominya.
• Segregas Segregasi memungkinkan kelompok dominan mempertahankan jarak sosial dari minoritas, namun tetap dapat mengeksploitasi tenaga mereka sebagai juru masak, tenaga pembersih, supir, pembantu rumah tangga, pengasuh anak, pekerja pabrik, dan seterusnya.
• Asimilasi Asimilasi (assimilation) merupakan proses di mana suatu kelompok minoritas diserap ke dalam arus utama. Terdapat dua macam asimilasi.
• Multikulturalisme (Pluralisme) Multikulturalisme (multiculturalism), yang juga disebut sebagai pluralisme (pluralism), mengizinkan atau bahkan menganjurkan keanekaragaman ras dan etnis. Kelompok minoritas dapat mempertahankan identitas budaya personal mereka, namun tetap dapat berpartisipasi dengan bebas dalam institusi sosial negara, mulai dari pendidikan sampai
*video tdk dpt ditampilkan dlm ppt*
SESI 1 1.
Apa pengaruh identitas budaya terhadap perilaku seseorang? (Pegi Agustine) Seperti zaman sekarang, banyak remaja yang meniru budaya Barat. Misalnya seperti, mulai masuknya budaya free sex dikalangan remaja dan penggunaan obat-obat terlarang yang merupakan ciri khas dari budaya Barat. Sehingga dapat merusak moral dan perilaku seseorang.
2. Mana yang benar, membudayakan agama atau mengagamakan budaya? (Chairyl Akbar) Yang benar adalah membudayakan agama, karena membudayakan agama kepada orang-orang merupakan suatu kewajiban. Sedangkan jika kita mengagamakan budaya, sama saja kita tidak percaya akan keyakinan kita. Karena, kita mengagamakan sesuatu yang berasal dari manusia.
SESI 2 1. Munculnya identitas multiras, apakah budaya ras
lama akan terhapuskan atau tergantikan?Atau tetap bersaing? (Rachmad Galang) Menurut kami, ya akan tergantikan. Karena hasil adaptasi dari ras berbeda yang menikah. Otomatis, munculnya satu genre identitas baru, yaitu identitas multiras.
2. Mengapa ras berkulit putih memiliki kekuasaan yang paling tinggi? (Vetri Ayu)
Karena, mereka merasa (ras kulit putih) memiliki derajat yang lebih tinggi ketimbang ras kulit hitam. Contohnya : di Amerika bangsa kulit hitam di jajah bangsa oleh bangsa kulit putih (inggris), sehingga menganggap bangsa kulit hitam sebagai budak sedangkan bangsa kulit putih sebagai penguasa.