A. IDENTITAS Identitas Pasien Nama
: Ny. A
Usia
: 33 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Suku/bangsa
: Jawa
Tgl masuk
: 14 Maret 2019, 11.30.00 WIB
Tgl pengkajian
: 14 Maret 2019
No. Reg
: C7439XX
Dx. Medik
: STEMI
Sumber biaya
: BPJS
Identitas Penanggung Jawab Nama
: Tn. D
Usia
: 40 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Swasta
Hub. dg pasien
: Suami
B. KEADAAN PASIEN SECARA UMUM Pasien mengatakan nyeri pada dada sebelah kiri. C. KELUHAN UTAMA/ ALASAN MASUK RS P: nyeri karena penyakit Q: nyeri seperti tertimpa benda berat R: nyeri disekitar dada kiri S: skala nyeri 5 T: nyeri terus menerus tidak hilang saat istirahat D. PENGKAJIAN PRIMER 1. Airway (jalan napas) Jalan napas bebas, tidak ada sumbatan, pasien dapat berbicara dengan normal, suara napas normal
2. Breathing (pernapasan) Pola napas takipnea, frekuensi napas 27x/menit, irama napas teratur, tidak menggunakan otot bantu napas, terpasang O2 Non Rebreathing Mask 10 lpm, SpO2 97%, 3. Circulation (sirkulasi) Akral dingin, pasien tampak pucat, CRT > 2 detik, NADI (teraba lemah, frekuensi nadi 79 x/menit, irama regular), TD: 119/76 mmHg. 4. Disability (pemeriksaan neurologi singkat) GCS: E4 M6 V5 , pupil isocor 3mm, respon cahaya ++ 5. Eksposure/ Environment/ Event Nyeri dada yang tidak menjalar. E. PENGKAJIAN SEKUNDER 1. Riwayat Kesehatan Sekarang Keluarga mengatakan bahwa alasan pasien masuk RS karena rujukan dari RSUD Temanggung.Pasien mengalami nyeri,nyeri karena penyakitnya,nyeri seperti tertimpa benda berat,nyeri dibagian dada dengan skala nyeri 5 dan tidak hilang meski untuk beristirahat. Pasien juga mengalami sesak yang kemudian diberikan oksigen dengan non rebreathing mask 10 lpm. Selama di IGD RSUP Dr.Kariadi Semarang pasien sudah dilakukan beberpa pemeriksaan antara lain pemeriksaan laboratorium,radiologi dan pemberian beberapa terapi obat.Hasil pengkajian tanda-tanda vital antara lain TD 119/76 mmHg,HR 79 x/m,RR 27 x/m dan Suhu 36,7oC. 2. Riwayat Kesehatan Dahulu Keluarga mengatakan bahwa dulu pernah dirawat di RSUD Temanggung karena keluhan mual,muntah,pinsan.Selama di RSUD Temanggung pasien mendapatkan perawatan dan terdiagnosa mengalami STEMI dan HIV.Sebelum masuk di RSUP Dr.Kariadi Semarang,pasien menjalani pengobatan rawat jalan dan mengatakan rutin meminum obat. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga mengatakan bahwa tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit seperti yang diderita pasien dan juga tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti hipertensi,DM,TB maupun penyakit lainnya. 4. Anamnesa Singkat (AMPLE: Allergies, Medikasi, Nyeri, Terakhir kali makan, Penyebab injury)
A: Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan maupun obat M: Pasien mendapat terapi aspilet 160 mg (PO),clopidogrel 300 mg (PO),NTG 30 microgram/menit (IVSP),ranitidine 50 mg (IV), dan infus NaCl 0,9% 20tpm P:
P: nyeri karena penyakit Q: nyeri seperti tertimpa benda berat R: nyeri disekitar dada S: skala nyeri 5 T: nyeri tidak hilang untuk istirahat
L: terakhir makan jam 07.30 WIB E: 5. Pemeriksaan Head to Toe a. Kepala Bentuk mesocepal, rambut hitam dan bersih,tidak terdapat jejas b. Mata Penglihatan baik, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor 3mm, reflek cahaya ++ c. Hidung Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada hambatan saat bernapas d. Mulut dan tenggorokan Mukosa bibir lembab, tidak memakai gigi palsu, dapat berbicara dengan baik e. Telinga Simetris, dapat mendengar dengan baik, tidak menggunakan alat bantu f. Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada jejas g. Dada Thorak Inspeksi
: bentuk dada simetris, ekspansi dada maksimal, tidak tampak penggunaan otot – otot bantu pernafasan
Palpasi
: Taktil fremitus paru kiri sama dengan paru kanan
Perkusi
: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
: suara dasar vesikuler
Jantung Inspeksi
: iktus cordis tidak tampak
Palpasi
: Teraba adanya denyutan pada jantung pada apex
Perkusi
: konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi
: BJ I – II murni, tidak ada gallop, tidak ada mur-mur
h. Abdomen Inspeksi
: tidak ada lesi
Palpasi
: tidak ada pembesaran hepar maupun lien
Perkusi
: timpani pada regio 234
Auskultasi
: bising usus 10 x / menit
i. Genetalia
: Tampak bersih, tidak terpasang DC
j. Integmumen : kapiler reffil > 2 detik,turgor kulit baik k. Ekstermitas Pemeriksaan kekuatan otot : Ekstermitas atas
5
5
4
4
: Terpasang infus NaCl 0,9% 20 tpm pada tangan kiri,
tidak ada oedem,tidak terdapat luka . Ekstermitas bawah bergerak.
: Tidak ada edema,tidak terdapat luka, kaki bebas
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Laboratoritum Tanggal 14 Maret 2019 PEMERIKSAAN
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
KET
Hemoglobin
12.3
g/dL
11.7 – 15.5
Hematokrit
36
%
35 – 47
Leukosit
10.2
10^3/uL
3.6 – 11.0
Eritrosit
4.17
10^6/uL
3.80 – 5.20
Trombosit
1501
10^3/uL
150 – 440
MCV
87.1
fL
80.0 – 100.0
MCH
29.5
pg
26.0 – 34.0
MCHC
33.9
g/dL
32.0 – 36.0
Eosinofil
3.0
%
2–2
Basofil
0.1
%
0–1
Neutrofil
76.7
%
50.0 – 70.0
H
Limfosit
16.0
%
25.0 – 40.0
L
Monosit
4.2
%
2.0 – 6.0
Masa pembekuan/CT
5’ 30’ ‘
Menit
5–8
Masa pendarahan/BT
1’ 30’ ‘
Menit
1–3
Ureum
23.2
Mg/dL
10.0 – 50.0
Kreatinin
0.92
Mg/dL
0.60 – 1.20
SGOT
27.5
U/L
0 – 35
SGPT
19.3
U/L
0.0 – 35.0
293
U/L
<10
HEMATOLOGI Hematologi paket
HH
Hitung Jenis
BT – CT
KIMIA KLINIK
CKMB Troponin
27.4493
<0.03
2. EKG Tanggal 14 Maret 2019 Hasil :
Left anterior hemiblock
P-R prolongation
Anteroseptal infarction
Lateral infarction
QT prolongation
Negative T
Flat T
HR 96
G. TERAPI MEDIS Terapi berikut diberikan pada tanggal 14 Maret 2019 No 1
Nama Obat Infus NaCl 0,9 %
Dosis 8 tpm
Rute IV
Indikasi untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena beberapa faktor. NACL 0.9% OTSU 500 mL juga memiliki fungsi sebagai pengatur
keseimbangan
cairan
tubuh,
mengatur kerja dan fungsi otot jantung, mendukung
metabolisme
tubuh,
dan
merangsang kerja saraf. 2
NTG
30
IVSP
microgram/menit
untuk mengurangi intensitas serangan angina (nyeri
dada),
terutama
pada
penderita
penyakit jantung koroner. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah, serta meningkatkan pasokan darah dan oksigen ke otot jantung. 3
Heparin
Bolus 3000 unit
IV
antikoagulan untuk
(pengencer mencegah
darah)
dengan
lanjut 500
fungsi
pembentukan
unit/jam
gumpalan darah.Heparin digunakan untuk
mengobati dan mencegah pembekuan darah di pembuluh darah, arteri, atau paru-paru. Heparin juga digunakan sebelum operasi untuk mengurangi
risiko penggumpalan
darah. 4
Ranitidine
50 mg/12 jam
IV
untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perut. Fungsinya untuk mengatasi dan mencegah rasa panas perut (heartburn), maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak lambung. Ranitidin juga digunakan untuk mengobati dan mencegah berbagai penyakit perut dan kerongkongan yang disebabkan
oleh
terlalu
banyak
asam
lambung, misalnya erosive esophagitis dan refluks asam lambung (gastroesophageal reflux disease, GERD). 5
Aspilet
160 mg
PO
untuk pencegahan primer dari penyakit thromboembolic dan kardiovaskular, seperti: stroke iskemik, transient ischemic attack, myocardial
infarct
akut,
pencegahan
kambuhnya stroke, angina pectoris tidak stabil, angina pectoris stabil kronis. 6
Clopidogrel
300 mg
PO
untuk mencegah serangan jantung pada orang yang baru terkena penyakit jantung, stroke,
atau
penyakit
sirkulasi
(penyakit peripheral vascular).
darah
H. ANALISA DATA NO 1
DATA FOKUS
ETIOLOGI
DS : Pasien mengatakan nyeri dada
Agen cidera
PROBLEM Nyeri akut
biologis
P: nyeri karena penyakit Q: nyeri seperti tertimpa benda berat R: nyeri didaerah dada S: skala nyeri 5 T: nyeri tidak hilang untuk istirahat DO : -
Pasien
tampak
menunjukkan
ekspresi
ketidaknyamanan
2
-
Pasien tampak meringis
-
Pasien tampak memegang daerah dada kiri
-
Pasien tampak gelisah
DS : Pasien mengatakan sesak ,bertambah saat
Nyeri
beraktivitas
Ketidakefektifan pola napas
DO : -
Pola napas takipnea, frekuensi napas 27x/menit, irama napas teratur, tidak menggunakan otot bantu napas, terpasang O2 non rebreahing mask 10 lpm, SpO2 97%
3
DS : Pasien mengatakan sesak jika beraktivitas,sesak
Ketidakseimbangan Intoleransi
semakin memberat
antara suplai dan
DO : - tampak terbaring di kasur , TD 119/76 mmHg,HR 79 x/m,RR 27 x/m dan Suhu 36,7oC.
kebutuhan oksigen
aktivitas
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera biologis 2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan nyeri 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antra suplai dan kebutuhan oksigen
J. RENCANA KEPERAWATAN NO
Tujuan & NOC
NIC
TTD
DX 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1X7 jam nyeri dapat berkurang NIC : maka masalah akan teratasi dengan kriteria hasil : Manajemen nyeri NOC : 1. Lakukan pengkajian nyeri Ganjar komprehensif PQRST Kontrol Nyeri 2. Observasi adanya tanda non-verbal Tidak pernah Jarang KadangSering Secara mengenai ketidaknyamanan menunjukkan menunjukkan menunjukkan kadang konsisten 3. Identifikasi teknik non farmakologi menunjukkan menunjukkan yang dapat digunakan Mengenali 1 2 3 4 5 4. Dorong klien untuk dapat kapan nyeri mengidentifikasi nyerinya 5. Berikan teknik non farmakologi Menggambarkan 1 2 3 4 5 faktor penyebab 6. Dorong klien untuk dapat melakukan nyeri terapi non-farmakologi 7. Berikan analgetik sesuai advice Menggunakan 1 2 3 4 5 8. Berikan posisi yang nyaman tindakan 9. Dukung istirahat/tidur yang adekuat pencegahan untuk membantu penurunan nyeri Pengurangan nyeri tanpa analgetik
1
2
3
4
5
Menggunakan analgetik yang dianjurkan
1
2
3
4
5
Melaporkan nyeri terkontrol
1
2
3
4
5
2.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x7 jam Ketidakefektifan pola NIC : napas dapat teratasi dengan kriteria hasil: Vital sign Monitoring NOC : Ganjar 1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR 2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah Status Pernapasan 3. Monitor kualitas dari nadi Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi Tidak ada 4. Monitor frekuensi dan irama berat dari cukup berat sedang dari ringan dari deviasi dari pernapasan kisaran dari kisaran kisaran kisaran kisaran normal normal normal normal normal 5. Monitor suara paru 6. Monitor pola pernapasan abnormal Frekuensi 1 2 3 4 5 7. Monitor suhu, warna, dan kelembaban pernapasan kulit Irama 1 2 3 4 5 8. Monitor sianosis perifer pernapasan 9. Monitor adanya cushing triad (tekanan Kedalaman 1 2 3 4 5 nadi yang melebar, bradikardi, inspirasi peningkatan sistolik) 10. Identifikasi penyebab dari perubahan Suara 1 2 3 4 5 auskultasi vital sign napas Saturasi oksigen
1
2
3
4
5
3
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x7 jam intoleransi aktivitas NIC : dapat teratasi dengan kriteria hasil: Terapi oksigen NOC : 1. Pertahankan kepatenan jalan napas Ganjar 2. Siapkan peralatan oksigen dan berikan Tingkat ketidaknyamanan melalui sistem humidifier Berat Cukup Berat Sedang Ringan Tidak ada 3. Berikan oksigen tambahan seperti yg doperintahkan Nyeri 1 2 3 5 4 4. Monitor aliran oksigen Cemas 1 2 3 5 4 5. Monitor kecemasan pasien yg berkaitan dengan kebutuhan mendapatkan terapi 1 2 3 5 Tidak dapat 4 oksigen beristirahat 6. Monitor kerusakan kulit terhadap Sesak napas 1 2 3 5 4 adanya gesekan perangkat oksigen 7. Sediakan oksigen ketika pasien dibawa 1 2 3 4 Ketidaknyam 5 atau dipindah anan untuk berkomuniasi
K. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI No. DP
Tgl/Jam
Implementasi
Evaliasi
Ttd
14 Maret 2019 1,2,3
14.20
Mengkaji keluhan pasien
DP 1
2,3
14.25
Memberikan posisi yg nyaman
S:
1
14.30
Mengajarkan ralaksasi nafas dalam
2
14.35
Memonitor aliran oksigen
Pasien mengatakan nyeri dada
Ganjar
3
14.40
Menganjurkan pasien untuk beristirahat
P: nyeri karena penyakit
1
14.45
Memonitor pemberian NTG melalui syring pump
Q: nyeri seperti tertimpa benda berat
1
18.00
Memberikan injeksi ranitidin 50 mg (IV)
R: nyeri didaerah dada
1,2,3
18.10
Memonitor TTV
S: sakla nyeri 5 T: nyeri tidak hilang untuk istirahat O: -
Pasien
tampak
menunjukkan
ekspresi
ketidaknyamanan,tampak memegangi dada -
Pasien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam
-
Terpasang NTG 30microgram/menit
A: Masalah nyeri akut belum teratasi P: Lanjutkan Intervensi -
Lakukan pengkajian nyeri komprehensif PQRST Observasi adanya tanda non-verbal mengenai ketidaknyamanan Kolaborasi pemberian analgetik
DP 2 S: Pasien mengatakan masih sesak O:
- TD: 120/80 mmHg - Nadi: 100 x/menit - RR: 24x/menit - SpO2 : 99% - Terpasang O2 non rebreathing mask 10 lpm A: Masalah ketidakefektifan pola napas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi -
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Monitor frekuensi dan irama pernapasan Kolaborasi pemberian oksigen
DP 3 S: Pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas karena sesak O: - Tampak terbaring dikasur - Aktivitas dibantu keluarga A: Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi -
Monitor aliran oksigen Anjurkan istirahat