Resume Keperawatan Asma.docx

  • Uploaded by: Muflih Shaufi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resume Keperawatan Asma.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 467
  • Pages: 3
RESUME KEPERAWATAN

I. IDENTITAS KLIEN Nama Umur Alamat Diagnosa Medis Diagnosa Keperawatan Tanggal Pengkajian

Ny. M 40 tahun Cempaka Asma bronkiale Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 26 Oktober 2017

II. DATA FOKUS Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Data Pengkajian Masalah Keperawatan Data Subjektif Data Objektif

Pergerakan dada simetris saat bernapas Tidak ada nyeri tekan sonor Wheezing pada kedua lapng paru

Klien mangatakan sesak nafas Wheezing pada kedua lapang paru

III. ANALISA DATA No. 1.

Data DS: Klien mengatakan sesak nafas sejak kurang lebih 8 jam sebelum masuk rumah sakit DO: -

-

keadaan umum pasien sedang TTV: RR= 22 x/menit, N= 96 x/menit. SPO2 97% dengan oksigen 4 lpm nasal kanul. Bunyi wheezing saat auskultasi

Etiologi

Masalah

bronkospasme

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Diagnose NOC NIC keperawatan Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan (3140) Airway Manajemen : bersihan jalan nafas keperawatan dalam 1 jam 1. Buka jalan nafas, gunakan berhubungan dengan perawatan bersihan jalan nafas tehnik chin lift atau jaw trust bronkospasme kembali efektif bila perlu Kriteria hasil: 2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3. Identifikasi pasien perlunya Indikator IR ER pemasangan alat nafas buatan  Frekuensi 3 5 4. Pasang mayo bila perlu pernafasan 5. Lakukan pisiotherapi dada sesuai yang bila perlu diharapkan 6. Keluarkan secret dengan  Tidak 4 5 batuk atau suction didapatkan 7. Auskultasi suara nafas, catat tercekik adanya suara nafas tambahan  Pengeluaran 3 4 8. Berikan bronchodilatator bila sputum perlu jalan nafas 9. Berikan pelembab udara  Bebas dari 3 4 kassa basah Nacl Lembab suara nafas 10. Atur intake cairan untuk tambahan mengoptimalkan keseimbangan 11. Memonitor respirasi dan status O2 Terapi Oksigen 1. Bersihkan mulut, hidung dari sekret 2. Pertahyankan kepatenan jalan nafas 3. Persiapkan peralatan untuk memasang oksigen 4. Beri oksigen sesuai order 5. Monitor jumlah oksigen yang masuk 6. Monitor sambungan okisgen 7. Monitor keefektifan terapi oksigen secara berkala 8. Monitor kemampuan pasien saat tanpa menggunakan oksigen ketika pasien makan 9. Observasi tanda-tanda hipoventilasi dan toksisitas

1. 2. 3. 4. 5. 6.

7.

Tindakan Keperawatan Implementasi keperawatan Mengatur posisi semi fowler pada pasien untuk memaksimalkan ventilasi Melakukan identifikasi pasien perlunya pemasangan alat nafas buatan Mengajarkan batuk efektif Melakukan auskultasi bunyi nafas Memberikan oksigen dengan nasal kanul 3 lpm Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan bronchodilatator (nebulizer combivent 3x sehari) Memonitor respirasi dan status O2 (respirasi klien 22 x/menit, dengan menggunakan oksigen, saturasi 97%)

evaluasi S: Klien mengatakan sesak mulai berkurang, masih batuk kadangkadang O: - TTV: RR= 22 x/menit, N= 96 x/menit. SPO2 97% - Masih terdengar suara wheezing - Oksigen kanul 3 liter masih terpasang A: bersihan jalan nafas tidak efektif

Indikator IR  Frekuensi 3 pernafasan sesuai yang diharapkan  Tidak 4 didapatkan tercekik  Pengeluaran 3 sputum jalan nafas  Bebas dari 3 suara nafas tambahan

P : lanjutkan intervensi

ER 5

5

4

4

Related Documents


More Documents from "Fressia Frissa"