Resensi Film Jobs (2013) By Ihromi Ramdhani Eka Putra 17.01.051.039 Fikom 3c.pdf

  • Uploaded by: Romi Ramdhani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resensi Film Jobs (2013) By Ihromi Ramdhani Eka Putra 17.01.051.039 Fikom 3c.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,593
  • Pages: 13
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI Program Studi Ilmu Komunikasi Jalan Raya Olat Maras Batu Alang Sumbawa Besar – NTB Website : uts-sumbawa.ac.id - E-mail : [email protected] __________________________________________________________________________ UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2018 – 2019 GANJIL Mata Kuliah

: Filmologi

Dosen Pengampuh

: M. Muslimin, S.Sn

Semester

:V

Waktu Ujian

: 120 Menit

Ruang

:-

Kelas

:

Sifat Ujian

: Praktik, Open Book.

Soal : 1. Buatlah resensi film JOBS, sebuah film drama biografi yang diproduksi tahun 2013 mengisahkan karier pebisnis Amerika Serikat Steve Jobs sejak 1971 sampai 2011. Film ini disutradarai Joshua Michael Stern, ditulis oleh Matt Whiteley, dan diproduseri Mark Hulme dan Marcos A. Rodriguez.

Buatlah analisis mengenai unsur naratif dan sinematik pada film tersebut, serta jelaskan bagian-bagian film tersebut manakah yang termasuk: Turning Point, Point Of Attack, Suspance, Klimak, Surprise, dan Ending. Sertakan screen capture (potongan gambar) yang menguatkan analisis anda.

Resensi minimum sepanjang 4 halaman A4, font Times New Romant 12 Point dengan Spasi 1.5

Note: a. Resensi Film tersebut dikumpulkan paling lambat 4 hari setelah menerima soal. b. Print Out dikumpulkan ke Jurusan FIKOM UTS dan Soft Copy dikirim ke email: [email protected]

Nama

: Ihromi Ramdhani Eka Putra

Fakultas/Prodi

: Ilmu Komunikasi/Fikom

NIM

: 17.01.051.039

Mata Kuliah

: Filmologi

Lembar Jawaban:

Resensi Film Jobs (2013). Film “Jobs” adalah sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan “Steve Jobs” yang di perankan oleh Ashton Kutcher, ia adalah seorang pendiri dari perusahaan Apple Inc. Dalam film tersebut, diawali saat Steve Jobs dewasa memperkenalkan iPod lalu bergulir kebelakang (alur mundur) di tahun 1974 saat Steve Jobs berada di Reed College dimana saat itu sebenarnya ia sudah di drop out dari kampusnya tsb. namun masih bisa mengikuti mata kuliah yang ia inginkan berkat izin dari salah satu dosen yang cukup berpengaruh di situ. Steve pun melewati kehidupan masa mudanya dengan mempelajari kaligrafi, hingga dengan perjalanan spiritual ke India. Film bergulir lagi ke 1976 ketika Steve Jobs tinggal bersama orangtua angkatnya di California, dan bekerja disalah satu perusahaan game (Atari). Saat itu Steve sedang mengerjakan sebuah projek game namun ia dianggap bermasalah oleh atasannya karena ego nya namun kepintarannya masih di butuhkan di perusahaan tersebut. Hingga akhirnya Jobs pun memutuskan untuk meminta projeknya sendiri dan akan ia kerjakan dengan caranya sendiri. Setelah di setujui oleh atasannya tersebut Jobs pun meminta bantuan sahabatnya bernama Steve Wozniak (Josh Gad).

Steve Wozniak sendiri adalah seseorang yang benar benar mencintai elektronik murni karena hobi, bukan karena bisnis atau pun uang. Ketika Jobs berkunjung ke rumah Woz untuk memberi imbalan uang karena telah membantunya menyelesaikan projek gamenya, ia melihat sebuah rangkaian komponen elektronik (Apple I) yang sedang dikerjakan Woz diatas meja. Setelah melihat cara kerja terminal computer tersebut, dengan ambisiusnya Jobs yakin ini adalah hal besar dan akan menjadi sebuah revolusi industri komputer. Dari sinilah perjalanan Steve Jobs dalam mengubah industri komputer dimulai.

Di film 'Jobs' ini bukan hanya menampilkan sosok Steve Jobs yang dipuja-puja sebagai inovator. Kepeduliannya pada detail dan ambisinya dalam setiap projek yang dikerjakan mengikis sisi humanis dalam diri Jobs. Sikap perfeksionis dan idealis Jobs sering

menjadi penghalang bagi dirinya sendiri dan membuat kesal banyak orang, termasuk orangorang dekatnya. Mulai dari ia Memecat Kottke, tak mau mengakui putrinya, Lisa Brennan dari hasil hubungannya dengan kekasihnya, Chris-Ann, hingga memecat kepala projek Macintosh, Jeff Raskin. Jobs juga tak peduli apabila ia selalu parkir di tempat yang disediakan untuk penyandang cacat. Ia juga tidak memiliki empati sedikit pun saat memutuskan bahwa teman-temannya yang terlibat dalam projek Apple 2 tidak layak mendapat jatah saham di perusahaan. "Dia itu brengsek," ucap beberapa orang di lingkungan Steve Jobs. Ya, dan dia memang digambarkan dengan perilaku seperti itu. Bagaimana ambisi dan ego tak hanya bisa mengubah pribadi seseorang, tetapi juga menjadi musuh terbesarnya sendiri. Hingga suatu saat Jobs mendapati senjata makan tuan, saat itu Jobs disingkirkan dari Apple, perusahaan yang ia bangun sendiri oleh Jeff Sculley, seorang CEO yang dulunya dipilih sendiri oleh Jobs dari perusahaan Pepsi.

Film ini bukanlah biopic lengkap tentang Apple Inc, namun hanya mengisahkan sekitar dua dekade awal sejarah dari Apple Computer saja. Jadi, jangan harap kalian akan disuguhi kisah awal penciptaan iPhone, MacBook Air, dan sebagainya. Beberapa momen krusial memang banyak yang terlewat, contohnya saja partisipasi Jobs saat mendirikan perusahaan desain animasi komputer, Pixar, dan menjadi salah satu pimpinan perusahaan hiburan raksasa, Walt Disney Company, dan masih banyak lagi. Karena memang film ini bukanlah biopic yang menceritakan tentang karier Steve Jobs atau sejarah Apple Computer. Yang ingin ditekankan oleh film ini adalah sosok Jobs sendiri. Tokoh yang digambarkan dengan sikap perfeksionis, idealis, ambisius, egois, dan tak stabil secara emosi. Dan yang ingin disampaikan oleh film ini ialah transformasi seorang berandal menjadi pemimpin. Seorang yang tak mau didikte oleh status quo, keseragaman. Seorang yang melawan arus, berpendapat beda dengan orang lain, namun dapat membuktikan dan membalikkan arus tersebut hingga akhirnya mereka yang tadinya menolak berbalik mengikutinya. Sayangnya Film “Jobs” sendiri gagal dipasaran, terlihat dari penarikan film Jobs dari 2.000 bioskop. Dan film tersebut hanya mampu meraup pendapatan sebesar 16,7 juta dollar AS atau sekitar Rp. 226 miliar saja dari 30 juta dollar AS atau setara Rp. 407 miliar dari biaya produksi. Kegagalan film ini di gadang-gadang dikarenakan film yang terlalu Intelektual, idealis dengan cita rasa seni yang tinggi sehingga penonton mainstream belum tentu bisa menerima cara penyampaian film yang demikian. "Komputer saya tidak gagal,

kalianlah yang salah," itulah salah satu dialog kutipan dari Jobs. Sama halnya dengan film ini, tidak buruk, hanya dipresentasikan dalam kemasan lama yang kurang inovasi.

Untung saja film ini sedikit terobati oleh Ashton Kutcher yang menunjukkan penampilan yang cukup baik yang dapat membuat penonton membenci sosok Steve Jobs secara pribadi, sekaligus kagum dengan kemauan besarnya dalam merevolusi industri. Filmpun ditutup saat Steve membacakan naskah kampanye iklan "Think Different" pada tahun 1997.

Analisis Unsur Naratif Dan Sinematik Dan Bagian-Bagian Film Pada Film “Jobs”

A. Unsur Naratif Unsur Naratif adalah suatu rangkaian peristiwa yang berhubungan satu sama lain dan terikat oleh logika sebab-akibat(kausalitas) yang terjadi dalam suatu ruang dan waktu. Sebuah kejadian tidak bisa terjadi begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. Segala hal yang terjadi pasti disebabkan oleh sesuatu yang terikat satu sama lain dalam hukum kausalitas. (Pratista,2008:33).

B. Unsur Sinematik Unsur sinematik terdiri dari empat elemen pokok, yakni: a. Mise-en-scene, yaitu segala hal yang berada di depan kamera. Ada empat elemen pentingnya, yaitu setting, tata cahaya, kostum, make up, akting, dan pergerakan pemain. b. Sinematografi, yaitu perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan objek yang diambil. c. Editing, yaitu proses pemilihan, penyambungan transisi sebuah gambar shot ke gambar shot lainnya. Melalui editing struktur, ritme serta penekanan dramatik yang dibangun atau diciptakan. d. Suara, yakni segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indera pendengaran.Elemen-elemennya bisa dari dialog,musik ataupun effect.

No

Screen Capture (Bagian Film)

Unsur Naratif ( Cerita)

Unsur Sinematik

1.

(Turning Point)

Saat jobs berkunjung ke

Mise-en-scene

Dimana sebuah „titik balik‟ atau

rumah Woz untuk memberi

(setting, tata

„pengalihan‟ yang mana

imbalan kepada woz setelah

cahaya, acting dan

posisinya bisa ditempatkan pada

mereka sukses dalam

pergerakan

awal atau akhir atau mungkin

menyelesaikan projek game

pemain), suara:

juga di tengah-tengah cerita.

yang di berikan perusahaan

setting di ruang

Atau dapat diartikan juga

Atari kepada Jobs, Jobs

tengah rumah woz

dimana cerita yang kita anggap

melihat sebuah perangkat

yang sedikit

akan berakhir, ternyata berubah

(terminal komputer/Apple 1) berantakan, feel

atau berbelok ke arah baru.

diatas meja yang sedang

cahaya masuk

Woz kerjakan. Dari sinilah

menambah kesan

ambisi Jobs muncul dalam

inspirasi saat itu, lalu

mengubah industri .

acting Ashton Kutcher (jobs) disini terlihat tidak bisa berkata banyak apaapa, tangannya sedikit bergetar dan terasa feel gugup dalam memencet tombol pada perangkat (apple 1) yang menggambarkan bagaimana Jobs begitu wah dan tercengang akan terminal tersebut. Suara di adegan ini terasa flow dengan suspanse meningkat.

Saat jobs mendapati projeknya sendiri dari perusahaan Atari, ia akhirnya sukses dengan game buatannya berkat bantuan dari sahabatnya Steve Wozniak. Jobspun mendatangi woz di rumahnya dan memberikan selembaran cek bagian woz. Saat Jobs duduk di kursi ia melihat sebuah perangkat dihadapnnya di sekitar menit 17:10. Di sini ia hanya mampu mangatakan “wow” saat melihat perangkat tersebut bekerja.

Unsur Naratif No 2.

Screen Capture (Bagian Film)

( Cerita)

Unsur Sinematik

(Point Of Attack)

Perselisihan antara

Mise-en-scene (setting,

Point of Attack adalah titik

Jobs dan rekan

tata cahaya, make up),

dimana sesuatu terjadi dan

timnya di suatu

sinematografi: Setting

membuat karakter tersebut sadar

perusahaan game,

tempat di kantor Atari pada

dia punya masalah. Ini yang men-

hingga di dengar

tahun 1976, dengan tata

trigger ceritanya untuk bergerak

oleh atasannya dan

cahaya terang dan mulai

maju. Point of Attack, bisa

menegur Jobs

meninggalkan warna

dibilang adalah titik awal sekali

bahwa orang-orang

kuning agar terlihat masa

cerita akan bermula.

mengeluhkan

atau timeline waktu yang

perilaku jobs dan

lebih maju dan

atasannya ingin

memperkuat segi futuristic

jobs berubah.

dari perusahaan Atari yang bergerak di bidang game, sinematografi pada film bagaimana hubungan camera dengan objek yang diambil saat memperlihatkan tulisan Atari di tembok belakang itu dimaksudkan untuk menguatkan peyampaian bahwa itu adalah perusahaan Atari. Untuk make up/kostum, Jobs di sini terlihat sedikit menyimpang dari karyawan lainnya dengan celana sobeknya.

1976 di California, Steve Jobs bekerja di perusahaan game bernama Atari. Disini Jobs sedang berselisih dengan tim nya tentang sebuah game yang sedang mereka kerjakan. Hal tersebut di dengar oleh atasan Jobs dan mendapat teguran darinya, bahwa orang-orang mengeluhkan perilaku jobs dan bau badannya. Jobs memang dianggap jago oleh atasannya maka dari itu ia masih membutuhkan Jobs di perusahaan tersebut, namun ia harus berubah. Di sinilah jobs memutuskan untuk meminta projeknya sendiri dan akan ia kerjakan dengan caranya sendiri. Jobs juga memastikan bahwa projek gamenya nanti akan sukses di pasaran. Atasannyapun menerima tantangan jobs tersebut dan meminta jobs menyelesaikan suatu projek game di perusahaan tersebut. Dan untuk menyelesaikan game tersebut Jobs meminta bantuan sahabatnya Steve Wozniak. Inilah awal bagaimana Jobs bisa bekerjasama dengan Woz dan memulai membangun Apple Inc.

Unsur Naratif NO. 3.

Screen Capture (Bagian Film)

( Cerita)

Unsur Sinematik

(Suspance)

Berlanjut ke Apple

Mise-en-scene

Bagian saat cerita mulai menunjukkan

II, Jobs mencoba

(setting, make up),

konflik yang menimbulkan

mencari pembeli dan

editing, suara:

ketegangan.

investor untuk

Setting tempat kali

perusahaannya,

ini di rumah orang

namun dari sekian

tua angkat Jobs,

banyak kontak yang

dimana garasi adalah

ia miliki dan hubungi

kantor mereka saat

satu per satu, tidak

itu, halaman rumah,

ada satupun yang

dan bagian depan

tertarik dengan

rumah.

prodaknya tersebut,

Untuk Make

hingga ia mulai kesal

up/pakaian, Jobs

dan melampiaskan

terlihat berganti-ganti

kekesalannya

pakaian bahkan

tersebut kepada

sesekali tidak

rekan-rekannya. Jobs

mengenakan baju, ini

memarahi rekan-

menggambarkan

rekannya tersebut

bahwa ada banyak

salah satunya Daniel

lini waktu saat Jobs

yang ia rasa tidak

melakukan telfon. Ini

semangat lagi dalam

juga berkaitan

berbisnis.

dengan Editing dimana pase transisi yang cukup cepat untuk menggambarkan kegelisahan Jobs saat itu. Dan Suara music di buat agak tegang namun tetap di fokuskan pada suara dialog.

Saat sukses dengan Apple I, Stave melanjutkan dengan merancang model ke dua, yaitu Apple II. Ada banyak ketegangan di film ini yang naik turun, dan salah satunya saat Jobs mencari Investor atau pembeli untuk perangkat barunya (Apple II). Sudah banyak kontak yang ia hubungi dan ia tawarkan namun tak ada satupun yang tertarik dengan prodaknya tersebut. Jobs pun mulia kesal, jobs merasa ada yang salah dengan orang-orang tersebut dan ia pun melampiaskan kekesalannya tersebut kepada rekan-rekannya. Mulai dari Daniel yang ia anggap sudah tidak semangat lagi dalam bersbisnis.

Unsur Naratif NO. 4.

Screen Capture (Bagian Film) (Surprise) Titik kejut atau hal yang tak di sangka-sangka oleh penonton terjadi.

( Cerita)

Unsur Sinematik

Saat Jobs mendeklarasikan Machintos untuk tahun 1984, saat itu ia tengah bahagiabahagianya justru mendapati Jeff Sculley berbalik menyerangnya bersama dengan para dewan menaikkan harga dari Mac sendiri tanpa persetujuan dari Jobs. Hingga Jeff Sculley diangkat menjadi CEO dari Apple Inc. dan menyingkirkan Jobs sendiri selaku pendiri dari Apple Inc. ini merupakan hal yang tak di sangka-sangka di mana Jobs di singkirkan dari perusahaannya sendiri

Mise-en-scene (setting, acting, pergerakan pemain, make up), sinematografi: Setting tempat aula panggung saat pendeklaran iklan Mac. Dan kantor Apple di ruang rapat. Untuk Cahaya saat Iklan Mac di buat gelap dan cahaya dari depan untuk membuat focus terhadap wajah Jobs saat berpidato di depan. Akting Jobs saat mengetahui John mencoba melawannya dengan Ekspresi menahan marah, terlihat dari closeup wajah dan matanya yang berkaca-kaca, marah, sedih, dan penyesalan terlihat disana. Lalu Sinematografi dari pengambilan sudut kaki Jobs yang digerak-gerakan terus menambah kuat kesan kegelisahan Jobs saat itu.

Di tahun 1984 Jobs mendeklarasikan sebuah iklan Macintosh dimana itu juga bisa di bilang masa kejayaannya Jobs. Namun turunnya ia dari panggung, ia justru mendapati kabar buruk, dimana Jeff Sculley yang ia sendiri pilih sebelumnya untuk bekerja sama, justru kini berbalik arah melawannya bersama dengan para dewan. Dimana mereka mencoba untuk menaikkan harga jual dari prodak Apple dan tidak di setujui oleh Jobs. Hingga pada akhirnya Jobs pun di singkirkan dari Apple Inc. Berdasarkan pemungutan suara para dewan.

Unsur Naratif NO. 5.

Screen Capture (Bagian Film)

( Cerita)

Unsur Sinematik

(Klimak)

1996 Jobs mendapat

Mise-en-scene

Kilmaks adalah akhir cerita, saat

ajakan untuk kembali

(setting, costume,

problem diselesaikan, pertanyaan

lagi bersama Apple

acting, make up),

dijawab, ketegangan memuncak,

Inc. Stave Jobs pun

sinematografi,

protagonis menghadapi rintangan

berkunjung ke Apple

suara: Setting

terbesarnya, dan akhirnya penonton

Inc. dan menjadi

tempat kediaman

mengetahui bahwa “segala sesuatunya

konsultan disana.

Jobs di California,

sudah beres”.

hingga pada akhirnya

dan kantor apple Inc

ia menerima tawaran

yang sudah lebih

untuk kembali

maju dari

menjadi CEO dari

sebelumnya. Dari

Apple Inc.

sinematografi terdapat adegan pengambilan longshot dimana dimaksudlkan untuk mengambil sudut perspekti dari bangunan Apple Inc. lalu kostum dan makeup pada Stave kini terlihat lebih terlihat lebih rapi, ini berhubungan dengan acting Ashton Kutcher yang membawakan peran Jobs ke karakter yang lebih dewasa saat itu. Untuk Suara lebih menggunakan music

semangat, bahagia untuk manambah kuat kesan pada adegan tersebut.

12 tahun berlalu, 1996 merupakan masa kebangkitan Jobs. Ketika ia tinggal di Palo Alto, Califonia. Jobs saat itu mendapat angin segar dari mantan perusahaannya tersebut, Apple Inc. dimana ia diajak untuk kembali dengan perusahaannya tersebut yang walaupun pada awalnya ia ragu dan sudah tidak percaya lagi dengan orang-orang didalamnya terutama para dewan. Hingga pada akhirnya Jobs pun menerima tawaran untuk menjadi CEO Apple Inc. kembali namun dengan beberapa syarat dari Jobs dan salah satunya ialah memecat orang-orang dewan yang ia anggap sudah tidak sehat lagi untuk perusahaan dan didalam daftar itu ada Mike, sosok yang sebelumnya adalah orang yang Paling Jobs percaya dan selalu berada di pihaknya.

Unsur Naratif NO. 6.

Screen Capture (Bagian Film)

( Cerita)

Unsur Sinematik

(Ending)

Cerita benar benar

Mise-en-scene

Dimana cerita benar-benar berakhir.

berakhir dengan

(setting, acting),

pembacaan naskah

sinematografi,

kampanye iklan

suara: Setting

"Think Different"

tempat di studio

pada tahun 1997.

rekaman suara,

Oleh Steve Jobs

dengan tata cahaya

sendiri. Sambil

dari depan terang dan

menampilkan kilas

cahaya redup di

balik masa-masa lalu

sekitarnya mambawa

mulai dari masa

kesan inspirasi dan

dimana Stave

ketenangan. Lalu

membangun Apple

Acting pemain yang

Inc. bersama dengan

lebih ke pembawaan

rekan-rekan

tenang, santai, dan

seperjuangannya.

legah. Music latar

Lalu film di tutup

lebih ke sedih dan

dengan menampilkan

music yang terasa

foto-foto para tokoh

menginspirasi untuk

asli dari tokoh yang

membantu

diperankan.

menguatkan isi dialog atau narasi Stave Jobs saat itu. Editing dalam transisi menggunakan film dissolve untuk membantu menguatkan Sinematografi saat memperlihatkan kilas balik dengan menggunakan warna yang lebih pudar (condong ke hitam putih) untuk menguatkan kesan lawasnya.

Pada tahun 1997 Stave Jobs membacakan narasi sebuah iklan pada saat itu yang berjudul "Think Different". Dan ini sekaligus menjadi akhir dari cerita pada film ini hingga ditutup dengan menampilkan foto-foto tokoh sebenarnya dari tokoh yang di perankan dalam film.

Related Documents


More Documents from ""