Resensi Biografi True Spirit BJ Habibie Resensi Biografi True Spirit BJ Habibie
A. IDENTITAS BUKU 1.Jenis Buku : Non Fiksi 2.Judul Buku : True Spirit Bacharuddin Jusuf Habibie 3.Pengarang
: A.Novi
4.Penerbit & Thn
: LAMAFA PUBLIKA & 2013
5.Tebal Buku : 206 halaman B. Pokok –pokok Isi Buku 1. Tanah kelahiran Habibie. 2. Masa kecil Habibie. 3. Pindah ke Bandung. 4. Latar belakang pendidikan Habibie. 5. Kisah asmara dengan Ainun Besari. 6. Karier Habibie Bidang Industri di Jerman. 7. Habibie Mendirikan Industri Pesawat Terbang di Indonesia. 8. Habibie di Pemerintahan RI. 9. Hubungan Habibie dengan Soeharto. 10. Pemikiran Habibie tentang Pembangunan di Indonesia.
11. Pemikiran Habibie di Bidang Industri.
C. Hal Menarik Isi Buku 1. Keluarga Habibie menjadi panutan warga setempat karena latar belakang keIslaman. 2. Habibie jarang bermain dan memilih untuk belajar. 3. Habibie dijual secara simbolis karena kepercayaan adat nya. 4. Habibie adalah anak yang Cakap. 5. Habibie Pandai di pelajaran Eksakta. 6. Studi Habibie di ITB lulus pada semester pertama. 7. Habibie termasuk Mahasiswa termuda dari Indonesia yang kuliah di Jerman. 8. Habibie Aktif dalam beberapa Organisasi ketika Kuliah di Jerman. 9.
Habibie Meraih Gelar Doktor Ingenieur dengan predikat Summa Cum Laude. Ia merupakan Doktor Ingenieur ke – 4 yang dihasilkan Perguruan Tinggi di Jerman setelah Perang Dunia II.
10. Habibie dan Ainun hidup dengan ekonomi pas – pas an ketika di Jerman. 11. Habibie berhasil mendesain Pesawat DO-31 yang Terbang Bersayap Pertama di dunia yang mampu tinggal Landas dan Mendarat dalam posisi Tegak. 12. Habibie Sempat mendapat tawaran menjadi Guru Besar di beberapa Universitas di Jerman tetapi beliau menolaknya. 13. Habibie bersama rekan-rekannya yang bekerja di Jerman memiliki julukan Elbe Mafia. 14. Pesawat N-250 adalah Pesawat Kebanggaan Indonesia dan Luar Negeri. 15. Setelah PAL di tangani Habibie, di usia nya ke – 5 , Perwujudan dari tahap pertama transfer teknologi membuahkan karya, yaitu Kapal cepat dengan berat 400 Ton di tampilkan ketika Perayaan di tepi pantai Ujung Surabaya. 16. Habibie mulai memikirkan tentang Pembangunan ketika beliau Kuliah di Jerman dan aktif di Organisasi PPI Aachen. Dia dan Mahasiswa Indonesia yang ada di Jerman mengadakan Seminar Pembangunan di sana. 17. Cita – cita Habibie sejak kecil Ingin Menjadi Insinyur, dan ketika kuliah dia pergi ke Jerman untuk mewujudkan Cita – citanya.
D. Rangkuman / Sinopsis isi Buku Pare – pare Sulawesi Selatan adalah tanah dimana Habibie dilahirkan dan dibesarkan. Bacharuddin Jusuf Habibie atau biasa di panggil Rudy lahir pada 25 Juni 1936. Keluarga Habibie menjadi panutan warga setempat karena keluarga yang disiplin dengan latar belakang keIslaman. Masa kecil Rudy hidup dengan suasana keagamaan, Ia jarang bermain dan memilih untuk belajar. Kegemaran nya yaitu Menunggang kuda.Habibie dikenal dengan prinsipnya yang Teguh.Pada suatu waktu Habibie di jual secara simbolis karena kepercayaan adat istiadat nya. Habibie bertemu dengan Soeharto di Makasar, kala itu Soeharto bertugas untuk menumpas pemberontakan Andi Aziz. Ayah Habibie meninggal mendadak karena Serangan Jantung, pada waktu beliau menjalankan Sholat Isya’, yang menutup mata Almarhum adalah Soeharto. Karena ayahnya meninggal, Keluarga Habibie akhirnya pindah ke Bandung. Mereka pindah secara bertahap, dan Habibie adalah yang mendapat giliran pertama.Habibie adalah anak yang Cakap. Habibie bersekolah di SMP 5 bandung dan melanjutkan ke SMA Kristen / Lycium pada tahun 1951 (beliau pandai pada Mata Pelajaran Eksakta). Habibie mempunyai Hobi Menyanyi, dan sering menyanyi di acara-acara sekolah. Setelah lulus SMA, Habibie Melanjutkan ke Fakultas Teknik UI tepatnya pada Departemen Elektro, yang kemudian menjadi ITB. Ia menjadi pusat perhatian ketika Ospek. Studi Habibie disana tidak lama, beliau Lulus Sarjana Muda -1 pada semester Pertama. Pada tahun 1955, Habibie melanjutkan Kuliah ke Jerman karena Ibu nya mendapatkan Beasiswa untuknya. Habibie merupakan Mahasiwa termuda dari Indonesia, Ia pun aktif dalam Organisasi Mahasiswa, sebagai Sekretaris Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Habibie sempat Sakit ketika di Jerman, sampai – sampai Ibunya pun datang ke Jerman untuk Menjenguk nya. Beliau akhirnya lulus dan mendapat Gelar Diplom.Ing pada tahun 1960. Setelah lulus, Habibie cuti ke Indonesia selama 3 bulan untuk menikah dengan Ainun Besari dan kembali ke Jerman bersama Istrinya. Ia kemudian bekerja di TH Aachen sebagai Ahli Kontruksi Pabrik Kereta Api. Habibie mengikuti suatu tesis, dan hasilnya ia Lulus dengan Gelar Doktor Ingenieur dengan predikat Summa Cum Laude. Habibie dan Ainun Besari berpacaran selama 2 bulan lalu menikah. Setelah mereka menikah, mereka selanjutnya pindah ke Jerman. Hidup mereka selama 3,5 tahun di Jerman pas – pas an, dan mulai membaik ketika Habibie bekerja di Hamburg.
Habibie ahli di Bidang Industri Pesawat Terbang, sehingga dia berhasil mendesain Pesawat DO-31 yang terbang bersayap pertama di dunia yang mampu tinggal landas dan mendarat dalam posisi tegak. Keberhasilan Habibie dalam dunia Industri Pesawat Terbang berhasil menghantarkannya pada posisi sebagai Wakil Presiden di Perusahaan MMB. Beliau sempat mendapat tawaran untuk Menjadi Guru Besar di beberapa Universitas di Jerman, tetapi Habibie menolak nya. Habibie memiliki niat untuk membangun Industri Pesawat Terbang di Indonesia. Akhirnya pada tahun 1970, dia mengajak rekan – rekannya untuk bekerja di MMB. Habibie dan rekan – rekannya yang bekerja di MMB memiliki julukan “Elbe Mafia”. Atas dasar perintah Soeharto, Ibnu Sotowo meminta Habibie pulang, untuk melakukan Pembangunan Teknologi Indonesia yang sangat tertinggal dibanding Negara lain. Akhirnya Habibie pulang dan mendirikan Industri Pesawat Terbang. Banyak pesawat yang sudah di produksi PT.IPTN, tetapi yang paling di banggakan Bangsa Indonesia juga Luar Negeri adalah Pesawat N-250, bahkan ketika terbang Perdana nya dihadiri oleh Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Try Sutrisno beserta rombongan. Setelah berhasil di PT.IPTN, Habibie mendapat Amanah untuk menangani PT.PAL ( Penataran Angkatan Laut ). Setelah di tangani Habibie, di usia PAL ke – 5 yaitu 15 April 1985. Perwujudan dari tahap pertama transfer teknologi membuahkan karya, yaitu Kapal cepat dengan berat 400 Ton di tampilkan ketika Perayaan di tepi pantai Ujung Surabaya. Habibie masuk dalam Pemerintahan karena diangkat menjadi Menteri Negara dan Riset pada tahun 1978. Pada 1 Januari 1993 beliau diangkat menjadi Koordinator Harian Dewan Golkar. Habibie naik menjadi Wakil Presiden dalam keadaan Indonesia mengahadapi berbagai masalah yang kompleks dan mengakibatkan Demonstrasi yang terjadi di mana-mana. Habibie menjadi Wakil Presiden selama 72 hari. Soeharto membentuk kabinet Reformasi lalu mengundurkan diri dari Kursi Presiden dan digantikan oleh Habibie. Pertemuan Soeharto dan Habibie berawal ketika mereka di Makasar ketika tahun 1950, Mereka bertemu kembali tahun 1970 ketika Habibie di Jerman dan Soeharto sedang melakukan Kunjungan Kenegaraan di Belanda dan Jerman. Soeharto mengatakan agar Habibie bersiap – siap kembali ke Indonesia dan mendirikan Industri Pesawat Terbang di Indonesia. Di usia nya ke 38, Habibie kembali ke Indonesia dan mendirikan Industri Pesawat Terbang. Habibie kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden pada 11 Maret 1998, dan bersama – sama dengan Soeharto memimpin Indonesia. Tak lama kemudian, Indonesia dilanda Krisis Ekonomi, Akhirnya
Soeharto mengundurkan diri dari Presiden dan Habibie naik menjadi Presiden. Kemudian hubungan Habibie dengan Soeharto berakhir kabur atau Misterius. Habibie mulai memikirkan tentang Pembangunan ketika beliau Kuliah di Jerman dan aktif di Organisasi PPI Aachen. Dia dan Mahasiswa Indonesia yang ada di Jerman mengadakan Seminar Pembangunan di sana. Cita – cita Habibie sejak kecil Ingin Menjadi Insinyur, dan ketika kuliah dia pergi ke Jerman untuk mewujudkan Cita – citanya itu. Ia lulus dengan Gelar Doktor, dan bekerja di MMB sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur tahun 1965 – 1969. Beliau kemudian kembali ke Indonesia karena pemikirannya sebagai Generasi Pembangunan. Kemudian Habibie mendirikan PT.IPTN yang sekarang bernama PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 1976 dan memproduksi Pesawat / Helikopter. Pesawat yang menjadi Kebanggaan Indonesia adalah Pesawat Gatot Koco N-250.