: Andy Noya – Kisah Hidupku
Judul ISBN
: 978-979-709-954-1
Penulis
: Robert Adhi KSP
Penerbit Cetakan
: KOMPAS
: Ke-19, November 2017
Penulis Lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung ini bernama Robert Adhi KSP, dengan nama lengkap Robert Adhi Kusumaputra. Sampai 2018, Robert sudah menulis sepuluh buku bertema biografi. Buku biografi Andy F.Noya ini merupakan buku keenam yang ditulisnya setelah : Panggil Aku King, Biografi Liem Swie King: Legenda Pebulu Tangkis Indonesia (2009); Johnny Widjaja: Cuplikan Kehidupan (2014); Bur Maras, Keturunan ke-13 Raden Patah (2015); Andy Noya, Kisah Hidupku (2015); dan Tanto Kurniawan, Cash Flow is King: Bintaro Jaya, Paramount Serpong, Jababeka (2016). Selain buku biografi, Robert juga menulis dua buku lain yang bertema non-biografi, yaitu Banjir Kanal Timur Karya Anak Bangsa (2010) dan Rahasia Sukses Pengusaha Properti (2011).
Andy Noya, Kisah Hidupku Andy Noya melalui acara Kick Andy sering mengangkat kisah hidup yang mampu menginspirasi banyak orang. Tapi tak banyak orang yang tau bagaimana kisah hidup Andy Noya itu sendiri. Melalui buku ini, perjalanan hidup seorang lelaki bernama Andy Flores Noya diceritakan mulai dari masa kecilnya yang serba kekurangan sampai menjadi dewasa dengan penuh kelimpahan. Lahir sebagai anak keturunan Ambon-Jawa-Portugis-Belanda, Andy Flores Noya dianggap sebagai orang asing di lingkungannya. Penampilannya yang mencolok menyebabkan dia dia dikucilkan, dijauhi, dan dianggap musuh oleh lingkungan di sekitarnya. Dia lahir di Surabaya pada tanggal 6 November 1960, dan menghabiskan kebanyakan masa kecilnya di daerah Dinoyo Tangsi. Sebelumnya, ayah Andy sudah sempat menikah dengan perempuan lain, menghasilkan dua orang anak laki-laki, tetapi kemudian istrinya meninggal dan dia menjadi duda. Ibu dan ayahnya kemudian bertemu di lantai dansa pada sebuah acara. Akhirnya mereka menikah dan memiliki dua orang anak perempuan dan satu laki-laki yaitu Gaby, Yoke dan Andy. Dia diberi nama Flores yang berasal dari kakeknya.
Masa kecil Andy banyak dihabiskan Auntuk berpindah-pindah tempat tinggal dan kehilangan orang terdekatnya. Tempat tinggal nya mulai dari rumah kontrakan, pindah ke rumah buyutnya, pindah ke teman ibunya, pindah ke garasi, dll. Dia juga sudah ditinggal ayahnya ke Jaayapura saat dia masih kecil, kakeknya yang dibunuh, sahabatnya yang bernama Eyen meninggal. Masa kecilnya dipenuhi kepedihan. Saat berpindah ke kota Malang, kehidupannya mulai berubah. Dia menemukan keahliannya dalam menulis. Kemudian dia pindah ke Jayapura mengikuti ayahnya. Di Jayapura, Adia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Teknik Mesin (STM). Tak berapa lama kemudian, kehidupannya malah menjadi terpuruk karena tiba-tiba ayahnya meninggal. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pindah ke Jakarta Saat di Jakarta, dia ingin melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Publistik (STP). Namun dia mengalami kesulitan karena latar belakangnya berpendidikan STM. Tapi akhirnya, dia mampu mengenyam pendidikan di STP setelah melalui permohonan langsung disertai tangisan kepada rektor STP saat itu, yaitu Ali Mochtar Hoeta Soehoet. Dia sangat senang karena menurutnya hal itu merupakan jalan menuju cita-citanya. Saat menjalani pendidikan dia mengalami kesulitan ekonomi, yang menyebabkan dia harus mencari uang jajan tambahan melalui menulis. Walaupun sudah mengenyam pendidikan di sekolah yang sesuai keahliannya, Andy tidak dapat menamatkan sekolahnya. Hal ini dikarenakan semakin sulitnya kondisi ekonomi Andy. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Andy untuk mengejar cita-citanya. Andy mulai melamar ke beberapa lowongan pekerjaan, dan akhirnya diterima menjadi reporter dalam penerbitan buku Apa & Siapa Orang Indonesia. Kemudian, kariernya berlanjut dan diterima oleh berbagai perusahaan seperti Tempo dan Matra. Saat bekerja menjadi reporter dalam penerbitan buku itu, Andy bertemu dengan istrinya yang sekarang yaitu Retno Palupi dan sekarang memiliki tiga orang anak. Karier Andy terus menanjak, bahkan dia ditawari oleh berbagai media cetak seperti Tempo, Bisnis Indonesia, Prioritas. Kemudian Andy ditawari untuk memimpin Media Indonesia. Setelah dari Media Indonesia, Andy ditawari untuk memimpin Seputar Indonesia bersama Djafar Assegaf. Kemudian Andy bekerja sama dengan Surya Paloh untuk mendirikan Metro TV. Akhirnya Metro TV resmi berdiri pada tanggal 25 November 2000.
Andy pun menjadi pemimpin redaksi Metro TV. Kemudian Surya Paloh meminta agar Andy mempunyai program acara sendiri. Dan hadirlah “Kick Andy” di Metro TV. Melalui acara itu, Andy diharapkan dapat melontarkan pertanyaan yang “nge-kick” narasumber yang menjadi tamunya di acara itu. Dan melalui “Kick Andy”, Andy membantu orang yang kesusahan melalui “Kick Andy Foundation”. Tetapi Andy sudah kehilangan ibu dan kedua kakaknya dikarenakan terserang kanker. Walaupun begitu, sampai sekarang Andy tetap aktif membantu orang yang membutuhkan melalui “Kick Andy Foundation” dan “Rama Rama Foundation”.
Kelebihan Buku biografi biasanya menggunakan bahasa yang kaku dalam penulisaannya. Berbeda dengan buku biografi pada umumnya, buku yang ditulis oleh Adhi ini dikemas dengan penyajian bahasa yang santai untuk dibaca. Penggunaan kata “aku” dibandingkan “saya” mampu membawa pembaca untuk hanyut bersama Andy dalam masa kecilnya. Sehingga buku ini lebih terkesan fantasi daripada sebuah biografi. Dalam buku ini juga, banyak diceritakan cerita-cerita mengenai kehidupan Andy, yang diceritakan dengan jelas dan diselingi humor. Seperti Andy yang menginterpretasikan ciri fisik dari Om nya. Selain itu, pada buku ini juga terdapat berbagai foto yang menunjang Andy dalam menceritakan
masa kecilnya. Foto
tersebut
juga dapat
membantu
pembaca untuk
menginterpretasikan tokoh di novel. Buku ini tidak hanya menceritakan tentang kehidupan seorang Andy F.Noya. Namun, buku ini juga menambahkan beberapa pengetahuan umum yang ada di Indonesia. Seperti penjelasan Kesenian Ludruk, peristiwa meletusnya Gunung Gamalama, perkembangan media massa di Inonesia, dan masih banyak lagi. Hal-hal seperti ini yang menambah kekayaan buku ini dalam proses penulisannya. Dengan perpaduan warna biru dan emas, buku ini juga disajikan kepada pembaca dalam tampilan yang menarik dan kesan humor yang ada. Terdapat juga quote dari Andy sendiri, “Tidak perlu menunggu untuk bisa menjadi cahaya bagi orang-orang di sekelilingmu. Lakukan kebaikan, sekecil apa pun, sekarang juga.”, dan menjadikan buku ini memiliki daya tarik tersendiri intuk dibaca.
Kekurangan Buku ini disajikan dengan jumlah halaman yang terlalu banyak yaitu 416 halaman. Bagi orang yang jarang untuk berliterasi, tentu buku ini tidak akan menarik minat pembaca. Karena dapat dikatakan sebagai autobiografi, buku ini terkesan subjektif dalam penyampaiannya.