3. Rencana Asuhan Keperawatan Nama/ Umur
: Tn D/ 74 Tahun
Kamar
: Anna 16B-1
Dokter
: dr. D
Hari/tanggal
: Rabu, 30 Mei 2018
Diagnosa Keperawatan
:Bersihan jalan napas tidak efektif b/d peningkatan produksi sputum ditandai dengan klien
mengatakan “”+ 4 hari batuk berdahak, nafas sesak, riw. perokok aktif dan mempunyai riwayat TB paru”, klien tampak sakit sedang, terlihat lemas, R : 24x/menit, Auskultasi terdengar suara ronchi dikedua paru-paru, tanpak kesulitan mengeluarkan dahak, Hasil thorax AP : bekas TB paru, Aorta sclerosis dan COPD, kesimpulan COPD. HASIL YANG
INTERVENSI
DIHARAPKAN
KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji
bunyi
RASIONAL
nafas. 1) Mengetahui
keperawatan selama ± 1 – 5
Catat adanya bunyi
tidaknya
jam
napas
misalnya
jalan
Bersihan jalan nafas bersih
mengi,
krekels,
dengan kriteria:
ronkhi.
diharapkan
masalah
menjadi
IMPLEMENTASI
ada 1) Mengauskultasi
obstruksi napas
dan
manifestasi
adanya bunyi napas
bunyi
nafas:
ronchi (+/+)
EVALUASI
(Pukul 10.30 wita) ada S. klien mengatakan “ batuk berdahak masih, sesak
napas
berkurang”
mulai
- Mampu
mengeluarkan
sputum
2) Observasi frekuensi 2) Memantau
- Napas tidak sesak, irama dan
frekuensi
tambahan.
pernafasan.
penambaahaan
napas
O. Klien tampak sakit adanya 2) Mengkaji frekuensi sedang, klien tampak pola
pernafasan: 24x/m.
napas.
batuk
dan
tampak
sesak berkurang,
3) Catat adanya derajat dalam batas normal
Ronchi (+/+) takipnea,
misalnya
- Tidak ada suara napas
3) Mengetahui
3) Memberikan
posisi A.Bersihan
jalan
keluhan lapar udara, abnormal.
disfungsi pernapasan. gelisah,
semifowler
atau napas teratasi sebagian
ansietas, setengah duduk.
distress pernafasan, P. penggunaan
otot 1) Auskultasi bunyi
bantu nafas. 4) Kaji
pasien untuk 2) Kaji atau pantau
posisi yang nyaman, 4) Posissi semi fowler 4) Mendorong
untuk frekuensi pernafasan.
misalnya peninggian memperlancar kepala tempat tidur,
latihan napas
3) Kaji pasien untuk
duduk pada sandaran
sirkulasi pernapasan
posisi yang nyaman
tempat tidur
dalam tubuh.
4) Dorong dan bantu
5) Dorong dan bantu 5) Mengatasi latihan
napas
abdomen atau bibir
mengontrol dan
dan 5) Meningkatkan dispnea
menurunkan
jebakan udara. 6) Observasi
6) Batuk
latihan napas
asupan cairan dan 5) memberikan
air masukan
hangat
Tingkatkan cairan
sampai 3000 ml/hari
dapat 6) Mengobservasi
sesuai
toleransi
karakteristik
batuk,
menetap tetapi tidak
karakteristik
batuk, jantung. Memberikan
misalnya
batuk
efektif.
misalnya
batuk air hangat.
menetap,
batuk
menetap,
batuk 6) Berikan obat sesuai
pendek, basah. Bantu tindakan
untuk
memperbaiki kefektifan
upaya
pendek, basah
indikasi
batuk. 7) Tingkatkan masukan 7) Mencegah cairan sampai 3000 ml/hari
antara
-
Combivent nebu 1 ( 09.00
jantung.
Memberikan
masukan
dehidrasi.
sesuai
toleransi
hangat.
adanya 7) Memberikan obat:
wita)
air
-
Anjurkan
Infusan NS 100 cc
cairan
+
Aminophilin 1
sebagai
amp 20 tpm
pengganti makanan. 8) Lakukan dada.
psioterafi 8) Untuk
8) Melakukan
mempermudah
psioterafi dada jam
pengeluaran sekret.
09.15 wita dengan
9) Berikan obat sesuai 9) Merileksasikan otot
cara:
indikasi:
halus
dan
-
Calpping dada
bronkodilator,
menurunkan spasme
-
Vibrasi
analgesik,
jalan napas.
berikan
humidifikasi tambahan, pengobatan pernafasan
bantu
Nama/ Umur Kamar Dokter Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan
: Tn D/ 74 Tahun : Anna 16B-1 : dr. D : Rabu, 30 Mei 2018 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan proses penyakit, faktor fisiologis (batuk) yang
ditandai dengan klien mengatakan “ malam tadi saya tidak bisa tidur karena batuk dan sesak napas”, klien tampak sakit sedang dan terlihat lemas, kongjungtiva anemis, terdapat kantong mata berwarna hitam. HASIL YANG DIHARAPKAN
Setelah
dilakukan 1) Kaji pola tidur
tindakan selama
INTERVENSI KEPERAWATAN
keperawatan ±
diharapkan Gangguan berhubungan
3
klien
jam masalah
pola
tidur 2) Jelaskan dengan
proses penyakit, faktor
RASIONAL
1) Untuk mengetahui
IMPLEMENTASI
1) Mengkaji pola tidur klien
EVALUASI
S. klien mengatakan “ tidur masih
kebiasaan tidur
kadang-kadang
klien.
terbangun, batuk
2) Agar klien
2) Menjelaskan
berdahak masih,
pentingnya tidur
mengetahui
pentingnya tidur
sesak napas mulai
yang efektif
manfaat tidur
yang efektif
berkurang”
fisiologis (batuk) dapat diteratasi dengan kriteria: 3) Ciptakan
yang efektif 3) Saat lingkungan
O. Klien tampak 3) Menciptakan
sakit sedang,
-
-
jam tidur dalam batas
lingkungan yang
nyman klien akan
lingkungan yang
kesadaran
normal 6-8 jam/hari,
nyaman.
rileks dan mudah
nyaman
Composmentis, klien
Klien tampak segar setelah tidur
-
-
-
untuk beristirahat 4) Kolaborasi
Pola dan kualitas tidur
pemberian obat
dalam batas normal.
tidur
Lingkaran
hitam 5) Anjurkan klien
4) Untuk membantu klien mudah tidur
tampak lemas dan 4) Berkolaborasi pemberian obat tidur
kongjutiva anemis TD 110/70 mmHg, P 78 x/m, RR 20 x/m,
5) Tidur siang hari
5) Menganjurkan klien
T 36 derajat celcius,
dibawah mata tidak
untuk mengurangi
dapat
untuk mengurangi
A.Gangguan pola
tampak lagi
tidur pada siang
menyebabkan
tidur pada siang
tidur belum teratasi
hari.
tidak bisa tidur
P.
pada malam hari.
1) Jelaskan
Conjungtiva anemis lagi
tidak
pentingnya tidur yang adekuat 2) Ciptakan
lingkungan yang nyaman