REMEDIASI BLOK 4.3 DERMATOLOGY AND GENITOURINARY DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2016-2017
SKENARIO1 Bercak Putih Bersisik dan Gatal di Kulit Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang berobat ke Puskesmas dengan keluhan timbul bercak-bercak putih bersisik yang semakin lama semakin meluas pada punggung dan dada bagian atas sejak 1 bulan yang lalu dan dirasakan gatal jika berkeringat. Pada status dermatologis tampak ujud kelainan kulit makula hipopigmentasi diskret beberapa konfluens, skuama halus (+). Hasil pemeriksaan KOH 20% tampak gambaran spaghetti and meatball. Dokter memberikan obat yang sesuai dan memberikan edukasi tentang penyakitnya Sasaran Belajar Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan: 1. Macam – macam ujud kelainan kulit dan mekanisme patofisiologinya : nodul, papul, plakat, skuamosa, vesikel, bulae, dll. 2. Pendekatan klinis dengan kasus kulit bersisik dan gatal (dermatomikosis). 3. Etiologi pada kulit bersisik dan gatal (dermatomikosis) 4. Penegakkan diagnosis kasus kulit bersisik dan gatal (dermatomikosis) 5. Penatalaksanaan farmakoterapi pada kasus kulit bersisik dan gatal (dermatomikosis). 6. KIE pada kasus kulit bersisik dan gatal (dermatomikosis).
1 Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
REMEDIASI BLOK 4.3 DERMATOLOGY AND GENITOURINARY DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2016-2017
Referensi: Burgin Susan, Wolf Klaus, Goldsmith Lowel A, Katz Stephen I, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Ed. 8. Vol 1. New York: Mc Graw Hill Medical. 2012. p.285-94. Djuanda A. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kumar, Robbins, Cotran.2007.Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol 1. Jakarta. EGC. Syarif A, dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta. Balai Penerbit FK UI. Tim Pengajar FK UI. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminEdisi 5 . Jakarta. FKUI.
2 Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
REMEDIASI BLOK 4.3 DERMATOLOGY AND GENITOURINARY DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2016-2017
SKENARIO 2 Kulit Berbintil dan Gatal Seorang anak berusia 4 tahun dengan BB 18 kg, dibawa oleh orang tuanya berobat ke Puskesmas dengan keluhan sejak 3 hari yang lalu timbul bintil-bintil merah di sebagian besar tubuh, awal timbul di punggung kemudian menyebar ke badan, wajah, kulit kepala, lengan dan tungkai, disertai rasa gatal. Penderita sebelumya mengeluh batuk, pilek dan demam. Pada status dermatologis didapatkan UKK (lihat gambar). Hasil pemeriksaan Tzank Test didapatkan sel datia berinti banyak. Dokter memberikan obat yang sesuai dan memberikan edukasi tentang penyakitnya
Sasaran Belajar Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan: 1. Pendekatan klinis keluhan kulit berbintil (vesikulomakulopapular) dan gatal. 2. Etiologi pada kulit berbintil (vesikulomakulopapular) dan gatal 3. Penegakkan diagnosis kasus kulit berbintil (vesikulomakulopapular) dan gatal 4. Penatalaksanaan farmakoterapi pada kasus kulit berbintil (vesikulomakulopapular) dan gatal 5. KIE kasus kulit berbintil (vesikulomakulopapular) dan gatal
3 Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
REMEDIASI BLOK 4.3 DERMATOLOGY AND GENITOURINARY DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2016-2017
Referensi: Allanore L.Valeyrie, Roujeau Jean Claude, Klaus, Goldsmith Lowel A, Katz Stephen I, editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Ed. 8. Vol 1. New York: Mc Graw Hill Medical. 2012. p.28594. Brooks G.F, Butel J.S, Ornston L.N. 1996.Jawetz, Melnick, AdelbergMikrobiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta. EGC. Djuanda A. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kumar, Robbins, Cotran.2007.Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol 1. Jakarta. EGC. Syarif A, dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta. Balai Penerbit FK UI. Tim Pengajar FK UI. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminEdisi 5 . Jakarta. FKUI.
4 Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
REMEDIASI BLOK 4.3 DERMATOLOGY AND GENITOURINARY DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2016-2017
SKENARIO 3 Luka Bakar Seorang laki-laki berusia 30 tahun dengan berat badan 60 kg dibawa ke Unit Gawat Darurat setelah terjebak dalam kebakaran rumah kejadian tersebut dialami 2 jam yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik di dapatkan somnolen, tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 98x/menit, pernapasan 24x/menit dan suhu 37oC. Pada status lokalis tampak eritema (+), bulla (+), nekrotik (-), palpasi nyeri tekan (+) pada wajah, ekstermitas atas bilateral, dan ekstremitas bawah bilateral. Dokter segera memberikan resusitasi cairan dan melakukan pemeriksaan penunjang. Sasaran Belajar Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan: 1. Penilaian penderita luka bakar (luas dan kedalaman) 2. Primary survey dan resusitasi penderita luka bakar 3. Secondary survey dan pemeriksaan penunjang pada kasus luka bakar 4. Penatalaksanaan awal penderita luka bakar 5. Komplikasi Referensi: Brunicardi CF. 2009. Schwartz’s Principles of Surgery Ninth Edition. McGrawHill. USA. Longo et al. 2012. Harrison’s Principles of Internal Medicine 18th Edition vol 2. McGraw Hill Company. USA Sjamsuhidayat.2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi ke-2. EGC. Jakarta. Sudoyo A.W., Setiyohadi B., Alwi Idrus, Simadibrata M., Setiati S. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima Jilid I. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
5 Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon
REMEDIASI BLOK 4.3 DERMATOLOGY AND GENITOURINARY DISORDERS SEMESTER 4TAHUN AKADEMIK 2016-2017
SKENARIO 4 Nyeri saat BAK Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kencing terasa sakit dan keluar cairan berwarna kekuningan dari alat kelaminnya sejak 3 hari yang lalu. Penderita mengakui telah berhubungan seksual dengan tunasusila. Penderita bekerja sebagai supir truk. Pada pemeriksaan fisik tampak orifisium uretra eksternum merah, edema dan ektropion. Tampak duh tubuh mukopurulen. Pada pemeriksaan gram didapatkan diplokokkus gram (-) intrasel. Dokter memberikan terapi dan memberikan edukasi terkait penyakitnya. Sasaran Belajar Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan: 1. Pendekatan klinis pada keluhan penyakit menular seksual (penyakit yang mungkin dan mekanisme patofisiologinya termasuk agen penyakitnya), contoh : uretritis spesifik, uretritis non-spesifik, kondiloma akuminata, limfogranuloma venereum, ulcus mole, dll. 2. Algoritma Diagnosis Infeksi Menular Seksual (3 tanda kardinal STD) 3. Gejala dan tanda klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dalam penegakkan diagnosis penyakit menular seksual 4. Penatalaksanaan secara komprehensif termasuk pengendalian faktor risiko Referensi: Gandosoebrata R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat. Jakarta. Kumar V et al. 2010. Robbins and Cotran Pathologic Basic of Disease Eight Edition. Elsevier. Philadelphia. Longo DL et al. 2012. Harrison’s Principles of Internal Medicine 18th Edition Volume 2. McGraw Hill. USA.
6 Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon