Nama : Rahmi Hidayah NIM : 10011181520261 MK : Metodologi Penelitian Kualitatif
PERILAKU DAN KARAKTERISTIK ANAK DALAM MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI WILAYAH SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BUKITTINGGI SUMATERA BARAT TAHUN 2018
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Makanan merupakan bahan, berasal dari tumbuhan atau hewan yang dikonsumsi oleh manusia dan makhluk hidup lainnya untuk bertahan hidup, menambah nutrisi dan energi. Makanan yang dibutuhkan oleh manusia adalah makanan yang didapatkan dari hasil pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan sumber daya alam lainnya. Makanan yang kita konsumsi setiap harinya mengandung unsur atau senyawa, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, enzim dan lain sebagainya. Ada 2 kategori makanan yang bisa kita konsumsi setiap hari, makanan sehat atau makanan tidak sehat. Makanan sehat diolah menggunakan bahan dan bumbu dapur yang segar dan berkualitas baik yang mana baik untuk tubuh sedangkan makanan tidak sehat merupakan makanan yang diolah dengan bahan makanan dan bumbu dapur yang kurang berkualitas. (Purbasari, 2009) Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Istilah makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food, fast food, dan street food karena istilah tersebut merupakan bagian dari istilah makanan jajanan (Adriani dan Wirjatmadi, 2012). Makanan jajanan kerap ditemukan disekitar wilayah sekolah di berbagai daerah terutama Sekolah Dasar (SD). Tidak semua makanan jajanan yang dijajakan dapat dikategorikan sehat karena makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan hanya sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral. Karena ketidaklengkapan gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat mengganti sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang masuk dalam tubuh.
Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih kurang. (Khomsan, 2006). Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan khusus, makanan yang sering menjadi sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan, karena biasanya makanan ini merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang kurang dapat menjamin kualitas produk olahannya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012). Pengetahuan merupakan faktor internal yang dapat mempengarui perilaku. Pengetahuan dipengaruhi oleh pendidikan, emosi, pengalama, minat dan kebudayaan. Pendidikan dan pengetahuan merupakan factor tidak langsung yang mempengaruhi sikap dan karakteristik seseorang. (Notoatmodjo, 2010) Dalam masa pertumbuhan yang belum mencapai kategori dewasa, anakanak yang masih dibawah umur atau bahkan masih duduk di bangku Sekolah Dasar pasti pengetahuan dan pemahamannya belum memadai untuk tahu apakah makanan jajanan yang di jual disekitar sekolah sehat atau tidak. Oleh karena itu, pentingnya peran seorng ibu dalam hal ini sangat diperlukan untuk mengawasi dan mengetahui karakteristik serta mempengaruh perilaku dari anak dalam memilih makanan jajanan. Hal ini diperlukan agar tidak menimbulkan dampak negative bagi anak tersebut. (Sediaoetama, 2000). 1.2 Rumusan Masalah Makanan jajanan sering dianggap lumrah oleh orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Sebagian orang tua tidak mempermasalahan jika anaknya memakan jajanan disekitar sekolah namun para orang tua tidak mengetahui jika tidak semua makanan yang diperjualbelikan itu dapat dikategorikan sehat tetapi banyak makanan jajanan yang tidak memenuhi standar kesehatan. Bahkan beberapa penjual makanan jajanan tersebut menambahkan bahan tambahan berbahaya makanan bagi tubuh seperti rhodamin B. Dalam latar belakang tersebut penulis ingin meneliti “ bagaimanakah perilaku dan karakteristik anak dalam memilih makanan jajanan yang dijual disekitar sekolah? ”. Hal ini dilakukan agar orang tua dapat mengetahui perilaku dan karakteristik anak karena setiap orang tuoa di tuntut agar dapat berperan aktif dalam mengawasi dan memilih makanan yang tepat.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai perilaku dan
karakteristik anak dalam memilih makanan jajanan di
wilayah Sekolah Dasar Negeri 1 Bukittinggi Sumatera Barat 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Menganalisis prilaku dan pola makan anak yang masih duduk di bangku sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan 2. Menganalisis karakeristik anak yang masih duduk di bangku sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan 3. Menjadi bahan referensi untuk orang tua agar aktif dalam mengawasi dan memilih makanan jajajan bagi anak. 1.4 Manfaat penelitian 1. Ilmu Pengetahuan 2. Program 3. Penelitian Lebih Lanjut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anak Usia Sekolah Dasar 2.2 Definisi Makanan Jajanan 2.3 Kebiasaan Jajan Siswa 2.4 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Jajan Siswa 2.5 Keamanan Pangan Jajanan 2.6 Dampak Negatif Makanan Jajanan di Sekolah Dasar
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian yaitu mengetahui berbagai perilaku dan karakteristik anak dalam memilih makanan jajanan di wilayah Sekolah Dasar Negeri 1 Bukittinggi Sumatera Barat Variabel Independen Karakteristik Anak 1. Jenis kelamin
Variabel Dependen
Perilaku dalam Memilih Makanan Jajanan di Sekolah
2. Umur
1. Jenis Jajan
3. Sikap
2. Jumlah Jajan
4. Uang Jajan 5. Pengetahuan 6.
Peran dan pengawasan orang tua siswa
3.2 Definisi Istilah Variabel
3. Frekuensi Jajan