Radiologi Fraktur.pptx

  • Uploaded by: elisabet weni jiwandari
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Radiologi Fraktur.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,631
  • Pages: 81
TULANG PEMERIKSAAN RADIOLOGI • • • • • • •

1.FOTO POLOS 2.TOMOGRAFI 3.BONE SCAN 4.CT SCAN 5.MRI 6.ARTERIOGRAFI 7.USG

SUSUNAN TULANG SECARA BIOKIMIAWI  H20 -----------------------------------25%  BAHAN ORGANIK ----------------30%.  BAHAN ANORGANIK ------------45% * CA FOSFAT. * CA CARBONAT

Pembentukan tulang 1. Enchondral/intracartilaginosa.

Pertumbuhan: memanjang & melebar. Melalui tulang rawan 2. Intramembranosa. Pertumbuhan melebar. Langsung terbentuk tulang oleh sel-sel osteosit. Misal: pada tulang pipih.

Bagian-bagian tulang: 1.Epifise.

2.Metafise. 3.Diafise.

4.Garis epifise. Trabekula terdiri atas: Horisontal. Longitudinal.

BAGIAN TULANG • 1.EPIFISIS ------------ (3) • 2.GARIS EPIFISIS--- (5) • 3.METAFISIS --------- (6)

• 4.DIAFISIS------------- (7)

STRUKTUR TULANG TERDIRI DARI : 1. PERIOSTEUM. 2. CORTEX, Tdd: - Str. Compactum 3. MEDULLA. - Str. Spongiosum

• RADIOLOGIS :  BATAS METAFISIS DAN DIAFISIS TAK TAMPAK.  MEDULLA LEBIH RADIOLUSEN.  PERIOSTEUM TAK TAMPAK . KORTEK LEBIH RADIOOPAQ.

Pertumbuhan tulang dipengaruhi: Diet.

Hormon. Ginjal.

FOTO POLOS SYARAT : 1. 2 PROYEKSI

2. SATU/ DUA SENDI TERFOTO 3. BANDINGKAN YANG NORMAL DAN YANG SAKIT

Yang dinilai: Jaringan lunak sekitar tulang. Periosteum. Korteks. Medula. Sendi dan kapsul sendi. Daerah subartikuler.

Lesi. •Sifat lesi: litik, sklerotik, campuran, destruksi. •Bentuk. •Batas lesi. •Jumlah. •Lokasi.

Reaksi periosteal:sun ray, linier, onion, segitiga Codman.

PATOLOGI 1. KONGENITAL

:

- POLIDAKTILI - MIKROSEFALI

2. TRAUMA

:

- AKIBAT UMUM: FRAKTUR

DAN DISLOKASI. - BERSIFAT EKSTERNAL,

INTERNAL,RINGAN YANG TERUS MENERUS. 3. RADANG. 4. TUMOR. 5. DEGENERASI.

FRAKTUR JENIS

: TRAUMATIK PATOLOGIK STRESS / FATIQUE

FRAKTUR Peran Radiologi: 1. Diagnosis dan evaluasi tipe fraktur dan dislokasi 2. Monitoring hasil terapi dan komplikasi

PENILAIAN: 1. Lokasi. 2. Tipe 3. Arah garis fraktur. 4. Alignment dan aposisi.  Displacement.  Angulasi.  Rotasi.  Overlapping – distraction. 5. Keadaan khusus yang menyertai fraktur: fraktur dengan dislokasi. 6. Gambaran fraktur khusus: impaksi, kompresi, depresi. 7. Tipe khusus: stress/ pathologic fraktur.

1. LOKASI • Tulang apa, kanan-kiri. • Bagian dari tulang: caput, colum, trochanter, supracondiler, epicondiler. • Diafise: 1/3 tengah, 1/3 proksimal, 1/3 distal.

Fracture is approximately at junction of middle and distal thirds of femur

supracondiler

intraartikular

2. TIPE • Incomplete/tidak komplit: tidak melalui seluruh penampang tulang. • Complete/komplit: melalui seluruh penampang tulang

• Incomplete: - Bowing, - Torus, - Greenstick. • Complete - Simple. - kominutif

INCOMPLETE

bowing

torus

Greenstick

COMPLETE

simple

kominutif

3. ARAH FRAKTUR

Transversal. Longitudinal. Spiral Obliq.

transversal

obliq

spiral

longitudinal

4. ALIGNMENT DAN APOSISI

1.Displacement: Medial, Lateral. 2.Angulasi: Apek di medial (vagus)/ lateral (varus). 3.Rotasi: interna, eksterna.

4.Ujung fragmen: overiding (overlapping), distraksi (menjauh)

5. Fraktur dengan dislokasi

6. Fraktur khusus Compression fracture

Compression Fracture

L1

L2

L1 Compression fracture

L3 L4 L5

Loss of Bone height

Lateral View – Compression Fracture

Lateral View – Compression Fracture

Severe Wedge Compression Fracture

Impaction fracture Impaction: bone ends crushed together. Can be quite stable

Special / Associated Features Depression Fracture

Usually resulting from axial loading. Fracture results from femoral condyles exerting force on tibial plateau

Medial Plateau is stronger than lateral, therefore fracture of lateral plateau more common (unlike that shown in picture)

Salter-Harris Classification of Epiphyseal injury I

Type I Transverse fracture through growth plate Treatment: closed reduction and cast immobilization (heals well, 95% do not affect growth)

Salter-Harris Classification of Epiphyseal injury II

Type II Through metaphysis and along growth plate Treatment: closed reduction and cast immobilization

Salter-Harris Classification of Epiphyseal injury IV

Type IV Through epiphysis and metaphysis Treatment: anatomic reduction by Open Reduction Internal Fixation

Salter-Harris Classification of Epiphyseal injury V

Type V Crush (impaction) injury of growth plate No specific treatment, and high incidence of growth arrest

PERBEDAAN FRAKTUR ANAKANAK DAN DEWASA DEWASA

ANAK

SERING TUNGKAI BAWAH

LENGAN BAWAH DAN SEKITAR SIKU

PENYEMBUHAN LAMBAT

LEBIH CEPAT

REMODELLING KURANG

REMODELLING BAIK

A.FRAKTUR PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN 1. FRAKTUR RADIUS DISTAL : * Fr. COLLES’ fraktur radius distal,angulasi dan dislokasi ke posterior. * Fr. SMITH fraktur radius distal, angulasi dan dislokasi ke anterior.

2. FRAKTUR METAKARPAL : SERING TERJADI PADA METAKARPAL V SETELAH MENINJU ( BOXER’S FRACTURE )

3.FRAKTUR BENNET

FRAKTUR DISLOKASI PADA BASIS METAKARPAL I

B. FRAKTUR PADA LENGAN BAWAH FRAKTUR RADIUS DAN ULNA : *FRAKTUR MONTEGGIA - fraktur ulna proksimal, dislokasi kaput radii. * FRAKTUR GALLEAZI -fraktur radius distal, dislokasi ulna distal

C.FRAKTUR PADA LENGAN ATAS 1. FRAKTUR SUPRAKONDILER HUMERUS - terutama pada anak. - biasanya ada angulasi dan dislokasi ke posterior. 2. FRAKTUR EPIKONDILUS MEDIAL ATAU LATERAL - biasanya pada anak.

3. FRAKTUR INTERKONDILUS HUMERI

4. FRAKTUR COLLUM CHIRURGICUM

D. FEMUR FRAKTUR KOLUM FEMORIS

E.TUNGKAI BAWAH (FRAKTUR TIBIA PROXIMAL)

F. FRAKTUR PERGELANGAN KAKI ( FRAKTUR POtt)

CRANIUM FRAKTUR PADA CRANIUM : 1. LINEAR ---LURUS

2. IMPRESI ---SEBAGIAN TULANG MASUK CRANIUM.

3. FRAKTUR DIASTASIS (SUTURA)

.

5. KOMPLIKASI TERDIRI DARI : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

OSTEOMIELITIS. NEKROSIS AVASKULER NON UNION. DELAYED UNION. MAL UNION. ATROFI SUDDECK

RADANG 1.PERIOSTITIS  MERUPAKAN RADANG PERIOSTEUM  Ro : TERLIHAT GAMBARAN RADIOOPAK YANG TERPISAH DARI TULANG.  DD/ : - FISIOLOGIS NEONATUS PREMATUR - KELAINAN KONGENITAL. - TRAUMA LAMA. - PROSES KEGANASAN. - TUMOR EWING. - HIPOVITAMINOSIS VIT C. - RADANG SENDI. - PENYAKIT KOLAGEN

- HIPERVITAMINOSIS VIT A.

2.Osteomielitis * Akut. * Kronik. Infeksi bisa terjadi pada fraktur terbuka maupun hematogen. Osteomielitis Akut. • -Prosesnya cepat. • -Lokal. • -General. • Ro pada osteomielitis : * Akut lokal : - destruksi tulang – osteolitik. - Terbatas pada 1 tulang. - Rx. Periosteal (+). - Soft tissue swelling (+). *General : - osteolitik soliter/multuipel. - Banyak tulang. - Rx periosteal (+). - Soft tissue swelling (+) Pada osteomielitis akut tanda-tanda radang jelas, fokus primer diketahui.

Osteomielitis kronik : Ro: - Osteolitik dan osteosklerotik. - Korteks tebal dan irreguler. - Sequester +. - Involukrum +. - Rx.periosteal +

Abses brodie • • • •

Kronis. Asimptomatik. Tampak spongiosa dekat ujung tulang. Radiologis : - Bayangan bulat / oval radiolusen dgn batas tegas di daerah metafisis. - Sekuester +/ - . - Rx. Periosteal +/-

Osteomielitis tuberkulosa A. Tulang panjang: - Lesi di metafisis. - destruksi berbentuk bulat/ lonjong dg batas tak tegas. - Pada proses kronis batas tegas. B. Tulang belakang: - Sering : thorakal bawah dan lumbal atas. - Lesi : a. Marginal. b. Central. c. Anterior/ subperiosteal. - Proses : pada satu vertebrae atau lebih. - Discus intervertebralis menyempit. - corpus vert colaps ---baji----gibbus. - Kypohosis angular.

TUMOR TERDIRI DARI : i. BENIGNA ii. MALIGNA : # PRIMER. # SEKUNDER---METASTASE

PERBEDAAN RADIOLOGIS JINAK DAN GANAS NO

TUMOR

JINAK

GANAS

1.

BATAS

TEGAS

TDK TEGAS

2.

TUMBUH

LAMBAT

CEPAT

3.

TEPI

SKLEROTIK

IRREGULER

4.

SIFAT

EKSPANSIF

INFILTRATIF

5.

Rx perios teal

(-)

(+)

6.

Metastase

(-)

(+)

TUMOR GANAS

PRIMER

1.FOKUS

SOLITER

2.USIA

MUDA

SEKUNDER MULTIPLE TUA

3.Rx periost

(+)

(-)

4.Soft tissue Swelling

(+)

(-)

METASTASE PADA TULANG  SERING : PELVIS, COLLUM VERTEBRALIS,COSTA, FEMUR PROXIMAL, HUMERUS PROXIMAL, TENGKORAK.  RADIOLOGIS : - OSTEOBLASTIK - OSTEOLITIK - CAMPURAN  TUMOR YANG SERING METASTASE : - CA MAMMAE - CA PROSTAT - CA PARU - CA GINJAL

PENILAIAN TUMOR TULANG YANG PERLU DIPERHATIKAN :  UMUR  LESI  BAGIAN TULANG YANG KENA  KELAINAN (destruksi, rx periosteal, tulang baru, jaringan sekitarnya). BATAS LESI (tegas, tidak tegas)

TUMOR JINAK 1.OSTEOMA • PENOJOLAN TULANG YANG NORMAL • BATAS TEGAS • PADAT, OSTEOSKLEROTIK,HOMOGE N • BULAT OVAL • DIAMETER <2.5 cm. • PERDILEKSI: KALVARIUM, MANDIBULA, MAKSILA, TLG FRONTAL

2. OSTEOCHONDROMA  MENGENAI TULANG PANJANG  BANYAK DIJUMPAI  BIASANYA BERTANGKAI  SOLITER, KADANG MULTIPEL.  LOKASI SEKITAR LUTUT------METAFISIS  KHAS : PENONJOLAN TULANG DGN UJUNG TAK TERATUR, DAN MENJAUHI SENDI.  UMUR 2- 60 TH, SERING PADA 10-20 TH.

3. ANEURYSMAL BONE CYST @UMUR 5 – 20 TH @PEREMPUAN LEBIH BANYAK @RADIOLOGI :

*SOFT TISSUE MASS *OSTEOLITIK IRREGULER *KORTEX MENIPIS DAN MENGGEMBUNG KELUAR * BATAS LESI TEGAS DAN SERING DISERTAi SKLEROTIK

@LOKASI : TULANG PANJANG PADA METAFISIS

TUMOR GANAS 1.OSTEOSARCOMA  UMUR 10-25 THN/ > 50 th.  PREDILEKSI : FEMUR DISTAL, TIBIA PROKSIMAL, HUMERUS PROXIMAL, PELVIS.  LOKASI: METAFISIS.  RADIOLOGIS : • SUN RAY APP---RX PERIOSTEAL. • SOFT TISSUE SWELLING. • DESTRUKSI TULANG ---OSTEOLITIK, OSTEOBLASTIK, CAMPURAN.

 SEGITIGA CODMAN

2. SARCOMA EWING =ENDOTEHELIAL MYLOMA =HEMANGIOMA ENDOTHELIOMA USIA MUDA PREDILEKSI : TULANG PANJANG, IGA, PELVIS. LOKASI : DIAFISIS. SIFAT RADIOSENSITIF

KOLUMNA VERTEBRALIS NORMAL : • CERVIKAL ----------LORDOSIS • TORAKAL ----------KIFOSIS. • LUMBAL ----------- LORDOSIS. • SAKRAL -------- --- KIFOSIS. • COCCYGEUS-------- KIFOSIS

1.SPONDILITIS SPESIFIK DAN NON SPESIFIK(BANAL) TBC

PIOGENIK

1. RESPON TULANG

< OSTEOBLASTIK > OSTEOBLASTIK.

2. DESTRUKSI

+ + PADA CORPUS

3. GIBBUS 4. DISKUS

(+) SEMPIT

5.ABSES PARA VERTEBRAE

++

6.PERJALANAN PENYAKIT

LAMBAT

+ PADA ARCUS. (-) N/ SEMPIT CEPAT

2. FRAKTUR KOMPRESI  JARANG LEBIH DARI SATU VERTEBRAE  DISCUS INTAK  KORPUS WEDGING--PEMIPIHAN  ABSES PARAVERTEBRAE (-).  SEMUA BAGIAN KOLUMNA VERTEBRALIS DAPAT TERKENA

3. SPONDILOLISTHESIS PERGESERAN CORPUS VERTEBRAE. HANYA DAPAT DITEGAKKAN SECARA RADIOLOGIK JELAS PADA FOTO LATERAL.

CRANIUM FRAKTUR PADA CRANIUM : 1. LINEAR ---LURUS

2. IMPRESI ---SEBAGIAN TULANG MASUK CRANIUM.

3. FRAKTUR DIASTASIS (SUTURA)

.

SENDI PADA X-FOTO TULANG RAWAN TIDAK KELIHATAN.

ARTRITIS  RADANG SENDI  ETIOLOGI : SPESIFIK, PIOGENIK, GANGGUAN METABOLISME  Ro SECARA UMUM: -SOFT TISSUE SWELING - PERUBAHAN SELA SENDI. - PERUBAHAN REAKTIF. - KALSIFIKASI JARINGAN LUNAK.

A. • • • •

RHEUMATOID ARTHRITIS WANITA > LAKI-LAKI. UMUR 20 – 40 TH. RF BIASANYA SIMETRIS/ BILATERAL. • RADIOLOGI : - SENDI TANGAN / KAKI LEBIH SERING. - SOFT TISSUE SWELLING - JUNXTA ARTICULAR EROSIONS. - SELA SENDI LEBAR ( PADA YANG AKUT). - PSEUDOCYST SUBCHONDRAL. - DESTRUKSI KARTILAGO. - ANKILOSIS. - BISA TERJADI SUBUKSASI.

B. GOUT o GANGGUAN METABOLISME PURIN. o ASAM URAT MENINGGI. o LAKI > WANITA. o TERUTAMA PADA SENDI METATARSAL PHALANX I o GAMBARAN RADIOLOGI : * PUNCH OUT LESSION * SOFT TISSUE SWELLING. * EROSI SENTRAL / PERIFER. * KALSIFIKASI JARINGAN LUNAK.

C. OSTEOARTRITIS = DEGENERATIVE JOINT DISEASE. PADA ORANG-TUA. BUKAN RADANG. MENGENAI SENDI YANG MENOPANG BERAT BADAN ( PANGGUL DAN KAKI). GAMBARAN RADIOLOGI : * SELA SENDI SEMPIT. * SPUR ( + ). * SKLEROSIS SUBKONDRAL.

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "ryanitammi"

Radiologi Fraktur.pptx
December 2019 26
Kiki Hantu.docx
December 2019 11
Hemoroid Undip.pdf
October 2019 27
December 2019 29
Aerobic
December 2019 31