Kiki Hantu.docx

  • Uploaded by: elisabet weni jiwandari
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kiki Hantu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 431
  • Pages: 3
Patofisiologi a. Pada bentuk palpebra jaringan epitel membesar pada beberapa area dan menular ke area lainnya. Kadangkala ,eosinophil (warna kemerahan )tampak kuat di antara sel jaringan epitel.perubahan yang menonjol dan parah terjadi pada subtansi propia ( jaringan urat ).pada tahap awal jaringan terinfiltrasi dengan limfosit,sel plasma,eosinophil,dan basophil.sejalan dengan perkembangan penyakit,semakin banyak sel yang berakumulasi dan kolagen terbentuk,menghasilkan bongkolbongkol besar pada jaringan yang timbul dari lempeng tarsal. b. Pada bentuk limbal Terdapat perubahan yang sama ,yaitu perubahan perkembangbiakan jaringan ikat ,peningkatan jumlah kolagen,dan ilfiltrasi sel plasma,limfosit,eosinophil dan basophil ke dalam stroma . penggunaan jaringan yang dilapisi plastic yang ditampilkan melalui mikroskopi cahaya dan electron dapat memungkinkan beberapa observasi tambahan .basofil sebagai ciri tetap dari penyakit ini, tampak dalam jaringan epitel sebagaimana juga pada subtansi propia.

Gambaran klinis a. Keluhan utama Gatal : Pasien mengeluhkan sangat gatal ,tapi gatal berkurang jika musim dingin

b. Ptosis Ptosis terjadi karena infiltrasi cairan kedalam konjungtiva dan infiltrasi sel-sel limfosit plasma.

c. Kotoran mata Keluhan gatal umumnya disertai dengan bertahi mata yang berserat –serat .konsistensi kotoran mata elastis

d. Kelainan pada palpebra

e. Horner trantas dots Gambaran seperti renda pada limbus,dimana konjungtiva bulbi menebal,bewarna putih susu, kemerahan seperti lilin

f. Kelainan di kornea Dapat berupa pungtat epithelia keratopati

Diagnosis Diagnosis di tegakkan bedasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa kerokan konjungtiva untuk mempelajari gambaran sitology . hasil pemeriksaan menunjukkan banyak eosinophil dan granula-granula bebas eosinofilik. Di samping itu ,terdapat basophil dan granula basofilik bebas.

Penatalaksanaan 1. Tindakan umum -

Menghindari menggosok mata dengan tangan atau jari tangan ,karena telah terbukti dapat merangsang pembebasan mekanis dari mediator –mediator sel mast.

-

Pemakaian mesin pendingin ruangan

-

Menghindari daerah berangin kencang yang biasanya juga membawa serbuk sari

-

Menggunakan kaca mata untuk mengurangi allergen di udara terbuka .

untuk mengurangi kontak dengan

-

Kompres dingin di daerah mata

-

Pengganti air mata ( artifisial )

2. Terapi topical -

Terapi topical untuk menghilangkan mucus ,dapat di gunakan irigasi saline steril dan mukolitik seperti asetil sistein 10%-20% tetes mata.

-

Antihistamin

-

NSAID (non-steroid anti-inflamasi drugs)

-

Jika konjungtivitis berat diberikan steroid topical prednisolone fosfat 1% 6_8 kali sehari selama satu minggu.

-

Antibiotic broad-spectrum

3. Terapi sistemik -

Prednisolone asetat, prednisolone fosfat, dan dexamentason fosfat 2-3 tablet 4 kali sehari selama 1-2 minggu ini di berikan pada kasus yang lebih parah

-

Antihistamin , baik local ataupun sistemik

4. Tindakan bedah -

Berbagai terapi pembedahan , krioterapi , dan diatermi pada papil raksasa konjungtiva tarsal kini sudah di tinggalkan mengingat banyak nya efek samping dan terbukti tidak efektif , karena dalam waktu dekat tumbuh lagi.

Related Documents

Kiki
November 2019 26
Kiki
November 2019 27
Kiki
December 2019 29
~kiki~
November 2019 21
Kiki
November 2019 21
Kiki
November 2019 21

More Documents from ""

Radiologi Fraktur.pptx
December 2019 26
Kiki Hantu.docx
December 2019 11
Hemoroid Undip.pdf
October 2019 27
December 2019 29
Aerobic
December 2019 31