“ ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN SYNDROM UREMIA “
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis
OLEH :
PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018
I.
Kasus II Ny.E, 32 tahun, menikah, mengeluh sesak sejak tadi malam dan aktivitas terganggu. 3 bulan lalu MRS dengan gagal ginjal. GCS 456, TD 140/90, Nadi 130x/mnt, S=36,5C, Pernapasan 30x/menit. Rontgen thorax: efusi pleura. Keluhan pusing selalu menyertai, terlihat sangat gelisah. Sejak 3 bulan lalu BB turun 10kg. BB sekarang 38 kg, TB 155. mual (+), turgor kulit buruk, mukosa bibir kering, mata cekung. Hb 8gr/dl, kulit kering dan terlihat mengkilap. Hasil EKG gelombang T tinggi. Ureum 198, creatinin 14, Na 120. urinalisis: protein (+), eritrosit (-), PH 5, BJ >1,01 BGA: PH 5,50, PCO2 59, PO2 78, Saturasi 89%, HCO3 105, BE -6
II.
Pengkajian Identitas Klien Nama
: Ny. E
Usia
: 32 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
No. RM
: 09128
Tgl. Pengkajian
: 08 Maret 2018
Status kesehatan Saat Ini : Keluhan utama
:
Pasien mengeluh sesak sejak tadi malam dan aktivitas terganggu, pusing selalu menyertai, terlihat sangat gelisah Faktor Pencetus : Diagnosa medis : Gagal ginjal Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum
:
Pasien terlihat sangat gelisah dan sesak, mual, turgor kulit buruk, mukosa bibir kering, mata cekung, kering dan terlihat mengkilap Tanda-tanda vital: Tekanan darah
: 140/90 mmHg
Suhu
: 36,5oC
Nadi
: 110 x/menit
RR
: 30 x/menit
Hasil Pemeriksaan Penunjang 1. Rontgen Thorax : Efusi Pleura 2. EKG : gelombang T tinggi 3. DL : Hb 8gr/dl 4. Kimia Darah : Ureum 198, creatinin 14, Na 120. 5. BGA : PH 5,50, PCO2 59, PO2 78, Saturasi 89%, HCO3 105, BE -6 6. UL : protein (+), eritrosit (-), PH 5, BJ >1,01
III.
Analisa Data DATA
ETIOLOGI
MASALAH KEPERAWATAN
DS : Pasien mengeluh sesak sejak tadi malam D0 : Pasien terlihat sangat gelisah, N = 130 X/mnit, BGA : PCO2 59, PO2 78, SaO2 89 % , HCO3 105, BE -6 RR 30x/menit
Gagal Ginjal
Gangguan ventilasi spontan
Penurunan filtrasi ginjal Peningkatan produk sisa dlm darah gangguan metabolik
DS : Pasien mengeluh sesak sejak tadi malam D0 : Pasien terlihat sangat gelisah dan keluhan pusing selalu menyertai, N = 130 X/mnit, PCO2 59, PO2 78, SaO2 89 % , HCO3 105, BE -6, RR 30x/menit, RO Thorax Efusi Pleura DS : Pasien mengeluh sesak sejak tadi malam D0 : Pasien terlihat sangat gelisah, Hb 8 gr/dl, RR 30x/menit,
Penurunan eksresi hidrogen
Gangguan pertukaran gas
Alkalosis Metabolik Ketidakseimbangan ventilasi perfusi
Gagal Ginjal Penurunan fungsi filtrasi & eksresi ginjal
Retensi Na dan H20
Efusi pleura
Ketidakefektifan pola napas
Ketidakseimbangan ventilasiperfusi
TD : 140/90 mmHg, SaO2 89 %, , RR 30x/menit, Ureum 198, Natrium 120
Gagal ginjal Penurunan filtrasi
Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan ginjal
Hipertrofi Nefron
DO : BB sekarang 38 kg, TB 155, mual (+), turgor kulit buruk, mukosa bibir kering, mata cekung, urinalisis: protein (+), eritrosit (-), PH 5, BJ >1,01, Ureum 198, creatinin 14, Na 120.
Gangguan metabolik Penurunan filtrasi Peningkatan creatinin
Resiko
ketidak
seimbangan elektrolit
Hiponatremia Hipocalemia Difungsi ginjal
Ds : Pasien mengeluh sesak sejak tadi malam dan aktivitas terganggu. DO : Pasien terlihat sangat gelisah, Keluhan pusing selalu menyertai, HB 8 gr/dl
Gagal Ginjal
Intoleransi aktifitas
Sekresi Eritropoietin menurun
Produksi Hb menurun Ketidakseimbangan suplai dan demand oksigen
IV.
Data pendukung tambahan yang diperlukan saat membuat analisa data Hasil USG = Mengetahui bentuk ginjal, ureter, kandung kemih BUN Hasil auskultasi dan perkusi paru CVP Ca dan Cl, CC
V.
Prioritas diagnosa keperawatan dan alasannya 1. Gangguan ventilasi spontan b.d gangguan metabolik 2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi 3. Ketidakefektifan pola napas b.d hiperventilasi 4. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan ginjal b.d gangguan metabolisme 5. Resiko syok b.d hipovolemia 6. Resiko ketidak seimbangan elektrolit b.d disfungsi ginjal 7. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan demand oksigen
VI. Rencana Intervensi N
DIAGNOSA
O
KEPERAWATAN
1.
Gangguan spontan
NOC
NIC
ventilasi Respon ventilasi mekanik : Dewasa b.d
gangguan metabolik
Indikator Tingkat pernapasan Volume tidal PaO2 Arteri pH Saturasi 02 Kapasitas vital Suara nafas tambahan Akumulasi sputum Gangguan suara nafas saat auskultasi
Saat dikaji
Setelah Tindakan 4 4 4 4 4 4 4
Ket
Managemen jalan nafas buatan 1. Melalukan universal precautions 2. Memberikan OPA untuk mencegah tergigitnya ETT 3. Memberikan kelembapan 100% pada udara, O2 yang dihisap pasien 4. Mengembangkan balon Endotracheal dengan menggunakan volume okslusif minimal 5. Melakukan penyedotan endotracheal jika diperlukan 6. Ganti tali ETT setiap 24 jam 7. Inspeksi kulit dan mukosa mulut 8. Monitor warna, jumlah dan konsistensi mukus 9. Monitor suara ronchi dan crackles di jalan napas Managemen ventilasi mekanik invasif 1. Mulai mepersiapkan dan mengaplikasikan ventilator 2. Pastikan bahwa alarm ventilator menyala 3. Monitor seting ventilator termasuk suhu dan kelembapan 4. Cek secara teratur semua sambungan ventilator 5. Berikan sedasi dan analgetik sesuai
6. 7. 8. 9. 2.
Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
Status pernafasan pertukaran gas Indikator PaO2 PaCo2 PH Saturasi O2 Keseimbanga n ventilasi & perfusi
Saat dikaji
Setelah Tindakan 4 4 4 4 4
Ket
kebutuhan Monitor faktor faktor yang meningkatkan kerja pernapasan Gunakan aseptik pada semua prosedur suction Monitor banyaknya secret pulmonar Lakukan oral hygiene
Managemen asam basa 1. Monitor PH arteri, PaCo2 dan HCo3 2. Monitor komplikasi dari koreksi yang dilakukan terhadap ketidakseimbangan asam basa 3. Monitor status hemodinamik : CVP, MAP Monitor pernafasan 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas 2. Catat pergerakan dada dan retraksi pada otot supraklavikular dan interkosta 3. Monitor suara nafas tambahan 4. Pasang sensor pemasangan O2 non invasif 5. Palpasi kesimtrisan ekspansi paru 6. Monitor kelelahan otot digfragma
3.
Status pernafasan
Ketidakefektifan pola
napas
b.d
hiperventilasi
4.
Saat dikaji
Frekuensi pernapasan Irama Pernapasan Kepatenan jalan napas Dispneu saat istirahat
Setelah Tindakan 4 4 4 4 4
Ket
ketidakefektifan jaringan
ginjal b.d gangguan metabolisme
Indikator Turgor kulit Berat jenis urine Elektrolit urin HCO3 PH arteri Mual Anemia
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Auskultasi suara nafas 3. Monitor status pernapasan dan oksigenasi 4. Kelola udara atau oksigen yang dilembabkan
4
Fungsi Ginjal
Resiko
perfusi
Indikator
Manajemen Jalan Napas
Monitor Asam Basa Saat dikaji
Setelah Tindakan
Ket
1. Ambil
spesiemn
yang
diminta
untuk
pemeriksaan asam basa 2. Periksa kecendrungan hubungan PH PCO2, PACO2 dan HCO3 untuk menentukan apakan terjadi
asidosis
dan
alkalosis
baik
terkompensasi atau tidak 3. Identifikasi kemungkinan penyebab asidosis atau alkalosis 4. Monitor tanda dan gejala kelebihan HCO3 5. Bandingkan kondisi saat ini dengan kondisi
sebelumnya
untuk
mendeyeksi
adanya
perbaikan atau perburukan kondisi 6. Mulailah
perawatan
medis
untuk
mempertahankan parameter pasien dalam batas yang ditetapkan dokter
5.
Resiko
ketidak Kesimbangan elektrolit
Manajemen Elektrolit :
seimbangan elektrolit
1.Monitor nilai serum elektrolit yang abnormal b.d
disfungsi ginjal
Indikator -peningkatan serum sodium
Saat dikaji 3
Setelah Tindakan 5
Ket
2.Monitor
manifestasi
ketidakseimbangan
elektroit 3.Berikan elektrolit terikat/ Elektrolit binding 4.Lakukan
pengukuran
untuk
mengontrol
kehilangan elektrolit yang berlebihan 5.Siapkan pasien untuk dilakukan dialisis 6.
Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan demand
Terapi Aktivitas : Indikator
Saat dikaji
Setelah Tindakan
Ket
1.Pertimbangkan
kemampuan
klien
dalam
berpartisipasi melalui aktivitas spesifik 2.Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan dari
oksigen
Toleran terhadap aktivitas : -saturasi oksigen ketika beraktivitas -frekuensi nadi ketika beraktivitas -Tekanan darah sistolik ketika beraktivitas -temuan/ hasil ECG
aktivitas yang biasa dilakukan 3.Dorong aktivitas kreatif yang tepat 4.Identifikasi 3
5
strategi
untuk
meningkatkan
partisipasi terkait aktivitas yang diinginkan 5.Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
4
5
2
5
3
5
yang diinginkan