PROPOSAL PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PASIEN YANG BEROBAT DI POLI KLINIK PENYAKIT DALAM RSUD KARAWANG
Disusun Oleh : JIHAD AKBAR 0433131420116072
PROGRAM STUDI STRATA I KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KHARISMA KARAWANG Jl. Pangkal Perjuangan KM 1 By Pass karawang –Jawa Barat 2019
BAB I PENDAHULUAN A . Latar Belakang Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan mudah dilakukan pengukurannya. Tekanan darah menggambarkan situasi hemodinamik seseorang saat itu .hemodinamik adalah suatu keadaan dimana tekanan darah, aliran darah dapat mempertahankan perfusi atau pertukaran zat di jaringan tubuh. American Hearth Association (AHA, 2017) mendefinisikan hipertensi sebagai peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang menetap dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batasan tersebut untuk orang dewasa di atas 18 tahun) dan penyakit ini disebut sebagai the silent killer karena penyakit mematikan ini biasanya disertai gejala yang hampir sama dengan gejala penyakit lainnya (Potter & Perry, 2010). Hipertensi memiliki gejala-gejala yang bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur dan dunia terasa berputar. Hipertensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit/keadaan seperti penyakit parenkim ginjal, serta akibat obat (Udjianti, 2011). Peranan faktor genetik pada etiologi hipertensi didukung oleh penelitian yang membuktikan bahwa hipertensi terjadi di antara keluarga dekat walaupun dalam lingkungan yang berbeda. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tekanan darah antara lain obesitas, stres, peningkatan asupan natrium, konsumsi alkohol, merokok dan polisitemia (Nurarif & Kusuma, 2016) Bagi sebagian orang awam , kebanyakan mereka tidak terlalu memahami dengan jelas apa itu hipertensi , tanda dan gejala, penanganan serta komplikasi yang akan di timbulkan bila hipertensi tidak segera ditangani . selain itu kebanyakan dari mereka juga tidak terlalu memahami dengan jelas patokan antara tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi yang biasa disebut hipertensi. Hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini, terjadinya gagal jantung sertapenyakit gangguan otak. Penyakit ini dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan hidupseseorang, sering disebut sebagai the
killer disease karena merupakan penyakitpembunuh, dimana penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi, sehingga penderita datang berobat setelah timbul kelainan organ akibat hipertensi.1 Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneousgroup of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur, sosial, dan ekonomi. Kecenderungan berubahnya gaya hidup akibat urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi memunculkan sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan angkakesakitan hipertensi.1 Penderita hipertensi berisikobesar mengalami stroke, serangan jantung, gagal ginjal dan kematian. Di Amerika diperkirakan sekitar 64 juta lebihpenduduknya yang berusia antara 18 sampai 75 tahun menderita hipertensi. Separuh dari jumlah tersebut pada awalnya tidak menyadari bahwa dirinya sedangdiincar oleh pembawa maut yang bernama hipertensi. Bila seseorang dinyatakanpositif mengidap hipertensi tetapi tidak berusaha mengatasinya dengan segera, maka akan mengundang munculnya risiko tersebut. Modifikasi gaya hidup sangat pentingdalam mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Merokok adalah faktorrisiko utama untuk morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Kuantitas penderita hipertensi di Indonesia diperkirakan mencapai 15 juta orang, tetapi hanya 4%penderita hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50%diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi, sehingga merekacenderung sebagai penderita hipertensi berat karena tidak menghindari danmengetahui faktor risikonya. Adapun 90% merupakan penderita hipertensiesensial.3Oleh sebab itu diperlukanupaya-upaya pencegahan bagi penderita hipertensi dan orang-orang yang beresiko tinggi untuk terkena hipertensi mengingat prevalensi yang tinggi dan komplikasi yang ditimbulkan cukup berat. Dari uraian diatas dan berdasarkan data di atas , peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang hipertensi dengan perilaku pencegahan komplikasi pada pasien yang berobat di poli klinik penyakit dalam RSUD Karawang B . Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang hipertensi dengan perilaku pencegahan komplikasi pada pasien yang berobat di poli klinik penyakit dalam RSUD Karawang
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang hipertensi dengan perilaku pencegahan terjadinya komplikasi hipertensi. 2. Tujuan khusus a.
D. Manfaat penelitian