Proposal Komunikasi Gx Pendengaran Bu Nurul.docx

  • Uploaded by: Ihda Luthfiyah
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Komunikasi Gx Pendengaran Bu Nurul.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 985
  • Pages: 7
PROPOSAL ROLEPLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DENGAN GANGGGUAN PENDENGARAN Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Dosen Pengampu : Bu Nurul Aktifah, S.Kep., Ns, M.Si.Med

Disusun oleh : 1. Al Aqim 2. Bayu Arif Sektiaji 3. Desi Rohadi 4. Dewi Rista Katrin 5. Nur Afifatul Zahro 6. Rahmawati 7. Sartika Sari 8. Tiffany Rahmasari

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEKAJANGAN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1. TOPIK Komunikasi Terapeutik pada gangguan pendengaran di Rumah Sakit.

2. LATAR BELAKANG Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, memperahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain. Karena komunikasi dilakukan oleh sesorang setiap hari, orang sering kali salah berpikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya komunikasi adalah sesuatu yang mudah yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitar. Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan nonverbal dari informasi dan ide. Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampikan hubungan. Kendala komunikasi pada pasien gangguan pendengaran hambatan dari penerima pesan, misalnya perawat menjelaskan mengenai informasi kepada pasien, tetapi feed back pasien menyimpang tidak sesuai dengan penjelasan dari perawatnya, pasien dengan gangguan pendengaran biasanya mudah emosi kepada lawan bicaranya.

3. TUJUAN a. TUJUAN UMUM Mahasiswa mampu mendemonstrasikan komunikasi pada pasien dengan gangguan pendengaran b. TUJUAN KHUSUS Tujuan

khusus

dilakukan

roleplay komunikasi

terapeutik

diharapkan mahsiswa mampu : 1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tahap komunikasi pada fase pra orientasi 2. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase orientasi 3. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase kerja 4. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase terminasi.

4. SUB TOPIK Roleplay pada gangguan pendengaran

5. METODE Bermain Peran

6. Media dan Alat a. Bad Pasien b. Tensimeter c. Stetoskop

7. Pengorganisasian Leader

: Bayu.

Co – Leader

: Al Aqim, Sartika Sari.

Fasilitator

: Rahmawati.

Observer

: Tiffany Rahmasari.

8. Setting tempat

Bad Pasien

Keterangan : =

Perawat Aqim

=

Perawat Sartika

=

Kaka Pasien (Rahmawati)

=

Ibu Pasien (Tifanny)

Naskah Roleplay

A. Peran Nur Afifatul Zahro

:

Narator

Bayu Arif Sektiaji

:

Pasien (19 tahun), pasien

Al Aqim

:

Perawat Aqim (30 tahun),

Sartika Sari

:

Perawat Sartika Ibu Tika (28 tahun)

Rahmawati

:

Kakak pasien (28 tahun)

Tiffanny Rahmasari

:

Ibu Pasien (40 tahun)

C.

Dialog

Dirumah sakit islam pekajangan dikamar anggrek terdapat seorang pasien yang bernama Bayu umur 19 tahun dimana ia sekarang sedang dudk dibangku kelas SMA, ia menderitat penyakit gangguan pendengaran sejak umur 14 tahun (Tuna Rungu) , dirumah sakit tersebut ia ditemani oleh ibu dan kakak, dimana bayu tersebut sedang menjalani perawatan dengan penyakit Typoid, disana dia dirawat oleh perawat aqim dan sartika. Perawat (Aqim)

:

“Assalamualaikum ….. selamat pagi.”

Ibu Pasien (Tifanny)

:

“Waalaikumsalam, silahkan masuk.” “Mas bayu masih ingat dengan saya ?”....(sambil memegang tangan pasien dan

Perawat (Aqim)

melihat gelang RM) Pasien (Bayu)

:

“Iya masih ingat mas.”

Perawat (Aqim)

:

“Baik mas, kedatangan saya kesini untuk melakukan TTV, tujuannya untuk mengeahui keadaan mas bayu sudah membaik apa belum, apa mas Bayu bersedia ?”

Pasien (Bayu)

:

“Agak kebingungaan karena tidak mendengar suara dari perawat”

Perawat (Aqim)

:

“Bagaimana mas apakah setuju ?” (sambil mendkat ke telinga deng an suara agak keras)

Pasien (Bayu)

:

ooh ya saya setuju mas.”

Perawat (Sartika)

:

“Bagaimana mas kabar hari ini ??.”

Pasien (Bayu)

:

“Maaf mohon ulangi, agak kurang jelas.”

Perawat (Sartika)

:

“Bagaimana kabar mas bayu hari ini(bicara lebih keras)

Pasien (Bayu)

:

“Alhamdulillah baik mas.”

Perawat Aqim dan Perawat Sartika mencoba melakukan pendekatan kepada kakak dan juga keluarganya. Perawat (Sartika)

:

“Kami berdua yang bertugas untuk merawat mas Bayu pada pagi hari ini, Mas

Bayu sudah minum obat pagi ini ?” Rahmawati

:

“Iya sus.”

Pasien

:

“Apa Sus ? Kurang jelas.”

Perawat (Sartika)

:

”Mas sudah minum obat apa belum pagi ini ? ” (Perawat tika membungkukan badan kearah telinga pasien)

Pasien

:

“Alhamdulillah sudah mas.”

Perawat (Sartika)

:

“Semoga mas lebih cepat sembuh ya mas.”

Rahmawati

:

“Iyah baikalah kalau begitu kami mohon lakukan yang terbaik buat adek saya ini ya mas, mba.”

Perawat (Sartika)

:

“Iyah mba terimakasih, kami akan mencoba melakukan yang terbaik buat adek mba ini.”

Setelah perawat mempersiakan alat, Perawat Aqim langsung mulai melakukan pengecekan tanda – tanda vital mas Bayu Perawat (Aqim)

:

“Saya mulai ya mba, mas.”

Rahmawati

:

“Iyah silahkan Mas.”

Perawat (Aqim)

:

“Mas tiduran saja ya.”

Rahmawati

:

“Adek tiduran saja.” (Dengan nada keras mendekat ke telinga)

Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan. Perawat (Aqim)

:

“Mas tolong tanan kirinya sedikit diagkat ya.” (Perawat aqim memasang menset tensi, kemudian mengukur tekanan darah)

Perawat (Aqim)

:

“Mas, tadi malam bagaiman tidurnya, enak tidak ?” (dengan nada agak keras)

Pasien (Bayu)

:

“Mohon ulangi mas.”

Perawat (Aqim)

:

“Tidurnya tadi gimana ? Enakan tidak ?” (sambil memeragakan dengan agan)

Pasien (Bayu)

:

“Agak kurang enak mas.”

Sambil menunggu perawat aqim mengukur tekanan darah, perawat tika meyiapkan thermometer untuk mengukur suhu mas. Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah dan suhu sudah selesai diukur, kemudian peralatan dilepas kembali, dan setelah itu perawat aqim dan perawat tika melanjutkan untuk memeriksa nadi dan pernapasannya. Setelah semua pemeriksaan sudah dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat oleh perawat dan semua peralatan dirapikan. Rahmawati

:

“Bagaimana mas hasilnya ?

Perawat (Aqim)

:

“Hasil pemeriksaan mas bayu suhunya 38,8oC tekanan darah 120/80 mHg, keadaanya masih kurang sehat diharapkan mas Bayu harus banyak minum air putih dan juga makan sayur-sayuran dan harus banyak istirahat untuk membantu proses penyembuhan mas.” (suara keras dan mendekat ke pasien)

Perawat (Aqim)

:

“Bagaimana setelah dilakukan pemeriksaan mas bayu apa ada yang perlu ditanyakan ?”

Rahmawati

:

“Tidak mas.”

Perawat (Aqim)

:

“Kalau mas atau keluarga ada perlu bantuan dengan kami bisa menghubungi kami diruang keperawatana atau bisa menekan tombl warna merah ya.”

Rahmawati

:

“Iyah mas.”

Perawat (Aqim)

:

“Senang bisa membantu mas bayu, semoga cepat sembuh. Terimakasih, Assalamualaikum.”

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama satu minggu akhirnya keadaan mas bayu sudah membaik dan diperbolehkan untuk pulang.

Related Documents


More Documents from "Esah"