Proposal Bab I.ii.iii.docx

  • Uploaded by: Anonymous c7p3tx1Z4
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Bab I.ii.iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,101
  • Pages: 16
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tujuan utama dari operasi pemboran adalah membuat secara cepat, ekonomis, dan aman hingga menembus formasi produktif. Sistem pengangkatan (hoisting system) merupakan salah satu komponen utama dari peralatan pemboran. Fungsi utamanya adalah menyediakan ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya. Sistem pengangkatan terdiri dari dua sub komponen utama, yaitu :

a) Struktur penyangga (supporting structure) yang lebih dikenal dengan nama “rig”, meliputi : Drilling tower (derrick atau mast). Substructure. Rig floor.

b) Peralatan pengangkatan (hoisting equipment), meliputi : Drawwork. Overhead Tools (crown block, travelling block, hook & elevator).

1.2.Tujuan 1.2.1.Tujuan Umum 1). Memanfaatkan waktu liburan liburan semester genap. 2). Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dengan mengaplikasikannya di lapangan

.

1

1.2.2. Tujuan Khusus 1. Meningkatkan dan memperluas pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman di dunia kerja sesuai dengan bidan yang digeluti mesingmesing 2. Menperkenalkan sissswa-siswi kepada dunia kerja yang nyata, 3. Mensinkronkan antara teori diklat yang diperoleh di sekolah dengan lapangan kerja.

1.3. Manfaat 1.3.1. Manfaat bagi DIT (Dili institute of technology) 1. Terbinanya suatu jarigan kerjasama dengan institusi tempa praktek kerja dalam upaya menyingkatkan tekaitkan dan kesepadanan antara subtansi akademik dengan kegiatan manegement maupun operasional intisi tempat kerja praktek. 2. Menginkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan melimbatkan tenaga terapil dari lapgan dalam kegiatan kerja praktek. 1.3.2. Manfaat bagi PPSDM MIGAS 1. PPSDM Migas dapat memanfatkan tenaga mahasiswa yang kerja praktek dalam membantu dan menyelesaikan tugas-tugas untuk kebutuhan di unit-unit kerja yang relevan. 2. Meningkatkan kerja sama antara PPSDM dengan Dili Institute Of Tecnhology (DIT ).

2

1.3.3. Manfaat bagi Mahasiswa 1.Dapat mengenal secara dekat dan nyata kondisi dilinkungan kerja. 2.Dapat mengaplikasikan yang diperoleh dibangku kuliah dalam praktek dan kondisi kerja yang sebenarnya, kususnya mengenay sistem sirkulasi pada pemboran. 3.Dapat menambah pengetahuan kita, tentang peralatan bersama cara kerjanya.

3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Teori dasar Hoisting System Teori Sistem pengangkatan (hoisting system) merupakan salah satu komponen utama dari peralatan pemboran. Fungsi utamanya adalah menyediakan ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan rangkaian pipa bor dan dan casing ke dalam lubang bor selama operasi pemboran pada menara pemboran beberapa alat yang diletakkan karena itu kekuatan dari menara pemboran harus diperhatikan berdasarkan dengan kebutuhan yang akan digunakan dalam pemboran. peralatan lainnya. Sistem pengangkatan terdiri dari dua (2) sub komponen utama, yaitu :

1. Struktur penyangga (supporting structure) yang lebih dikenal dengan nama “Rig”, meliputi : Drilling tower (derrick atau mast) Substructure Rig

floor.

2. Peralatan pengangkatan (hoisting equipment), meliputi : Drawwork Overhead Tools (crown block, travelling block, hook & elevator) Drilling Line.

2.2. Struktur Penyangga ( Supporting Structure) Struktur penyangga (rig) adalah konstruksi menara kerangka baja yang ditempatkan diatas titik bor, berfungsi untuk menyangga peralatanperalatan pemboran. Struktur penyangga terdiri dari :

4

1).Substructure 2).Lantai bor (rig floor) Menara pemboran (drilling tower) yang ditempatkan diatas struktur dan lantai bor

2.2.1. Substructure Substructure adalah konstruksi kerangka baja sebagai platform yang dipasang langsung diatas titik bor. Substructure memberikan ruang kerja bagi peralatan dan pekerja diatas dan dibawah lantai bor. Tinggi substructure ditentukan oleh jenis rig dan ketinggian blow-out preventer stock. Substructure mampu menahan beban yang sangat besar,

yang

ditimbulkan

oleh

derrick

atau

mast,

peralatan

pengangkatan, meja putar rangkaian pipa bor (drillpipe, drillcolar dan sebagainya) dan beban casing.

2.2.2. Lantai Bor (Rig Floor) Lantai bor ditempatkan diatas substructure yang berfungsi untuk : 

Menampung peralatan-peralatan rotary dan pemboran yang kecil-kecil. Tempat berdirinya menara.



Mendudukkan drawwork.



Tempat kerja driller dan helper (roughneck). Bagian ini penting dalam perhitungan kedalaman sumur karena titik nol pemboran dimulai dari lantai bor. Susunan lantai bor terdiri dari : 1. Rotary Table : memutar rangkaian pipa bor (drill pipe, drill collar, dan bit). 2. Rotary Drive : meneruskan (memindahkan) daya drawwork ke meja putar (rotary table). 3. Drawwork : merupakan “hoisting mechanism” pada rotary drilling rig.

5

4. Drillers Console : merupakan pusat instrumentasi dari rotary drilling rig. 5.Break-out

Tongs

:

kunci-kunci

besar

yang

digunakan

untuk

menyambung atau melepas bagian-baian drill pipe dan drill collar. 6. Mouse Hole : lubang dekat rotary table pada lantai bor, dimana drill pipe ditempatkan pada saat dilakukan penyambungan dengan kelly dan rangkaian pipa bor. 7. Rat Hole : lubang dekat kaki menara pada lantai bor dmana kelly ditempatkan pada saat berlangsung “cabut pasang pipa” (round trip). 8. Dog House : merupakan rumah kecil yang digunakan sebagai ruang kerja driller dan penyimpanan alat-alat kecil lainnya. 9. Pipe Ramp (V-ramp) : merupakan jembatan penghubung antara catwalk dengan rig floor, berfungsi sebagai lintasan pipa bor yang ditarik kelantai bor. 10.Cat Walk : merupakan jembatan penghubung antara pipe rack, berfungsi untuk menyiapkan pipa yang akan ditarik ke lantai bor lewat pipe ramp. 11.Hydraulic Cathead : digunakan untuk menyambung dan melepas sambungan jika dipasang drillppe yang besar atau drillcollar akan ditambahkan atau dikurangi. dari drillstem pada saat perjalanan masuk atau keluar dari sumur bor.

2.3. Menara Pemboran (Drilling Tower) Fungsi utama menara adalah untuk mendapatkan ruang vertikal yang cukup untuk menaikkan dan menurunkan rangkaian pipa bor dan casing kedalam lubang bor selama operasi pemboran berlangsung. Oleh karena itu tinggi dan kekuatannya harus disesuaikan dengan keperluan pemboran. Menara ini kalau dilihat dari keempat sisinya, konstruksi berbeda. Sisi dimana drawwork berada selalu berlawanan dengan pipa ramp maupun pipe rack.mengemukakan bahwa ada dua tipe menara : 6

1) Tipe standart (derrick). 2) Tipe portable (mast). 2.3.1.Standart (Derrick) Jenis menara ini tidak dapat didirikan dalam satu unit, stetapi sistem pendiriannya disambung satu-persatu (bagian-bagian). Demikian jika dipindah harus melepas dan memasang bagian-bagian tersebut, kecuali untuk jarak yang tidak terlalu jauh dapat digeserkan. Menara jenis ini banyak digunakan untuk pemboran dalam, dimana membutuhkan lantai yang luas untuk tempat pipa, pemboran ditengah-tengah kota, daerah pegunungan dan pemboran dilepas pantai dimana tidak tersedia cukup ruang untuk mendirikan satu unit penuh.

2.3.2. Portable (Mast) Jenis menara ini posisi berdirinya dapat vertikal atau hampir vertikal, terdiri dari bagian yang dikaitkan satu sama lain dengan las atau sekrup (biasanya terdiri dari dua tingkat), tipe menara ini dapat didirikan sebagai unit menara penuh, menara ditahan oleh telescoping dan diperkuat oleh tali-tali yang ditambatkan secara tersebar. Tipe menara ini jika dibandingkan dengan menara standart mempunyai kelebihan, karena lebih murah, mudah dancepat untuk mendirikannya, serta biaya transportnya murah, tetapi penggunaannya terbatas pada pemboran yang dangkal.

7

2.4.

Bagian-bagian menara yang penting : 1. Gine Pole : merupakan tiang berkaki dua atau tiga yang berada di puncak menara, berfungsi untuk memberikan pertolongan pada saat menaikkan dan memasang. 2. crown block (gine pole hanya dipasang pada menara tipe standar).

3.

Water Table : merupakan lantai di puncak menara yang berfungsi untuk mengetahui bahwa menara sudah berdri dengan tegak.

4. Cross Breacing : berfungsi untuk penguat menara, ada yang berbentuk K dan X. Tiang Menara : merupakan empat tiang yang berbentuk menara, berbentuk segitiga sama kaki, berfungsi sebagai penahan terhadap semua beban vertikal di bawah menara dan beban horizontal (pengaruh angin, dsb). 5. Girt : merupakan sabuk menara, berfungsi sebagai penguat menara. 6. Monkey Board Platform berfungsi sebagai ; • tempat kerja bagi derricman pada waktu mencabut atau menurunkan rangkaian pipa

bor

• Tempat menyandarkan bagian rangkaian pipa bor yang kebetulan sedang tidak digunakan (pada saat dilakukan cabut pipa).

2.5.

Peralatan Pengangkatan

2.5.1. Drawwork Drawwork merupakan otak dari suatu unit pemboran, karena melalui drawwork ini seorang driller melakukan dan mengatur operasi pemboran, sebenarnya drawwork merupakan suatu sistem transmisi yang kompleks, sebagai gambaran adalah seperti sistem transmisi pada mobil (gear box). Drawwork akan berputar bila dihubungkan dengan prime mover (mesin penggerak). Konstruksi drawwork tergantung dari beban yang harus dilayani, biasanya didesain dengan horse power (HP) dan kedalaman pemboran, dimana kedalaman disini 8

harus disesuaikan dengan ukuran drillpipe-nya. Drawwork biasanya ditempatkan dekat meja putar. Fungsi utama drawwork adalah untuk : Meneruskan tenaga dari prime mover (power system) ke rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.Meneruskan tenaga dari prime mover ke rotary drive. Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk menyambung atau melepas bagian-bagian rangkaian pipa bor.

Komponen-komponen utama Drawwork terdiri dari : 1. Revolving Drum : merupakan suatu drum untuk menggulung kabel bor (drilling line). 2. Breaking System : terdiri dari rem mekanis utama dan rem pembantu hidrolis atau listrk, berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan gerakan kabel bor. 3. Rotary Drive : berfungsi untuk meneruskan tenaga dari drawork ke meja putar. 4. Catheads : berfungsi untuk mengangkat atau menarik beban- beban ringan pada rig floor dan juga berfungsi untuk menyambung atau melepas sambungan pipa bor.

1.5.2. Overheads Tools Overheads tools meliputi : 1. Crown Block : merupakan kumpulan roda yang ditempatkan pada puncak menara (sebagai block yang diam). 2. Travelling Block : merupakan kumpulan roda yang digantung dibawah crown block, diatas lantai bor (sebagai blok yang bergerak naik-turun). 3. Hook : berfungsi untuk menggantungkan swivel dan rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.

9

4.

Elevator

:

merupakan

klem

(penjepit)

yang

ditempatkan

(digantungkan) pada salah satu sisi travelling block atau hook dengan elevator links, berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan pipa bor dari lubang bor.

1.6.Drilling Line Drilling line sangat penting dalam operasi pemboram karena berfungsi untuk menahan atau menarik beban yang diderita oleh hook. Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi karena keausan maka dibuat “cut off program”. Cut off program ini dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap tarikan dan dinyatakan dengan ton line yang diderita kabel. Beban-beban berat yang diderita oleh drilling cable terjadi pada saat : Cabut dan masuk drill string (round trip). Pemasangan casing (running casing). Operasi pemancingan (fishing job).Susunan drilling line terdiri dari : 1. Reveed “drilling line” : tali yang melewati roda-roda crown block dan roda-roda travelling block. 2. Dead Line : tali tidak bergerak yang ditambatkan pada sub-structure (tali mati). Biasanya ditempatkan berlawanan (berseberangan dengan drawwork), diklem pada substructure. Storage or Supply : biasanya ditempatkan pada jarak yang dekat dengan rig.

10

BAB III .

METODELOGI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Dalam melaksanakan kerja praktek mahasiswa diharapkan mampu melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu masalah yang dihadapi pada saat melakukan kegiatan yang kemudian akan dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

3.1.

Metode Pengambilan Data Metode pengambilan data yang di lakukan dengan cara berikutnya : 3.1.1.Metode Literatur 3.1.2.Metode Observasi 3.1.3.Diskusi

3.2. Rencana Kerja Praktek Rencana Praktek Kerja Waktu Kegiatan Minggu Pertama Pengenalan keadaan atau kondisi perusahaan secara umum dan studi literature mengenai materi yang kami susun di Perusahaan. Minggu Kedua Pengumpulan data tentang : Kelengkapan system pegangkatan pada rig di perusahaan. Mengidentifikasi fungsi alat. Perawatan dan pengujian system pengangkatan. Minggu Ketiga Pengumpulan data tentang : Metode system pengangkatan pada rig. Manfaat penelitian selama PKL. Ikut serta dalam kegiatan materi yang di ambil. Minggu Keempat Ikut serta.

11

3.3.

Tempat dan Waktu Pelaksanan Kerja Praktek Tempat : PPSDM MIGAS,CEPU Alamat : Jl.Sorogo No.1 Cepu 58315,Kab Blora-Jawa Tengah. Waktu

: 26 September 2018 – 12 Oktober 2018

3.1.1. Rencana Kerja Praktek yang Disusulkan

No

Hari dan tanggal

Waktu

Kegiatan

. 1.

Minggu 1 Rabu 26 september 2018 - jumat

08:00-16:00

28 November

Orientasi umum Diskusi sama Pembimbing

2.

Minggu 2 Senin 1 Oktober 2018 - Jumat 5

08:00-16:00

Oktober 2018

Menggambil Data Diskusi sama Pembimbing

3.

Minggu 3

Penyusunan

Senin 8 Oktober 2018 - Jumat 21 Oktober 2018

08:00-16:00

Laporan dan Presentasi Evaluasi

12

3.4.

Biodata Pesrta Praktek Peserta kerja praktek adalah mahasiswa fakultas School of Petroleum Studies jurusan Teknik Perminyakan, Dili Institute of Technology (DIT).

Dengan nama dan biodata (lampiran) Yaitu : Nama

: Antonio Miranda da Silva

Nim

: 15.02.02.015

Fakultas

:School of Petroleum Studies

Jurusan

: Petroleum Engineering

Universitas

: Dili Institute of Technology

Nama

: Gaspar Pinto Correia

Nim

: 15.02.02.054

Fakultas

: School of Petroleum Studies

Jurusan

: Petroleum Engineering

Universitas

: Dili Institute of Technology

13

Nama

: Roberto Belarmino dos Santos

Nim

: 15.02.02.108

Fakultas

: School of Petroleum Studies

Jurusan

: Petroleum Engineering

Universitas

: Dili Institute of Technology

Nama

: Jonio Martins da Cruz

Nim

: 15.02.02.108

Fakultas

: School of Petroleum Studies

Jurusan

: Petroleum Engineering

Universitas

: Dili Institute of Technology

14

BAB IV PENUTUP Demikianlah proposal ini dibuat, atas segala kesempatan yang diberikan pada kami selaku mahasiswa Dili Institute of Technologi yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan, akan dilakukan semaksimal mungkin karena hal ini dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan.

Kami

selaku

penulis

sekaligus

pemohon,

mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang membantu dalam penyelesaian Proposal Praktek Kerja Lapangan ini. Semoga proposal ini menjadi langkah awal yang lebih baik menuju masa depan yang lebih cerah. “Amin”.

15

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA 1. Adams, NJ, “ Drilling Engineering A Complete Well Planning Aproach’’ 2. Azar JJ, “Drilling in Petroleum Engineering’’ First Printing Society Of Petroleum Engineers, Richardson TX, 1967. 3. Bradly HB, “Petroleum Engineering Handbook’’, Third Printing Society Of Petroleum Engineers, Richardson TX, 1967 4. Magcobar, “Data Engineering Manual’’, Dresser Industries Inc. 5. Mian MA, Rudi RS, DR.Ir, “Petroleum Production Equipment’’, LDI Training Bandung, 2001

16

Related Documents


More Documents from "Alma triana"