BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian a. Kanker payudara Kanker adalah suatu pemyakit yang pertumbuhan selnya sangat cepat disuatu organ dan akan menyebar ke organ lain yang terdekat. Kanker payudara adalah suatu penyakit yang pertumbuhan sel nya ada pada payudara, dan jika tidak segera terdeteksi terlebih lagi dapat menyebabkan kematian (Sukardja,2000) Menurut data yang diambil dari World Health Organization (WHO) tahun 2013, angka kejadian kanker mengalami peningkatan dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus yang terjadi pada tahun 2012, dan jumlah kematian akibat kanker meningkat juga dari 7,6 juta pasien pada tahun 2008 menjadi 8,2 juta pasien pada tahun 2012. Penyakit kanker menjadi penyakit no 2 di dunia yang mengakibatkan kematian yaitu, sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskuler. Diperkirakan pada tahun 2030, penyakit kanker dapat mencapai 26 juta pasien dan 17 juta diantaranya akan meninggal dunia akibat penyakit tersebut, terlebih lagi untuk Negara yang miskin dan berkembang angka kejadiannya akan lebih mengalami percepatan. (Depkes, 2014) Penderita kanker payudara yang datang ke pelayanan kesehatan biasanya dalam keadaan stadium lanjut atau inoperable, maka dari itu, penanganan akan sukar dilakukan dan menyebabkan tinggi angka kematian sekitas 70% (Oemiati,2011), padahal deteksi secara dini dapat dilakukan oleh diri sendiri tanpa mengeluarkan biaya dan dapat dilakukan secara rutin. Melalui Kementrian Kesehatan, pemerintah telah menetapkan pedoman tentang teknis 796/Menkes/SK/VII/2010. Sejauh ini, usaha lain
yang telah dilakukan, yaitu dengan adanya pencegahan primer seperti: promosi, gaya hidup sehat dan vaksinasi. Pencegahan sekunder seperti : deteksi dini dan pengobatan segera. Pencegahan tersier seperti : pengobatan dan pelayanan paliatif. Adapun kegiatan penting lainnya, yaitu surveilans, penelitian, support dan rehabilitasi. (Agustina, 2010) Dugaan dari adanya penyakit kanker karena perubahan gaya hidup seperti, terbiasa memakan makanan cepat saji, adanya perubahan kondisi lingkungan, dan sering terpapar radiasi dari media elektronik. Ada juga penyebab lain dari tingginya angka kejadian kanker payudara yaitu karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan bahaya dari kanker payudara itu sendiri, tanda-tanda awal, deteksi dini, factor resiko dan cara penanggulangan dari penyakit tersebut. (Yayasan Kanker Indonesia,2012) b. Pengetahuan Pengetahuan itu sendiri bisa didapatkan setelah seseorang melakukan pengindraan pada suatu objek. Pengindraan sendiri bisa terjadi dengan panca indra manusia itu sendiri, seperti : penglihatan, penciuman, perasa, peraba dan pendengaran. (Notoatmodjo,2011) Tindakan seseorang (over behavior) dapat terbentuk melalui pengetahuan atau kognitif seseorang dari pengalaman atau penelitian yang telah dilakukan, dan ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih lama dari perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (Notoatmodjo,2012) Notoatmodjo (2012) juga menjelaskan tentang perilaku kesehatan seseorang juga dipengaruhi oleh pengetahuan itu sendiri, sikap, tradisi maupun kepercayaan yang dianutnya. Lalu penyebab tingginya angka kejadian kanker payudara diakibatkan dari kurang nya kesadarang serta deteksi dini yang dilakukan oleh wanita diseluruh Indonesia. Penyebab
keterlambatan
akan
penanganan
kanker
payudara
disebabkan oleh tingkat pemahaman masyarakat itu sendiri yang masih
rendah dan mitos yang beredar menyebabkan kekeliruan tentang kanker payudara, jadi dengan menambah pengetahuan tentang kanker payudara dan pemeriksaannya secara dini dapat meningkatkan status kesehatan pada perempuan. (Nugraheni, 2010) c. Perilaku Sadari Cara sederhana dan mudah untuk medeketeksi benjolan pada payudara yaitu dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Menurut Irianto (2015), SADARI dapat membantu wanita untuk mengecek adanya benjolan atau perubahan lain pada payudaranya serta dapat mendeteksi secara dini akan terjadinya tumor atau kanker payudara yang penting untuk adanya perhatian medis. Deteksi dini akan payudara adalah satu langkah awal dalam pencegahan kanker. Kunci dari tingkat bertahan hidup seseorang dari kanker payudara yaitu dengan deteksi dini dan skrining. Deteksi dini dan skrining yang dilakukan ini dapat menekan angka kematian yang terjadi sebesar 25-30%, selain itu juga deteksi secara dini, diagnoasa dini, dan terapi dini dapat menjadi kuci akan tingginya kesembuhan penderita kanker payudara. Maka dari itu diperlukanlah pengetahuan mengenai kanker payudara dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri. (Rasjidi, 2010)
Dalam peneliltian diambil kesimpulan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dirinya sendiri, sikapnya, tradisinya dan kepercayaan yang diyakininya. (Notoatmodjo, 2012) Sedangkan dalam peneliatin ini juga menurut Rasjidi (2010) kanker payudara sendiri dapat terdeteksi melalui dua cara yaitu deteksi dini dan skrining.
B. Kerangka Teori Menurut
Notoatmodjo
(2012)
pengetahuan
seseoramg
dapat
dipengaruhi dari : pengetahuan dirinya sendiri, sikap, tradisi yang biasa dilakukan maupun kepercayaan yang dianutnya. Sedangkan menurut Rasjidi (2010) kanker payudara sediri dapat diketahuai lebih awal dengan cara : deteksi dini dan skrining.
C. Kerangka Pemikiran Kanker Payudara
Pengetahuan : 1. 2. 3. 4.
Perilaku :
Pengetahuan sendiri Sikap Tradisi Kepercayaan
1. Deteksi dini 2. Skrining
D. Penelitian Relevan Penelitian yang relevan diantara adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Cristra F Sinaga, Tri Ardayani tahun 2016 yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Periksa Payudara Sendiri Di Sma Pasundan 8 Bandung Tahun 2016”. Hasil menujukan bahwa : a. Pengetahuan dari remaja putri mengenai deteksi dini kanker payudara yaitu sebesar 77% berpengetahuan kurang mengenai deteksi dini melalui SADARI. b. Sikap yang ditunjukannya yaitu berespon positif sekitar 65% tentang deteksi dini melalui SADARI.
c. Hasil
dari
penelitian
yan
telah
dilakukan
menunjukan
kesignifikanan antara pengetahuan dan sikap remaja putri tentang deteksi dini pada kanker payudara melalui SADARI di SMA Pasundan 8 tahun 2016. 2. Penelitian Reni Puspita Sari tahun 2017 yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara”. Hasil menunjukan bahwa : 1. Pengetahuan dari sebagian besar responden memiliki tinggat pengetahuan yang tinggi mengenai SADARI. 2. Perilaku dari sebagian besar responden cukup baik. 3. Adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku SADARI yang ditunjukan oleh responden mahasiswa akademi kebidanan Yayasan RS Jakarta.
No
Subvariable
1.
Pengetahuan sendiri
Indicator 1. Sebelum
Butir Pertanyaan 1. Saya
bertanya
kepada
pasien sebelum penjelasan mengenai
kanker
payudara 2. Sesudah
2. Saya bertannya kembali pada
pasien
penjelasan
tentang
yang
saya
sampaikan 2.
Sikap
Cepat menanggapi
Saya cepat menanggapi sikap yang ditunjukan oleh pasien
3.
Tradisi
Cepat menanggapi
Saya cepat menanggapi tradisi atau kebiassan yang biasa pasien lakukan
4.
kepercayaan
Ceoat menanggapi
Saya
menanggapi,
kepercaya
seperti apa yang bisa pasien pahami
No
Subvariabel
Indicator
Butir Pertanyaan
1.
Deteksi dini
Cepat menanggapi
Saya bertanya apakah pasien sudah pernah melakukan deteksi dini (sendiri / ke rs)
2.
Skrining
Cepat menanggapi
Saya bertanya apakah pasien pernah dilakukan skrining
DAFTAR PUSTAKA Agustina, R, (2010). Penderita Kanker Payudara Menurun, Kanker Rahim Menonjol,http//health.detik.com/red/2010/02/04/112503/1292721/763/penderi ta-kanker-payudara-menurun-kanker-rahim-melonjak (diaskes 2 desember 2014) Depkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI Irianto. (2015). Kesehatan reproduksi teori dan praktikum. Bandung: Alfabeta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2012. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Nugraheni A. Hubungan tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada mahasiswi DIV Kebidanan FK UNS [skripsi]. Solo: FK UNS; 2010. Rasjidi I, 2010. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto Oemiati.2011. Prevalensi Tumor Dan Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya Di Indonesia. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan World Health Organizations. (2013). Early detection of cancer. Available at:http://www.who.int/cancer/detection/en/. Yayasan Kanker Indonesia. (2012). Kanker Payudara. Diunduh tanggal 25 April 2017