PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TAHUN 2019 I.
PENDAHULUAN RSUD Sayang Rakyat merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit di tuntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Sub Komite PPI mengevaluasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di Rumah sakit dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi atau HAIs (Healthcare-associated infections) yaitu infeksi yang diperoleh di RS baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit . Untuk menurunkan resiko terjadinya infeksi secara komprehensif di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pembinaan, pendidikan, serta monitoring, evaluasi dan tindak lanjut. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangat penting karena menggambarkan mutu di rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direktur RS Keluarga Sehat. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Komite Pencegahan dan Pengendalian infeksi mengevaluasi program kerja yang telah berjalan dalam kurun waktu satu tahun untuk mengukur terlaksana dan tidaknya program sehingga dapat sebagai koreksi ataupun melengkapi program yang belum berjalan agar dapat terlaksana dengan baik. II.
LATAR BELAKANG Dalam kegiatan peningkatan mutu pencegahan dan pengendalian infeksi, perlu ada suatu program
yang
terencana dan berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan keperawatan dalam
mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga tercapai peningkatan mutu PPI yang diharapkan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam upaya pengendalian HAIS ialah bahwa penanggulangan yang berhasil terletak pada perilaku manusia, dalam hal ini adalah personil Rumah Sakit yang memberikan asuhan pada pasien. Karena itu penekanan upaya penanggulangan adalah perubahan perilaku personel Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan pada pasien, khususnya melaksanakan prinsip aseptik. Untuk peningkatan mutu Komite PPI, maka program ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menurunkan infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien, petugas dan pengunjung sehingga dapat memutuskan mata rantai infeksi di rumah sakit. III. TUJUAN a.
Umum -
Tercapainya peningkatan mutu PPI RS. RSUD Sayang Rakyat dengan menurunkan angka infeksi serta melindungi pasien, tenaga kesehatan (staf klinis, staf non klinis, mahasiswa) dan pengunjung.
b.
Khusus 1.
Tercapainya peningkatan mutu PPI RS. RSUD Sayang Rakyat melalui pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang di laksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
2.
Menurunkan resiko infeksi pada pelayanan pasien, staf, pengunjung , tenaga kesehatan dan individu lainnya.
3.
Tersusunnya sistem monitoring PPI RS. RSUD Sayang Rakyat melalui indikator PPI yang telah disediakan.
4.
Mencegah angka dekubitus, IADP, ILO, ISK, VAP dan Plebitis
5.
Sebagai kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi terjadinya infeksi nosokomial
6.
Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI
7.
Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada petugas, pasien dan pengunjung
8.
Adanya kejelasan sasaran, tujuan & waktu pelaksanaan program
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A.
KEGIATAN POKOK 1.
Kewaspadaan isolasi a.
b.
2.
3.
APD -
Ketersediaan APD
-
Kedisiplinan petugas menggunakan APD
Cuci tangan -
Ketidak tersediaan cairan hand rub
-
Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan
Pelaksanaan sterilisasi -
Pengelolaan sterilisasi di unit CSSD
-
Pengelolaan peralatan single use yang dilakukan re use
Pengelolaan linen loundry -
Pengelolaan loundry dengan benar
4.
Pengelolaan sampah infeksius
5.
Pembuatan ICRA
6.
7.
-
Pembuatan ICRA bangunan
-
Pembuatan ICRA PPI
Pengelolaan area kamar mayat dan post mortem -
Pengelolaan area kamar jenazah
-
Pengelolaan jenazah infeksius
Kesehatan karyawan -
Pemeriksaan kesehatan karyawan berkala
-
Monitoring imunisasi petugas
8.
Pemeriksaan kuman
9.
Pengelolaan sanitasi dapur dan makanan
-
Pengelolaan sanitasi dapur
-
Control engineering
10. Indikator mutu PPI / Surveilans -
Angka Plebitis
-
Angka ILO / IDO (Infeksi Luka Operasi / Infeksi Daerah Operasi)
-
Angka IADP (infeksi Aliran Darah Perifer)
-
Angka ISK (Infeksi Saluran Kencing)
-
Angka VAP (Ventilator Ascosiated Pneumonia)
-
Angka Decubitus
-
Investigasi Outbreak
11. Pendidikan dan pelatihan
B.
-
Pelatihan PPI
-
Edukasi PPI
RINCIAN KEGIATAN 1.
Kewaspadaan isolasi a.
APD KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN a.
APD -
Area Pasien, Area pengunjung, Area Staf
Ketersediaan APD di unit
≥ 75%
pelayanan
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis :Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan
-
Kedisiplinan
petugas
≥ 85%
menggunakan APD
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis :Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan
b. -
Cuci tangan Kejadian
ketidak
0
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip,
tersediaan cairan hand rub
Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
dan tissue
:Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan.
-
Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan
≥ 85%
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan 2.
Pelaksanaan sterilisasi KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Peralatan sterilisasi di CSSD, di luar
CSSD,
dan
≥ 85%
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip,
perbekalan
Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
farmasi single use yang di re use
:Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi,
di kelola dengan tepat
Sarana, Poli Rawat Jalan.
3.
Pengelolaan linen loundry KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Manajemen linen loundry yang
≥ 85%
tepat
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis :Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan
4.
Pengelolaan sampah KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Pengelolaan sampah
Area Pasien, Area pengunjung, Area Staf
Sampah medis / infeksius di
≥ 85%
kelola dengan tepat
Rawat
Inap
:Sakura,
Melati,
Tulip,
Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis :Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan
Penanganan dan pembuangan
≥ 85%
Rawat
Inap
:Sakura,
Melati,
Tulip,
darah dan komponen darah
Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
dikelola dengan benar
:Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan
Benda
tajam
dan
jarum
dikumpulkan pada wadah yang khusus yang tidak dapat tembus
≥ 85%
Rawat
Inap
:Sakura,
Melati,
Tulip,
Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
5.
(puncture proof) dan tidak
:Laborat, Radiologi, Linen Loundry, Gizi,
direuse dan dikelola dengan
Sarana,
benar
Poli Rawat Jalan
Pembuatan ICRA KEGIATAN
STANDART
AREA
PENGUKURAN
KEGIATAN
Pembuatan ICRA
YANG
MELAKUKAN
Area Pasien, Area pengunjung, Area Staf
Pembuatan ICRA bangunan
Pada
saat
ada
kontruksi
Setiap kali ada pembangunan / renovasi gedung
bangunan Pembuatan ICRA HAIs 6.
Minimal setahun
Dilakukan
untuk
sekali
resiko infeksi
menurunkan
Area kamar mayat dan post mortem KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Area kamar mayat di kelola
≥ 85%
Ruang kamar jenazah
≥ 85%
Ruang kamar jenazah
dengan baik Jenazah
infeksius
dikelola
dengan baik 7.
Pengelolaan gizi KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Sanitasi dapur dan penyiapan
≥ 85%
makanan dikelola dengan baik 8.
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD,
Kesehatan karyawan KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Kesehatan karyawan Pemeriksaan
kesehatan
Area Staf ≥ 85%
karyawan secara berkala
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan Monitoring vaksinasi petugas
pelaksanaan
≥ 85%
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang
medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan 9.
Pemeriksaan kuman KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Pemeriksaan kuman Pemeriksaan
Area Pasien
kuman
unit
6 bulan
IBS, ICU, Perinatal, VK, Gizi
Sempel makanan
6 bulan
Gizi
Alat medis steril
6 bulan
IBS
Linen
6 bulan
IBS, Loundry
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
meliputi dinding, lantai, udara
10. Surveilans KEGIATAN
PENGUKURAN Surveilans -
Area Pasien, Area Staf
Angka Plebitis
15‰
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, Poli Rawat Jalan -
Angka ILO / IDO (Infeksi Luka
Operasi
/
1,5%
Infeksi
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang
Daerah Operasi)
medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, -
Angka IADP (infeksi Aliran
15‰
Darah Perifer)
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, -
Angka ISK (Infeksi Saluran
15‰
Kencing)
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, -
Angka
VAP
(Ventilator
Ascosiated Pneumonia)
15‰
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Loundry, Gizi, Sarana,
Linen
Angka Decubitus
-
15‰
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, Investigasi Outbreak
-
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana, 11. Pengelolaan isolasi KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Pengelolaan isolasi
≥ 85%
Rawat Inap :Sakura, Melati, Tulip, Anggrek, ICU, OK. UGD, Penunjang medis
:Laborat,
Radiologi,
Linen
Loundry, Gizi, Sarana,
12. Pendidikan dan pelatihan KEGIATAN
STANDART
AREA YANG MELAKUKAN KEGIATAN
PENGUKURAN Pendidikan dan pelatihan
Area Pasien, Area pengunjung, Area Staf
Pelatihan PPI
≥ 85%
Seluruh petugas Rumah Sakit
1. In house training/edukasi -
Cuci tangan
Pasien dan pengunjung
-
Dekontaminasi, desinfeksi
Petugas
& sterilisasi -
Manajemen sampah
-
Manajemen
linen
Petugas &
Petugas
laundry -
surveillans
Petugas
-
APD (Alat Pelindung Diri)
Pasien dan pengunjung
-
Etika batuk
Petugas
-
Ex house training
Petugas
2. Pelatihan ex house training -
Seminar / worksop PPI
Petugas Petugas
V.
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Kewaspadaan isolasi a. Alat Pelindung Diri (APD) a)
b)
Ketersediaan APD -
Unit terkait mengadakan Alat Pelindung yang sesuai dengan kebutuhan unit
-
Petugas mengisi monitoring PPI ketersediaan APD yang sesuai dengan unit terkait
-
IPCLN melakukan rekap monitoring APD di unit terkait
-
IPCLN melaporkan kepada IPCN di ketahui kepala ruang unit terkait
-
IPCN melakukan supervisi ketersediaan APD
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
Kedisiplinan petugas dalam menggunakan APD -
IPCN melakukan monitoring petugas dalam melakukan kedisiplinan menggunakan APD
-
IPCN melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
b. Cuci tangan a) Kejadian ketidak tersediaan cairan hand rub -
Unit terkait mengadakan cairan hand rub yang sesuai dengan kebutuhan unit
-
Petugas mengisi monitoring PPI kejadian tidak tersedianya cairan hand rub di unit terkait
-
IPCLN melakukan rekap kejadian tidak tersedianya cairan hand rub di unit terkait
-
IPCLN melaporkan kepada IPCN di ketahui kepala ruang unit terkait
-
IPCN melakukan supervisi ketersediaan hand rub di unit terkait
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
b) Kepatuhan petugas dalam melakukan cuci tangan -
IPCN melakukan monitoring petugas dalam melakukan kedisiplinan menggunakan APD
-
IPCN melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
2. Peralatan sterilisasi di CSSD, di luar CSSD, dan perbekalan single use yang di re use di kelola dengan tepat -
IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen sterilisasi secara tepat sesuai prosedur
-
IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
3. Manajemen linen loundry yang tepat IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen
-
linen loundry secara tepat sesuai prosedur IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan
-
monitoring -
IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
4. Pengelolaan sampah a. Sampah medis / infeksius di kelola dengan tepat -
IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen pengelolaan sampah secara tepat sesuai prosedur
-
IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
b. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah dikelola dengan benar -
IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah secara tepat sesuai prosedur
-
IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Komite PPI
-
Ketua Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
c. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus yang tidak dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse dan dikelola dengan benar -
IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen benda tajam dan jarum secara tepat sesuai prosedur
-
IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
5. Pembuatan ICRA (Infection Control Risk Assesmen) a.
Pembuatan ICRA bangunan -
Renovasi dan Pembangunan gedung
-
Petugas PPI melakukan menetapkan kriteria resiko adanya pembangunan
-
Petugas PPI memberikan rekomendasi untuk pengurangan resiko infeksi terkait dengan pembangunan
Petugas PPI melakukan audit pada saat pelaksanaan pembangunan maupun setelah
-
pelaksanaan pembangunan Petugas PPI melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
b.
Pembuatan ICRA HAIs -
Petugas PPI melakukan pengumpulan data yang menimbulkan resiko infeksi
-
Petugas PPI melakukan greding terhadap data yang beresiko infeksi
-
Petugas PPI melakukan perencanaan dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi Petugas melakukan tindak lanjut terhadap resiko infeksi
-
6. Area kamar mayat dan post mortem a.
Area kamar mayat di kelola dengan baik. -
IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen benda tajam dan jarum secara tepat sesuai prosedur
-
IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring
b.
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
Jenazah infeksius dikelola dengan baik -
IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen benda tajam dan jarum secara tepat sesuai prosedur
-
IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
7. Pengelolaan Gizi Sanitasi dapur dan penyiapan makanan dikelola dengan baik -
IPCN menyiapkan form monitoring
- IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen linen loundry secara tepat sesuai prosedur - IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring - IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI - Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP 8. Kesehatan karyawan a.
Pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala -
Unit terkait mengajukan permohonan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala
-
Dokter RSUD Sayang Rakyatmelakukan pemeriksaan terhadap petugas unit terkait
-
Petugas HRD melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap Direktur
b.
Petugas PPI melakukan monitoring pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan
Monitoring vaksinasi petugas -
Petugas / karyawan RSUD Sayang Rakyatdilakukan vaksinasi hepatitis B
-
Petugas HRD melakukan dokumentasi di file karyawan RS Keluarga Sehat
-
Petugas PPI melakukan monitoring pelaksanaan vaksin hepatitis B
9. Pemeriksaan kuman -
Unit terkait mengajukan permohonan pemeriksaan kuman
-
Petugas sarana mengajukan permohonan laborat kesehatan daerah untuk dilakukan pemeriksaan
-
Petugas laboratorium kesehatan daerah melakukan pemeriksaan kuman
-
Adanya hasil pemeriksaan untuk dilaporkan direktur
-
Hasil pemeriksaan di dokumentasikan dan diberikan tembusan kepada Sub Komite PPI
10. Surveillance yang meliputi: a.
Angka plebitis -
Petugas / perawat melakukan monitoring area insersi pemasangan infus pada semua pasien.
-
Petugas / perawat melakukan pengisian form form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi harian pada catatan pasien terpasang infus
-
Apabila ada pasien yang mengalami tanda-tanda plebitis petugas mencatat pada denumerator dan melapor ke atasan atau IPCLN yang bertugas
-
IPCLN melakukan pengumpulan data pada bulan tersebut diketahui kepala ruang
-
IPCLN melakukan pengumpulan data form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi kepada IPCN
-
IPCN melakukan tabulasi data analisa dan evaluasi
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Ketua Komite PMKP
-
Membuat pelaporan dan tindak lanjut dengan melakukan upaya pencegahan pengendalian infeksi.
b.
Melakukan rapat koordinasi
Angka ILO / IDO (Infeksi Luka Operasi) / (Infeksi Daerah Operasi) -
Petugas / perawat melakukan monitoring area pembedahan pada semua pasien yang dilakukan Operasi di unit terkait.
-
Petugas / perawat melakukan pengisian form form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi harian
-
Apabila ada pasien yang mengalami tanda-tanda ILO (Infeksi Luka Operasi)
-
Petugas mencatat pada denumerator dan melapor ke atasan atau IPCLN yang bertugas
-
IPCLN melakukan pengumpulan data pada bulan tersebut diketahui kepala ruang
-
IPCLN melakukan pengumpulan data form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi kepada IPCN
-
IPCN melakukan tabulasi data analisa dan evaluasi
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Ketua Komite PMKP
-
Membuat pelaporan dan tindak lanjut dengan melakukan upaya pencegahan pengendalian infeksi.
c.
Melakukan rapat koordinasi
Angka IADP (Infeksi Aliran Darah Perifer) -
Petugas / perawat melakukan monitoring area insersi vena central pada semua pasien yang dilakukan pemasangan vena central.
-
Petugas / perawat melakukan pengisian form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi harian
-
Apabila ada pasien yang mengalami tanda-tanda IADP
-
Petugas mencatat pada form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi dan melapor ke atasan atau IPCLN yang bertugas
-
IPCLN melakukan pengumpulan data pada bulan tersebut diketahui kepala ruang
-
IPCLN melakukan pengumpulan data form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi kepada IPCN
-
IPCN melakukan tabulasi data analisa dan evaluasi
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Ketua Komite PMKP
-
Membuat pelaporan dan tindak lanjut dengan melakukan upaya pencegahan pengendalian infeksi.
d.
Melakukan rapat koordinasi
Angka ISK (Infeksi Saluran Kencing) -
Petugas / perawat melakukan monitoring area pemasangan cateter pada semua pasien yang terpasang cateter.
-
Petugas / perawat melakukan pengisian form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi harian
-
Apabila ada pasien yang mengalami tanda-tanda ISK dan DPJP mendiagnosa paien ISK
-
Petugas mencatat pada form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi dan melapor ke atasan atau IPCLN yang bertugas
-
IPCLN melakukan pengumpulan data pada bulan tersebut diketahui kepala ruang
-
IPCLN melakukan pengumpulan data form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi kepada IPCN
-
IPCN melakukan tabulasi data analisa dan evaluasi
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Ketua Komite PMKP
-
Membuat pelaporan dan tindak lanjut dengan melakukan upaya pencegahan pengendalian infeksi.
e.
Melakukan rapat koordinasi
Angka VAP (Ventilator Acquired Pneumonia) -
Petugas / perawat melakukan monitoring semua pasien yang terpasang ventilator.
-
Petugas / perawat melakukan pengisian form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi harian
-
Apabila ada pasien yang mengalami tanda-tanda VAP dan DPJP mendiagnosa pasien VAP
-
Petugas mencatat pada form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi dan melapor ke atasan atau IPCLN yang bertugas
-
IPCLN melakukan pengumpulan data pada bulan tersebut diketahui kepala ruang
-
IPCLN melakukan pengumpulan data form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi kepada IPCN
-
IPCN melakukan tabulasi data analisa dan evaluasi
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Ketua Komite PMKP
-
Membuat pelaporan dan tindak lanjut dengan melakukan upaya pencegahan pengendalian infeksi.
f.
Melakukan rapat koordinasi
Angka Decubitus -
Petugas / perawat melakukan monitoring pada semua pasien yang tirah baring.
-
Petugas / perawat melakukan pengisian form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi harian
-
Apabila ada pasien yang mengalami tanda-tanda Decubitus
-
Petugas mencatat pada form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi dan melapor ke atasan atau IPCLN yang bertugas
-
IPCLN melakukan pengumpulan data pada bulan tersebut diketahui kepala ruang
-
IPCLN melakukan pengumpulan data form monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi kepada IPCN
-
IPCN melakukan tabulasi data analisa dan evaluasi
-
IPCN membuat laporan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Ketua Komite PMKP
-
Membuat pelaporan dan tindak lanjut dengan melakukan upaya pencegahan pengendalian infeksi.
g.
Melakukan rapat koordinasi
Investigasi Outbreak -
Petugas melaporkan kepada rekam medik apabila ditemukan ada kejadian luar biasa di ruang perawatan
-
Petugas rekam medik melakukan investigasi kejadian luar biasa di unit pelayanan
-
Petugas rekam medik melaporkan ke kementrian kesehatan DKK
-
Petugas rekam medik melaporkan kejadian ke Sub Komite PPI
-
Petugas rekam medik melakukan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan dari DKK
h.
Pemakaian Anti Biotik injeksi ganda di rawat inap -
Petugas farmasi melakukan kontrol antibiotik pada pasien rawat inap
-
Petugas farmasi memasukkan pada form monitoring antibiotik ganda setiap hari
-
Petugas farmasi melakukan rekap data setiap bulan
-
Petugas PPI melakukan koordinasi data pada petugas farmasi
-
Petugas farmasi melaporkan kepada Direktur dan Ketua Komite PMKP
-
Penemuan antibiotik ganda dilakukan tindak lanjut dengan memberikan edaran kepada DPJP.
11. Pengelolaan isolasi -
IPCN menyiapkan form monitoring
-
IPCN melakukan monitoring petugas atau unit terkait dalam melakukan manajemen linen loundry secara tepat sesuai prosedur
-
IPCN mengisi form monitoring control infeksi dan melakukan rekap pelaksanaan monitoring
-
IPCN melaporkan kepada Ketua Sub Komite PPI
-
Ketua Sub Komite PPI melaporkan kepada Direktur di ketahui Ketua Komite PMKP
12. Pendidikan dan pelatihan -
Sub Komite PPI mengajukan pelatihan PPI ke HRD RS
-
HRD RSUD Sayang RakyatMelakukan rapat koordinasi
-
Pelaksanaan pelatihan PPI yang diikuti oleh petugas RSUD Sayang Rakyat dari masing-masing unit
-
Petugas HRD melakukan laporan hasil kegiatan kepada Direktur RS
-
Bukti pelatihan dengan membuat sertifikat pelatihan
VI. JADWAL KEGIATAN No
Kegiatan PPI
Bulan 1
2
PJ 3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
0
1
2
ANGGARAN
1
Membuat
program
x
Ketua SK
PPI
PPI
melaporkannya 2
Kewaspadaan isolasi
3
-
APD
-
Cuci tangan
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
IPCLN
Pelaksanaan
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
sterilisasi 4
Pengelolaan
linen
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
IPCN Loundry
Pengelolaan sampah
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
infeksius 6
IPCN UBS
loundry 5
IPCN
IPCN Sarana
Pembuatan ICRA
x
x
x
x
IPCN Sarana
7
Pengelolaan
area
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
kamar mayat dan
IPCN Sarana
post mortem 8
Kesehatan karyawan
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
IPCN HRD
9
Pemeriksaan kuman
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
IPCN Sarana
10
Pengelolaan sanitasi
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
dapur dan makanan 11
Indikator mutu PPI /
Unit Gizi x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Surveilans 12
IPCN IPCN IPCLN
Pengelolaan isolasi
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
IPCN IPCLN
13
Pendidikan
x
dan
HRD
pelatihan 14
Pencatatan
dan
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
x
x
IPCN
pelaporan
VII. SASARAN -
Sensus indikator PPI di unit diisi oleh petugas IPCLN 100%
-
Pasien, Pengunjung dan petugas dapat mengendalikan lingkungan dengan baik 85%
-
IPCN melakukan pencatatan dan pelaporan monitoring kegiatan setiap bulannya.
-
Petugas melakukan pemeriksaan kuman di unit khusus dalam setahun 90%
-
Petugas melakukan pengelolaan Gizi dengan baik 85%
-
Petugas patuh dalam membuang sampah sesuai tempatnya setiap bulannya 85%
-
Petugas melaksanakan desinfeksi sterilisasi alat dan pengelolaan single use menjadi re-use setiap bulannya 85%
-
Petugas melaksanakan penanganan linen pasien sesuai standar setiap bulannya 85%
-
Petugas dalam mengelola pasien isolasi dan pengembangannya sesuai prosedur setiap bulannya 85%.
-
Petugas melaksanakan penanganan jenazah infeksius sesuai prosedur setiap bulannya 75%.
-
Petugas membuat ICRA setiap bulannya 75%
-
Petugas patuh melakukan cuci tangan ≥ 85%
-
Petugas patuh dalam memakai APD dan ketersediaan APD ≥ 75%
-
Karyawan kesehatan telah dilakukan vaksin 85%
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA -
Evaluasi dilakukan oleh Sub Komite PPI pada setiap pelaksanaan kegiatan.
-
Setiap bulan Sub Komite PPI melakukan pelaporan pelaksanaan kegiatan
-
Setiap tahun Sub Komite PPI melakukan evaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan
IX. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN -
Sub Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mencatat dan melaporkan seluruh kegiatan program kepada Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
-
Ketua Sub Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mencatat mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan program secara berkala kepada Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien selanjutnya dilaporkan kepada Direktur. Demikian program pencegahan dan pengendalian infeksi di buat, agar dapat dipakai sebagai
acuan dalam peningkatan mutu Sub komite PPI. Mengetahui dr. Hj. Aripa SpPK Ketua Komite PPI
Herawati, S. Kep , Ns IPCN
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TAHUN 2019
RSUD SAYANG RAKYAT MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN