Program Hibah Bina Desa.docx

  • Uploaded by: zaki
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Program Hibah Bina Desa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,728
  • Pages: 8
PROGRAM HIBAH BINA DESA HMG Goes To Village ( HMGGTV ) Sebagai Upaya Pembinaan Desa Banyuresmi, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Menjadi Desa Binaan Yang Maju, Terampil, dan Mandiri

Oleh : Ahmad Husaeni Resa Fondania Renny Tri Fadillah Nia Kusumawati Cori Mustika Putri Channia Princessca Ahmad Nurfadil Faizal Insaanul H Reza Dwiki Putra Chrisma Soselisa Ahmad Luthfi Hana Nur Aini Sandy Rahmanto Akbar Nurul F Naufal Farisy R Sitti Nadia U Rizqi Fazar F M.Dzulfiar M Heryanto K Ahmad Rafei Muhammad Ghozi Theo Alfredo R Salsabila Evelyn Bayana Eka Putri Nafisha Belva Panji Ridwan

270110170034 270110170064 270110170084 270110160152 270110160055 270110160050 270110150107 270110150132 270110160001 270110160008 270110160082 270110150119 270110170111 270110150029 270110150096 270110170008 270110160068 270110170118 270110170101 270110160087 270110160120 270110160124 270110160004 270110160085 270110160155 270110150105

UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2018

2017 2017 2017 2016 2016 2016 2015 2015 2016 2016 2016 2015 2017 2015 2015 2017 2016 2017 2017 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2015

I. JUDUL HMG Goes To Village ( HMGGTV ) Sebagai Upaya Pembinaan Desa Banyuresmi, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat Menjadi Desa Binaan Yang Maju, Terampil, dan Mandiri. II. LATAR BELAKANG Desa Banyuresmi merupakan salah satu dari tujuh desa di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang memiliki batas wilayah secara administratif pada posisi Garis Lintang : - 6,867876 dan Garis Bujur : 107.762871. Wilayah di Desa Banyuresmi terdiri dari lima dusun yaitu Dusun Banjaran I, Dusun Banjaran II, Dusun Lampegan, Dusun Cigintung, dan Dusun Malaka serta terbagi menjadi lima RW dan 17 RT. Berdasarkan data administratif pemerintah desa tahun 2016, jumlah penduduk Desa Banyuresmi terdiri dari 868 KK, dengan jumlah total penduduk 2.372 jiwa. Tercatat dari 868 KK, 418 KK termasuk dalam golongan pra Sejahtera, 245 KK termasuk golongan Sejahtera I, dan 215 KK termasuk golongan Sejahtera II, Sejahtera III, dan Sejahtera III plus. Jika golongan Pra Sejahtera dan Sejahtera I di golongkan masyarakat miskin, artinya lebih dari 50% masyarakat Desa Banyuresmi dapat dikategorikan warga miskin. Secara umum, Desa Banyuresmi memiliki luas keseluruhan 243,5 Ha dengan luas sawah 70,5 Ha, luas kebun 27 Ha, dan tanah ladang 84,6 Ha. Dari data ini dapat menunjukkan mata pencaharian masyarakat umumnya di sektor pertanian baik di sawah, perkebunan, ataupun di tanah ladang. Sektor ini merupakan sektor terbesar yang dapat dikembangkan dan cukup menjanjikan untuk menjadi potensi desa. Namun, di dalam menjalankan pelaksanaannya masih memerlukan pelatihan dan pemahaman cara bertani yang efektif dan efisien. Hasil pertanian dapat berupa tembakau, kopi, dan kentang pada umumnya, serta sayuran dan padi dari hasil lainnya. Harga bahan baku yang cukup rendah di pasaran, mengakibatkan pendapatan masyarakat menjadi kecil. Pengelolaan bahan baku menjadi barang jadi menjadi alternatif sebagai industri kreatif yang menjanjikan berupa pengolahan roasting and greender kopi, pembuatan kripik kentang, dan juga serbuk tembakau. Dari data administratif pemerintah desa menunjukkan jumlah anak remaja usia 15 – 19 tahun yaitu 209 jiwa yang dapat menjadi potensi desa di sector kepemudaan melalui Karang Taruna Desa Banyuresmi. Melalui pelatihan, praktik, dan pemantauan diharapkan pemuda dapat mengelola bahan baku menjadi bahan jadi berupa keripik kentang, serbuk kopi jenis arabica yang khas Desa Banyuresmi, serta serbuk tembakau. Dibandingkan dengan lahan pertanian, lahan untuk sarana Pendidikan berbanding tebalik dengan luas 0,5 Ha yaitu 0,2% dari keseluruhan luas desa. Sektor ini menjadi perhatian yang sangat kecil bagi desa ini dan menjadi permasalahan yang harus diselesaikan. Terdapat dua PAUD yang tidak memiliki gedung sendiri, satu SMA yang hanya memiliki dua kelas sehingga kelas 1 SMA dan

2 SMA terpaksa harus digabung dalam satu kelas dengan satu papan tulis yang harus dipakai oleh dua kelas. Di Desa Banyuresmi juga terdapat SMP Terbuka yang hanya diajar oleh satu guru pamong dengan kondisi sarana dan prasarana yang buruk. Oleh karena itu, perlunya perbaikan sarana dan prasarana serta SDM untu mengajar khususnya di SMP Terbuka. Kondisi Geografis yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan dengan suhu rata – rata 26 - 28°C dapat menjadi potensi lain di sektor pariwisata. Pembuatan rumah bambu atau saung dengan view perbukitan, Gunung Manglayang, serta Gunung Geulis dapat menjadi sektor yang dapat mengangkat Desa Banyuresmi. Penyediaan warung atau gubuk dapat menjadi lahan pencaharian baru untuk masyarakat Desa Banyuresmi, ditambah lokasi yang cocok juga untuk dijadikan lokasi camping ground. Namun, terdapat permasalahan yang harus di selesaikan yaitu bahaya longsor daerah di sekitar Desa Banyuresmi dengan longsor yang telah menelan dua rumah dan reruntuhan di sekita sungai. Pemetaan kekuatan tanah dan kerawanan longsor dapat menjadi solusinya, ditambah dengan pemasangan jalur evakuasi, titik berkumpul, dan papan informasi dapat menjadikan Desa Banyuresmi sebagai salah satu percontohan desa tanggap bencana. III. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah yang ingin diselesaikan melalui program pembinaan Desa Banyuresmi yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mengembangkan keterampilan dan potensi masyarakat di sektor pertanian ? 2. Bagaimana cara meningkatkan potensi pemuda melalui Karang Taruna Desa Banyuresmi ? 3. Bagaimana upaya penyelesaian permasalahan pendidikan di Desa Banyuresmi ? 4. Area publik seperti apa yang ingin dibangun untuk meningkatkan potensi pariwisata di Desa Banyuresmi ? 5. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kerawanan bencana longsor di Desa Banyuresmi ? IV. TUJUAN Program pembinaan Desa Banyuresmi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut : 

Tujuan Umum : Menjadikan Desa Banyuresmi sebagai desa yang maju, terampil dan mandiri melalui pengembangan lima sektor utama yaitu masyarakat, pemuda, pendidikan, pariwisata, serta desa tanggap bencana.



Tujuan Khusus : 1. Mengembangkan keterampilan dan potensi masyarakat di sektor

pertanian. 2. Meningkatkan potensi pemuda melalui Karang Taruna Desa Banyuresmi melalui pelatihan pengolahan bahan baku. 3. Mengatasi permasalahan pendidikan serta meningkatkan sarana prasarana pendidikan Desa Banyuresmi. 4. Mendirikan area publik berupa saung bambu dan camping ground di Desa Banyuresmi. 5. Melakukan pemetaan kerawanan bencana longsor serta menjadikan Desa Banyuresmi sebagai percontohan Desa Tanggap Bencana. V. INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan yang dapat diukur setelah program Pembinaan Desa Banyuresmi ini yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan masyarakat di sektor pertanian yang dapat diukur dari cara bertani, dan hasil yang di dapatkan. 2. Terbentuknya industi kreatif Karang Taruna berupa pengolahan roasting and greender kopi, pembuatan keripik kentang, dan serbuk tembakau. 3. Terbangunnya sarana dan prasarana pendidikan baru seperti bangunan baru untuk SMA, penyediaan lampu dan stop kontak untuk SMP dan SMA, serta pemenuhan SDM untuk mengajar. 4. Terbangunnya rumah bambu, gubuk warung, serta camping ground untuk area publik diatas bukit Desa Banyuresmi. 5. Tercapainya Desa Banyuresmi sebagai desa tanggap bencana dengan memasang jalur evakuasi, titik kumpul, dan papan informasi bencana. 6. Terjalinnya hubungan dengan mitra penyuplai kopi, keripik, tembakau, dinas pariwisata, dinas lingkungan, BNPB, serta dinas pendidikan atau yayasan pendidikan. 7. Terbentuknya industri kreatif Karang Taruna, serta kelompok masyarakat pengelola area publik diatas bukit Desa Banyuresmi. VI. LUARAN YANG DIHARAPKAN Berikut adalah luaran yang diharapkan setelah program Pembinaan Desa Banyuresmi ini berjalan dengan baik : 1. Panduan pengelolaan lahan pertanian untuk para petani baik di sawah, kebun, atau lading.

2. Panduan pengelolaan roasting and greender kopi, pengelolaan keripik kentang, serta panduan penggilingan tembakau. 3. Publikasi area publik berupa rumah saung dan camping ground diatas bukit dengan view perbukitan, Gunung Manglayang, serta Gunung Geulis di berbagai sosial media. 4. Pelanjutan program Pembinaan Desa Banyuresmi melalui beberapa kelompok masyarakat. 5. Poster dan video hasil kegiatan Pembinaan Desa Banyuresmi VII. MANFAAT Berikut adalah manfaat yang didapat oleh masyarakat sasaran kegiatan baik ketika kegiatan berlangsung atau setelah kegiatan berlangsung yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan masyarakat dari sektor pertanian. 2. Meningkatnya keterampilan pemuda dan juga potensi Karang Taruna untuk mengelola bahan baku menjadi barang jadi. 3. Terbangunnya sarana dan prasarana pendidikan berupa ruangan baru serta fasilitas sarana dan prasarana lainnya 4. Terpenuhinya SDM mengajar di SMP Terbuka Desa Banyuresmi. 5. Terbangunnya area publik yang dapat menjadi lahan mata pencaharian lainnya. 6. Teratasinya permasalahan bencana longsor serta terbentukya Desa Tanggap Bencana. VIII. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT Desa Banyuresmi yang terletak di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung dengan jarak kurang lebih 8,4 km dan dapat ditempuh selama 26 menit dari Kampus Unpad Jatinangor merupakan desa pemekaran dari Desa Nanggerang pada tahun 1983. Terdapat beberapa permasalahan yang terdapat di Desa Banyuresmi dan potensi yang dapat mengembangkan desa yaitu dari sektor Masyarakat, Pemuda, Pendidikan, Area Publik, serta Bencana Longsor. Masyarakat Desa Banyuresmi mayoritas merupakan petani baik di sawah, lading, ataupun perkebunan. Namun, pemahaman dan keterampilan masyarakat di sektor ini masih kurang sehingga sangat dibutuhkan pelatihan dan penyuluhan di bidang ini. Karang Taruna memiliki potensi yang sangat besar jika diarahkan lebih baik, namun pada kenyataanya kurang aktifnya Karang Taruna sangat disayangkan melihat potensinya yang cukup menjanjikan. Serta pendidikan yang dianggap masyarakat dan desa tidak perlu perhatian lebih menjadi masalah yang justru harus di selesaikan melihat pentingnya pendidikan di setiap negara khususnya di Negara Indonesia. Potensi wisata berupa area publik tidak dimaksimalkan dengan baik, padahal sektor ini dapat dijadikan lahan mata pencaharian masyarakat di sektor lainnya. Serta permasalahan bencana longsor yang sering melanda Desa Banyuresmi ini

yang perlu perhatian yang sangat lebih. Oleh karena itu, melalui program Pembinaan Desa Banyuresmi dapat menyelesaikan permasalahan yang begitu banyak ini.

Gambar 1 Lokasi Desa Banyuresmi ( Google Maps ) IX. METODE PELAKSANAAN 1. Pemetaan sosial sehingga didapat beberapa permasalahan dan potensi Desa Banyuresmi yaitu dari masyarakat, pemuda, pendidikan, wisata, dan bencana longsor. 2. Pelatihan, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan pemuda untuk pertanian dan pengolahan barang jadi. 3. Pencarian yayasan dan lembaga pengajar lain untuk guru SMP Terbuka Desa Banyuresmi. 4. Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta area publik, dan juga percontohan Desa Tanggap Bencana. 5. Pembentukan beberapa kelompok masyarakat untuk keberlanjutan program kegiatan Pembinaan Desa Banyuresmi. 6. Pemantauan keberlangsungan program kegiatan secara sustainable. X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan ini akan berlangsung selama 3 bulan dimulai dari bulan pertama hingga bulan kelima. Berikut adalah timeline kegiatannya Bulan Ke No

Kegiatan

1 1

2

3

2 4

1

2

3

3 4

1

2

3

4

1

Forum Masyarakat Desa dan Lembaga Pendidikan

2

Pelatihan Masyarakat & dan Karang Taruna

3

Pembuatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

4

Pembuatan Area Publik

5

Pemetaan Bencana

6

Penyuluhan Bencana

7

Pemasangan Jalur Evakuasi, dll

8

Pembuatan kelompok masyarakat

XI. ANGGARAN BIAYA No

Peruntukan

Harga ( Rp )

1.

Pembangunan Ruangan SMA

Rp. 10.000.000

2.

Lampu Sekolah SMP ( 3 buah )

Rp.

300.000

3.

Penambahan Stop Kontak SMP dan SMA

Rp.

300.000

4.

Alat Roasting Kopi ( Gene Café Cofee )

Rp. 8.800.000

5.

Penggiling Kopi ( Solis Scala )

Rp. 2.300.000

6.

Alat Pemotong Keripik ( 3 buah )

Rp.

7.

Rumah Bambu

Rp. 10.000.000

8.

Penggiling Tembakau

Rp.

3.000.000

9.

Gubuk Warung

Rp.

5.000.000

10.

Jalur Evakuasi, dll

Rp.

2.000.000

Total

300.000

Rp. 42.000.000

Related Documents


More Documents from "Herman Adriansyah AL Tjakraningrat"