TOR (TERM OF REFFERENCE) PEMBINAAN WILAYAH BAGI BIDAN UNTUK PROGRAM KESEHATAN IBU DAN KELUARGA BERENCANA (KI - KB) TAHUN 2014
1.
LATAR BELAKANG Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan bahwa angka kematian ibu, neonatal, bayi dan anak balita masih stagnan atau hanya sedikit penurunan jika dibanding data hasil
SDKI
2002-2003.
Angka
kematian
ibu
(AKI)
masih
tetap
307/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal (AKN) sedikit menurun dari 20/1.000 kelahiran hidup menjadi 19/1.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi (AKABA) dari 35/1.000 kelahiran hidup menjadi 34/1.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian balita (AKABA) dari 46/1.000 kelahiran hidup menjadi 44/1.000 kelahiran hidup. Kondisi ini sangatlah memprihatinkan mengingat kematian ibu, bayi dan anak balita merupakan salah satu indikator derajat kesehatan suatu bangsa. Lambatnya penurunan angka kematian tersebut diatas dapat mencerminkan jangkauan dan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta sistem pencatatan dan pelaporan yang belum optimal. Data
cakupan
pelayanan
kesehatan
di
Kota
Bandung
berdasarkan laporan kegiatan tahun 2012 dan 2013 menunjukkan bahwa hampir semua indikator pelayanan kesehatan ibu dan anak sudah mencapai target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang
telah
ditetapkan
dalam
Permenkes
RI
nomor
741/Menkes/Per/VII/2008. Namun, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan KIA dan KB terutama dalam hal kualitas pencatatan dan pelaporan program, diperlukan
pemahaman
yang
mendalam
bagi
seluruh
pengelola
pelayanan kesehatan terutama pengelola program KIA dan pengelola program KB dalam melakukan pencatatan dan pelaporan program KIA dan KB. Selain itu, integrasi antar program terkait dengan pelayanan KIA dan KB juga dirasakan perlu untuk dilakukan untuk mendukung sinergitas pelayanan KIA dan KB.
Bidan merupakan tenaga kesehatan lini terdepan yang harus mampu dan terampil dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu dan bayi baru lahir sesuai dengan standar asuhan kebidanan yang ditetapkan, mengacu pada kewenangan dan kode etik profesi serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang terstandar. Dalam melakukan manajemen program, seorang bidan juga harus dapat melakukan pencatatan dan pelaporan terkait dengan program KIA dan KB,
sehingga
dapat
melakukan
analisis,
perencanaan
kegiatan,
pelaksanaan kegiatan dan monitoring serta evaluasi program KIA dan KB. Penerapan pedoman / standar asuhan tersebut diperlukan suatu pemahaman dan komitmen para bidan. Selain itu diperlukan pula adanya bimbingan teknis baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh gambaran yang realistik tentang pelaksanaan asuhan kebidanan dan pelaksanaan kegiatan program KIA dan KB yang sesuai dengan standar dan kewenangan yang berlaku. Jumlah Puskesmas di Kota Bandung sebanyak 73 Puskesmas dengan jumlah bidan di Puskesmas sebanyak ± 262 orang bidan, baik yang berstatus PNS maupun PTT provinsi / kota membuat pelaksanaan pembinaan teknis membutuhkan waktu yang cukup lama jika harus dilakukan satu-persatu, dan hasil evaluasi tahun-tahun sebelumnya hanya dapat dilaksanakan 1 (satu) kali setiap tahunnya. Untuk itu diperlukan inovasi dalam pembinaan teknis program, mengacu pada sistem manajemen program KIA dan KB yaitu dengan melakukan Pemantauan
Wilayah
Setempat
(PWS),
maka
pembinaan
teknis
dilakukan dengan pembinaan kewilayahan berdasarkan 6 (enam) wilayah
besar
di
lingkungan
kota
Bandung.
Diharapkan
hasil
pembinaan program dapat lebih efektif dan efisien dengan hasil yang optimal.
2.
TUJUAN Tujuan Umum Meningkatnya kualitas pencatatan pelaporan dan pelayanan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) di Kota Bandung melalui pembinaan teknis wilayah
Tujuan Khusus 1. Melakukan pendampingan pemantapan manajemen Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KI-KB) bagi Bidan Koordinator dan Bidan Pelaksana di tingkat Puskesmas 2. Dilaksanakannya koordinasi manajamen Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KI-KB) 3. Melakukan pendampingan pencatatan dan pelaporan Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KI-KB) 4. Melakukan pembinaan definisi operasional program Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KI-KB) 5. Melakukan supervisi fasilitatif pelayanan Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KI-KB) bagi bidan koordinator wilayah 6. Melakukan pembinaan rujukan terencana dan tepat waktu bagi Ibu, neonatus dan bayi berisiko
3.
LINGKUP KEGIATAN Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu : a. Tahapan persiapan, terdiri dari : -
Membuat kerangka acuan
-
Rapat persiapan
-
Pembuatan jadwal acara kegiatan
-
Penerbitan surat pemberitahuan ke Puskesmas
b. Tahapan pelaksanaan : Materi yang disampaikan : a) Tupoksi bidan pelaksana b) Definisi Operasional program c) Pencatatan dan pelaporan program d) Permasalahan program e) Analisis program f) Perencanaan program g) Supervisi fasilitatatif program c. Tahapan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan
4.
SASARAN KEGIATAN DAN ATAU TENAGA PELAKSANA Sasaran Seluruh bidan di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Pelaksana Pengelola Program Kesehatan Ibu Bayi dan Pengelola Program KB
5.
LOKASI KEGIATAN Pelaksanaan pertemuan diselenggarakan di 6 wilayah diantaranya wilayah Bojonegara, Karees, Cibeunying, Ujungberung, Tegalega dan Gedebage.
6.
WAKTU Adapun kegiatan pembinaan wilayah program Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KI-KB) akan dilaksanakan setiap triwulan, sebagai
Bojonegara
24
8
16
Cibeunying
25
9
17
10
18
Karees
4
Tegalega
27
11
19
Ujungberu
26
16
23
17
24
ng Gedebage
7.
PEMBIAYAAN -
7
Des
Nov
Okt
Sept
Agst
Juli
Juni
Mei
Apr
Mar
Feb
berikut :
8.
INDIKATOR KEBERHASILAN a. Indikator Out Put 262 orang Bidan pelaksana di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bandung mendapat informasi tentang pencatatan dan pelaporan, manajemen
program
KIA-KB dan sinergitas pelayanan terkait
program KIA dan KB. b. Indikator Out Come Meningkatnya
kualitas
pencatatan
pelaporan
dan
manajemen
program KIA dan KB di Kota Bandung. 9.
PENUTUP Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pembinaan wilayah program Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana (KIKB) di Kota Bandung.
Bandung,
Maret 2013
Mengetahui: Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatanh
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes NIP. 19630131 198903 2 003
dr. Hj. Henny Rahayu N., M.Kes NIP. 19680921 200012 2 003
TOR (TERM OF REFFERENCE) PEMBINAAN WILAYAH BAGI BIDAN UNTUK PROGRAM KESEHATAN IBU DAN KELUARGA BERENCANA (KI - KB) TAHUN 2012
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG JL. W.R. SUPRATMAN NO.73 BANDUNG
TOR (TERM OF REFFERENCE) BINA WILAYAH PROGRAM KIA - KB KEGIATAN PELAYANAN NIFAS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR APBD KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2015
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG JL. W.R. SUPRATMAN NO.73 BANDUNG
TOR (TERM OF REFFERENCE)
ORIENTASI PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK TERINTEGRASI BAGI BIDAN PENGELOLA KIA DI PUSKESMAS KEGIATAN PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN YANG MEMILIKI KOMPETENSI KEBIDANAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR APBD KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2015
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG JL. W.R. SUPRATMAN NO.73 BANDUNG
10. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan Bina Wilayah program KIA-KB di Kota Bandung, kegiatan pelayanan nifas Program Pelayanan Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2015.
Bandung,
Maret 2015
Mengetahui: Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatanh
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar
dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes NIP. 19630131 198903 2 003
dr. Hj. Henny Rahayu N., M.Kes NIP. 19680921 200012 2 003