ANATOMI MULUT
•
•
• •
Bibir(labia) terdapat otor orbicularis oris yang dilapisin mukosa membran. Palatum tediri dari hard palatum (anterior langit mulut) dan soft palatum (posterior langit mulut) Uvula berada di soft palatum Fauces berada diposterior ke arah tenggorokan
Tortora 9th ed, 2009
ANATOMI MULUT (TONSIL) Tonsil di bagi 3 (cincin waldeyer) •
Tonsil Palatina (di antara arkus palatoglosal dan arkus palatopharingeal), terdapat kriptus (permukaan media l tonsil)
•
Lingual (di basis lidah )
•
Faringeal (di nasopharing)
(saladin,2003)
VASKULARISASI TONSIL Posterior inferior : A. Palatina ascendens (A. fasialis) Antero inferior : A.tonsilaris (A. Fasialis) Antero media : A. Lingualis dorsalis (A. Maksilaris) Posterior superior : A. Faringeal ascendens (A. Karotis eksterna) Antero superior : A. Palatina descendens (A.palatina mayor & minor) Inervasi :
N. Palatina mayor & minor (N. V) N. Lingualis (N. IX)
Patofisiologi Bakteri menginfiltrasi lapisan epitel jaringan tonsil
Reaksi radang
Detritus terbentuk Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri yang mati dan epitel yang terlepas
Keluarnya leukosit polimorfonuklear
Detritus mengisi kripta
Tonsilektomi Berdasarkan AAO-HNS tahun 1995, indikasi tonsilektomi dibagi menjadi dua: O Indikasi Absolut = Tonsil yang besar hingga mengakibatkan gangguan pernafasan, nyeri telan yang berat, gangguan tidur atau komplikasi penyakitpenyakit kardiopulmonal. O Abses peritonsiler (Peritonsillar abscess) yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan O Tonsillitis yang mengakibatkan kejang demam. O Tonsil yang diperkirakan memerlukan biopsi jaringan untuk menentukan gambaran patologis jaringan.
Indikasi Relatif O Jika mengalami tonsilitis 3 kali atau lebih dalam satu tahun
dan tidak menunjukkan respon sesuai harapan dengan pengobatan medikamentosa yang memadai. O Bau mulut atau bau nafas tak sedap yang menetap pada tonsillitis kronis yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan. O Tonsillitis kronis atau tonsilitis berulang yang diduga sebagai carrier kuman Streptokokus yang tidak menunjukkan repon positif terhadap pengobatan dengan antibiotika. O Pembesaran tonsil di salah satu sisi (unilateral) yang dicurigai berhubungan dengan keganasan (neoplastik)
ANATOMI TENGGOROKAN •
Nasopharing berada di posterior cavum nasal (epitel psedostratifikatum columnar ciliaris)
•
Oropharing berada di posterior cavum oral (epitel nonkeratin stratified squamous)
•
Laringopharing (esofagus dan laring)
Tortora 9th ed, 2009
FISIOLOGIS MENELAN •
gerakan volunter ke faring
•
Impulse pusat menelan di medula batang otang
•
Oropharing stage dan esophageal stage
•
lidah mendorong makanan ke belakang menjaga makanan tidak kembali kemulut
•
Uvula elevasi dan menghadap ke arah tenggorokan menutup jalan masuk nasal
•
Laring elevasi , dan epiglottis menutup rapat
Sherwood 7th ed,2010
VIDEO MENELAN
https://www.youtube.com/watch?v=OXl2B7UEcK8
PITA SUARA •
Otot intrinsik (m.cricoarytenoid) mengatur kartilago arytenoid dalam menghasilkan suara.
•
Kartilago aritenoid menjadi abduksi atau adduksi.
•
Air forced between the adducted vocal cords vibrates them, producing a high-pitched sound when the cords are relatively taut and a lowerpitched sound when they are more relaxed.
•
Tinggi rendahnya suara ditentukan oleh tension dari vokal fold nya.
Tortora 9th ed, 2009
VIDEO BERBICARA (PITA SUARA)
https://www.youtube.com/watch?v=ACzh9P5GqNk
ABC 5th ed
ODYNOPHAGIA • •
•
• •
GEJALA Rasa panas seperti terbakar, nyeri ringan hingga parah yang menusuk di area mulut, tenggorokan, atau kerongkongan saat menelan. Rasa sakit semakin parah saat menelan makanan kering, meskipun pada beberapa kasus cairan dan makanan padat juga bisa menyebabkan rasa sakit yang sama. Asupan makan berkurang sehingga menyebabkan penurunan berat badan. Asupan cairan berkurang sehingga menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi).
FAKTOR •
FLU
•
infeksi radang
•
Refluks asam lambung (GERD)
•
Luka
•
Infeksi candida
•
Kanker esofagus