LABA (INCOME) Oleh: Iin Sundari Renny Puspitasari Nur Cholifah Yulita Dwi Restanti Septi Wandira Ayun Laela Latifa
2011-339 2011-341 2011-355 2011-359 2011-368 2011-372
DEFINISI LABA
LABA Perpajakan
Akuntansi
Teori Akuntansi
LABA = Pendapatan – Biaya
Tujuan Pelaporan Laba 1. Pengukur efisiensi.
2. Pengukur kinerja badan usaha & manajemen. 3. Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak. 4. Alat pengendali alokasi sumber daya ekonomik. 5. Dasar penentuan & penilaian tarif jasa publik. 6. Alat pengendali terhadap debitur dalam kontrak utang piutang. 7. Dasar kompensasi & pembagian bonus. 8. Alat motivasi manajemen.
9. Dasar pembagian dividen.
Dua Pendekatan yang harus dipertimbangkan dalam Akuntansi Laba: Pendekatan ini adalah memformulasikan
Satu angka laba untuk berbagai tujuan
konsep laba tunggal (umum) dan menyajikannya untuk memenuhi berbagai tujuan secara umum.
Pendekatan ini menggunakan berbagai konsep laba dan menyajikannya secara
Beda tujuan, beda laba
jelas berbagai konsep laba tersebut secara khusus.
KONSEP LABA KONVENSIONAL
• Laba adalah selisih pendapatan dan biaya yang diukur dan disajikan sesuai prinsip PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum). • Kelemahan-kelemahan laba akuntansi: 1. Laba akuntansi belum didefinisikan secara semantik. 2. Penyajian dan pengukuran laba masih berfokus pada pemegang saham biasa. 3. PABU masih memberi peluang perbedaan antara perusahaan. 4. Berbasis cost historis. 5. Investor dan kreditor hanya sebagian memberi masukan kepada perusahaan.
TATARAN TEORI LABA
Konsep Laba dalam Tataran Semantik • Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi: a. Pengukur kinerja. b. Konfirmasi harapan investor. c. Estimator laba ekonomik.
Laba Akuntansi vs Laba Ekonomi ASPEK PEMBEDA Sudut pandang Dasar pengukuran
LABA AKUNTANSI
LABA EKONOMI
Perekayasa, penyusun standar dan statement.
Pemegang saham.
Kos historis.
Kos kesempatan, nilai pasar, nilai likuidasi.
Makna “ekonomik”
Kelayakan ekonomik jangka Kelayakan ekonomi jangka panjang. pendek.
Makna “depresiasi”
Alokasi kos.
Penurunan nilai ekonomik.
Nominal rupiah.
Daya beli.
Sasaran pengukuran
Laba uang/nominal.
Laba real.
Konsep landasan
Kontinuitas, akrual.
Likuidasi, nilai tunai.
Sisa potensi jasa.
Simpanan atau sediaan nilai.
Unit pengukur
Fungsi aset
Makna Laba • Laba adalah kenaikan aset dalam suatu periode akibat kegiatan produktif yang dapat dibagi atau di distribusikan kepada kreditor, pemerintah, pemegang saham (dalam bentuk bunga, pajak, dan dividen) tanpa mem-pengaruhi keutuhan ekuitas pemegang saham semula. • Karakteristik umum laba: a. Kenaikan kemakmuran/capital. b. Kenaikan dalam suatu periode. c. Dapat dinikmati, di distribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai atau mempunyai klaim terhadap kemakmuran/capital asalkan kemakmuran mula-mula (awal) tetap dijaga keutuhannya.
PENGERTIAN KAPITAL DALAM KONTEKS LABA AKUNTANSI
Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai klaim (ditandai dengan sertifikat utang, misalnya obligasi).
ASET
Kewajiban
Ekuitas
Kapital bagi pihak yang mempunyai/menguasai klaim (ditandai dengan setifikat saham).
Kapital bagi badan usaha/manajemen yang menguasai sumber ekonomi ini (fisis/finansial)
“Laba” dan “Kapital” Kapital dapat dipandang sebagai sediaan kemakmuran pada saat tertentu. Sementara itu, laba dapat diasosiasi dengan aliran kemakmuran. Jadi, laba adalah aliran potensi jasa yang dapat dinikmati dalam kurun waktu tertentu dengan tetap mempertahankan tingkat potensi jasa mula-mula.
Konsep Pemertahanan Kapital • Konsep ini dilandasi oleh gagasan bahwa entitas
(perusahaan/investor) berhak mendapatkan imbalan/return dan menikmatinya setelah kapital (investasi) dipertahankan keutuhannya/dipulihkan seperti sedia kala. • Laba dapat didevinisikan sebagai: – “Tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan capital dalam suatu periode yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa atau pemilih capital tanpa mengurangi kemampuan ekonomi capital mula-mula (awal periode)”.
Konsep Laba dalam Tataran Sintantik Penjabaran makna laba secara sintantik adalah mendefinisikan laba sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan biaya. Terdapat dua kriteria/pendekatan dalam pengukuran laba yaitu: 1. Pendekatan transaksi, yaitu laba diukur & diakui pada saat terjadinya transaksi (terutama transaksi eksternal) yang kemudian terakumulasi sampai akhir periode.
2. Pendekatan kegiatan, yaitu laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan/kejadian bukan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu.
Pengukuran/Penilaian Kapital • Pengukuran mempertimbangkan: 1. Jenis Kapital
Kapital finansial
Kapital fisis
2. Skala Pengukuran
Skala nominal
Skala daya beli
3. Dasar/Atribut Pengukuran
Kos historis
Kos sekarang
Pengukuran Laba dengan mempertahankan Kapital • Berbagai pendekatan penilaian kapital dan implikasinya terhadap penentuan laba antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kapitalisasi aliran kas harapan Penilaian pasar atas aset bersih perusahaan Setara kas sekarang Harga masukan historis Harga masukan sekarang Pemertahanan daya beli konstan
Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik • Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi
terhadap perubahan perilaku pemakai informasi akuntansi.
• Bila dikaitkan dengan laba, tataran ini membahas apakah informasi laba bermanfaat
atau apakah informasi laba nyatanya digunakan.
Prediktor Aliran Kas ke Investor • Aliran kas yang diterima atau diharapkan investor akan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk menciptakan kas yang cukup untuk: – Membayar semua kewajiban pada saatnya. – Mendanai keperluan operasi. – Reinvestasi. – Membayar bunga. – Membayar dividen.
Laba dan Harga Saham • Kebermanfaatan laba dapat diukur dari hubungan antara laba dan harga saham. Bahwa laba
merupakan prediktor aliran kas ke investor. • Aliran kas masa datang ke investor digunakan
untuk menentukan apa yang disebut nilai intrinsik sekuritas/saham.
Perkontrakan Efisisen • Teori perkontrakan efisien merupakan turunan dari teori keagenan.
• Teori ini didasarkan atas berbagai aspek dan implikasi hubungan keagenan. • Hubungan keagenan adalah hubungan antara principal dan agen yang didalamnya agen bertindak atas nama dan untuk kepentingan principal dan atas tindakannya tersebut
agen mendapat imbalan tertentu.
Pengendalian Manajemen • Dalam tataran pragmatik, laba digunakan sebagai pengukur kinerja divisi atau manajernya. • Laba mempunyai peran penting dalam suatu sistem pengendalian
manajemen. • Sistem ini dirancang untuk mengarahkan perilaku para manajer agar mereka memaksimumkan kepentingan dirinya atau divisinya tetapi pada saat yang sama kepentingan perusahaan secara keseluruhan juga tercapai. Bila hal ini tercapai, terjadilah apa yang disebut
keselarasan tujuan.
Teori Pasar Efisien • Pasar dikatakan efisien dalam kaitan dengan informasi atau signal tertentu hanya jika harga
saham berperilaku seakan-akan semua pelaku pasar menangkap signal tersebut dan segera merevisi harga saham harapannya kemudian mengambil strategi investasi sehingga terjadi ekuilibrium baru.
Bentuk Efisiensi Pasar • Terdapat 3 bentuk efisiensi, yaitu: – Bentuk Lemah – Bentuk Semi-Kuat – Bentuk Kuat.
Laba sebagai Signal • Laba merupakan sarana untuk menyampaikan signal-signal dari
manajemen yang tidak disampaikan secara publik. • Laba mempunyai kandungan informasi yang penting bagi pasar modal.
• Sementara itu, investor berusaha untuk mencari informasi untuk memprediksi laba yang akan diumumkan atas dasar data yang tersedia secara publik. • Oleh karena itu, informasi laba sangat diharapkan para analis untuk menangkap informasi privat atau dalam yang dikandungnya dan untuk
mengkonfirmasi laba harapan investor.
Laba & Teori Entitas • Laba adalah kenaikan kemakmuran suatu entitas yang dapat dikonsumsi tanpa mempengaruhi kapital semua. • Teori entitas/ekuitas yang banyak dibahas dalam literatur teori akuntansi adalah: 1. Entitas usaha bersama. 2. Entitas usaha/bisnis. 3. Entitas investor. 4. Entitas pemilik. 5. Entitas pemilik residual. 6. Entitas pengendali. 7. Entitas dana.
TERIMAKASIH