Definisi Trauma adalah tekanan / perlukaan yang ditimbulkan baik oleh benda tajam maupun benda tumpul yang dapat mencederai janin maupun ibu itu sendiri.yang dapat berdampak pada trauma secara fisik ataupun psikis Trauma menjadi komplikasi kira – kira 1 dalam 12 kehamian. Trauma adalah
penyebab utama kematian meternal dalam usia reproduksi dan mengambil bagian 20% dari kematian meternal nonobstetrik. Penyebab kematian yang paling sering bagi janin dalam trauma besar adalah kematian ibunya, jadi usaha menstabilkan keadaan ibu harus menjadi lebih didahulukan daripada keadaan janinnya. Penilaian cepat terhadap ibu termasuk penilaian tingkat kesadaran, status pernapasan, dan status kardiovaskular sementara pasien ditempatkan dalam posisi miring ke kiri agar uterus tidak menekan vena cava.
Etiologi 1. Trauma fisik a. Adanya Benturan keras 1) KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) 2) Kecelakaan kenderaan bermotor 3) Jatuh 4) Luka tembak/luka tusuk b. Zat-zat kimia 1) Konsumsi obat-obat membahayakan janin 2) Terkena atau tersiram air keras
Lanjutan.. 2. Trauma Psikis a. Faktor usia kehamilan b. Faktor pola hidup c. Faktor sosial budaya d. Faktor ekonomi
Klasifikasi 1. Trauma Fisik a. Trauma Minor Merupakan trauma yang ringan yang terjadi pada kehamilan. Biasanya disebabkan karena jatuh, pukulan langsung ke perut dan kecelakaan kendaraan bermotor. Hal ini menyebabkan memar, laserasi dan konstusio.
b. Trauma Mayor Trauma sedang sampai dengan berat. Lebih sering menyebabkan kritis pada kehamilan. Dampaknya dapat berupa patah pada tulang rusuk, patah tulang panggul. Bahkan tidak jarang ibu hamil datang ke UGD sudah dalam kondisi yang kritis.
Lanjutan 2. Trauma Psikis Trauma psikis sangat mungkin terjadi dialami pada masa awal kehamilan karena masa awal kehamilan merupakan masa yang rentan terjadinya tingkat kestresan yang tinggi yang di pengaruhi beberapa faktor yaitu perubahan hormonal,perubahan fisik ibu hamil yang butuh penyesuaian diri. Adapun trauma psikis tersebut adalah berupa kecemasan, kegusaran, dan perasaan panik yang berlebihan
Tanda Gejala Trauma Kehamilan 1. Trauma Fisik a. Adanya Memar, laserasi pada jaringan tubuh b. Odeme/pembengkakan daerah tertentu yang mengalami trauma/perlukaan. c. Terjadi perdarahan, pecahnya ketuban, atau terjadinya kontraksi sebelum waktunya d. Bisa saja terjadi syok neurologic, hipovolemic jika perdarahan tersebut tidak segera ditangani. e. Patah tulang/fraktur, patah tulang pada tulang panggul
Lanjutan.. 2. Trauma Psikis a. Reaksi cemas b. Reaksi Panik c. Reaksi hipersensitif
Pengaruh/Dampak pada Kehamilan 1. Trauma Fisik a. Mengganggu Perkembaangan janin serta kesehatan ibu hamil b. Memicu timbulnya Abortus pada Kehamilan c. Memicu timbulnya perdarahan pada kehamilan d. Menyebabkan timbulnya syock neurologic dan syok hipovolemic pada ibu hamil,sehingga sirkulasi makanan dan oksigen ke janin terhambat yang selanjutnya akan mempengaruhi tumbuh kembang janin. e. Menyebabkan cacat permanen pada ibu ataupun cacat congenital pada janin.
Lanjutan 2. Trauma Psikis
Adapun pengaruh perasaan sedih dan frustasi yang berkepanjang dan mengakibatkan depresi yang seringkali tidak hanya berdampak pada sakit secara mental namun dapat mengakibatkan sakit scara fisik karena terganggunya organ – organ tubuh tertentu.yaitu : a. Mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam lambung yang tentunya memicu kerancauan system metabolisme yang akan berpengaruh pada perkembangan janin.
Cara Diagnosis 1.
Trauma Fisik a. Dengan cara pemeriksaan Fisik secara umum (inspeksi,palpasi,perkusi,auskultasi) untuk menentukan sejauh mana cidera/ trauma fisik yang di alami oleh ibu hamil,apakah ada ada kelainan pada janin ataupun organ-organ tubuh ibu.apakah ada fraktur,combusio,laserasi ataukah bahkan haemaptome.namun harus diteruskan dengan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan dengan bantuan alat agar lebih jelas dalam menegakan diagnosis
b. Pemeriksaan diagnostik 1) USG 2) DPL 3) Computed Tomography 4) Ultrasonogram dan monitori detak jantung
janin