TRAUMA PENIS
Disusun Oleh Kelompok 3 1.
Afi Rakhmadani
(201401155)
8. Rizka Ratna D. (201401180)
2.
Pubi caty
(201401160)
9. Vernanda A.
(201401184)
3.
Rofiqotuz Zahrotul L.
(201401164)
10.Maria Suci L.
(201401188)
4.
Mukhlis Gunawan
(201401168)
11.Cahyani R. Y.
(201401191)
5.
Dwi Wahyu Fitria
(201401169)
12.Dian Novianto (201401194)
6.
Khatrine Andyanti
(201401173)
13.Citra Arum N. (201401196)
7.
Nadhifatun Nisa’
(201401176)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO 2018
Definisi Trauma penis adalah keadaan trauma yang mengenai dua buah korpus kavernosum dan satu buah korpus spongiosum yang mengelilingi uretra yang dibungkus oleh fascia Buck dan fascia colles yang lebih superficial.
Jenis-Jenis Trauma Penis 1. 2. 3. 4.
Fraktur penis Amputasi penis Penis yang terkena luka tembus Cidera jaringan lunak penis
Etiologi 1. 2. 3. 4. 5.
Trauma tajam Avulsi (tarik sampai lepas atau robek) Stranggulasi oleh kondom, kateter Cidera saat koitus Penganiayaan
Manifestasi klinis 1. Luka tembak: Cidera daerah sekitar, jaringan nekrotik, perdarahan serta amputasi penis 2. Benda Tajam: Perdarahan banyak, amputasi Penis 3. Luka Avulse: kulit penis dan skrotum lepas. 4. Stranggulasi: bekas jepitan pada penis, bagian pangkal iskemik dan nekrosis. 5. Akibat koitus: penis bengkok dan hematom pada penis dan skrotum. Bila uretra ikut cidera maka ada hematuria atau keluar darah dari meatus eksterna.
Pemeriksaan Penunjang 1. USG 2. MRI 3. Cavernosography
Komplikasi 1. Disfungsi ereksi 2. Carvatura penis yang permanen 3. Nyeri pada saat berhubungan seksual
Penatalaksanaan 1. 2. 3. 4.
Konservatif Pembedahan Insisi distal sirkumsisi Penatalaksanaan yang lainnya
Kasus Pada tanggal 13 maret 2018 pukul 10.30 WIB, Seorang pria bernama Tn. S berusia 37 tahun datang ke IGD RS Bina Sehat dengan pasien mengeluh seperti ada retakan dan pasien mengeluh nyeri hebat pada genetalianya, serta Pasien juga mengeluh tidak bisa buang air kecil
selama enam jam dan terasa nyeri seperi di tusuk-tusuk saat mencoba buang air kecil. Saat di lakukan pemeriksaan fisik, kesadaran pasien composmentis, GCS E4V5M6, tampak lemas, pupil isokor, didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 105x/menit, RR 25x/menit, nadi 104x/menit teraba kuat dan ireguler, nyeri skala 7, Penis terlihat edem, tegang,
dan ada perubahan warna (ecchymotic), terdapat darah pada meatus uretra dan kandung kemih penuh. BAK terakhir ± 450cc. Skrotum dan testis tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan uretra menunjukkan gangguan lengkap. Tidaakan obat dan riwayat alergi. Rencana tindakan pasien menjalani eksplorasi bedah segera dan perbaikan fraktur. Insisi degloving subkon alal sirkumferensial (seperti sunat) dan hasil pemeriksaan penunjang MRI ialah adanya hematoma yang menunjukkan robekan parsial tunika albuginea dari kedua korpus kavernosum dan gangguan uretra lengkap.
3.Riwayat Penyakit Sekarang
1.Identitas Nama
:Tn. S
Usia
:37 tahun
Pekerjaan
:Buruh bangunan
Suku
:Jawa
Pendidikan
:SMP
No. RM
:202020
Tgl MRS.
:13 Maret 2018
Tgl. Pengkajian
:13 Maret 2018
2.Keluhan Utama Pasien mengeluh nyeri yang sangat hebat
Pada anamnesa Pasien mengeluh nyeri yang sangat hebat setelah hubungan dengan istrinya, kemudian Tn. S dibawa keluarganya ke IGD klinik Bina Sehat PPNI Mojokerto pada tanggal 13 Maret 2018 pukul 10.30. Saat dilakukan pemeriksaan genetalia pasien tegang, edema dan mengalami perubahan warna kulit, pasien menunjuk ekspresi nyeri skala 7, terdapat darah pada meatus uretra dan kandung kemih penuh. 4.Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat sakit diabetes melitus dan tekanan darah tinggi 5.Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki diabetes melitus dan tekanan darah tinggi
6. Pemeriksaan Fisik
A (Airway) Tidak ada obstruksi pernafasan B (Breathing) Ronchi (+)/(+), RR 25x/menit C (Circulation) TD 120/ 70 mmHg, Nadi 104 x/m kuat dan ireguler D (Disability) GCS 4,5,6, Pupil isokor (Exposure) Edema penis dan tegang, perubahan warna pada penis (ecchymotic), terdapat darah pada meatus uretra, kandung kemih penuh, jumlah urine terakhir ±450cc
7. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan MRI ialah adanya hematoma yang menunjukkan obekan parsial tunika albuginea dari kedua korpus kavernosum dan gangguan uretra lengkap.
Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik trauma 2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan retensi urin 3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi secret dan penurunan batuk efektif akibat nyeri dan keletihan
Lanjutan……..