Ppt Swamedikasi.pptx

  • Uploaded by: Nur Inayana
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Swamedikasi.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,522
  • Pages: 17
NYERI TENGGOROKAN OLEH KELOMPOK V WIWIT INDAH LESTARI NINA NURLIN FAZRIANI AINUN AZMI J.LAUNU ANDI MONICA SAFIRA REZKI RAMADHANI ANGGUN FITRIANA I MADE ALEKSANDI PURNAWAN

G 701 16 006 G 701 16 020 G 701 16 164 G 701 16 252 G 701 17 193 G 701 16 011 G 701 16 141 G 701 16 042

Radang tenggorokan dapat merupakan tanda awal

Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, trauma, toksin, dll. Faringitis umumnya terjadi didaerah beriklim dingin. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan tenggorokan (faring) yang bersifat mendadak dan cepat memberat.

pilek, tapi juga dapat merupakan gejala penyakit

tertentu yang disebut faringitis. Pada radang tenggorokan yang merupakan awal pilek, gejala bisa menghilang setelah beberapa hari. Penyebab terbanyak radang ini adalah kuman golongan Streptokokus Beta Hemolitikus, Streptokokus viridians dan Streptokokus piogeners.

Patofisiologi Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara langsung menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding

faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membengkak.

Epidemologi Anak rata-rata terdapat 5 kali infeksi saluran pernafasan bagian atas dan pada orang dewasa hampir separuhnya. Kasus Faringitis akut di Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2010 sebesar 5.305 kasus. Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa. Sekitar 15 – 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia 4 – 7 tahun, dan sekitar 10%nya diderita oleh dewasa. Faringitis ini jarang terjadi pada anak usia <3 tahun. Penyebab tersering dari faringitis ini yaitu streptokokus grup A, karena itu sering disebut faringitis GAS (Group AStreptococci). Bakteri penyebab tersering yaitu Streptococcus pyogenes. Sedangkan, penyebab virus tersering yaitu rhinovirus dan adenovirus. Masa infeksi GAS paling sering yaitu pada akhir musim gugur hingga awal musim semi.Faringitis kronis umumnya terjadi pada individu dewasa yang bekerja di suasana berdebu, menggunakan suara berlebihan, batuk kronis, pengguna alkohol dan tembakau, Inhalasi uap yang merangsang mukosa faring. Pasien yang bernafas melalui mulut karna hidungnya tersumbat

Manifestasi klinis Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah. Gejala lainnya adalah : Demam Pembesaran kelenjar getah bening di leher Peningkatan jumlah sel darah putih. Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri. Kenali gejala umum radang tenggorokan akibat infeksi virus sebagai berikut: 1. Rasa pedih atau gatal dan kering. 2. Batuk dan bersin. 3. Sedikit demam atau tanpa demam. 4. Suara serak atau parau. 5. Hidung meler dan adanya cairan di belakang hidung.

Pemeriksaan penunjang  Kultur swab tenggorokan; merupakan tes gold standard. Jenis pemeriksaan ini sering dilakukan. Namun, pemeriksaan ini tidak bisa membedakan fase infektif dan kolonisasi, dan membutuhkan waktu selama 24 - 48 jam untuk mendapatkan hasilnya.  Tes infeksi jamur, menggunakan slide dengan pewarnaan KOH.  Tes Monospot, merupakan tes antibodi heterofil. Tes ini digunakan untuk mengetahui adanya mononukleosis dan dapat mendeteksi penyakit dalam waktu 5 hari hingga 3 minggu setelah infeks.  Tes deteksi antigen cepat, tes ini memiliki spesifisitas yang tinggi namun sensitivitasnya rendah.

Gambaran klinis Beberapa keluhan yang berhubungan dengan faringitis adalah :  Faringitis viral (umumnya oleh rhinovirus) : diawali dengan gejala rhinitis dan beberapa harikemudian timbul faringitis. Gejala lain demam disertai rinorea dan mual.  Faringitis bakterial: nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi jarang disertai batuk.  Faringitis fungal: terutama nyeri tenggorok dan nyeri menelan.  Faringitis kronik hiperplastik, mula-mula tenggorok kering, gatal dan akhirnya batuk yang berdahak.  Faringitis atrofi, umumnya tenggorokan kering dan tebal serta mulut berbau.  Faringitis tuberkulosis: nyeri hebat pada faring dan tidak berespon dengan pengobatan bakterial non spesifik.  Bila dicurigai faringitis gonorea atau faringitis luetika, ditanyakan riwayat hubungan seksual

Etiologi a. Virus Virus merupakan etiologi terbanyak dari faringitis. Beberapa jenis virus ini yaitu: • Rhinovirus • Coronavirus • Virus influenza • Virus parainfluenza • Adenovirus • Herpes Simplex Virus tipe 1 dan 2 • Coxsackievirus A • Cytomegalovirus • Virus Epstein-Barr • HIV b. Bakteri Beberapa jenis bakteri penyebab faringitis yaitu: • Streptoccocus pyogenes • Streptokokus grup C dan G • Neisseria gonorrheae • Corynebacterium diphtheriae • Corynebacterium ulcerans • Yersinia enterocolitica • Treponema pallidum

Obat OTC dan OWA Pengobatan Terapi farmakologi dan Non farmakologi

The Power of PowerPoint |

9

TERAPI FARMAKOLOGI

Bentuk sediaan

:

Indikasi

:

Tablet Hisap 3 mg Meringankan sementara rasa sakit pada rongga mulut seperti keadaan tonsilitis, sakit tenggorokan, nyeri

1.Tantum Lozonges

lokal

paska

bedah

mulut,

kelainan

periodontal,

kemerahan dan keadaan inflamasi.

Cara penggunaan

:

Mekanisme kerja

:

Diminum sebelum/sesudah makan

anestesi lokal dan anti-inflamasi, mengurangi rasa sakit dan peradangan

Peringatan

dan :

kontraindikasi Efek samping

Gangguan

hati

atau

ginjal

berat,

Hamil.

Hipersensitivitas. :

Efek samping yang mungkin terjadi selama pemakaian

TANTUM LOZ @12 BOX antara lain alergi, iritasi dan gatal tenggorokan. Bila efek samping menetap dan memburuk segera hentikan pemakaian TANTUM LOZ @12 BOX dan konsultasikan ke dokter.

Populasi khusus

:

Obat bebas terbatas

Dosis

:

Kasus berat : 1 tablet dihisap perlahan lahan tiap 2 jam, kasus ringan : 1 tablet dihisap perlahan lahan tiap 3 jam, maksimal 12 tablet hisap /hari , jangan dikunyah dan jangan digunakan berturut turut lebih dari 7 hari.

Bentuk sediaan

:

Tab 200 mg : Arthrifen, Bufect, Lexaprofen, Proris Tab/kaplet/kaps 400 mg : Arfen, Bufect, Dofen 400

2. IBUPROFEN

Suspensi 100mg/5ml : Anafen, Proris, Prosinal

Suspensi 200mg/5ml : Bufect forte, Ibufenz forte, Proris forte

Cara penggunaan

:

Diminum sebelum/sesudah makan

Mekanisme kerja

:

Obat ini bekerja dengan menghalangi produksi substansi alami tubuh yang menyebabkan peradangan

Peringatan

dan :

kontraindikasi

Efek samping

Ulkus peptikum, riwayat hipersensitif pada ibuprofen atau OAINS lain. Kehamilan trimester akhir

:

Gangguan

gastrointestinal (mual, muntah, diare, konstipasi),

ruam kulit, sakit kepala, gangguan pendengaran

Populasi khusus

:

Obat bebas terbatas

Dosis

:

Dewasa : 2-3 x 200 – 400 mg/hari Anak : 20 – 30 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis terbagi

Bentuk sediaan

:

Tablet

:

Alphamol,

Dumin,

Kamolas,

Sumagesic dll

3. PARACETAMOL

Syrup : Alphamol, Erphamol, Fevrin, Sanmol, Paracetamol generic Cara penggunaan

:

Diminum sebelum/sesudah makan

Mekanisme kerja

:

bekerja

menghambat

sintesis

prostaglandin

sehingga dapat mengurangi nyeri ringan – sedang.

Peringatan

dan :

hipersensitif, gangguan hati

kontraindikasi Efek samping

:

Reaksi alergi, ruam kulit berupa eritema atau urtikaria, kelainan darah, hipotensi, kerusakan hati

Populasi khusus

:

Obat bebas

Dosis

:

500 mg – 1000 mg perkali, diberikan tiap 4-6 jam. Maksimum 4-6 g perhari. Anak <12 tahun : 10 mg/kgBB/kali (Bilaikterik : 5 mg/kgBB/kali) diberikan tiap 4-6 jam. Maksimum 3 dosis sehari

 Konsumsi minuman hangat dan makanan yang lunak  Hindari merokok atau menghirup asap rokok  Berkumurlah dengan air garam atau obat kumur antiseptik  Perbanyak konsumsi air minum  Pasien dewasa dapat mengisap es batu atau permen pelega tenggorokan  Hindari minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin karena dapat menyebabkan iritasi  Istirahat yang cukup, termasuk membatasi berbicara untuk sementara  Ciptakan udara yang nyaman agar tidak terlalu kering dan memicu iritasi pada tenggorokan  Isap permen pelega tenggorokan atau permen biasa untuk meningkatkan produksi air liur pencegah tenggorokan kering  Hindari zat pemicu iritasi, seperti asap rokok

TERAPI NON FARMAKOLOGI

KASUS 1 Seorang pasien bernama andi 12 tahun mengalami sakit dibagian tenggorokan disertai suara serak dengan demam. Sakit pada tenggorokannya diduga terjadi akibat dari FLU yang dialaminya. Terapi apakah yang sesuai ? Analisis kasus berdasarkan SOAP : a. Subjektif - Identitas pasien Nama : andi Usia : 12 tahun Keluhan yang dirasakan : sakit pada bagian tenggorokkan disertai demam. Riwayat penyakit terdahulu : Riwayat penyakit sekarang : Riwayat sosial/Lingkungan : Riwayat Keluarga

b. Objektif -

c. Assesment Belum ada terapi

d. Planing  Terapi farmakologi.. Parasetamol diberikan untuk menghilangkan sakit pada tenggorokannya dan menurunkan demamnya. ParacetamoL diberikan 2 x 1 sehari, 1 tablet.  Terapi non Farmakologinya Perbanyak minum air putih, buah-buahan, dan minuman hangat

The Power of PowerPoint | thepopp.com

15

KASUS 2 Seorang pasien bernama nurul (18 tahun) pergi ke apotek dengan keluhan nyeri tenggorokan dan sulit menelan. Nurul sering mengonsumsi makanan berminyak seperti pisang goreng dll. Terapi apakah yang sesuai ? Analisis kasus berdasarkan SOAP : a. Subjektif - Identitas pasien Nama : nurul Usia : 18 tahun Keluhan yang dirasakan : sakit pada bagian tenggorokkan dan sulit menelan Riwayat penyakit terdahulu : Riwayat penyakit sekarang : Riwayat sosial/Lingkungan : Riwayat Keluarga

b. Objektif -

c. Assesment Belum ada terapi

d. Planing  Terapi farmakologi.. . Tantum Lozonges ( Benzydamine Hydrocloride 3 mg) 1 tablet dihisap perlahan lahan tiap 3 jam, maksimal 12 tablet hisap /hari  Terapi non Farmakologinya Perbanyak minum air putih, buah-buahan, dan minuman hangat. Kurangi mengonsumsi banyak makanan berminyak.

The Power of PowerPoint | thepopp.com

16

Sekian dan Terimakasih

Related Documents

Ppt
November 2019 88
Ppt
December 2019 96
Ppt
November 2019 82
Ppt
October 2019 87
Ppt
June 2020 22
Ppt
June 2020 25

More Documents from ""