L A P O R A N M I N I P R O J E C T F a k t o r – f a k t o r y a n g M e m p e n g a r u h i S T B M d i D e s a Ti r t o m a r t a n i , K e c a m a t a n K a l a s a n , K a b u p a t e n S l e m a n , P r o v. D . I . Yo g y a k a r t a . S t u d i p a d a D e s a Ti r t o m a r t a n i , K e c a m a t a n K a l a s a n , K a b u p a t e n B a n t u l , P r o v. D . I . Yo g y a k a r t a
dr. Tedja Prakoso
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Tujuan Pembangunan Kesehatan: agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya
Permasalahan kesehatan lingkungan Sanitasi
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan strategi yang terpadu
Outcome dari STBM : menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya
Data dari Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2018 diare semua umur tahun 2015 : 214/1.000 penduduk semua umur dan angka kesakitan diare pada balita adalah 843/1.000 balita. Incidence rate tahun 2017 sebesar 12.95 % ( 13.765/1.062.861 x 1000) dari target penurunan 22,745
Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Faktor-Faktor apa sajakah yang mempengaruhi tidak tercapainya STBM di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Bantul, Prov DI Yogyakarta.
Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.
Tujuan Khusus Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama yang berhubungan dengan 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).
Manfaat Penelitian Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang STBM.
Bagi Dinas Kesehatan Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya penerapan pelaksanaan sistem informasi manajemen khususnya dalam hal pemantauan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pilar pertama Stop BABS.
Bagi Akademi Sebagai bahan referensi kepustakaan yang dapat digunakan untuk penelitian yang lebih lanjut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
STBM adalah sebuah pendekatan dalam pembangunan sanitasi pedesaan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
STBM dilatar belakangi adanya kegagalan dalam program pembangunan sanitasi pedesaan.
STBM berawal di beberapa komunitas di Bangladesh dan saat ini sudah diadopsi secara massal di negara tersebut Penyebab kegagalan program pembangunan sanitasi pedesaan adalah tidak adanya demand atau kebutuhan yang muncul ketika program dilaksanakan
Tidak adanya subsidi yang diberikan kepada masyarakat, tidak terkecuali untuk kelompok miskin untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar
Prinsip-prinsip STBM STBM dalam pelaksanaanya mempunyai beberapa prinsip utama, yaitu :
Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat sasaran
Menciptakan prilaku masyarakat yang higienis dan saniter untuk mendukung terciptanya sanitasi total
Masyarakat sebagai pemimpin dan seluruh masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan, perencanaan, pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi
Tingkatan Partisipasi Dalam STBM
Membuat keputusan secara bersama-sama antara masyarakat dan pihak luar
3
4
Masyarakat mulai mendapatkan wewenang atas kontrol sumber daya dan keputusan Masyarakat hanya menerima informasi
1
2
Masyarakat mulai diajak untuk berunding
Metode STBM
Pemetaan
Tr a n s e c t Wa l k
Mengetahui / melihat peta wilayah BAB masyarakat serta sebagai alat monitoring (pasca triggering, setelah ada mobilisasi masyarakat).
Melihat dan mengetahui tempat yang paling sering dijadikan tempat BAB
Alur Kontaminasi (Oral Fecal)
Simulasi air yang telah terkontaminasi
Diskusi Kelompok (FGD)
Mengajak masyarakat untuk melihat bagaimana kotoran manusia dapat dimakan oleh manusia yang lainnya
Mengetahui sejauh mana persepsi masyarakat terhadapa air yang biasa mereka gunakan sehari-hari.
Masyarakat dapat melihat kondisi yang ada dan menganalisanya sehingga diharapkan dengan sendirinya masyarakat dapat merumuskan apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan
Tangga Sanitasi (Sanitation Ladder)
Tahap perkembangan sarana sanitasi yang digunakan masyarakat, dari sarana yang sangat sederhana sampai sarana sanitasi yang sangat layak dilihat dari aspek kesehatan, keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya.
BAB III METODOLOGI
P E N D E K ATA N S I S T E M ( I N P U T ) MAN
MONEY
Pendidikan
Pendapatan, Pendanaan dari Pemerintah
MATERIAL
a. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat b. Kuesioner indikator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat c. Data kependudukan Desa Tirtomartani mengenai jumlah KK d. Data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Desa Tirtomartani
MACHINE
Alat transportasi, Alat pembangunan, Jamban/WC, Tempat Pembuangan Sampah, Tempat Cuci tangan, Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL)
METHOD
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
PROSES Perencanaan (P1) Memperoleh data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Desa Tirtomartani
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Pengawasan, Pengendalian, Pemantauan (P3)
Penggerakan
Pengawasan
• Koordinasi dengan Kepala Desa • Koordinasi dengan Kader Desa
•
Pengendalian •
Pelaksanaan • Pengumpulan data survei
Mengamati seluruh proses pelaksanaan untuk menjamin kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Mengatur dan mengarahkan pelaksanaan apabila ada hal-hal yang diluar rencana agar tujuan dapat tercapai.
Pemantauan •
Hasil kegiatan survei mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan tertulis, menilai hasil kegiatan, dan memberi masukan bagi pelaksanaan program yang akan datang
• Data jumlah kepala keluarga di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Bantul • Data anggota keluarga yang tidak buang air besar di jamban/WC di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Bantul
OUTPUT
• Data kepemilikan jamban/WC di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Kalasan, Kabupaten Bantul • Data kepemilikan sistem pembuangan air limbah (SPAL) di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Bantul • Data anggota keluarga yang masih membakar sampah di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Bantul
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Persentase warga yang belum memiliki WC di Desa Tirtomartani 72, 0%
Jumlah Warga yang belum memiliki WC Total Data Warga yang belum memiliki WC
Data Warga yang belum memiliki WC
Total seluruh warga Total Seluruh Warga dusun Desa Tirtomartani Glondong 18
17
16 14 14851, 100%
12
10
10
8
8
8 5
6 3
4 2
0
0
0
0
0
2
1
2
1
KRAJAN
KR. KALASAN
KRINGINAN
JARAKAN
SEMBUR
BRINTIKAN
KALIBENING
DHURI
BENDAN
NGAJEG
KR. NONGKO
KEDULAN
PUNDUNG
KALIMATI
JETIS
TEGALSARI
0
GLONDONG
Persentase Warga yang belum memiliki WC
8
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Persentase warga yang masih BAB Sembarangan di Desa Tirtomartani 114, 1%
Jumlah Warga yang masih BAB Sembarangan Total Data Warga yang masih BAB Sembarangan
14851, 99%
Total seluruh warga Total Seluruh Warga dusun Glondong Desa Tirtomartani
Data Warga yang masih BAB Sembarangan 30
28
25
22
21
20 15 10
6
5
0
0
0
0
6 0
1
2
1
1
1
KRAJAN
KR. KALASAN
KRINGINAN
JARAKAN
SEMBUR
BRINTIKAN
KALIBENING
DHURI
BENDAN
NGAJEG
KR. NONGKO
KEDULAN
PUNDUNG
KALIMATI
JETIS
TEGALSARI
0
GLONDONG
Persentase Warga yang yang masih BAB Sembarangan
13
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Persentase warga yang masih masih Membakar Sampah di Desa Tirtomartani
Jumlah Warga yang masih membakar Sampah
601, 4%
14851, 96%
Total Data Warga yang masih Membakar Sampah
Total seluruh warga Total Seluruh Warga dusun Glondong Desa Tirtomartani
Data Warga yang masih membakar sampah 132
140 120
94
100 73
80 53
60
34
27
40
5
20
5
0
0
10
3
0
10
3
KRAJAN
KR. KALASAN
KRINGINAN
JARAKAN
SEMBUR
BRINTIKAN
KALIBENING
DHURI
BENDAN
NGAJEG
KR. NONGKO
KEDULAN
PUNDUNG
KALIMATI
JETIS
TEGALSARI
0
GLONDONG
Persentase Warga yang masih membakar Sampah
79
73
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Persentase warga yang belum memiliki Sistem Pembuangan Air di Desa Tirtomartani
Jumlah Warga yang belum memiliki Sistem Pembuangan Air Limbah
350, 2%
Total Data Warga yang belum memiliki Sistem Pembuangan Air Limbah 14851, 98%
Total Seluruh Warga dusun Total seluruh warga Glondong Desa Tirtomartani
Data Warga yang belum memiliki Sistem Pembuangan Air Limbah 80
72
70
61
60 50
47
41
40
30
37
30
30 20
9
10
8
10
0
0
0
0
0
3
2
KRAJAN
KR. KALASAN
KRINGINAN
JARAKAN
SEMBUR
BRINTIKAN
KALIBENING
DHURI
BENDAN
NGAJEG
KR. NONGKO
KEDULAN
PUNDUNG
KALIMATI
JETIS
TEGALSARI
0
GLONDONG
Persentase Warga yang belum memiliki Sistem Pembuangan Air Limbah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Pembahasan • Didapatkan 72 rumah belum memiliki jamban sehat • Sejumlah 114 warga (0.77%) masih melakukan buang air besar sembarangan. • Sebanyak 601 warga (4,05%) masih membakar sampah. Sebanyak 350 rumah belum memiliki Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL).
• Keberhasilan tercapainya program STBM di suatu daerah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
•
Faktor internal : pendidikan, pengetahuan perilaku sehat
• Faktor eksternal : ketersediaan air, ketersediaan lahan, dan peranan petugas kesehatan.
Pada makalah ini, dilakukan analisis fishbone untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belum tercapainya indikator STBM.
Komponen
Masalah
Input Man
Tingkat pendidikan kurang, tingkat pengetahuan perilaku sehat
rendah. Money
Belum ada perencanaan dana khusus.
Method
Belum tersosialisasi nya program STBM secara menyeluruh di Desa Tirtomartani
Material Machine
Tidak terdapat poster dan brosur mengenai program STBM.
Proses
Belum ada perencanaan penyuluhan, belum ada pencatatan
data dari indikator STBM, dan belum ada program pemicuan STBM di Desa Tirtomartani. Lingkungan
Ketersediaan lahan belum mencukupi, dan mayoritas warga belum mengetahui program STBM.
Analisis Fish Bone
OUTPUT Masih rendahnya Capaian Indikator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Daftar Penyebab Masalah No Penyebab Masalah
A
Belum tersosialisasinya program STBM
B
Belum dilakukan pencatatan data indikator STBM
C
Tidak terdapat poster dan brosur tentang STBM
D
Tingkat pendidikan masyarakat yang kurang
E
Tingkat pengetahuan perilaku sehat yang rendah
F
Belum ada perencanaan dana khusus
Metode Paired Comparison Penyebab masalah
A B C
D E F
A
B
C
D
E
F
Total
A
A
A
A
A
5
B
B
B
B
4
D
E
F
0
D
D
3
F
1 2
Metode Pareto Penyebab Frekuensi Persen Masalah
Frekuensi Persen
Frekuensi Kumulatif Kumulatif
A
5
33,33%
5
33,33%
B
4
26,67%
9
60%
D
3
20%
12
80%
F
2
13,33%
14
93,33%
E
1
6,67%
15
100%
C
0
0%
15
100%
Berdasarkan perhitungan dari diagram pareto didapatkan 3 penyebab masalah yang nilainya ≤ 80% yaitu masalah Belum tersosialisasinya program STBM, Belum dilakukan pencatatan data indikator STBM, dan Tingkat pendidikan masyarakat yang kurang. Maka dari itu, dilakukan alternatif pemecahan masalah yaitu program pemicuan STBM di Desa Tirtomartani, dan pencatatan data indikator STBM.
BAB V KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan • Berdasarkan survey yang telah dilakukan, didapatkan 72 rumah belum memiliki jamban sehat. Sejumlah 114 warga (0.77%) masih melakukan buang air besar sembarangan. Sebanyak 601 warga (4,05%) masih membakar sampah. Sebanyak 350 rumah belum memiliki Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL). • Pada makalah ini, dilakukan analisis fishbone untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belum tercapainya indikator STBM pada Desa Tirtomartani, yaitu belum dilakukan pencatatan data indikator STBM, dan Tingkat pendidikan masyarakat yang kurang.
Saran Untuk meningkatkan capaian indikator program STBM, dilakukan alternatif pemecahan masalah yaitu program pemicuan STBM di Desa Tirtomartani, dan pencatatan data indikator STBM.
TERIMA KASIH.