Pouzn Zinc Who Dr Olivier Fountaine Medika Agust'08

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pouzn Zinc Who Dr Olivier Fountaine Medika Agust'08 as PDF for free.

More details

  • Words: 857
  • Pages: 1
P ROFIL Dr. Olivier Fontaine (Department of Child and Adolescent Health and Development WHO):

iare akut masih merupakan penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Masalah ini tidak saja menghantui negara berkembang, tetapi juga negara maju. Diare memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap angka kematian balita. Laporan WHO menyebutkan bahwa lebih dari 1,5 juta balita meninggal setiap tahunnya akibat diare akut. ≈Ini berarti, setiap menit ada 4 balita di seluruh dunia yang meninggal akibat diare,Δ tegas Dr. Olivier Fontaine dari Department of Child and Adolescent Health and Development, World Health Organization (WHO), saat menjadi pembicara di sidang ilmiah Kongres Ilmu Kesehatan anak (KONIKA) ke-14, di Surabaya. Kematian akibat diare sering dipicu oleh lamanya durasi diare, yang pada akhirnya menyebabkan dehidrasi. ≈Sebenarnya, kematian akibat diare dapat dicegah dengan upaya rehidrasi menggunakan ORS (Oral Rehydration Salt)/Oralit osmolaritas rendah, suplementasi zink selama 10 hari berturut-turut, meneruskan pemberian ASI dan makanan, penggunaan antibiotik yang selektif, serta pemberian nasihat kepada orangtua,≈ jelas Fontaine. Ditemui di sela jadwal KONIKA yang padat, Fontaine menjelaskan beberapa rekomendasi terbaru tata laksana diare oleh WHO. Pria kelahiran Boulogne, Paris, 56 tahun silam ini, kini menjabat sebagai Coordinator research for Diarrhoeal Disease Control Programme √ CDD, Department of Child and Adolescent Health and Development . Berbincang dengan sosok yang telah malang melintang dalam penelitian klinis tentang diare di berbagai negara selama 13 tahun ini sangat menyenangkan. Dalam pengalaman beliau, kasus diare yang terjadi baik pada negara maju maupun berkembang ternyata tidak ada perbedaannya. Hanya, mungkin di negara maju tidak dijumpai kasus shigella, disentri ataupun kolera, dan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jauh lebih mudah. Namun, pada intinya, kematian akibat diare akut masih terjadi, terutama karena infeksi rotavirus. Di Perancis, setidaknya 20 anak meninggal setiap tahun karena tata laksana diare akut yang tidak tepat. Sedangkan di Amerika Serikat, setidaknya 200 anak meninggal setiap tahunnya karena diare. Dengan informatif dan jauh dari kesan peneliti «menara gading», beliau menjelaskan latar belakang rekomendasi tersebut, teruta-

564

TIARA

Zink sebagai Pengobatan Baru untuk Semua Kasus Diare D

ma peranan zink dalam patogenesis diare. ≈Dari sekian banyak penelitian terhadap anak dengan diare, kami menemukan defisiensi zink dalam serum. Bahkan, dalam penelitian selanjutnya ternyata selain sebagai terapi, zink juga berperan sebagai profilaksis untuk diare,≈ jelas pria yang telah bergabung dengan WHO sejak 1987 ini. Efek preventif zink terkait dengan perannya dalam sistem imun. Zink merupakan salah satu mineral penting yang mempunyai fungsi sebagai booster dalam sistem imun tubuh, karena kerjanya sebagai kofaktor beberapa enzim. ≈Di dalam tubuh setidaknya ada sekitar 300 enzim yang tergantung kepada zink, termasuk proses yang terjadi di mukosa beberapa organ. Hal inilah yang mendukung peran preventif zink terhadap berbagai penyakit infeksi,≈ imbuh Fontaine. Selain berperan dalam sistem imun, mekanisme lain yang cukup menarik adalah bahwa ternyata zink juga mempunyai efek langsung terhadap sekresi dan absorpsi natrium klorida. Zink mampu menghambat pompa kalium yang bekerja pada sistem cAMP di enterosit usus halus, sehingga meningkatkan absorpsi natrium dan mengurangi sekresi klorida. Mekanisme berikutnya adalah efek zink terhadap kemampuannya dalam regenerasi sel karena efek anti-oksidannya.

NO. 8 TAHUN KE XXXIV, AGUSTUS 2008

Rekomendasi ini sudah dibuat sejak 2004 dan saat ini sudah 30 negara yang mengimplementasikan rekomendasi tersebut. Untuk mencapai rekomendasi tersebut, WHO telah melalui berbagai penelitian berbasis bukti ilmiah yang tersebar di berbagai negara seperti India, Nepal, Bangladesh, Zanzibar, dan lain-lain, yang melibatkan ribuan anak berbasis komunitas di seluruh dunia. Penelitian mengenai zink sendiri sudah jauh dilakukan sejak 1990 dan masih berlangsung hingga saat ini, dengan lebih dari 18 penelitian yang melibatkan lebih dari 6000 pasien usia 3ƒ60 bulan, dengan dosis zink 20 mg/hari. Efek terapeutik zink sudah memiliki bukti ilmiah di berbagai negara seperti Bangladesh, Nepal, dan Zanzibar. Pada studi terbaru di India yang dilakukan oleh Bhandari dkk. yang meliputi 6 daerah, melibatkan 180.000 pasien, selama periode 9 bulan, dan diberi perlakuan ORS saja dan ORS plus zink memperlihatkan bahwa di daerah yang diberi perlakuan zink terdapat pengurangan penggunaan antibiotik hingga 2%, penurunan durasi diare hingga 25%, dan perawatan rumah sakit berkurang hingga 31%. Selain itu, juga terjadi penurunan 63% kejadian pneumonia dan 71% pengurangan rumah sakit akibat pneumonia. Terapi dengan zink relatif aman dan efek samping yang mungkin terjadi adalah muntah. ≈Pada awal penelitian mengenai efektivitas zink pada kasus diare, kami mulai dari nol, karena saat itu masih sangat sedikit sediaan zink yang siap pakai,Δ tutur dokter yang sangat ramah ini. Indonesia, menurutnya, merupakan salah satu negara yang sangat mendukung rekomendasi tersebut, di antaranya dengan ketersediaan preparat zink yang siap pakai. Manfaat terapi zink adalah menurunkan durasi diare akut hingga 25%, menurunkan angka kegagalan terapi dan kematian sebesar 40% pada diare persisten, menurunkan tingkat keparahan episode diare, serta mempunyai efek profilaksis untuk 2ƒ3 bulan setelah pemberian zink selama 10 hari. WHO merekomendasikan pemberian zink 20 mg per hari untuk anak di atas 6 bulan dan 10 mg per hari untuk anak di bawah 6 bulan selama 10ƒ14 hari. Keuntungan lain pemberian zink pada kasus diare adalah biaya yang relatif lebih murah. Karena kemampuannya menurunkan durasi dan tingkat keparahan penyakit maka mengurangi biaya perawatan di rumah sakit. Pada intinya, berdasarkan penelitian WHO, pengobatan zink pada kasus diare selama 10ƒ14 hari dapat memberikan efek profilaksis terhadap kejadian diare 2ƒ3 bulan ke depan. n (Tiara)

Related Documents