Pouzn Zinc Indonesia October 08 Jpog

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pouzn Zinc Indonesia October 08 Jpog as PDF for free.

More details

  • Words: 448
  • Pages: 1
Zinc: Rekomendasi Baru Penatalaksanaan Diare

D

iare adalah penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di berbagai negara, khususnya pada negara berkembang. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mencatat setiap menit terdapat empat anak meninggal akibat diare. Beberapa studi dilakukan untuk dapat menanggulangi dan menekan tingginya angka kematian ini. Dari berbagai studi selama lebih dari 20 tahun, sejak tahun 2004 organisasi kesehatan dunia WHO dan UNICEF pun merekomendasikan penggunaan Zinc untuk tata laksana diare pada anak dengan kadar 20 mg per hari untuk anak di atas 6 bulan dan 10 mg per hari untuk anak di bawah 6 bulan. Zinc adalah komponen mikronutrien esensial lebih dari 300 enzim yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan pemeliharaan sistem imun, yang sejak tahun 1990 hingga sekarang telah diteliti sebagai terapi diare akut maupun diare persisten. Berbagai penelitian mengenai suplementasi Zinc telah dilakukan di berbagai negara di dunia. Lebih lanjut, manfaat Zinc sebagai terapi pendamping diare dapat menurunkan : (1) Prevalensi diare sebesar 34%; (2) Insidens pneumonia sebesar 26%; (3) Durasi diare akut sebesar 20%; (4) Durasi diare persisten sebesar 24%, hingga (5) Kegagalan terapi atau kematian akibat diare persisten sebesar 42%. Selain itu, telah terbukti pula pengobatan Zinc 10 mg pada anak kurang dari 6 bulan dan 20 mg pada anak di atas 6 bulan selama 10-14 hari memiliki efek jangka panjang mencegah terjadinya diare selama 2-3 bulan ke depan. Mekanisme kerja Zinc sebagai terapi pendamping diare disebabkan oleh: (1) Efek booster pada sistem imun dimana Zinc berperan sebagai efek preventif (2) Efek anti sekretori dimana memiliki efek langsung pada cAMP yang

memicu absorpsi Na+ dan mengurangi sekresi Cl– yang berperan sebagai efek terapi dan (3) Efek anti oksidatif yang berperan menjaga integritas jaringan. Di Indonesia sendiri pada tahun 2007 telah didirikan Indonesian Zinc Task Force yang tugasnya menyebarluaskan kepada kalangan masyarakat mengenai manfaat Zinc sebagai terapi diare. Peran Zinc sebagai rekomendasi baru penatalaksanaan diare tidak terlepas dari langkah-langkah lainnya. Adapun lima faktor penting yang esensial dalam penatalaksanaan diare adalah : 1. Pengganti cairan tubuh, yaitu oralit dengan komposisi baru dan osmolaritas rendah. 2. Pengobatan Zinc selama 10 hari berturut – turut mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2 – 3 bulan. 3. Pemberian ASI dan nutrisi selama diare tetap dilanjutkan. 4. Penggunaan antibiotik sebaiknya dilakukan secara selektif; dan hanya atas indikasi, misalnya pada disentri dan kolera. 5. Edukasi orangtua yang tepat.

© 2008 CMPMedica. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced in any language, stored in or introduced into a retrieval system, or transmitted, in any form or by any means (electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise), without the written consent of the copyright owner. Permission to reprint must be obtained from the publisher.

Related Documents