Pouzn Zinc Dr Juffrie Phd Medika Nov'08

  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pouzn Zinc Dr Juffrie Phd Medika Nov'08 as PDF for free.

More details

  • Words: 616
  • Pages: 1
PROFIL Dr. M. Juffrie, Ph.D., SpA(K):

Zink Sangat Poten untuk Pengobatan Diare

P

selektif hanya pada kasus tertentu sepeti diare akut berdarah. Kelima, edukasi terhadap orangtua pasien diare tentang cara penyajian oralit yang benar dan pemberian zink yang tepat. Khusus mengenai zink beliau menjelaskan bahwa peran zink sebagai pengobatan diare sangat poten. Ini dikarenakan beberapa fungsi yang dimiliki zink dalam hal patogenesis diare. Pertama , cara kerjanya dengan mempengaruhi beberapa

TIARA

rofil MEDIKA kali ini adalah Dr. M Juffrie, PhD., SPA(K), seorang dokter anak senior sekaligus peneliti dari FK Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ditemui MEDIKA di sela kegiatannya sebagai nara sumber dalam acara Kongres Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) ke-14 di Surabaya, beliau memberikan informasi mengenai tata laksana diare terkini. Penyebab tersering diare di Indonesia adalah rotavirus. Survei yang diperoleh dari 5 rumah sakit pada 2007 menemukan 30ƒ57% kasus diare disebabkan oleh rotavirus, diikuti bakteri Shigella, E. coli , Vibrio cholera, dan parasit. Selain itu, diare juga bisa disebabkan oleh intoleransi makanan seperti laktosa, lemak, dan alergi protein. Secara gamblang dan teliti Dr. Juffrie menjelaskan 5 langkah rekomedasi terbaru tata laksana diare. Pertama, rehidrasi menggunakan oralit osmolalitas rendah. Langkah kedua adalah dengan memberikan zink selama 10 hari. Pada anak kurang dari 6 bulan diberikan 10 mg/hari, sedangkan di atas 6 bulan diberikan 20 mg/hari. Hal ini akan membantu mengurangi lamanya diare, menurunkan tingkat kesakitan, dan memberikan daya tahan terhadap diare untuk masa 2 √ 3 bulan kedepan. Ketiga, menjaga asupan nutrisi dengan meneruskan pemberian makanan. Asupan nutrisi ini penting untuk diperhatikan mengingat dahulu pasien diare sering dipuasakan agar sel epitel usus mendapat kesempatan untuk regenerasi. Padahal, dengan membatasi makanan pada penderita diare, justru akan menimbulkan risiko malnutrisi. Sementara, malnutrisi sendiri akan menyebabkan diare. ≈Ini jadi seperti lingkaran setan saja. Oleh karena itu, dianjurkan untuk tetap memberikan makanan pada anak dengan diare,Δ lanjut Juffrie Keempat , pemberian antibiotik

NO. 11 TAHUN KE XXXIV, NOVEMBER 2008

enzim untuk memperbaiki pencernaan. Kedua, memicu regenerasi sel-sel yang rusak. Seperti diketahui bahwa dalam patogenesis diare terjadi kerusakan sel epitel usus. Zink membantu perbaikan sel ini karena dia dibutuhkan untuk pembentukan inti sel. Ketiga, membantu meningkatkan sistem kekebalan selular. ≈Kombinasi fungsi inilah yang membuat zink sangat baik untuk pengobatan diare,≈ jelas Juffrie. Zink sendiri diindikasikan untuk semua jenis diare, baik diare akut, kronis, ataupun persisten. Namun, beliau juga menyampaikan bahwa tata laksana diare tetap wajib, disertai dengan penggunaan oralit, karena proses dehidrasi pada diare harus diganti dengan oralit. ≈Jadi, oralit adalah obat untuk kehilangan cairan, sedangkan zink obat untuk kerusakan sel

epitel usus,Δ tegas Juffrie. Zink harus diberikan selama 10 hari untuk mencegah kejadian diare 2ƒ3 bulan ke depan. Durasi pemberian ini harus diperhatikan walaupun dalam 3 hari perjalanan penyakit diare sudah mencapai kesembuhan. Namun, selama masa penyembuhan ini, recovery sel epitel yang rusak akibat diare membutuhkan waktu paling cepat 2 minggu. Sedangkan pada keadaan malnutrisi, penyembuhan bisa berlangsung selama 3 minggu. Dengan kondisi sel epitel yang telah sehat pascadiare maka usus dapat memproteksi diri terhadap infeksi diare yang akan terjadi. Menyoroti pengobatan diare selama ini, beliau tidak memungkiri bahwa 80% kasus diare pada anak diberikan antibiotik yang sebenarnya tidak diperlukan. ≈Dengan adanya zink ini sangat membantu pengobatan diare,Δ tutur dokter yang gemar berolah raga lari ini. Disinggung mengenai efek samping zink, Juffrie menyatakan bahwa selama ini efek samping tidak ada, bahkan zink sangat aman pada bayi, karena memang secara alamiah tubuh membutuhkan zink. Selama ini, kebutuhan zink dalam tubuh diperoleh dari makanan, sehingga pada kasus diare tidak cukup hanya mengandalkan asupan makanan untuk memperoleh dosis terapeutik zink. Apalagi prevalensi defisiensi zink di Indonesia mencapai 44ƒ60% dan angka kejadian diare 47% lebih tinggi pada anak dengan defisiensi zink. Oleh karena itu, pemberian zink sangat dibutuhkan untuk kasus diare. n (Tiara)

SUPLEMEN MEDIKA

783

Related Documents