Plagiasi Di Lingkungan Kampus1 Fix Cuyy.docx

  • Uploaded by: Maya Septiana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Plagiasi Di Lingkungan Kampus1 Fix Cuyy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,048
  • Pages: 12
TUGAS MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR BUDAYA PLAGIASI

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

DIII TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018

1

DAFTAR ISI Daftar Isi..................................................................................................... i Prakata........................................................................................................

ii

Bab 1 Pendahuluan..................................................................................... 1 1. 2. 3. 4.

Latar Belakang......................................................................... Rumusan Masalah .................................................................... Tujuan...................................................................................... Manfaat....................................................................................

1 1 1 2

Bab II Pembahasan....................................................................................

3

Bab III Penutup.........................................................................................

6

1. Simpulan................................................................................. 2. Saran.......................................................................................

6 6

Daftar Pustaka..........................................................................................

7

2

PRAKATA Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Menyikapi Budaya Plagiasi di Lingkungan Kampus”, budaya plagiasi merupakan budaya yang sangat tercela. Untuk itu perlunya cara untuk meminimalkan budaya tersebut. Makalah ini dibuat dalam rangka pembahasan mengenai penyebab, pengaruh plagiasi terhadap jati diri yang melakukan dan solusi yang akan dimunculkan pada kasus plagiaisme tersebut. Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami sampaikan : Dadan Kurniawan, S.Pd., MA. selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar , rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Surakarta, 13 Maret 2019

Penyusun

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Manusia dilahirkan didunia diberikan budi pekerti dan akal sehat .Menurut kodratnya manusia merupakan makhluk sosila atau makhluk yang perlu hidup secara bermasyrakat, oleh karena itu manusia diberikan akal pikiran yang yang dapat berkembang di lingkungan masyrakat. Perlunya akal pikiran yang dapat berkembang demi salin menjalin hubungan bermasyarakat yang harmonis ,saling membantu dan sebagainya. Secara harfiah manusia merupakan pencipta dari kebudayaan itu sendiri, seperti budaya yang positif atau yang negatif. Disebutkan bahwa salah satu budaya yang tercipta secara positif adalah menjalinnya hubungan masyarakat yang harmonis, selain itu banyak contoh yang mengambarkan budaya dari manusia itu sendiri. Kebudayaan yang memiliki sifat negatif yang banyak dipandang oleh khalayak umum banyak sekali contoh atau kasus-kasus yang sudah terjadi seperti halnya pada lingkungan yang dimana penghuninya merupakan para akademisi. Lingkungan Kampus merupakan lingkungan masyarakat juga, bukan hanya pada masyarakat luas akan tetapi lingkungan kampus merupakan media pembelajaran untuk mengenal masyarakat sebelum terjun pada lingkungan masyarakat yang sebenarnya. Banyak orang yang kurang paham tentang lingkungan bermasyarakat yang sebenarnya sehingga banyak kasuskasus yang dapat muncul karena persiapan diri yang kurang untuk terjun pada dunia masyarakat. Persiapan dirilah dan memiliki budaya yang baik akan berdampak baik juga. Kasus yang sering muncul pada lingkungan kampus yang merupakan media pembelajaran untuk kehidupan bermasyarakat yang sebenarnya banyak di salah gunakan, seperti budaya plagiasi di lingkungan kampus. Budaya tersebut sangatlah tidak baik jika diterapkan pada lingkungan masyarakat, karena memunculkan sikap pembohong dan meniru suatu hasil karya dari orang lain. Oleh karena itu perlunya solusi untuk mengatasi masalah tersebut supaya tidak merembet pada yang lain.

4

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan : 1. 2. 3.

Apa penyebab yang mendasari timbulnya sikap plagiasi? Bagaimana pengaruh plagiasi terhadap jadi diri mahasiswa yang melakukanya? Bagaimana solusi untuk menyadarkan seseorang yang melakukan plagiasi?

C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui : 1. Penyebab yang mendasari timbulnya sikap plagiasi. 2. Pengaruh plagiasi terhadap jadi diri mahasiswa yang melakukanya. 3. Solusi untuk menyadarkan seseorang yang melakukan plagiasi.

D. Manfaat a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi perkembangan ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan. b. Manfaat Praktis Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: i. Dosen. Memberikan informasi kepada dosen mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kecemasan akademik dan plagiarisme. Informasi tersebut diharapkan agar dosen lebih mencermati kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menghadapi tugas perkuliahan. ii. Bagi mahasiswa. Memberikan informasi tentang hubungan antara kecemasan akademik dengan plagiarisme, agar mahasiswa mampu mengarahkan rasa cemas kearah yang lebih positif sehingga dapat menerima setiap tugas tanpa harus melakukan plagiarisme. iii. Bagi peneliti selanjutnya. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan tema yang sama dengan mempertimbangkan variabel-variabel yang lain.

5

BAB II PEMBAHASAN A. Penyebab Timbulnya Budaya Plagiasi di Lingkungan Kampus Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) istilah plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Ulum (2014) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan plagiarisme sengaja (deliberate plagiarism) adalah tindakan plagiarisme dengan niat jahat untuk mencuri atau secara sengaja menjiplak karya orang lain demi kepentingan diri sendiri dan umumnya juga untuk kepentingan jangka pendek, misalnya agar cepat lulus atau cepat naik jabatan. Plagiarisme tidak dengan sengaja (inadvertent plagiarism) adalah plagiarisme yang terjadi karena ketidakatahuan (ignorancy) terutama adalah ketidaktahuan dalam cara menggunakan dokumentasi, mengutip dan melakukan parafrase. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa plagiasi merupakan tindakan mencuri/mengambil karya orang lain dengan mengutip sebagian atau seluruh kata tanpa menyertakan nama pengarang atau sumber sitasi dengan jelas. Plagiasi termasuk tindakan yang fatal karena dapat menyebabkan hukuman yang berat. Pihak universitas tidak akan segan untuk mengeluarkan mahasiswa dari kampus yang melakukan plagiasi. Faktor-faktor penyebab timbulnya perilaku plagiat di kalangan pustakawan pada perpustakaan perguruan tinggi adalah : (1) Lemahnya kontrol dan tidak adanya sanksi yang serius dari universitas/institusi terhadap tindakan plagiasi menjadi peluang bagi pustakawan melakukan plagiasi secara berulang-ulang. (2) Budaya instan dalam penulisan karya ilmiah masih membudaya di lingkungan pustakawan perpustakaan perguruan tinggi. (3) Perilaku plagiarisme internet yang terjadi kalangan pustakawan tidak selalu dipengaruhi pilihan rasional.

6

Budaya plagiasi adalah proses mencuri/mengambil karya orang lain dengan sengaja maupun tidak sengaja, serta dilakukan secara terus menerus dan menjadi kebiasaan. Budaya plagiasi dianggap sangat lumrah di berbagai kalangan. Budaya plagiasi termasuk wujud aktivitas/perilaku manusia. Aktivitas merupakan wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu sendiri. Manusia adalah pencipta kebudayaan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Manusia adalah pengguna budaya plagiasi tersebut untuk menyelaraskan kebutuhan seperti mempercepat dalam penyelesaian tugas mata kuliah. Kebanyakan pelaku plagiasi memiliki segudang tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang singkat. Tekanan dari tugas tersebut mengakibatkan seorang melakukan berbagai hal supaya tugas mereka cepat selesai. Salah satunya melakukan plagiassi karya orang lain. Tindakan tersebut sering dianggap sepele oleh pelaku karena ia tidak memikirrkan dampak yang dihasilkan. Sikap yang seperti ini bila tidak ditindak secara tegas akan mencetak generasi malas dan plagiarisme. Selain itu, kecilnya tingkat percaya diri akan hal yang dikerjakan menjadi faktor penyebab seseorang melakukan plagiasi. Karena dia tidak percaya akan kemampuan dirinya serta lebih tertarik dengan karya oranglain yang dianggap sempurna sehingga ia memplagiat karya tersebut. Tak hanya itu, penyebab plagiasi terjadi juga dikarenakan belum adanya sanksi yang memadai bagi plagiator. Proses hukum kasus plagiasi terlalu panjang dan melelahkan sehingga menyebabkan apatisme. Berbagai alasan yang diungkapkan oleh pelaku plagiasi salah satunya adalah karena majunya teknologi yang berkembang. Segala informasi didapat dengan sangat mudah sehingga orang lebih terdorong untuk mencarinya di internet.

B. Pengaruh Plagiasi Terhadap Jadi Diri Mahasiswa Yang Melakukanya 7

Plagiarisme merupakan perbuatan salah yang serius sebab mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Perilaku tersebut jelas tidak pantas dan tidak dapat dibenarkan. Perbuatan pla-giat dapat diartikan mencuri dan merupakan perbuatan yang terlarang. Berbagai kutipan yang tidak mencantumkan sumber informasi dikategorikan sebagai plagiarisme. Dengan demikian, pada dasarnya tidak sulit menghindari plagiat, selama nama penulis setiap kutipan dicantumkan maka tidak akan terjadi (Wibowo, 2012). Plagiasi dapat mempengaruhi jati diri seorang mahasiswa. Plagiarisme dapat membuat seseorang menjadi malas berfikir, tidak mau berusaha dan bertanggung jawab atas tugasnya. Budaya plagiasi ini sangat berbahaya dikalangan mahasiswa dikarenakan dapat menurunkan tingkat kejujuran, tanggung jawab, dan moral. Jati diri yang ada pada mahasiswa seharusnya menjadi sosok yang kuat dan diunggulkan akan berubah menjadi sosok yang lemah dan bergantung pada yang lain. Cara memperkecil kemungkinan terjadi plagiarisme antara lain mencegah kejadian plagiarisme. Secara umum, pencegahan antara lain dilakukan dengan menghargai karya orang lain, melakukan parafrasa, bantuan piranti lunak, dan bertanya untuk mendapatkan pengarahan. Mengambil atau memakai karya orang lain seyogyanya dilakukan secara baik dan benar (Wibowo, 2012). Cara lain dengan adanya sanksi atau hukuman seperti yang tertera pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010 tentang pencegahan dan penangulangan plagiat di perguruan tinggi dan pelakunya diancam dengan hukuman yang cukup berat. Sesuai Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut pada Pasal 25 ayat 2 yang menyatakan bahwa Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya. Sedangkan pada Pasal 70 menyatakan bahwa Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik,profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbuktimerupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

8

C. Solusi untuk menyadarkan seseorang yang melakukan plagiasi. Perkembangan perangkat teknologi serta internet yang begitu hebatnya, semakin memudahkan copy paste dan aksi plagiat. Budaya menyontek menjadi alasan tingginya kasus plagiasi dari bangku sekolah hingga perguruan tinggi. Nilai bagus menjadi patokan dalam kelulusan bukan kejujuran sehingga budaya menyontek merajalela. Lebih bangga dapat nilai bagus hasil menyontek dibandingkan nilai jelek tapi jujur. Ironis bukan? Plagiat menjadi hal biasa tanpa dosa dan rasa bersalah, sehingga hal ini menjadi kebiasaan. Proses itu butuh waktu latihan terus menerus agar otak dengan mudahnya bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang mujarab. Meniru boleh asalkan tidak lupa mencantumkan referensi, bukan malah menganggap hak cipta diri sendiri dengan bangganya. Karena setiap karya yang orang tulis butuh segala perjuangan yang tidak sekejap tapi bertahap. Bila ingin seperti itu, lalui dulu tahap demi tahap bukan mengabaikan semua tahap untuk mencapai hasil instan. Solusi untuk hal tersebut antara lain, menberikan sanksi yang tegas dan jelas bagi mahasiswa yang melakukan plagiasi. Sanksi yang tegas membuat mahasiswa enggan untuk melakukan plagiarisme. Apabila plagiasi tidak dikenai sanksi maka mahasiswa berpikir plagiasi boleh dan sah saja untuk dilakukan. Yang kedua menumbuhkan rasa integritas dan rasa malu memplagiat dalam diri mahasiswa. Yang ketiga meningkatkan fungsi dan peranan pembimbing. Tindakan pencegahan perilaku plagiasi bisa dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada para mahasiswa agar percaya diri terhadap karyanya sendiri tanpa meniru karya orang lain. Dengan adanya kepercayaan diri pada mahasiswa maka tindakan plagiasi bisa diminimalisir karena tindakan plagiasi sendiri bisa muncul dikarenakan kurangnya kepercayaan diri pada mahasiswa terhadap diri sendiri. Sebenernya cara meminimalisir budaya plagiasi sudah terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010, yakni dengan melakukan di antaranya melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kode etik mahasiswa terutama budaya antiplagiat, serta menetapkan dan mengawasi pelaksanaan gaya selingkung untuk setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dikembangkan oleh perguruan tinggi. Dukungan budaya antiplagiat tersebut diperkuat dengan adanya deklarasi pimpinan perguruan tinggi negeri/pemerintah dan koordinatorkoordinator perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia. Deklarasi tersebut

9

bertekat untuk membentuk karakter jujur, cerdas, tangguh, dan peduli. (Suryana, 2016) BAB III PENUTUP A. Simpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan seorang mahasiswa melakukan plagiasi, yaitu adanya beban tugas dari dosen yang terlalu banyak dan adanya perkembangan teknologi yang pesat memudahkan mahasiswa untuk mengakses informasi dengan mudah sehingga mahasiswa memilih untuk menyalin tugas dari internet dan tanpa menyertakan sumbernya. Dampak plagiasi terhadap mahasiswa adalah menyebabkan merosotnya moral, tanggung jawab, dan menjadi malas. Dengan maraknya mahasiswa yang melakukan plagiasi maka bangsa ini akan melahirkan bibit-bibit pencuri. Sikap kita terhadap para pelaku plagiasi adalah. Tindakan yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir plagiasi adalah meningkatkan rasa percaya terhadap diri sendiri sehingga tidak bergantung pada karya orang lain. B. Saran Dengan dibuatnya makalah ini, semoga kita dapat menambah wawasan tentang plagiasi. Sebagai manusia yang sudah dikaruniai akal pikiran oleh Tuhan hendaknya kita memanfaakan dengan baik. Kita semua sadar bahwa budaya plagiasi itu buruk. Saran dari kami adalah perbaiki pola pikir diri sendiri bahwa kita harus percaya diri dengan apa yang kita kerjakan serta menghargai karya orang lain.

10

DAFTAR PUSTAKA Lulu Andarini Aziz*) ,Ana Irhandayaningsih, Amin Taufiq Kurniawan. 2015. UPAYA PERPUSTAKAAN DALAM MENGURANGI PLAGIARISME PADA KARYA ILMIAH MAHASISWA (Studi Kasus di UPT Perpustakaan UNIKA Soegijapranata). Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol. 4, No. 3 (2015): Juli 2015 Peraturan Menteri Pendidikan RI No. 17 tahun 2010 Ulum, Sayidatul. 2014. Analisis plagiarisme penulisan skripsi mahasiswa lulusan tahun 2010 Jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi X di Kota Malang . Skripsi (Sarjana). Universitas Negeri Malang : Program Studi Pendidikan Akuntansi. Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wibowo Adik. 2012. Mencegah dan Menanggulangi Plagiarisme di Dunia Pendidikan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 5

11

12

Related Documents


More Documents from "dwi"