Pkpk 3023.docx

  • Uploaded by: ibuk bagas
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pkpk 3023.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,585
  • Pages: 4
Jalan raya sibuk dengan kenderaan, maklum lah cuti akan bermula Isnin ini untuk menyambut Hari Raya Aidil Fitri, Danial hendak melintas jalan raya yang sibuk, tetapi Danial seolah-olah tidak pasti hendak melintas atau tidak, perasaan Danial antara berani dan takut untuk melintas. Ketika Danial hendak melintas jalan raya yang sibuk itu, tiba-tiba bunyi sebuah kenderaan menekan brek dengan kuat. Danial seolah-olah tidak mendengar bunyi brek kenderaan tersebut dan Danial terus sahaja melintas. Setelah sampai di seberang jalan, Danial berhenti seketika sambil memerhatikan begitu banyak kereta di kawasan meletak kenderaan, Danial tidak pasti yang mana satukah kereta kepunyaan bapanya. Terdapat sebuah bangku panjang tidak jauh dari kawasan meletak kenderaan, Danial memandang ke sana sini mencari tempat untuk duduk sementara menunggu bapanya datang ke tempat meletak kenderaan, tetapi bangku tersebut hampir dipenuhi orang yang duduk menunggu bas. Danial cuba menyelit untuk duduk, cubaannya tidak berjaya, sangkaan Danial badannya boleh muat untuk menumpang duduk antara seorang lelaki yang berbadan besar dengan seorang lelaki yang susuk badannya sederhana, tetapi sangkaan Danial sama sekali silap, rupa-rupanya ruang untuk Danial duduk terlalu sempit walaupun Danial telah mencuba beberapa kali. Danial mengambil keputusan untuk menunggu bapa, ibu dan adiknya Siti sambil berdiri di satu sudut di tempat meletak kenderaan. Dalam keluarga Danial, jika disusun kedudukan dalam adik beradik Danial yang seramai empat orang, Danial berada dalam kedudukan yang ketiga, tetapi apabila ditanya Danial kerap menyatakan dia anak kedua, walaupun telah beberapa kali ayah dan ibu Danial menegur, tetapi Danial sering silap menyusun dia berada dalam bilangan yang ke berapa jika disusun dalam bilangan adik beradiknya. Tibatiba bahu Danial ditepuk dari belakang, rupa-rupanya adik Danial, Siti yang menepuk bahunya dan telah memanggilnya berkali-kali daripada belakang Danial, tetapi Danial tidak memberi tindak balas, Siti memberitahu Danial, bapa dan ibu mereka sedang menunggu di kereta. Rupa-rupanya bapa, ibu dan adik Danial Siti, telah pun berada dalam kereta dan memerhatikan Danial daripada jauh sambil membunyikan hon beberapa kali, tetapi tidak mendapat tindak balas daripada Danial. Setelah semuanya berada dalam kereta bapa Danial meneruskan perjalanan untuk pulang ke rumah, ketika berada tidak jauh daripada lampu isyarat, Danial memberitahu bapanya supaya cepat memandu, kerana Danial hendak cepat sampai ke rumah menonton cerita kegemarannya di televisyen pada pukul empat petang. Bapa Danial memberitahu Danial lampu isyarat berwarna merah dan bapa Danial perlu berhenti, tetapi Danial menyatakan lampu isyarat berwarna kuning masih boleh jalan, bapa Danial agak terkejut, kerana lampu isyarat memang dalam keadaan lampu merah, tetapi Danial nampak lampu isyarat tersebut dalam warna kuning. Keadaan ini berterusan apabila mereka melalui lampu isyarat kedua dan ketiga sebelum sampai ke rumah mereka yang terletak di Jalan Mangga Satu. Setelah keluarga Danial sampai di rumah, Danial diberi segugus kunci untuk membuka pintu pagar rumah, Danial kelihatan terkial-kial memilih anak kunci yang sesuai untuk membuka kunci bermangga pada pagar rumah mereka. Setelah dibantu adiknya Siti, akhirnya Danial dapat memilih anak kunci yang betul untuk membuka kunci bermangga pintu pagar rumah mereka.

Masuk sahaja ke dalam rumah Danial bergegas membuka siaran televisyen untuk menonton cerita bersiri kegemarannya, hari ini adalah sambungan untuk siri kedua cerita Detektif Conan yang memang ditunggu-tunggu oleh Danial, setelah menonton seketika, Danial kelihatan resah dan merunggut sendirian, ketika ayahnya bertanya, Danial memberitahu dia tidak faham sambungan cerita tersebut, kerana Danial tidak dapat mengaitkan siri satu dan siri kedua cerita yang ditontonnya. Ayah Danial yang sering menemani Danial menonton, menjelaskan kepada Danial perkaitan antara siri satu dan siri kedua cerita itu, setelah dijelaskan oleh ayahnya baharulah Danial memahaminya. Bapa dan ibu Danial berbincang tentang perlakuan Danial yang mereka perhatikan sepanjang keluar membeli belah untuk menyambut Hari Raya di bandar tadi. Mereka dapati Danial mengalami beberapa masalah berkaitan pengamatan. Bapa dan ibu Danial berpendapat mereka perlu membantunya untuk mengatasi beberapa kelemahan Danial dalam menguasai kemahiran pengamatan, yang diperlukan untuk menjalani kehidupan seharian, ini bagi membolehkan Danial berasa lebih selesa dan diterima dalam kalangan masyarakat sekelilingnya. Teori belajar Gestalt (Gestalt Theory) ini lahir di Jerman tahun 1912 dipelopori dan dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880 – 1943) yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving, dari pengamatannya ia menyesalkan penggunaan metode menghafal di sekolah, dan menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis. Sumbangannya ini diikuti tokoh-tokoh lainnya, seperti Wolfgang Kohler (1887 – 1959) yang meneliti tentang “insight” pada simpanse yaitu mengenai mentalitas simpanse (ape) di pulau Canary. Kurt Koffka (1886 – 1941) yang menguraikan secara terperinci tentang hukum-hukum pengamatan, dan Kurt Lewin (1892 – 1947) yang mengembangkan suatu teori belajar (cognitif field) dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Penelitian – penelitian mereka menumbuhkan psikologi Gestalt yang menekankan bahasan pada masalah konfigurasi, struktur, dan pemetaan dalam pengalaman.

Istilah ‘Gestalt’ sendiri merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasabahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam sekali, yaitu ‘form’, ‘shape’ (dalam bahasa Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Terjemahannya dalam bahasa Inggris pun bermacammacam antara lain ‘shape psychology’, ‘configurationism’, ‘whole psychology’ dan sebagainya. Karena adanya kesimpangsiuran dalam penerjemahannya, akhirnya para sarjana di seluruh dunia sepakat untuk menggunakan istilah ‘Gestalt’ tanpa menerjemahkan kedalam bahasa lain. Bagi para ahli pengikut Gestalt, perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lainnya; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya. Bila kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang bagus, atau dahinya yang terluka, melainkan justru teman kita itu sebagai keseluruhan, sebagai Gestalt; baru kemudian menuyusul kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu seperti bajunya yang baru, pulpennya yang bagus, dahinya yang terluka, dan sebagainya.

Suatu konsep yang penting dalam psikologi Gestalt adalah tentang “insight” yaitu pengamatan dan pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian-bagian dalam suatu situasi permasalahan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan teori Gestalt, guru tidak memberikan potongan-potongan atau bagian-bagian bahan ajaran, tetapi selalu satu kesatuan yang utuh. Guru memberikan suatu kesatuan situasi atau bahan yang mengandung persoalan-persoalan, dimana anak harus berusaha menemukan hubungan antar bagian, memperoleh insight agar ia dapat memahamii keseluruhan situasi atau bahan ajaran tersebut. “insight” itu sering dihubungkan dengan pernyataan spontan seperti “aha” atau “oh, see now”. Menurut teori Gestalt ini pengamatan manusia pada awalnya bersifat global terhadap objek-objek yang dilihat, karena itu belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian berproses kepada bagian-bagian. Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga. Hukum pengamatan menurut teori Gestalt meliputi : 1. Hukum Keterdekatan, artinya yang terdekat merupakan Gestalt. 2. Hukum Ketertutupan, artinya yang tertutup merupakan Gestalt. 3. Hukum Kesamaan, artinya yang sama merupakan Gestalt. Suatu hukum yang terkenal dari teori Gestalt yaitu hukum Pragnanz, yang kurang lebih berarti teratur, seimbang, simetri, dan harmonis. Untuk menemukan Pragnanz diperlukan adanya pemahaman atau insight, menurut Ernest hilgard ada enam ciri dari belajar pemahamn ini yaitu : 1. Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar. 2. Pemahaman dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang lalu yang relevan. 3. Pemahaman tergantung kepada pengaturan situasi, sebab insight itu hanya mungkin terjadi apabila situasi belajar itu diatur sedemikian rupa sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati. 4. Pemahaman didahului oleh usaha coba-coba, sebab insight bukanlah hal yang dapat jatuh dari langit dengan sendirinya, melainkan adalah hal yang harus dicari. 5. Belajar dengan pemahaman dapat diulangi, jika sesuatu problem yang telah dipecahkan dengan insight lain kali diberikan lagi kepada pelajar yang bersangkutan, maka dia dengan langsung dapat memecahkan problem itu lagi. 6. Suatu pemahaman dapat diaplikasikan atau dipergunakan bagi pemahaman situasi lain.

Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain : 1. Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.

2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya. 3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya. 4. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik. 5. Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Judd menekankan pentingnya penangkapan prinsipprinsip pokok yang luas dalam pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum (generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.

References : Marada. 2008. Belajar Psikologi Gestalt dan Implikasinya di dalam Belajar dan pembelajaran. (online) Tersedia : http://maradagv.multiply.com/journal/item/32 Diakses 17 Maret 2010.

Riyanto, Bambang. 2008. Teori Belajar Gestalat. (online) Tersedia: http://bambangriyantomath.wordpress.com/2009/05/29/teori-belajar-gestalt/. Diakses 17 Maret 2010.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-Teori Belajar. (online) Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/teori-teori-belajar/. Diakses 17 Maret 2010

Related Documents

Pkpk 3023.docx
April 2020 4

More Documents from "ibuk bagas"

Booth.docx
April 2020 13
Rph Math M9 Selasa.docx
April 2020 18
Rph Seni Minggu 6.docx
April 2020 11
Document17.docx
April 2020 20