Pkp Kesling Kesjaor Edit 23 Jan 18...xlsx

  • Uploaded by: kia balong
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pkp Kesling Kesjaor Edit 23 Jan 18...xlsx as PDF for free.

More details

  • Words: 18,648
  • Pages: 96
Lampiran 3

2.1. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS TAHUN 2017-2019 No

Indikator UKM Esensial

Definisi Operasional

2.1.UKM Esensial 2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) 1.Rumah Tangga yang dikaji Rumah Tangga (RT) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Cara Penghitungan

Target ( Dalam%) 2017 2018 2019

Sumber Data

Jumlah Rumah Tangga yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100%

20%

20%

20%

Profil Promkes

2.Institusi Pendidikan yang dikaji

Institusi Pendidikan (SD/ MI , SLTP / MTs, SLTA/ MA,PT ) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Institusi Pendidikan yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi Pendidikan dikali 100%

50%

50%

50%

Profil Promkes

3. Institusi Kesehatan yang dikaji

Institusi Kesehatan ( BP, Polindes, Pustu dan Puskesmas ) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Instistusi Kesehatandi wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Institusi Kesehatan yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi Kesehatan dikali 100%

70%

70%

70%

Profil Promkes

.4. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji

Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dimaksud Jumlah Tempat-Tempat Umum yang adalah tempat ibadah, warung makan, pasar dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Tempat-Tempat Umum dikali 100% TTU .di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

40%

40%

40%

Profil Promkes

50%

50%

50%

Profil Promkes

5. Tempat Tempat Kerja yang dikaji Tempat-Tempat Kerja (kantor pemerintah, kantor Jumlah Tempat-Tempat Kerja yang swasta, pabrik/ Home Industri ) yang dikaji / dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran dilaksanakan survey PHBS tatanan Tempat Rumah Tangga dikali 100% Tempat Kerja.di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentupada kurun waktu tertentu

6. Pondok Pesantren yang dikaji

Pondok Pesantren yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Pondok Pesantren di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentupada kurun waktu tertentu

Jumlah Pondok Pesantren yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100%

70%

70%

70%

Profil Promkes

Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, Mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%

56%

59%

62%

Profil Promkes

2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)

Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci tangan dengan air yang mengalir & menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban bersih dan sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Institusi Pendidikan dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%

68%

69%

70%

Profil Promkes

3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)

Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 ( enam) Jumlah Institusi Pendidikan yang memenuhi 100% 6 Indikator100% PHBS dibagi100% jumlah sasaran Profil Promkes pengkajian dikali 100% Indikator PHBS (menggunakan air bersih, menggunakan jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.1.1.1.2.Tatanan Sehat 1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS

4. TTU yang memenuhi 6 indikator TTU yang memenuhi 6 ( enam) Indikator PHBS Jumlah TTU yang memenuhi 6 Indikator PHBS 63% dibagi jumlah 64% sasaran65% pengkajian Profil dikali Promkes 100% PHBS (klasifikasi IV) tempat-tempat Umum (menggunakan air bersih, menggunakan jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ Tempat Kerja yang memenuhi 8-9 indikator Jumlah Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ 48% 7-8 indikator49% PHBS Tempat-Tempat 50% Profil KerjaPromkes dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% 7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat PHBS tempat kerja untuk pabrik/perusahaan Kerja (klasifikasi IV) (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan APD); Tempat Kerja untuk bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya); di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

6.Pondok Pesantren yang memenuhi Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 Jumlah Institusi Pendidikan yang 16-18 indikator PHBS Pondok indikator PHBS Pondok Pesantren (kebersihan memenuhi 7-8 Indikator PHBS Pesantren (Klasifikasi IV) perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan Institusi Pendidikan dibagi jumlah tempat wudhu, menggunakan jamban, kebersihan sasaran pengkajian dikali 100% asrama, kepadatan penghuni asrama, kebersihan ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana yankes, tidak merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

28%

29%

30%

Profil Promkes

Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada rumah tangga (melalui Posyandu) dalam kurun waktu tertentu

6 kali

6 kali

6 kali

Profil Promkes

Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada institusi pendidikan (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu

2 kali

2 kali

2 kali

Profil Promkes

3. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Kesehatan yang dimaksud adalah Balai Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk Kesehatan Pengobatan, Polindes, Pustu dan Puskesmas yang intervensi lain pada Institusi kesehatan telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan (yang dikaji PHBS) dalam kurun atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode waktu tertentu apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2 kali

2 kali

2 kali

Profil Promkes

2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan 1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga

Kelompok RT yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskemas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diPosyandu.

2. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / MTs, Pendidikan SLTA/MA, PT ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

4. Kegiatan intervensi pada TTU

TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah , Jumlah kegiatan penyuluhan/ bentuk warung makan dan pasar yang telah diintervensi intervensi lain pada TTU (yang dikaji dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi PHBS) dalam kurun waktu tertentu lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2 kali

2 kali

2 kali

Profil Promkes

5. Kegiatan intervensi pada Tempat Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, pabrik/ Kerja home industri ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada Tempat Kerja (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu

2 kali

2 kali

2 kali

Profil Promkes

6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pondok Pesantren yang telah diintervensi baik Pesantren dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada Pondok Pesantren (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu

2 kali

2 kali

2 kali

Profil Promkes

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang dibina Jumlah Posyandu yang dibina petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas petugas Puskesmas selama satu tahun pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100 %

100%

100%

100%

Profil Promkes

2.Pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu

Posyandu yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama, Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Posyandu minimal satu tahun sekali di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Posyandu yang dilakukan pengukuran dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100%

100%

100%

100%

Profil Promkes

3. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri )

Posyandu Purnama dan Mandiri ddi wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Posyandu dikali 100%

70%

72%

74%

Profil Promkes

4.Pengukuran Tingkat Perkembangan Poskesdes

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes minimal satu tahun sekali

Jumlah Poskesdes yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%

100%

100%

100%

Profil Promkes

2.1.1.4.Pengembangan UKBM 1.Pembinaan Posyandu

2.1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) 1. Penyuluhan Napza Penyuluhan NAPZA di tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA pada kelompok potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Penyuluhan NAPZA dibagi jumlah seluruh kegiatan penyuluhan pada kelompok potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) dikali 100%

23%

24%

25%

Profil Promkes

96%

97%

98%

Profil Promkes

2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Desa Siaga Aktif dengan Strata Purnama dan Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri ) Mandiri di wilayah kerja Puskesams Puskesmas Mandiri dibagi jumlah total desa Siaga aktif dikali 100%

12%

13%

14%

Profil Promkes

3.Pembinaan Desa Siaga Aktif

Pembinaan Desa Siaga Aktif Madya oleh petugas Jumlah Desa Siaga Aktif yang dibina Puskesmas minimal 4 (empat) kali dalam satu dibagi jumlah total desa Siaga aktif bulan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun dikali 100 % waktu tertentu

12%

16%

20%

Profil Promkes

Sekolah Pendidikan Dasar (SD/ MI ; SLTP/ MTs) Jumlah sekolah pendidikan dasar dengan sasaran siswanya ) yang mendapat (SD/MI serta SMP/MTS dengan Promosi kesehatan minimal satu kali dalam satu sasaran siswanya ) yang mendapat tahun di wilayah kerjanya Promosi kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah pendidikan dasar di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama tahun dikali 100%

100%

100%

100%

Profil Promkes

100%

100%

100%

Profil Promkes

2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif 1.Desa Siaga Aktif Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Jumlah Desa Siaga Aktif dengan Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Strata Pratama, Madya, Purnama dan Puskesmas pada kurun waktu tertentu Mandiridibagi jumlah total desa dikali 100%

2.1.1.7. Promosi Kesehatan 1.Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan

2.Promosi kesehatan di dalam Puskesmas dan jaringannya memberikan promosi Jumlah Puskesmas dan Jaringannya gedung Puskesmas dan jaringannya kesehatan kepada masyarakat minimal 12 (dua melakukan promosi kesehatan 12 (dua (Sasaran masyarakat ) belas) kali dengan masing-masing durasi 60 belas) kali dalam kurun waktu satu menit dalam satu tahun kepada masyarakat yang tahun kepada masyarakat yang datang datang ke Puskesmas dan jaringannya. dibagi jumlah Puskesmas dan jaringannya di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %

3..Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)

Puskesmas memberikan Promosi untuk pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) minimal 12 (dua belas) kali dengan masing-masing durasi 120 menit dalam satu tahun kepada masyarakat.

Jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat kepada masyarakat dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat 12 (dua belas) kali kepada masyarakat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %

100%

100%

100%

Jumlah Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%

96%

97%

98%

2. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan UKBM Jumlah Poskestren yang dibina dibagi Poskestren petugas Puskesmas pada Pondok Pesantren /Pos jumlah seluruh Poskestren dikali Kesehatan Pesantren (Poskestren) selama 1 100% ( satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

28%

29%

30%

3. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan petugas Pos UKK puskesmas pada Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Madya, Purnama, dan Mandiri selama 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

28%

29%

30%

4..Poskestren Purnama dan Mandiri Poskestren yang berstrata Purnama dan Mandiri Jumlah Poskesdes yang berstrata di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu Purnama dan Mandiri dibagi jumlah tertentu Poskesdes yang ada dikali 100%

90%

95%

100%

5. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan petugas Jumlah Posbindu PTM Madya, Posbindu PTM puskesmas pada Pos Pembinaan Terpadu Purnama, dan Mandiriyang dibina Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Madya, dibagi jumlah seluruh Poskestren Purnama, dan Mandiri selama 1(satu) tahun dikali 100%

13%

14%

15%

2.1.1.8 Program Pengembangan 1.Poskesdes beroperasi dengan Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya , strata Madya, Purnama dan Mandiri Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah Pos UKK Madya, Purnama, dan Mandiri yang dibina dibagi jumlah seluruh Pos UKK dikali 100%

Profil Promkes

Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Madya, dibagi jumlah seluruh Poskestren Purnama, dan Mandiri selama 1(satu) tahun dikali 100%

2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 2.1.2.1.Penyehatan Air 1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB )

Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Jumlah SAB yang di IS dibagi jumlah Sarana Air Bersih (SAB),yaitu 1. Sarana dengan SAB yang ada dikali 100 % jaringan perpipaan ( PDAM /Hippam/BPSPAM), Kran Umum 2.Sarana Bukan Jaringan Perpipaan : sumur ( SGL, Sumur pompa tangan,sumur bor dengan pompa, sumur gali dengan pompa ),Perlindungan Mata Air (PMA),Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai sistim penyediaan air Minum (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu. (PP nomor :16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum )

10%

15%

20%

Laporan Bulanan

2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan

SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang), sehingga aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

83%

84%

85%

Laporan Bulanan

3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB

RT yang memiliki akses terhadap SAB (mudah Jumlah RT yang memiliki akses SAB mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB dibagi jumlah RT yang ada dikali 100 terdekat, tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa % dari SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

85%

86%

87%

Laporan Bulanan

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman

Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah SAB yang di inspeksi Sanitasi dikali 100 %

1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM )

Monitoring/ Inspeksi Kesehatan lingkungan Jumlah TPM yang dibina dibagi Tempat Pengelolaan Makanan (restoran / rumah jumlah TPM yang ada dikali 100 % makan, depot air minum, Jasa Boga,makanan jajanan dan sentra makanan jajanan, kantin sekolah ). Pembinaan terhadap TPM yang ada diwilayah Puskesmas dengan berkoordinasi dengan sektor terkait agar pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus memberikan pembinaan terhadap penanggung jawab/pengelola TPM, petugas maupun terhadap penjamah makanan pada kurun waktu tertentu

50%

55%

60%

Laporan Tribulan

2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan

TPM yang dari segi fisik (sanitasi), Penjamah, kualitas makanan memenuhi syarat, tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif terhadap kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah TPM yang dibina dikali 100 %

35%

40%

45%

Laporan Tribulan

jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat yang di IS dibagi dengan jumlah seluruh rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dikali 100 %

20%

30%

40%

Laporan Bulanan

Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan tahun sebelum nya di + rumah sehat hasil IS/IKL tahun ini dibagi jumlah rumah yang ada dikali 100 %

71,5%

73%

75%

Laporan Bulanan

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 1..Pembinaan sanitasi perumahan Monitoring/Inspeksi Sanitasi (IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat kesehatan. di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan

Kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebagaimana Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )

1.Pembinaan sarana TTU

Monitoring /Inspeksi Sanitasi yang meliputi Jumlah TTU yang dibina dibagi rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jumlah TTU yang ada dikali 100 % jawab dan petugasnya terhadap TTU prioritas (Puskesmas, SD, SLTP, ), SLTA, Hotel, Pasar, Tempat Wisata, di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

87%

87,5%

88%

Laporan Tribulan

2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan

TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah TTU yang memenuhi syarat sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara kesehatan dibagi jumlah TTU yang teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak dibina/yang diperiksa dikali 100 % memiliki resiko negatif terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

59%

61%

63%

Laporan Tribulan

Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang Jumlah pasien PBL yang dikonseling diberikan kepada pasien/keluarga penderita dibagi dengan jumlah Pasien PBL di Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL), yaitu wilayah Puskesmas dikali 100 % (ISPA, Pnemonia, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, Pes, Leptospirosis, keracunan makanan dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.

10%

10%

10%

Laporan Bulanan Puskesmas

2. Inspeksi Sanitasi PBL

IS/IKL terhadap sarana pasien PBL yang telah dikonseling.

Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi jumlah pasien yang dikonseling/terindikasi PBL dikali 100%

20%

40%

40%

Laporan Bulanan Puskesmas

3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS

Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan terhadap faktor risiko PBL.

Jumlah pasien PBL menindaklanjuti dan atau ditindak lanjuti saran perbaikan terhdap faktor risiko PBL dibagi jumlah IS dikali 100%

20%

40%

40%

Laporan Bulanan Puskesmas

2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 1.Konseling Sanitasi

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat

1.Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat

RT yang memiliki akses jamban apabila KK tersebut dengan mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan jamban terdekat / mengakses jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah RT yang memiliki akses jamban sehat dibagi jumlah RT yang ada dikali 100 %

83%

85%

87%

Laporan Bulanan Puskesmas

2.Desa/kelurahan yang sudah ODF Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ada yang berperilaku buang air besar di ODF dibagi jumlah desa/kelurahan sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar yang ada dikali 100 % di tempat yang terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa menciptakan 1 Desa ODF (Open Defecation Free) setiap tahunnya

50%

60%%

70%

Laporan Bulanan STBM

3.Jamban Sehat

60%

65%

75%

Laporan Bulanan STBM

Jamban yang: dapat mencegah kontaminasi ke Jumlah jamban yang memenuhi syarat badan air, dapat mencegah kontak antara manusia kesehatan dibagi jumlah jamban yang dan tinja,, tinja di tempat yang tertutup, dapat ada dikali 100 % mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang kloset tidak berhubungan langsung dengan kotoran (sistem leher angsa, ada septic tank dll)

4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas

Kegiatan pemberdayaan masyarakat Jumlah Desa/ Kelurahan yang desa/kelurahan untuk merubah perilaku hygiene diberdayakan dibagi jumlah Desa/ dan sanitasi dengan metode pemicuan, Kelurahan yang ada dikali 100 % penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan lainnya, pembentukan jejaring, koordinasi dengan aparat desa, pembentukan komite, pembentukan natural leader, MMD, penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman (Permenkes RI No 3/ 2014 tentang STBM)

68%

75%

80%

Laporan Bulanan STBM

89%

90%

90%

Laporan PWS KIA

2:01:03 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 2.1.3.1.Kesehatan Ibu 1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4)

Ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal/Ante Natal Care (ANC)sesuai standar dengan distribusi pelayanan minimal tribulan I : 1 (satu) kali, tribulan II : 1 (satu) kali, tribulan III : 2 (dua) kali oleh petugas kesehatanpada kurun waktu tertentu.

Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar dibagi sasaran ibu hamil dkali 100%

2.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)

Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh tenaga persalinan oleh tenaga kesehatan yang kesehatan yang kompeten dibagi mempunyai kompetensi kebidanan pada kurun sasaran ibu bersalin dikali 100% waktu tertentu

96%

97%

98%

Laporan PWSKIA

3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan

Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan pada kurun waktu tertentu

96%

97%

98%

Laporan PWSKIA

Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi jumlah sasaran ibu bersalin dikali 100%

4.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)

Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali serta persiapan dan atau pemasangan KB) pada kurun waktu tertentu

Jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100%

96%

97%

98%

Laporan PWSKIA

5.Penanganan komplikasi kebidanan (PK)

Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara definitif (sampai selesai) di fasyankes dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, hiperemisis gravidarum, perdarahan per vagina, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi dini/ persalinan prematur, kehamilan ganda dan kasus non obstetri.

Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sampai selesai dibagi 20% sasaran ibu hamil dikali 100%

80%

80%

80%

Laporan PWSKIA

Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 ( enam) sd 48 (empat puluh delapan) jam setelah lahir. Pelayanan yang diberikan meliputi Inisiasi Menyusui Dini (IMD), salep mata, perawatan tali pusat, injeksi vitamin K1, imunisasi Hepatitis B (HB0) dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda )

Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di bagi sasaran lahir hidup dikali 100%

98%

98%

98%

Laporan PWSKIA

Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 (tiga) kali dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 pada kurun waktu tertentu

Jumlah neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar dibagi sasaran lahir hidup dikali 100%

96%

96%

97%

Laporan PWS KIA

2.1.3.2. Kesehatan Bayi 1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1)

2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 28 hari (KN lengkap)

3.Penanganan komplikasi neonatus

Neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital, sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada MTBM .

4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna bulan sesuai standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada umur 29 hari – 11 bulan; 1 (satu) kali pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 Anak balita umur 12-59 bulan yang - 59 bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun waktu tertentu.

Jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar dibagi 15% sasaran lahir hidup kali 100%

80%

80%

80%

Laporan PWSKIA

Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran bayi dikali 100%

96%

97%

97%

PWS-KIA

Jumlah anak balita umur 12-59 bulanyang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran anak balita dikali 100%

84%

85%

86%

Register kohort balita

2.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan)

Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang Jumlah anak umur 60-72 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi memperoleh pelayanan kesehatan pemantauan pertumbuhan minimal 8 sesuai standar dibagi sasaran anak ( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; prasekolah dikali 100% pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu tertentu.

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang yang melaksanakan pemeriksaan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka pemeriksaan penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

80%

81%

82%

Laporan PWSKIA

Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB yang ada dikali 100%

100%

100%

100%

Laporan bulanan ARU

Jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMPLB yang melaksanakan pemeriksanaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMPLB yang ada dikali 100%

90%

92,5%

95%

Laporan bulanan ARU

3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan

Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB Jumlah sekolah setingkat yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SMALB yang penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di melaksanakan pemeriksanaan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu penjaringan kesehatan dibagi jumlah tertentu . sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang ada dikali 100%

90%

92,5%

95%

Laporan bulanan ARU

4.Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan

Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

100%

100%

100%

Laporan bulanan ARU

Jumlah murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas I SD/MI/SDLB dan setingkat dikali 100%

4.Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan

Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB Jumlah murid kelas VII setingkat yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/ MTs/ SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di penjaringan kesehatan dibagi jumlah wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu riil murid kelas VII setingkat SMP/ tertentu . MTs/ SMPLB dikali 100%

90%

92,5%

95%

Laporan bulanan ARU

4.Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan kesehatan

Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

Jumlah murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB dan setingkat yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas X setingkat SMA/SMK/SMALB dikali 100%

90%

92,5%

95%

Laporan bulanan ARU

3. Pelayanan kesehatan remaja

Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa skrining,pelayanan medis dan konseling di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

Jumlah remaja yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapat pelayanan kesehatan remaja berupa skrining, pelayanan medis dan konseling dibagi jumlah remaja pada Badan Pusat Statistik (BPS) dikali 100%

67%

68%

69%

Laporan bulanan ARU

69%

70%

70%

LB3 USUB

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Peserta KB baru dan lama yang masih aktif Jumlah Peserta KB aktif dibagi jumlah Rate/ CPR) menggunakan alat dan obat kontrasepsi PUS dikali 100% (alokon) terus menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan yang ada di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu .Dalam konsep kohort PA bukanlah akseptor kunjungan ulang, sehingga perhitungan seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun kalender

2. Peserta KB baru

Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun waktu tertentu .

Jumlah peserta KB baru dibagi jumlah PUS dikali 100%

3. Akseptor KB Drop Out

Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan kontrasepsi (drop out) dalam 1 (satu) tahun kalender diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .Kasus drop out tidak termasuk mereka yang ganti cara.

Jumlah kasus KB yang drop out dibagi kurang dari kurang dari kurang dari jumlah peserta KB aktif dikali 100 %. 10 % 10 % 10 %

LB3 USUB

4. Peserta KB mengalami komplikasi

Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada keadaan patologis sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan seperti perdarahan, infeksi/ abses, flour albus patologis, perforasi, translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP dan MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah peserta KB yang menglami komplikasi dibagi jumlah peserta KB aktif dikali 100%

5. Peserta KB mengalami efek samping Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah kasus efek samping KB dibagi gangguan kesehatan mengarah pada keadaan jumlah peserta KB aktif dikali 100 % fisiologis, sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan spooting, amenore, pusing, sakit kepala, mual, muntah, perubahan berat badan, nyeri tempat insisi, erosi dan nyeri perut.Efek samping yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode IUD, implant, suntik, pil , MOP, MOW

10%

10%

10%

LB3 USUB

3,5 %

3,5 %

3,5 %

LB3 USUB

12,50%

12,50%

12,50%

LB3 USUB

6. PUS dengan 4 T ber KB

PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia Jumlah PUS 4T ber KB dibagi jumlah kurang dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 PUS dengan 4T dikali 100 % tahun, telah memiliki anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang atau anak terakhir belum berusia 2 (dua) tahun yang menjadi peserta KB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

80%

80%

80%

LB3USUB

7. KB pasca persalinan

PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang mengikuti KB pasca kontrasepsi langsung sampai dengan 42 persalinan dibagi jumlah persalinan (empat puluh dua) hari sesudah melahirkan di dikali 100 % wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

60%

60%

60%

LB3USUB

8. Ibu hamil yang diperiksa HIV

Ibu hamil yang melakukan ANC pertama Jumlah ibu hamil K1 yang diperiksa kali/kunjungan pertama ke Puskesmas ( K1) HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100 % dan diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

90%

95%

100%

LB3USUB

Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu pada kurun waktu tertentu

Jumlah bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Vitamin A biru (100.000 IU) dibagi jumlah bayi umur 6-11 bulan yang ada dikali 100%

85%

85%

85%

LB3-Gizi

2 Pemberian kapsul vitamin A dosis Anak balita umur 12-59 bulan mendapat tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali (dua) kali setahun pertahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 2 ( dua) kali per tahun dibagi jumlah anak balita umur 12-59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%

85%

85%

85%

LB3-Gizi

3 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil

Jumlah ibu hamil dapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif dibagi jumlah sasaran bumil di wilayah kerja Puskesmas kerja dikali 100%

90%

95%

98%

LB3-Gizi

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan

Ibu hamil yang selama kehamilannya mendapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

4.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)

Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Jumlah ibu hamil dengan LiLA Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah ibu di wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada hamil diukur LiLA dikali 100% kurun waktu tertentu

21,1%

19,7%

18,2%

LB3-Gizi

Jumlah remaja putri yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah kerja dikali 100%

20%

25%

30%

LB3-Gizi

2.Pemberian PMT-P pada balita kurus Balita kurus yang ditemukan dan mendapat Jumlah balita kurus yang ditemukan PMT pemulihan (PMT-P) di suatu wilayah dan mendapat PMT pemulihan dibagi kerja pada kurun waktu tertentu.Balita kurus jumlah balita kurus yang ditemukan di yaitu balita yang secara antropometri wilayah kerja Puskesmas pada kurun berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan di waktu tertentu dikali 100% bawah -2 SD ( menurut Z-score)

85%

85%

90%

LB3-Gizi

3. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan

65%

80%

95%

LB3-Gizi

100%

100%

100%

LB3-Gizi

79%

80%

80%

LB3-Gizi

2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 1. Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat pada Remaja Putri 1 (satu) tablet tambah darah per minggu sepanjang tahun di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Bumil KEK yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di wilayah kerja Puskesams pada kurun waktu tertentu dikali 100%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 1..Cakupan balita gizi buruk mendapat Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk yang perawatan sesuai standar tatalaksana mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana mendapat perawatan sesuai standar gizi buruk gizi buruk di wilayah kerja Puskesams tatalaksana gizi buruk dibagi jumlah Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Balita balita gizi buruk yang ditemukan gizi buruk yaitu balita yang secara dikali 100% antropometri berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan kurang dari -3 SD ( menurut Zscore) 2.Cakupan penimbangan balita D/S

Balita yang ditimbang berat badannya di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentud

Jumlah balita yang ditimbang berat badannya (D) dibagi jumlah balita yang ada ( S) dikali 100%

3.Balita naik berat badannya (N/D)

Balita yang naik berat badannya sesuai dengan Jumlah balita yang naik berat standar di wilayah kerja Puskesmas pada badannya sesuai dengan standar (N) kurun waktu tertentu dibagi jumlah balita yang ditimbang (D) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%

60%

60%

60%

LB3-Gizi

4.Balita Bawah Garis Merah (BGM)

Balita yang grafik pertumbuhannya berada di Jumlah balita yang grafik bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat pertumbuhannya berada di bawah (KMS) pada kurun waktu tertentu garis merah pada KMS dibagi jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%

1,9%

1,8%

1,7%

LB3-Gizi

Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium.dibagi jumlah rumah tanngga yang disurvei di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%

90%

90%

90%

Survei

Jumlah balita Diare yang ditemukan dibagi target.

100%

100%

100%

Register Diare

100%

100%

100%

Register Diare

80%

80%

80%

80%

90%

100%

5.Rumah Tangga mengkonsumsi garam Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium beryodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2:01:05 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2.1.5.1. Diare 1. Cakupan pelayanan Diare balita Penemuan kasus Diare balita di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2. Angka penggunaan oralit

3. Angka Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc

Target = 20% dikali 843/1000 dikali jumlah balita di Penderita Diare balita yang berobat mendapat Jumlah Diare balita yang wilayahpenderita kerja Puskesmas oralit di sarana kesehatan dan kader di wilayah diberi oralit di sarana kesehatan dan kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu kader dibagi total penderita Diare balita dikali 100 % Penderita Diare balita yang diberi tablet Zinc Jumlah penderita Diare balita yang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu diberi tablet Zinc dibagi jumlah tertentu penderita Diare balita dikali 100 %

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) Cakupan penemuan penderita Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan Jumlah penderita Pnemonia balita Pneumonia balita ditangani di wilayah kerja Puskesmas pada kurun yang ditangani dibagi target dikali waktu tertentu 100%. Target = (4,45 % x jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas) ...10%

Register ISPA/Pneumon ia

Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita

Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan Jumlah penderita Pnemonia balita ditangani di wilayah kerja Puskesmas pada kurun yang ditangani dibagi target dikali waktu tertentu 100%.

90%

100%

Register ISPA/Pneumon ia

Jumlah kontak dari kasus Kusta baru lebih dari yang diperiksa dalam 1 (satu) tahun 80% dibagi jumlah kontak dari kasus Kusta baru seluruhnya dikali 100%

lebih dari 80%

lebih dari 80%

Register kohort PB dan MB

2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS Penderita Kusta yang diperiksa Pemeriksaan Jumlah penderita Kusta yang diperiksa lebih dari secara rutin Fungsi Syaraf (PFS) yang masih berobat secara PFS dalam 1 tahun secara rutin 90% rutin (12 kali untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali dibagi jumlah seluruh penderita dalam untuk PB/Pauci Basiler) diantara seluruh 1 tahun dikali 100 % penderita dalam 1 (satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

lebih dari 95%

lebih dari 95%

Register kohort PB dan MB

3. RFT penderita Kusta

2.1.5.3.Kusta 1. Cakupan pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga kasus Kusta baru sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak yang ada disekitar penderita sejumlah 25 orang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

4. Penderita baru pasca pengobatan Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun dengan score kecacatannya tidak sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun bertambah atau tetap sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatan yang tidak bertambah/ tetap dari total penderita baru tipe PB dan MB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

80%

Target = (4,45 % x jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas) ...10%

Jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya yang mulai pengobatan dikali 100%

lebih dari 90%

lebih dari 90%

lebih dari 90%

Register kohort PB dan MB

Jumlah penderita baru PB dan MB yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatannya tidak bertambah / tetap dibagi jumlah penderita baru yang memulai Multi Drug Therapi (MDT) pada period kohort yang sama dikali 100%

lebih dari 97%

lebih dari 97%

lebih dari 97%

Register kohort PB dan MB

5. Proporsi kasus defaulter Kusta

Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu, meliputi penderita PB tidak ambil obat lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara kasus baru yang mendapat pengobatan pada periode 1 (satu) tahun.

Jumlah kasus PB / MB yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah kasus baru PB/MB yang mendapat pengobatan pada periode yang sama dikalikan 100%

Kurang dari Kurang dari Kurang dari Register 5% 5% 5% kohort PB dan MB

6. Proporsi tenaga kesehatan di desa Prosentase tenaga kesehatan yang ada di desa endemis Kusta tersosialisasi endemis telah tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga kesehatan yang ada. Desa endemis kusta adalah desa yang selama 3 (tiga) tahun berturut-turut ditemukan kasus baru kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah tenaga kesehatan di desa endemis Kusta telah mendapat sosialisasi dibagi jumlah seluruh tenaga kesehatan di desa endemis Kusta) dikali 100%

lebih dari 90%

lebih dari 95%

lebih dari 95%

7. Proporsi kader kesehatan di desa Kader kesehatan di desa endemis yang telah endemis Kusta tersosialisasi tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk membantu penemuan suspect Kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah kader kesehatan di desa lebih dari endemis Kusta telah mendapat 90% sosialisasi dibagi jumlah seluruh kader kesehatan di desa endemis Kusta dikali 100%

lebih dari 95%

lebih dari 95%

8. Proporsi SD/ MI di desa endemis SD/ MI yang ada di desa endemis Kusta telah Kusta dilakukan screening Kusta dilakukan screening Kusta pada kurun waktu tertentu

Jumlah SD / MI di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta dibagi jumlah seluruh SD / MI di desa endemis Kusta) dikali 100%

100%

100%

100%

Jumlah suspek TB yang diperiksa dibagi target suspek dikali 100%.

75%

80%

90%

Register TB 06

100%

100%

100%

Register TB 03

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru 1.Penemuan suspect penderita TB

Penemuan suspek TB Paru atau penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 (dua) minggu yang ditemukan diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .

Target suspek penderita TB = 326/100. 000 x jumlah penduduk x 60% x 10 2.Penderita TB Paru BTA Positif Penderita TB baru dengan hasil pemeriksaan Jumlah pasien baru BTA positif baru yang dilakukan pemeriksaan kontak dahak positif yang dilakukan pemeriksaan kontak yang dilakukan pemeriksaan kontak dibanding dengan jumlah total TB paru Basil serumah dibagi jumlah TB BTA positif Tahan Asam (BTA) positif baru pada kurun baru yang ditemukan dikali 100% waktu tertentu

3.Angka Keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif

Pasien TB paru baru BTA positif yang hasil akhir pengobatan dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap diantara seluruh pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati dan tercatat didalam register TB 03 Kabupaten/ Kota dalam periode tertentu ( 3 bulan atau 1 tahun )

2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS Anak sekolah (SMP dan Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang SMA/sederajat) yang sudah sudah disuluh atau dijelaskan tentang penyakit dijangkau penyuluhan HIV/AIDS HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas selama bulan pada kurun waktu tertentu

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah pasien TB paru baru BTA positif sembuh dengan pengobatan lengkap dibagi jumlah pasien TB paru baru BTA positif yang diobati dikali 100%

90%

90%

90%

Register TB 08

Jumlah anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV/AIDS dibagi jumlah seluruh anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%

100%

100%

100%

Data dari laporan kegiatan penyuluhan

lebih dari 95%

lebih dari 95%

lebih dari 95%

Jumlah rumah bebas jentik dibagi jumlah rumah yang diperiksa jentiknya dikali 100 %

2. Penderita DBD ditangani

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO) dan ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah kasus DBD yang ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD dibagi dengan jumlah seluruh DBD yang terlaporkan di wilayah Puskesmas dikali 100%

100%

100%

100%

3.Cakupan PE kasus DBD

Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi kegiatan Jumlah kasus DBD yang dilakukan PE pemeriksaan jentik, pencarian kasus DBD yang dibagi jumlah seluruh kasus DBD di lain serta menentukan tindakan penanggulangan wilayah Puskesmas dikali 100%. fokus selanjutnya. yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

100%

100%

100%

2.1.5.7. Malaria

1.Penderita Malaria yang dilakukan Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan pemeriksaan SD Darah (SD) nya secara laboratorium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah kasus klinis Malaria yang diperiksa SD nya secara laboratorium dibagi jumlah kasus Malaria dikali100%

100%

100%

100%

2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT)

Penderita Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, yang dalam sediaan darahnya terdapat Plasmodium baik Plasmodium Falciparum, Vivax dikali atau campuran yang mendapat pengobatan Artesunat Combination Therapi (ACT) dan dosis pengobatan sesuai jenis Plasmodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah penderita Malaria yang mendapat pengobatan ACT sesuai jenis Plasmodium dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %

100%

100%

100%

3.Penderita positif Malaria yang di follow up

Kasus Malaria yang dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah kasus Malaria yang telah dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi dibagi jumlah kasus gigitan HPR terindikasi dikali 100%

100%

100%

100%

Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi berusia Jumlah bayi yang mendapat IDL kurang dari 1 (satu) tahun telah mendapatkan 1 dibagi jumlah bayi lahir hidup dikali (satu) kali Hepatitis B, 1(satu) kali imunisasi 100 % BCG, 3 (tiga) kali imunisasi DPT-HB-Hib, 4 (empat) kali imunisasi Polio, dan 1 (satu) kali imunisasi Campak di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

92%

92,5 %

93%

2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 1.Cuci luka terhadap kasus gigitan Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) yang Jumlah kasus gigitan HPR yang HPR dilakukan cuci luka di wilayah kerja Puskesmas dilakukan cuci luka dibagi jumlah pada kurun waktu tertentu kasus gigitan HPR dikali 100 % 2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi

Kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Register penderita, register laboratorium

2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi 1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)

Kohort bayi

2. UCI desa

UCI (Univercal Coverage Immunization) desa adalah kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu.

Jumlah bayi IDL dibagi jumlah bayi lahir hidup dikali 100 %

>95%

>95%

100%

Kohort bayi

3 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD

Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah murid SD/MI klas I yang mendpt DT dibagi jumlah murid SD/MI kelas I yang ada dikali 100 %

>98%

>98%

>98%

Laporan imunisasi (BIAS)

4 Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD

Hasil cakupan imunisasi campak pada anak Jumlah murid SD/MI klas I yang SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada mendpt campak dibagi jumlah murid kurun waktu tertentu SD/MI kelas I yang ada dikali 100 %

>98%

>98%

>98%

Laporan imunisasi (BIAS)

.5 Imunisasi TT pada anak SD kelas Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Toxoid) Jumlah murid SD/ MI kelas 2 dan 3 2 dan 3 pada anak SD/MI kelas 2 dan 3 di wilayah kerja yang mendpt TT dibagi jumlah murid Puskesmas pada kurun waktu tertentu SD/MI kelas 1 dan 2 yang ada dikali 100 %

>98%

>98%

>98%

Laporan imunisasi TT

6. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 Hasil cakupan penapisan dan imunisasi TT pada Jumlah WUS yang status TT 5 dibagi th) WUS (Wanita Usia Subur) umur 15-49 tahun Jumlah WUS tahun yang sama dikali dengan status TT5 (Imunisasi TT ke 5) di 100 % wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

> 85%

> 85%

> 85%

Laporan imunisasi TT

7.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu hamil usia Jumlah bumil yang status (T2 + T3 + th) 15-49 tahun dengan status T2 ( Vaksin TT atau T4 +T 5) dibagi jumlah bumil tahun Td kedua) ditambah T3 ditambah T4 ditambah yang sama dikali 100 % T5 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

> 85%

> 85%

> 85%

Kohort ibu dan Laporan Imunisasi TT

8 Pemantauan suhu lemari es vaksin Pencatatan suhu lemari es penyimpanan vaksin 2 Jumlah bulan pemantauan (grafik) (dua) kali sehari pagi dan siang pada buku grafik suhu lemari es pagi dan sore tiap hari suhu di Puskesmas pada kurun waktu tertentu (lengkap harinya) dibagi jumlah bulan dalam setahun (12 bulan) dikali 100 %

100%

100%

100%

Buku grafik suhu per lemari es

9.Ketersediaan catatan stok vaksin

100%

100%

100%

Buku stok vaksin

Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai dengan kebutuhan maksimum minimum ditunjukkan dengan pengisian buku stock vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Pengisian buku Stok dibagi 12 bulan dikali 100 %

10. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius

Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Kejadian Jumlah Laporan KIPI Non Serius Ikutan Paska Imunisasi) non serius yang lengkap dibagi jumlah Lap 12 bulan dikali 100 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu % tertentu

> 90%

> 90%

> 90%

Laporan KIPI

1. Laporan STP yang tepat waktu

Laporan STP (SurveilansTerpadu Penyakit) yang Jumlah laporan STP tepat waktu tepat waktu sampai dengan tanggal 5 ( lima) (Ketepatan waktu) dibagi jumlah setiap bulan. laporan (12 bulan) dikali 100 %

>80%

>80%

>80%

Laporan STP

2.Kelengkapan laporan STP

Laporan STP yang lengkap 12 ( dua belas) bulan Jumlah laporan STP yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu (kelengkapan laporan) dibagi jumlah tertentu laporan (12 bulan) dikali 100 %

> 90%

> 90%

> 90%

Laporan STP

3.Laporan C1 tepat waktu

Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu sampai Jumlah laporan C1 tepat waktu dibagi dengan tanggal 5 setiap bulan. jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 %

>80%

>80%

>80%

Laporan C1

4.Kelengkapan laporan C1

Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah laporan C1 lengkap dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 %

> 90%

> 90%

> 90%

Laporan C1

5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu

Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat waktu tiap minggu

Jumlah laporan W2 tepat waktu dibagi jumlah laporan W2 dikali 100 %

>80%

>80%

>80%

Laporan W2

6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan)

Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah laporan W2 yang diterima dibagi jumlah laporan (52 minggu) dikali 100 %

> 90%

> 90%

> 90%

Laporan W2

100%

100%

100%

Laporan KLB/ W1

2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveill

7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Grafik mingguan penyakit potensial wabah yang Jumlah grafik mingguan penyakit Potensial Wabah digunakan untuk mengamati pola kecenderungan potensial wabah yang terjadi di mingguan penyakit potensial wabah di wilayah wilayah kerja Puskesmas dikali 100% Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit Potensial Wabah menurut Permenkes Nomor : 1501 Tahun 2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.

8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam

Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang laporan Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota dan atau Provinsi.

Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dikali 100 %

100%

100%

100%

Laporan KLB/ W1

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM

Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)

Jumlah Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas dikali 100%

30%

40%

50%

Portal Web PPTM/ Profil Tahunan

2.Perempuan usia 30 – 50 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara .

Wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara

Jumlah wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker servix dan payudara dibagi jumlah wanita usia 30-50 tahun di wilayah Puskesmas dikali 100%

30%

40%

50%

Laporan bulanan deteksi dini kanker cervix/ Portal web PPTM

3.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR

Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Jumlah sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR dibagi jumlah sekolah di wilayah Puskesmas dikali 100%

30%

40%

50%

Laporan verifikasi sekolah KTR 2 kali setahun

Jumlah penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 15 tahun di wilayah Puskesmas dikali 100%

30%

40%

50%

Laporan Bulanan Puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/ Portal Web PPTM

4.Penduduk usia lebih dari 15 Penduduk usia lebih dari 15 (lima belas) tahun tahun yang melakukan pemeriksaan yang melakukan pemeriksaan tekanan darah tekanan darah

5.Penduduk usia lebih dari 18 tahun Penduduk usia lebih dari 18 ( delapan belas) yang melakukan pemeriksaan gula tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah darah

Jumlah penduduk usia lebih dari 18 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah dibagi jumlah pddk usia lebih dari 18 tahun di wilayah puskesmas dikali 100

30%

40%

50%

Laporan bulanan puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/portal web PPTM

6.Obesitas/IMT pada penduduk usia Penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun lebih dari 15 tahun yang melakukan yang melakukan pemeriksaan Obesitas/ IMT pemeriksaan IMT ( Indeks Massa Tubuh). IMT adalah berat badan dibagi tinggi badan kuadrat dikali 100%. Normal 18-24.9

Jumlah penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun yang melakukan pemeriksaan Obesitas/IMT dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun di wilayah puskesmas dikali 100%

30%

40%

50%

Laporan bulanan Puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/portal web PPTM

Lampiran 4

2.2. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UKM PENGEMBANGAN PUSKESMAS TAHUN 2017-2019 INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN

No

Definisi Operasional

Target (%)

Cara Penghitungan 2017

2018

2019

Sumber Data

2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) 1

Rasio Kunjungan Rumah Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan (RKR) keluarga berdasarkan 12 (dua belas) indikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga sesuai Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga adalah jumlah peserta JKN atau bukan peserta JKN yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas

Jumlah keluarga (berdasarkan Kartu Keluarga/KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga dibagi jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100

80%

90%

100%

P-care

2

Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home care)

Individu dan keluarganya mendapat keperawatan kesehatan masyarakat dibagi jumlah keluarga rawan di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 %

60%

70%

80%

Form dan register Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas

3

Kenaikan tingkat Kenaikan tingkat kemandirian keluarga KM I adalah Keluarga kemandirian keluarga menerima keperawatan kesehatan masyarakat setelah pembinaan KM II adalah Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalahkesehatannya secara benar, dan melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran. KM III adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif dan melakukan tindakan pencegahan secara aktif.

Jumlah keluarga yang mengalami kenaikan tingkat kemandirian dibagi jumlah seluruh keluarga yang dibina dikali 100%

30%

35%

40%

Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas

Individu dan keluarganya yang termasuk dalam keluarga rawan ( penderita penyakit menular dan tidak menular termasuk jiwa , ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita KEK, miskin) yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat oleh tim terpadu Puskesmas ( medis, paramedis, bidan, gizi, kesling dll sesuai kebutuhan) untuk penilaian lingkungan ( keadaan rumah, keluarga,keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada waktu tertentu.

KM IV adalah keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif

2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa

1 Pemberdayaan kelompok Kelompok masyarakat ( PMR, Karang Taruna, SBH, kader masyarakat terkait program kesehatan jiwa

2 Penanganan kasus jiwa

( gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza dll ) yang datang berobat ke Puskesmas

Jumlah kelmpok pemberdayaan masy posyandu dll ) sudah mendapat sosialisasi tentang deteksi dini yang sudah mendapat sosialisasi gangguan jiwa dan cara merujuk ke Puskesmas di wilayah tentang kesehatan jiwa dibagi jumlah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. kelompok pemberdayaan masyarakat dikali 100%

Kasus jiwa yang ditangani petugas kesehatan di Puskesmas Jumlah ODGJ + ODMK ditangani (mendapat konseling dan pengobatan) dibandingkan dengan petugas kesehatan di Puskesmas dibagi estimasi jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan estimasi ODGJ + ODMK di wilayah Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di wilayah Puskesmas dikali 100% Puskesmas.Estimasi ODGJ di Puskesmas= 0,22 % x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Estimasi ODMK : 6% x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Target Pelayanan : 40% dari total estimasi ODGJ dan ODMK di wilayah Puskesmas.

3 Penanganan kasus

Kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS / Spesialis Jumlah kasus kesehatan jiwa yang kesehatan jiwa melalui dibandingkan dengan jumlah seluruh kasus kesehatan jiwa di dirujuk ke RS / Spesialis dibagi jumlah rujukan ke RS / Specialis wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya seluruh kasus kesehatan jiwa dikali 100%

4 Kunjungan rumah pasien Pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh petugas jiwa

kesehatan/kader kesehatan dalam rangka konseling/edukasi/pengobatan dibandingkan jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya

2.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 2.2.3.1.UKGS

Jumlah pasien jiwa yang mendapat kunjungan rumah dibagi jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani dikali100%

25%

40%

25%

40%

30%

Data dasar UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)

40% Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa

25%

20%

20%

Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa

25%

30%

35%

Data dasar pasien jiwa dan Buku/Laporan Kegiatan Luar Gedung

1

Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan

Murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan penjaringan kesehatan Jumlah murid kelas 1 SD/MI yang gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu dilakukan penjaringan dibagi jumlah tertentu murid kelas 1 SD/MI dikali 100%

100%

100%

100%

Lap.gigi/ Puskesmas

2

Murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan

Perawatan Preventif dan kuratif sederhana( berupa kumurkumur fluor, topical aplikasi fluor, fissure sealant, Surface Protection, Automatic Restoratif Treatment (ART) , pencabutan gigi sulung) yang diberikan pada murid kelas 1-6 SD/MI yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi baik di sekolah ataupun yang dirujuk ke Puskesmas.

Jumlah murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan preventif dan kuratif sederhana dibagi jumlah murid kelas 16 SD/MI yang membutuhkan perawatan dikali 100%

40%

45%

50%

Lap.Puskesmas

3

SD/MI dengan UKGS Tahap III

Murid SD / MI yang dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

Jumlah SD/MI dengan UKGS Tahap III dibagi jumlah SD/MI dikali 100%

30%

40%

50%

Lap.gigi/ UKGS

Jumlah APRAS yang dilakukan penjaringan dibagi jumlah APRAS di UKBM ( Posyandu & PAUD) dikali 100%

40%

50%

60%

Lap puskesmas

15%

20%

25%

Lap.Puskesmas

65%

70%

75%

Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)

65%

70%

75%

Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)

2.2.3.2.UKGM 1

APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM (Posyandu dan PAUD)

Anak pra sekolah (APRAS) di UKBM (Posyandu & PAUD) yang dilakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

2

UKBM yang melaksanakan UKGM

Cakupan UKBM yang melaksanakan UKGM di wilayah kerja Jumlah UKBM yamg melaksanakan Puskesmas pada kurun waktu tertentu UKGM dibagi jumlah UKBM dikali 100%

2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional 1 Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki Surat Terdaftar Jumlah Hatra ramuan yang memiliki ramuan yang memiliki Penyehat Tradisional (STPT) di wilalyah kerja Puskesmas STPT dibagi jumlah Hatra Ramuan STPT yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100% 2

2. Hatra Hatra (Penyehat Tradisional ) dengan Keterampilan yang denganketrampilan yang memiliki STPT di wilalyah kerja Puskesmas memiliki STPT

Jumlah Hatra Keterampilan yang memiliki STPT dibagi jumlah Hatra Keterampilan yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100%

3

Fasilitas Yankestrad yang Fasilitas Yankestrad (Pelayanan Tradisional) yang berijin yang Jumlah Fasilitas yankestrad yang berijin berijin ada di wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah yankestrad yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100 %

55%

60%

65%

Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)

4

Pembinaan ke Penyehat Tradisional

Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan oleh petugas/kader kesehatan dibagi jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam periode 1 tahun dikali 100%

30%

40%

50%

Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)

Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%

30%

30%

35%

Data dasar

Pembinaan ke Penyehat Tradisional yang dilakukan oleh petugas puskesmas/kader di wilayah kerja Puskesmas

2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga 1 Kelompok /klub olahraga Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di yang dibina sekolah, klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu, 2

Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji

Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun berjalan dikali 100 %

60%

70%

80%

Data dasar, Kementerian agama

3

Pengukuran Kebugaran Pengukuran Kebugaran jasmani Anak Sekolah ( SD kelas 4 - 6 Jumlah anak Sekolah Dasar kelas 4-6 jasmani pada anak sekolah berusia yang 10-12 tahun) di wilayah Puskesmas sesuai yang berusia 10-12 tahun yang dengan pedoman yang ada selama kurun waktu tertentu dilakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani dibagi jumlah anak Sekolah Dasar kelas 4-6 yang berusia 10-12 tahun yang ada di wilayah Puskesmas dikali 100 %

25%

25%

30%

Data dasar

2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera 2.2.6.1.Mata

CJH yang dilakukan pengukuran kebugaran jasmani sesuai dengan pedoman yang ada.

1

Penemuan dan penanganan Kasus refraksi.

Kasus refraksi yang ditemukan dan ditangani di masyarakat & Kasus refraksi yang ditemukan dan Puskesmas melalui pemeriksaan visus/ refraksi di wilayah ditangani dibagi jumlah penderita yang kerja pada kurun waktu tertentu . diperiksa refraksi dikali 100%

2

Penemuan kasus penyakit Kasus penyakit mata yang ditemukan melalui pemeriksaan / mata di Puskesmas kegiatan screening, baik secara aktif maupun pasif ( yang datang saja ) di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.

3 Penemuan kasus buta

Kasus buta katarak yang ditemukan melalui pemeriksaan atau katarak pada usia diatas 45 kegiatan screening untuk usia diatas 45 tahun baik dalam tahun gedung maupun luar gedung di wilayah kerjanyapada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.

4

.Penyuluhan Kesehatan Mata

70%

60%

55%

Register rwt jln & Lap.semester prog.kes Indra

Jenis kasus penyakit.mata dibagi jumlah seluruh pemeriksaan kasus mata dikali 100%

65%

50%

45%

Register rwt jln & Lap.semester prog.kes Indra

Jumlah kasus buta katarak dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 45 tahun yang dilakukan skrening dikali 100%

35%

30%

25%

Register rwt jln & data dasar

90%

95%

100%

Lap. Daftar hadir peserta penyuluhan dan jadwal penyuluhan & Lap semester prog.kes.indera.

30%

25%

20%

Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera.

12%

12%

!0%

Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera

35%

40%

45%

Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera

Kegiatan penyuluhan kesehatan mata yang dilaksanakan baik Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan di dalam puskesmas maupun di luar puskesmas di wilayah dalam kurun waktu setahun dibagi 12 x kerjanyapada kurun waktu tertentu. 100%

5 .Pelayanan rujukan mata Penderita penyakit mata yang dirujuk dengan menjalani

pemeriksaan/pengobatan sebelumnya atau tidak di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.

Jumlah penyakit mata yang dirujuk dibagi jumlah penderita penyakit mata dikali 100%

2.2.6.2.Telinga 1

Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran

Kasus kasus yang di rujukan ke spesialis melalui pemeriksaan Jumlah kasus yang dirujukan ke fungsi pendengaran baik dalam maupun luar gedung di spesialis dibagi jumlah kasus gangguan wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun pendengaran dikali 100% sebelumnya.

2

Penemuan kasus penyakit kasus Penyakit telinga yang ditemukan melalui pemeriksaan/ Jumlah kasus penyakit telinga dibagi telinga di puskesmas kegiatan skreening baik yang dilakukan di dalam gedung dan jumlah kunjungan kasus telinga (baru luar gedung ( yang datang saja ) di wilayah Puskesmas pada dan lama) dikali 100% kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.

3

Penemuan Kasus Serumen Kasus serumen prop yang ditemukan pada saat screening / prop penjaringan dan atau pada saat berobat di puskesmas di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.

2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan Kesehatan Lansia

2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja 1 Pekerja formal yang mendapat konseling

Jumlah kasus serumen prop yang ditemukan dibagi jumlah kasus telinga yang diperiksa dikali 100%

55%

60%

65%

Data penjaringan/screening dan register rawat jalan

Lansia (umur > 60 th) yang mendapat pelayanan kesehatan di Jumlah lansia yang mendapat pelayanan fasilitas kesehatan dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kesehatan dibagi jumlah lansia yang pada kurun waktu tertentu . ada (BPS) dikali 100%

56%

57%

58%

Laporan Bulanan ARU

Pekerja formal yang mendapat konseling total seluruh pekerja Jumlah pekerja formal yang mendapat dari seluruh perusahaan/ PNS/ sektor formal lainnya yang konseling dibagi jumlah seluruh pekerja mendapat konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan formal yang dibina dikali 100% preventive secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.Jumlah seluruh pekerja formal adalah total pekerja dari sektor formal (pemerintah/ BUMN/ swasta) di wilayah kerja Puskesmas

25%

30%

35%

Data dasar dan Buku Regester Bantu Kesehatan Kerja

Pekerja informal yang mendapat konseling adalah total Jumlah pekerja informal yang mendapat pekerja dari seluruh sektor informal lainnya yang mendapat konseling dibagi jumlah seluruh pekerja konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan preventive informal yang dibina dikali 100% secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.Jumlah seluruh pekerja informal : adalah total pekerja dari sektor informal (petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain) di wilayah kerja Puskesmas

30%

30%

35%

Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP) dan Buku Regester Bantu Kesehatan Kerja

30%

30%

35%

Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP) dan Buku Register Bantu Kesehatan Kerja

2

Pekerja informal yang mendapat konseling

3

Promotif dan preventif Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, Jumlah promotif dan preventif yang yang dilakukan pada konseling, latihan olahraga dll) dan atau preventif (imunisasi, dilakukan pada kelompok kesehatan kelompok kesehatan kerja pemeriksaan kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya kerja dibagi jumlah seluruh Pos UKK lingkungan dll) yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap dikali 100% bulan selama 12 ( dua belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Jumlah seluruh Pos UKK : adalah total Pos UKK di wilayah binaan.

2.2.9. Kesehatan Matra

1

Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata.

Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yg dientry dalam siskohat pd 3 bln sebelum operasional dibagi dengan jumlah kouta jemaah haji pd tahun berjalan dikali 100

2

Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat]

Adanya SK TRC Puskesmas

Adanya TRC Puskesmas

70%

100%

75%

100%

80%

Laporan rekapitulasi pemeriksaan haji

100% SK TRC

Lampiran 8 2.4. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA MANAJEMEN PUSKESMAS TAHUN 2017-2019 No (1)

Jenis Variabel (2)

Definisi Operasional (3)

Nilai 0 (4)

Skala Nilai 4 (5)

Nilai 7 (6)

2.4.1.Manajemen Umum 1.Ijin Operasional Puskesmas memiliki Puskesmas perijinan yang berlaku (Permenkes no 75/2014)

2.Registrasi Puskesmas

Pendaftaran Puskesmas dengan membuat pengajuan registrasi kepada Dinkes Kab/ Kota, fotocopi izin Puskesmas, Profil, Laporan kegiatan 3 ( tiga) bulan terakhir sebelum pengajuan bagi Puskesmas baru/ setelah Tahun 2014

Belum mengajukan ijin

Belum mempersiapkan akreditasi

50% Dinkes Kab/Kota 100% Dinkes melakukan verifikasi Kab/Kota berkas persyaratan melakukan verifikasi berkas persyaratan

50% Pusk yang 100% pusk yg diverifikasi oleh Dinkes sdh diajukan kab/kota registrasi di prop

3.Visi, misi, tata sesuai Permenkes 75 / tidak ada ada visi,misi,tata nilai nilai, tujuan dan 2014 visi,misi,tata nilai dan dan tujuan, fungsi pusk, fungsi Puskesmas tujuan, fungsi pusk ttp belum ada SK Ka Pusk 4.Struktur Organisasi (SO) Puskesmas dengan uraian tugas pokok dan tugas integrasi

Struktur organisasi Puskesmas dengan uraian tugas jabatan karyawan sesuai Permenkes 75 /2014

ada visi,misi,tata nilai dan tujuan, fungsi pusk, ttp belum ada SK Ka Pusk dan Tidak ada SK ttg SO ada SK ka Pusk ttg SO ada SK ka Pusk dipasang di dan uraian tugas tidak dan 50% uraian tugas ttg SOdan 100% pusk lengkap karyawan Uraian tugas karyawan

5.Peraturan Peraturan yang tidak ada peraturan internal Puskesmas ditetapkan dan internal disepakati bersama mengenai pelaksanaan operasional Puskesmas yang bersifat mengikat dalam lingkup Puskesmas ( tata tertib)

Peraturan internal Peraturan ditetapkan Ka Pusk, inetrnal di belum disosialisasikan ketahui 50% karyawan

6.Jenis layanan dan media informasi pelayanan

SK Kepala Puskesnas tidak ada SK ttg jenis Ada SK tentang jenis tentang jenis pelayanan dan media pelayanan, tidak ada pelayanan dan media informasi yg media informasi yang informasi pelayanan ditetapkan ditetapkan (brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster)

7.Alur Pelayanan

Alur yang bertujuan memberi informasi kepada masyarakat tentang tahapan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas, sehingga memudahkan masyarakat dalam mencapai tujuan pengobatan

8..Peta wilayah kerja dan Peta Rawan Bencana

Peta yang menggambarkan data umum tentang wilayah kerja Puskesmas, meliputi keterangan desa, batas wilayah, sarana prasarana dll

tidak ada peta wilayah kerja dan rawan bencana

ada peta wilayah, ttp tidak ada peta rawan bencana

ada peta wilayah, dan ada peta rawan bencana

9. Denah bangunan, papan nama ruangan, penunjuk arah,jalur evakuasi

Denah bangunan,papan yang berisi letak ruangan untuk memberikan informasi ke masyarkat tentang tempat/lokasi pelayanan. Jalur evakuasi untuk menunjukkan arah pintu keluar bila terjadi kebakaran

tidak ada denah

50% denah ada

ada denah bangunan, papan nama ruangan dan petunjuk arah serta jalur evakuasi, lengkap

tidak ada alur pelayanan

Ada SK tentang jenis pelayanan,dan media informasi yang ditetapkan

ada alur pelayanan, ttp ada alur tdk pada posisi yg tepat pelayanan, pada posisi yg tepat

10.Rencana 5 (lima) tahunan

Rencana sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal

Tidak ada

11. RUK Tahun (n+1)

RUK (Rencana Usulan Tidak ada dokumen Kegiatan) Puskesmas untuk tahun yad ( N+1) dibuat berdasarkan analisa situasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dan hasil capaian kinerja, prioritas serta data 3 ( tiga) tahun yang lalu dan data survei

12.RPK/POA bulanan/tahunan

RPK (Rencana pelaksanaan Kegiatan)/ POA (Plann of Action) adalah dokumen rencana pelaksanaan bulanan/tahunan yang dipakai sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program

Tidak ada dokumen RPK

ada , tidak sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas,tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat

ada , tidak sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas,berd asarkan pada analisis kebutuhan masyarakat

ada, disusun tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat dan hasil Kinerja

ada, disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dan hasil Kinerja

-

-

13.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program Tidak ada dokumen bulanan (lokmin (LP) membahas bulanan) review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta tindak lanjutnya secara lengkap. Dokumen lokmin awal tahun memuat penyusunan POA, briefing penjelasan program dari Kapus dan detail pelaksanaan program ( target, strategi pelaksana) dan kesepakatan pegawai Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi.

Ada, dokumen tidak memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi

Ada, dokumen Dokumen corrective action,dafar hadir, notulen hasil lokmin,undanga n rapat lokmin tiap bulan lengkap

14.Lokakarya Mini Rapat lintas program Tidak ada dokumen tribulanan (lokmin dan Lintas Sektor (LS) tribulanan) membahas review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta tindak lanjutnya secara lengkap tindak lanjutnya. Dokumen memuat evaluasi kegiatan yang memerlukan peran LS

Ada, dokumen tidak memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi

Ada Dokumen corrective action,dafar hadir, notulen hasil lokmin,undanga n rapat lokmin lengkap

15.Pembinaan wilayah dan jaringan Puskesmas

Pembinaan Pustu , tidak ada adanya monitoring Polindes/Ponkesdes/P pembinaan/monitorin tetapi tidak ada evaluasi oskesdes oleh Ka g Pusk, dokter dan Penanggung Jawab UKM

adanya monitoring dan evaluasi hasil monitoring

16. Survei Keluarga Sehat

Survei meliputi KB, persalinan di faskes, bayi dengan imunisasi dasar lengkap, bayi dengan ASI eksklusif, balita ditimbang, penderita TB, hipertensi dan gangguan jiwa mendapat pengobatan, tidak merokok, JKN, air bersih dan jamban sehat yang dilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya ,ada bukti survei, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut

tidak ada survei

Bukti survei tidak lengkap,tidak ada laporan , tidak ada dianalisa, belum ada tindak lanjut

Bukti survei lengkap,ada laporan , tidak ada dianalisa, belum ada tindak lanjut

Jumlah Nilai Manajemen Umum Puskesma 2.4.1.Manajemen Pemberdayaan Masyarakat 1.Survei Mawas Diri (SMD)

Identifikasi kebutuhan Tidak ada dokumen dan masyarakat terhadap program, sebelum menetapkan upaya, hasil identifikasi dianalisis untuk menyusun upaya. Dokumen yang harus dilengkapi adalah Kerangka Acuan Identifikasi Kebutuhan Masyarakat, kuesioner/instrumen SMD, SOP identifikasi

Ada, dokumen tidak lengkap

2.Musyawarah Masyarakat Desa(MMD)

Upaya yang disusun disosialisasikan ke forum/kelompok masyarakat dan lintas sektor untuk memperoleh umpan balik terhadap pelaksanaan upaya dari masyarakat. Dokumen hasil identifikasi umpan balik dan ada rencana tindak lanjut berupa rencana kegiatan perbaikan upaya program berdasarkan hasil umpan balik

Ada, dokumen tidak memuat evaluasi pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi

Tidak ada dokumen

3. Matrik Rencana Kegiatan Pemberdayaan Individu, Keluarga dan Kelompok

Matrik perencanaan Tidak ada dokumen yang berisi jenis kegiatan, tujuan, sasaran, tempat/lokasi, metode, petugas pelaksana, media, dana, waktu dan hasil kegiatan

Ada matrik , tidak diisi lengkap

Jumlah Nilai Manajemen Pemberdayaan Masyarakat (II) 2.4.3.Manajemen Peralatan 1 SK dan uraian SK dan uraian tugas tugas pengelola penanggung jawab peralatan peralatan

tidak ada dokumen

-

-

2 SOP peralatan

SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak, petugas pemantau instrumen, pemilahan alat yang bersih dan kotor, sterilisasi al pemeliharaan, perbaikan alat dan kalibrasi alat

Tidak ada

-

-

3 Pencatatan pelaporan alat

Inventarisasi peralatan medis dan non medis dan non kesehatan, data kalibrasi alat, KIR dan laporan seluruh inventaris alat kesehatan, data pemeliharaan dan perbaikan serta kalibrasi alat, jadwal pemeliharan dan perbaikan , laporan SIMBADA/ ASPAK

Tidak ada

-

-

tidak ada analisa peralatan

Analisa sebagian data ada , analisa ASPAK belum, rencana tindak lanjut belum ada

Analisa sebagian data ada , analisa sebagian ASPAK, rencana tindak lanjut belum lengkap

4 Analisa Analisa pemenuhan pemenuhan standar standar peralatan, peralatan, kondisi kondisi alat, alat, kecukupan kecukupan jumlah alat jumlah alat di Puskesmas dan rencana tindak lanjutnya

5 Rencana Rencana Perbaikan. Dokumen lengkap Perbaikan. kalibrasi dan kalibrasi dan pemeliharaan alat pemeliharaan alat Jumlah Nilai Manajemen Peralatan (III) 2.4.4. Manajemen Sarana Prasarana

1.SK Penanggung SK dan uraian tugas jawab sarana pokok dan integraasi prasarana penanggung jawab peralatan 2. SOP prasarana

tidak ada dokumen

sarana SOP pemeriksaan sarana prasarana, pemeliharaan, perbaikan

3.Pencatatan dan pelaporan terkait sarana prasarana

Data sarana prasarana serta fasilitas Puskesmas ( data bangunan/ gedung, listrik, air, IPAL, laundry dan kendaraan pusling/ambulans ) meliputi, Jadwal pemeliharaan , pencatatan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana prasarana berkala (sesuai dengan tata graha /5R resik, rapi, rajin, ringkas dan rawat)

4. Analisa pemenuhan standar, kondisi dan kecukupan sarana prasarana serta rencana tindak lanjutnya

Analisa pemenuhan standar, kondisi, kecukupan jumlah sarana prasarana di Puskesmas dan rencana tindak lanjutnya

ada SK, uraian tugas tidak lengkap

tidak ada

50% data fasilitas ada 75% data fasilitas ada

Tidak ada

50% data fasilitas ada 75% data fasilitas ada

tidak ada analisa peralatan

5. Monitoring Monitoring sarana prasarana, pelaksanaan tindak evaluasi dan tindak lanjut pemenuhan lanjut standar, kecukupan dan upaya perbaikan instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas dan sistem lain yang digunakan dipantau secara periodik dan evaluasi hasil tindak lanjut

-

Tidak ada

Analisa 50% data ada , Analisa 75 % rencana tindak lanjut data ada , belum ada rencana tindak lanjut belum lengkap

Di

Dokumen tidak lengkap

Jumlah Nilai Manajemen Sarana Prasarana (IV) 2.4.5. Manajemen Keuangan 2.SK dan uraian Staf yang ditunjuk tugas penanggung untuk mengelola jawab pengelola keuangan (penerimaan keuangan dan pengeluaran)sesuai dengan peraturan daerah

tidak ada SK dan uraian tugas

ada SK , ttp belum ada Ada SK, uraian uraian tugas tugas ada

3.SOP Pengelolaan SOP Pengelolaan Keuangan, meliputi SOP penerimaan, Perencanaan, pengeluaran dan Pengajuan, pelaporan Penyerapan, keuangan Pencairan, dan Pelaporan anggaran

tidak ada SOP

-

-

5. Pencatatan dan Dokumentasi tentang pelaporan pencatatan pelaporan keuangan penerimaan dan pengeluaran yang disertai bukti, Laporan keuangan ke Dinkes Kab/Kota

tidak ada

-

-

6. Monitoring evaluasi pengelolaan keuangan, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut

tidak ada

-

-

Monitoring, analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut dari ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan dari seluruh unit pelayanan maupun penyerapan kegiatan program,serta hasil audit keuangan

Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Keuangan ( V) 2.4.6.Manajemen Sumber Daya Manusia

3.SK, uraian tugas pokok ( tanggung jawab dan wewenang ) serta uraian tugas integrasi seluruh pegawai Puskesmas

Dokumen dibuat rinci meliputi uraian tugas pokok (tanggung jawab dan wewenang) serta tugas integrasi (lintas program) pegawai ditetapkan oleh Pimpinan Puskesmas

tidak ada dokumen

4.SOP manajemen SOP kredensial, sumber daya analisa kompetensi manusia pegawai, penilaian kinerja pegawai,

tidak ada

5. Penyimpanan dokumen kepegawaian

tidak ada

Dokumentasi STR/SIP/SIPP/SIB/SI K/SIPA dan hasil pengembangan SDM ( sertifikat,Pelatihan, seminar, workshop, dll)

Ada SK, 50 % uraian Ada SK,75 % tugas tidak lengkap uraian tugas untuk semua petugas tidak lengkap untuk semua petugas

50% SOP

75%SOP

50% data pegawai ada 75% data dokumentasi pegawai ada dokumentasi

Analisa Analisa pemenuhan pemenuhan standar standar jumlah dan jumlah dan kompetensi SDM di kompetensi SDM Puskesmas dan di Puskesmas rencana tindak lanjutnya 7.Rencana Tindak ada perencanaan Lanjut pengembangan pengembangan kompetensi petugas kompetensi petugas

tidak ada analisa kompetensi dan kebutuhan peningkatan kompetensi

Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, blm ada usulan peningkatan kompetensi

tidak ada

Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, dan ada usulan peningkatan kompetensi

Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia ( VI) 2.4.7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat,vaksin, reagen dan bahan habis pakai) 1.SDM kefarmasian

Ketentuan: 1. Ada apoteker penanggungjawab pengelola obat 2. Ada SK Penanggung jawab dan uraian tugas petugas obat 3. PJ obat dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian 4. Semua tenaga kefarmasian mempunyai ijin praktek 5. Ada uraian tugas

0- 1 item

2-3 item terpenuhi

4 item terpenuhi

2.Ruang Farmasi

Persyaratan: 1. Luas dan volume obat yang disimpan sudah sesuai 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3. Temperatur ruangan memenuhi syarat 4. Kelembaban tertentu 5. Ruangan bersih dan bebas hama

0- 1 item

2-3 item terpenuhi

4 item terpenuhi

3.Sarana dan peralatan ruang farmasi

Persyaratan: 1.Jumlah Rak, Lemari obat sesuai jumlah obat 2.Jumlah meja, kursi sesuai kebutuhan 3.Tersedia plastik obat, kertas puyer, etiket sesuai kebutuhan

0- 1 item

2-3 item terpenuhi

4-5 item terpenuhi

4.Tersedia alat-alat peracikan (sesuai yang tercantum dalam Permenkes 75 Tahun 2014) yang memadai 5.Tersedia alat pengatur suhu sesuai kebutuhan 6.Tersedia tempat sampah, dan alat kebersihan

4.Gudang Obat

Persyaratan: 1. Luas dan volume obat yang disimpan sudah sesuai 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3. Temperatur ruangan memenuhi syarat 4. Kelembaban tertentu 5. Ruangan bersih dan bebas hama 6. ruangan terkunci

0- 2 item

3-4 item

5-6 item terpenuhi

5.Sarana gudang obat

Persyaratan: 1. Jumlah rak dan lemari obat sesuai jumlah obat 2. Jumlah palet sesuai kebutuhan 3.Jumlah meja, kursi sesuai kebutuhan 4. Terdapat alat pengatur suhu sesuai kebutuhan 5. Terdapat alat pengukur suhu dan kelembaban ruangan 6.Tersedia tempat sampah dan alat kebersihan

0-1 item

2-3 item terpenuhi

4-5 item terpenuhi

6.Perencanaan

Persyaratan perencanaan obat:1. Ada SOP 2.Ada perencanaan tahunan 3. Ada sistem dalam perencanaan 4. Perencanaan dikirim ke dinkes Kab/Kota

tidak ada/ 1 item terpenuhi

2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

7.Permintaan/peng Persyaratan tidak ada/ 1 item adaan permintaan/pengadaan terpenuhi : 1. Ada SOP Permintaan/Pengadaan 2. Ada jadwal permintaan/pengadaan obat 3. Ada sistem dalam membuat permintaan/pengadaan 4. Permintaan /pengadaan terdokumentasi

8.Penerimaan

Persyaratan:1. Ada SOP Penerimaan 2. Penerimaan dilakukan oleh tenaga kefarmasian 3. Dilakukan pengecekan kesesuaian jenis dan jumlah barang yang diterima dengan permintaan 4. Dilakukan pengecekan dan pencatatan tanggal kadaluarsa dan nomor batch barang yang diterima 5. Dilakukan pengecekan kondisi barang yang diterima (misal : kemasan rusak)

9.Penyimpanan

Persyaratan:1. Ada 1 item SOP Penyimpanan 2. Ada sistem dalam melakukan penyimpanan (misal FEFO, FIFO, alfabetis, dsb) 3. Penyimpanan barang dilakukan sesuai dengan ketentuannya 4. Penyimpanan barang ditata secara rapi dan teratur 5. Penyimpanan barang memudahkan dalam pengambilan dan penjaminan mutu barang

0- 1 item

2 item terpenuhi

2-3 item terpenuhi

2-3 item terpenuhi

3 item terpenuhi

4 item terpenuhi

4-5 item terpenuhi

10.Pendistribusian Persyaratan:1. Ada 1 item SOP distribusi obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) 2. Tersedia rencana dan jadwal distribusi ke sub unit pelayanan 3. Tersedia Form Permintaan dari sub unit pelayanan 4. Tersedia tanda bukti pengeluaran barang

2-3 item terpenuhi

4-5 item terpenuhi

11.Pengendalian

Memenuhi tidak ada persyaratan:1. Ada SOP Pengendalian obat dan BMHP 2. Dilakukan pengendalian persedian obat dan BMHP 3. Dilakukan pengendalian penggunaan obat dan BMHP 4. Ada catatan obat yang rusak dan kadaluwarsa

1- 2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

12.Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan

Persyaratan: 1. Ada tidak ada catatan penerimaan dan pengeluaran obat 2. Ada catatan mutasi obat dan BMHP.3. Ada catatan penggunaan obat dan BMHP. 4. Semua penggunaan obat dilaporkan secara rutin dan tepat waktu 5. Semua catatan dan laporan diarsipkan dengan baik dan disimpan dengan rapi

1- 2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

13.Pemantauan dan Evaluasi

Persyaratan: 1.Ada tidak ada SOP pemantauan dan evaluasi 2.Dilakukan pemantauan obat dan BMHP di sub unit pelayanan 3.Ada evaluasi hasil pemantauan.4.Hasil evaluasi dilaporkan

1- 2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

Pelayanan Farmasi Klinik

14.Pengkajian resep

Persyaratan: 1.Ada tidak ada SOP Pengkajian resep 2.Dilakukan pengkajian persyaratan administratif resep. 3.Dilakukan pengkajian persyaratan Farmasetik resep. 4.Dilakukan pengkajian persyaratan Klinis resep

1- 2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

15. Peracikan dan Persyaratan: 1.Ada tidak ada Pengemasan SOP peracikan dan pengemasan. 2.Semua obat yang dilayani sesuai dengan resep. 3.Semua obat masingmasingdiberi etiket sesuai dengan ketentuan. 4. Dilakukan pengecekan ulang sebelum obat diserahkan.

1- 2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

16.Penyerahan dan Persyaratan: 1.Ada tidak ada Pemberian SOP Penyerahan obat. Informasi Obat 2.Obat diserahkan dengan disertai pemberian informasi obat.3.Informasi obat yang diberikan sesuai dengan ketentuan.4.Obat dapat dipastikan sudah diberikan pada pasien yang tepat

1- 2 item terpenuhi

3-4 item terpenuhi

17.Pelayanan informasi obat (PIO)

Persyaratan:1. Ada 1 item SOP Pelayanan Informasi Obat.2. Tersedia informasi obat di Puskesmas.3. Ada catatan pelayanan informasi obat.4. Ada kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang kefarmasian tiap tahun.5. Ada kegiatan pelatihan/diklat kepada tenaga farmasi dan tenaga kesehatan lainnya.6. Tersedia sumber informasi yang dibutuhkan..3.Tersedia kriteria pasien yang dilakukan konseling..4.Tersedia form konseling.5.Hasil konseling setiap pasien dapat ditelusuri

2-3 item terpenuhi

4-5 item terpenuhi

Persyaratan:1.Ada tidak ada SOP Konseling.2.Tersedia tempat untuk konseling. tidak ada 19.Visite pasien di melakukan Persyaratan:1.Ada puskesmas rawat SOP ronde/visite inap pasien.2.Dilakukan visite mandiri.3.Dilakukan visite bersama dokter.4.Ada catatan hasil visite.5.Ada evaluasi hasil visite

1- 2 item terpenuhi

3-4 item terpenuhi

1-2 item terpenuhi

3-4 item terpenuhi

20.Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat

1 item

18.Konseling

Persyaratan:1. Ada tidak ada SOP pemantauan dan pelaporan efek samping obat.2. Terdapat dokumen pencatatan efek samping obat pasien..3. Ada pelaporan efek samping obat pada dinas kesehatan

2 item terpenuhi

21.Pemantauan Persyaratan:.1. Ada tidak ada terapi obat (PTO) SOP pemantauan terapi Obat.2. Dilakukan PTO baik rawat inap maupun rawat jalan.3. Ada dokumen pencatatan PTO.4. Ada dokumen pencatatan EPO.

1 item

2 item terpenuhi

22.Evaluasi penggunaan obat

1-2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

1-2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

1-2 item terpenuhi

3 item terpenuhi

Persyaratan: 1. Ada tidak ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat.1. Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat. 3. Evaluasi dilakukan secara berkala.4. Ada dokumen pencatatan EPO.

Administrasi obat 23.Pengelolaan Persyaratan: 1.Resep tidak ada resep disimpan minimal 5 tahun. 2. Arsip resep disimpan sesuai dengan urutan tanggal. 3.Resep narkotika dan psikotropika disendirikan.4. Resep yang sudah tersimpan > 5 tahun dapat dimusnahkan dengan disertai dokumentasi dan berita acara pemusnahan resep.

24.Kartu stok

Persyaratan: 1. tidak ada Tersedia kartu stock untuk obat yang disimpan di gudang obat maupun di ruang farmasi.2. Pencatatan kartu stock dilakukan setiap kali transaksi (pemasukan maupun pengeluaran). 3. Sisa stok sesuai dengan fisik. 4. Kartu stok diletakan didekat masing-masing barang

25.LPLPO

Persyaratan: 1. Form tidak dibuat LPLPO LPLPO sesuai dengan kebutuhan. 2. LPLPO semua sub unit pelayanan tersimpan dengan baik. 3. LPLPO dilaporkan sesuai dengan ketentuan

1 item terpenuhi

2 item terpenuhi

26.Narkotika dan Psikotropika

Persyaratan:1. Ada tidak dibuat Laporan laporan narkotika dan psikotropika.2. Ada catatan harian narkotika sesuai dengan ketentuan.3. Laporan narkotika dan psikotropika tersimpan dengan baik.

1 item terpenuhi

2 item terpenuhi

Ada, tidak lengkap

Ada labeling obat high alert, namun penataan obat high alert tidak beraturan

27.Pelabelan obat Ada pelabelan tertentu Tidak ada label untuk high alert untuk seluruh item obat high alert obat yang beresiko tinggi pada pasien jika penggunaan tidak sesuai ketentuan Jumlah manajemen Pelayanan Kefarmasi

2.4.8. Manajemen Data dan Informasi 1. Pedoman eksternal

Pedoman Pengelolaan Tidak ada pedomann SIP, Pedoman analisis dan pemanfaatan data,

2. SK dan uraian Koordinator: Ka Sub tugas Tim Bag TU, Pengelola Pengelola SIP Sistem: Pelaksana urusan SIP, Pelaksana Pencatatan dan Pelaporan: pelaksana kegiatan program Puskesmas

3. SOP data

SOP analisis data dan informasi

Tidak ada SK dan uraian tugas

Tidak ada SOP

Pedoman tidak lengkap

SK ada, uraian tugas SK tidak ada, Tim Pengelola SIP tidak uraian tugas ada Tim Pengelola SIP ada

50% SOP ada

75% SOP ada

4.Pencatatan Pelaporan

Pencatatan data dasar, data program UKM dan UKP, laporan KLB, laporan mingguan, bulanan, tahunan, laporan surveilans sentinel, laporan khusus, pelaporan lintas sektor terkait, umpan balik pelaporan,klasifikasi dan kodifikasi data,

Tidak ada

50% pencatatan program ada

75% pencatatan program ada

5. Validasi data

Data ASPAK, ketenagaan,sarana prasarana dan fasilitas , data progam UKM, UKP, mutu

Tidak ada

50% pencatatan program ada

75% pencatatan program ada

6. Analisis data dan informasi dan rencana tindak lanjut 7. Monitoring evaluasi program berkala dan tindak lanjut

Analisis data SIP, data surveillans dan PWS,

Tidak ada

50% pencatatan program ada

75% pencatatan program ada

Monitoring, pelaksanaan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut program UKM

Tidak ada

50% pencatatan program ada

75% pencatatan program ada

8.Penyajian data dan informasi

Penyajian data dan informasi tentang : mortalitas 10 penyebab kematian terbesar, morbiditas 10 penyakit terbesar, Kesehatan lingkungan, data cakupan layanan program

Tidak ada

50% pencatatan program ada

75% pencatatan program ada

Jumlah nilai manajemen data dan inform

2.4.9.Manajemen Program UKM esensial 1.Pedoman external program UKM

Pedoman untuk Pedoman yang Pedoman lengkap untuk Pedoman kegiatan program lengkap 0-1 indikator 2-3 program lengkap untuk 4 Promosi kesehatan, program Kesehatan Lingkungan, KIA-KB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2.Pedoman internal

Meliputi pedoman Pedoman yang Pedoman lengkap untuk Pedoman program Promosi lengkap 0-1 indikator 2-3 program lengkap untuk 4 kesehatan, Kesehatan program Lingkungan, KIA-KB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

3. Penetapan Indikator kerja selama 1 tahun

SK Kepala Puskesmas Indikator kinerja yang Indikator kinerja tentang Indikator lengkap 0-1 indikator lengkap untuk 2-3 target 5 program program esensial melalui pembahasan dengan lintas program dalam pertemuan

4. RUK masingmasing Program UKM

Rencana Usulan Kegiatan yg disusun berdasarkan analisa hasil SMD dan pembahasan dengan lintas program/lintas sektor, Penilaian Kinerja Puskesmas, keluhan masyarakat, umpan balik masalah kesehatan dari masyarakat

ada RUK 1 program esensial

5.RPK 5 Program Rencana pelaksanaan ada RPK 0-1 program UKM esensial kegiatan program esensial Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA-KB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

6. SOP pelaksanaan kegiatan masingmasing UKM

Indikator kinerja lengkap untuk 4 program

ada RUK2 program esensial

ada RUK 3- 4 program esensial

ada RPK 2 program esensial

ada RPK 3- 4 program esensial

Langkah-langkah Indikator kinerja yang Pedoman lengkap untuk Pedoman kegiatan program yang lengkap 0-1 indikator 2-3 program lengkap untuk 4 digunakan sebagai program acuan bekerja

7. Pencatatan Pelaksanaan program Indikator kinerja yang Pencatatan pelaporan pelaporan kegiatan bail dalam gedung lengkap 0-1 indikator lengkap untuk 2-3 maupun luar gedung program yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota

Pencatatan pelaporan lengkap untuk 4 program

8. Analisa dan tindak lanjut jumlah dan kompetensi petugas UKM esensial

Analisa jumlah dan kompetensi penanggung jawab dan pelaksana program berdasarkan Ijazah, sertifikat pelatihan dan tindak lanjut

tidak ada analisa kompetensi dan kebutuhan peningkatan kompetensi

9. Analisa pelaksanaan program UKM esensial serta rencana tindak lanjutnya

Analisa pelaksanaan program UKM esensial dan rencana tindak lanjutnya

tidak ada analisa

Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, blm ada usulan peningkatan kompetensi

Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, dan ada usulan peningkatan kompetensi

ada analisa 50% ada analisa 75% program UKM esensial program UKM dan rencana tindak esensial dan lanjutnya rencana tindak lanjutnya

10. Monitoring monitoring, evaluasi Monitoring evaluasi Monitoring evaluasi2 RTL dan dan tindak lanjut serta 0-1 program UKM program UKM esensial pelaksanaan evaluasi hasil tindak esensial tindak lanjut serta lanjut program UKM evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKM esensial Jumlah nilai manajemenProgram UKM Essensial (IX)

Monitoring evaluasi 3-4 program UKM esensial

2.4.10.Manajemen Program UKM Pengembangan

1.Tersedia Permenkes no 46/2015 <50% pedoman ada pedoman eksternal tentang akreditasi dll tentang UKM pengembangan

50% pedoman ada

75% pedoman ada

2.Tersedia Pedoman UKM pedoman internal pengembangan yang dilaksanakan di Puskesmas

50% pedoman ada

75% pedoman ada

3.SK penanggung SK dan uraian tugas jawab UKM pokok dan terintegrasi Pengembangan PJ UKM pengembangan 4. Penetapan Indikator kerja UKM Pengembangan 5. RUK masingmasing Program UKM Pengembangan

SK Kepala Puskesmas tentang Indikator target UKM Pengembangan melalui pembahasan dalam pertemuan Rencana Usulan Kegiatan yg disusun berdasarkan analisa hasil SMD dan pembahasan dengan lintas program/lintas sektor, Penilaian Kinerja Puskesmas. Dilengkapi bukti pertemuan

<50% pedoman ada

Tidak ada

Ada SK,tidak ada uraian Ada SK, uraian tugas tugas tidak lengkap

Tidak ada SK

50% SOP program ada

75% SOP program ada

Tidak ada

-

dokumen tidak lengkap

6.RPK masingmasing Program UKM pengembangan

Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang akan dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKM dan PL UKM, ada jadwal, dilaksanakan dengan memperhatikan visi misi, dalam menentukan jadwal ada pembahasan dengan LP/LS

7. SOP pelaksanaan kegiatan masingmasing UKM

Langkah-langkah dokumen lengkap kegiatan program yang untuk 1-2 program digunakan sebagai pengembangan acuan bekerja

8. Pencatatan Pelaksanaan program pelaporan kegiatan bail dalam gedung maupun luar gedung yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota 9 Analisa Analisa jumlah dan pemenuhan standar kompetensi SDM jumlah dan penanggug jawab dan kompetensi SDM pelaksana program serta rencana UKM pengembangan tindak lanjutnya dan rencana tindak lanjutnya

Tidak ada

Tidak ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal

ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal

dokumen lengkap untuk dokumen 3-4 program lengkap untuk pengembangan 5-7 program pengembangan

Tidak ada

Ada ,ttp belum ada SK Ada SK Ka Ka Pusk Pusk, ttp belum ada pembahasan dg LP

tidak ada analisa kompetensi dan kebutuhan peningkatan kompetensi

Tenaga sdh dianalisa Tenaga sdh sesuai dengan dianalisa sesuai kompetensi, usulan jumlah,belum peningkatan kompetensi ada analisa belum lengkap kompetensi dan usulan peningkatan kompetensi

10. Analisa pelaksanaan program UKM pengembangan serta rencana tindak lanjutnya

Analisa pelaksanaan program UKM pengembangan dan rencana tindak lanjutnya

tidak ada analisa

ada analisa 50% ada analisa 75% program UKM program UKM pengembangan dan pengembangan rencana tindak lanjutnya dan rencana tindak lanjutnya

11. Monitoring RTL ,tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut program UKM pengembangan

Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan program UKM pengembangan dan evaluasi hasil tindak lanjut

dokumen lengkap untuk 1-2 program pengembangan

dokumen lengkap untuk dokumen 3-4 program lengkap untuk pengembangan 5-7 program pengembangan

Jumlah nilai manajemen UKM Pengembangan (X) 2.4.11. Manajemen Program UKP

1.Pedoman external di Puskesmas

Panduan untuk tidak ada dokumen pelayanan rawat jalan, rawat inap, rekam medik, farmasi, laboratorium, poli KIA dan gawat darurat, contoh: Panduan Praktik Klinis ( Kepmenkes RI no 514/2015), Permenkes 269/ tentang rekam medik, Pedoman PPI, Formularium Obat Nasional

Pedoman salah

Ada, dilaksanakan tidak sesuai Pedoman

2.Pedoman internal

Meliputi pedoman penyuluhan, Gawat Darurat, Pelayanan Kefarmasian, Laboratorium , manajemen risiko dan rawat inap/PONED

tidak ada dokumen

Pedoman salah

Ada, dilaksanakan tidak sesuai Pedoman

3. RUK masingmasing Program UKP

Rencana Usulan Kegiatan UKP

tidak ada dokumen

4.RPK masingmasing Program UKP

Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang akan dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKP , ada jadwal, dilaksanakan dengan memperhatikan visi misi, dalam menentukan jadwal ada pembahasan dengan LP/LS

Tidak ada

Tidak ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal

ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal

5. SK Kepala Puskesmas

Ada SK jenis pelayanan, Penanggung jawab pelayanan UKP berikut uraian tugasnya pokok dan terintegrasi, Kode Diagnosis ICD X.

tidak ada dokumen

SK salah, dilaksanakan tidak sesuai SK

SK lengkap, dilaksanakan tidak sesuai SK

tidak ada SOP

SOP salah referensi

SOP salah, dilaksanakan tidak sesuaipedoman

6. SOP pelayanan SOP masing-masing pemeriksaan ( medis, gawat darurat, tindakan, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, laboratorium)

7. SOP pelayanan SOP pendaftaran, non medis penyampaian informasi, ketersediaan informasi, koordinasi dan komunikasi

tidak ada dokumen

8. Daftar rujukan ada daftar rujukan UKP dan MOU dengan bukti perjanjian kerjasama dengan fasilitas rujukan lain (contoh: limbah, laboratorium,rujukan medis)

tidak ada dokumen

9. Pencatatan dan ada jadwal jaga, Pelaporan program pengisian lengkap UKP rekam medis, informed consent, lembar observasi, register2/laporan2 di pelayanan serta laporan bulanan ke Dinkes kab kota, monitoring program UKP, form pemeriksaan lab, form rujukan internal,lembar rawat inap, lembar asuhan keperawatan, laporan home care.

Tidak ada

10 Analisa Analisa pelaksanaan pelaksanaan pelayanan Gawat program UKP serta Darurat, Pelayanan rencana tindak Kefarmasian (tingkat lanjutnya ketersediaan obat,% dan nilai obat rusak atau kadaluarsa, % rata2 waktu kekosongan obat,% obat yang tidak diresepkan) , Laboratorium , manajemen risiko, Formularium Obat Puskesmas dan rawat inap/PONED dan rencana tindak lanjutnya

tidak ada analisa

dokumen salah, pelaksanaan tidak sesuai SOP

ada, pelaksanaan tidak sesuai SOP

tidak ada daftar rujukan Ada, ada dan ada sebagian MOU sebagian MOU

50% pencatatan program ada

75% pencatatan program ada

ada analisa 50% ada analisa 75% program UKP dan program UKP rencana tindak lanjutnya dan rencana tindak lanjutnya

11. Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKP

Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Kefarmasian, Laboratorium , manajemen risiko, Formularium Obat Puskesmas dan rawat inap/PONEDdan evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKP

Tidak dievaluasi

masing-masing PL UKP melakukan evaluasi

Ada pembahasan evaluasi terpadu dengan LP

50% pedoman ada

.....

50% pedoman ada

.....

-

.....

Jumlah nilai manajemen UKP (XI)

2.4.12. Manajemen Mutu 1.Tersedia Permenkes no 46/2015 <50% pedoman ada pedoman eksternal tentang akreditasi, Permenpan RB no 18 / 2014 tentang SKM 2.Tersedia Pedoman/Manual <50% pedoman ada pedoman internal Mutu dan Pedoman mutu dan keselamatan pasien , Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat dan Pasien

3.SK Tim mutu SK dan uraian tugas admin, UKM dan Tim mutu yang terdiri UKP dari ketua pokja UKM, UKP, manajemen, mutu, PPI, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Audit Internal. Tim yang bertanggung jawab terhadap implementasi kebijakan mutu Puskesmas.

Tidak ada

4.Penetapan indikator mutu

Tidak ada

Indikator UKM,UKP , manajemen dan mutu Puskesmas

.....

5.Rencana Rencana kegiatan program mutu dan perbaikan/peningkatan keselamatan pasien mutu dan keselamatan pasien, jadwal audit internal,kerangka acuan kegiatan dan notulen serta bukti pelaksanaan 6. Media Media pengaduan menerima berupa sms, kotak pengaduan ( sms, saran, email, telepon, kotak saran, email, dll) dan kuesioner telepon, dll), survei kepuasan kuesioner survei masyarakat, koin survei kepuasan pasien tersedia lengkap.

Tidak ada

.....

Tidak ada

.....

7.Pencatatan pelaporan mutu dan keselamatan pasien

Bukti pelaksanaan kegiatan audit internal, pemantauan capaian indikator mutu dan keselamatan pasien, pengaduan, laporan survei SKM dan Survei kepuasan, identifikasi masalah keamanan, identifikasi dan pengelolaan resiko,laporan KTD, KPC, KTC,KNC, identifikasi masalah keamanan lingkungan, pengaduan, upaya perbaikan, monitoring mutu UKP

Tidak ada

.....

8.Monitoring evaluasi berkala mutu Puskesmas dan tindak lanjut

Monitoring, analisa, Tidak ada pencatatan rencana tindak lanjut, pelaporan tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut capaian indikator mutu, kepatuhan terhadap SOP, survei kepuasan masyarakat dan survei kepuasan pasien, pengaduan, tindak lanjut audit internal, pengelolaan risiko

.....

9.Audit internal UKM, UKP, manajemen dan mutu

Pemantauan mutu layanan sepanjang tahun, meliputi audit input, proses (PDCA) dan output pelayanan, ada jadwal selama setahun, instrumen, hasil dan laporan audit internal

Tidak ada tindak lanjut kegiatan

tidak dimonitoring setiap bulan, belum ditindaklanjuti

.....

10.Rapat tinjauan •Pertemuan yang Tidak ada dokumen ada sebagian manajemen dilakukan oleh dan rencana dokumen,tidak ada manajemen minimal pelaksanaan kegiatan rencana pelaksanaan 2x/tahun untuk perbaikan dan kegiatan perbaikan dan meninjau kinerja peningkatan mutu peningkatan mutu sistem manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan. Ada notulen, daftar hadir serta menghasilkan luaran rencana perbaikan, peningkatan mutu

ada dokumen, tidak ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu

11. Analisa capaian Tim mutu melakukan mutu dan rencana analisa capaian mutu, tindak lanjut identifikasi resiko, hasil survei serta pengaduan serta rencana tindak lanjut peningkatan mutu

Tidak dievaluasi

ada sebagian dokumen,tidak ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu

ada sebagian dokumen, ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu

12. Monitoring tindak lanjut peningkatan mutu dan evaluasi hasil tindak lanjut

Tidak dievaluasi

50 % dokumen lengkap 75% dokumen lengkap

Monitoring pelaksanaan tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut capaian indikator mutu, manajemen, UKM, UKP, MU, kepatuhan terhadap SOP, survei kepuasan masyarakat dan survei kepuasan pasien, pengaduan, audit internal serta laporan resiko

Jumlah nilai manajemen mutu ( XII) TOTAL NILAI KINERJA MANAJEMEN (I- XII)

Nilai 10 (7)

Nilai Hasil (8)

Sudah ada ijin operasional

.....

Ada bukti registrasi

.....

ada, dokumen lengkap dan dipasang di pusk Ada SK Ka Pusk tentang SO dan uraian tugas dilaksanak an

.....

Peraturan internal diketahui dan dilaksanak anoleh seluruh karyawan

.....

.....

adanya jenis pelayanan yang dipasang di Pusk dan ada sarana komunikasi untuk menyampai akan umpan balik

.....

ada alur pelayanan, pada posisi yg tepat serta dipahami oleh masyarakat

.....

ada peta wilayah, dan ada peta rawan bencana dan diketahui oleh seluruh karyawan

.....

denah bangunan, papan nama ruangan dan petunjuk arah serta jalur evakuasi, diketahui oleh masyarakat

.....

ada , sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat

.....

ada RUK dengan rincian dokumenn ya lengkap dan ada pengesahan dari Ka Pusk

.....

Ada dokumen RPK disusun secara rinci sesuai dengan usulan yang disetujui

.....

Ada, dokumen yang menindakla njuti hasil lokmin bulan sebelumny a

.....

Ada, dokumen yang menindakla njuti hasil lokmin yang melibatkan peran serta LS

.....

Adanya Tindak lanjut monitoring

.....

bukti surve lengkap, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut

.....

.....

Ada, dokumenK erangka acuan SMD, rencan kegiatan, analisis masalah/ke butuhan masyarakat lengkap

.....

Ada, dokumen Notulen bukti sosialisasi program ke LS, RTL lengkap

.....

Ada, dokumen

.....

..... ..... ada SK, uraian tugas lengkap SOP lengkap

.....

Data lengkap

.....

ada, lengkap dengan rencana tindak lanjut

.....

dokumen lengkap

.....

.....

..... .....

ada SK, uraian tugas lengkap

.....

Ada dan data lengkap

.....

Dokumen lengkap

.....

ada, lengkap dengan rencana tindak lanjut

.....

Ada jadwal pemantaua n, dokumen lengkap

.....

.....

..... .....

.....

.....

.....

.....

.....

.....

.....

.....

.....

..... .....

..... ..... .....

.....

.....

.....

.....

lengkap

.....

ada, lengkap dan didokumen tasikan

.....

ada, lengkap dan didokumen tasikan

.....

..... .....

5 item terpenuhi

.....

5 item terpenuhi

.....

6 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

6 item terpenuhi dan memenuhi standar

6 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

5 item terpenuhi

.....

.....

.....

seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

seluruh item terpenuhi dan memenuhi 5 item standar terpenuhi

.....

.....

dan memenuhi standar

3 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

4 item terpenuhi dan memenuhi standar

..... .....

.....

3 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

3 item terpenuhi dan memenuhi standar

.....

memenuhi standar

.....

..... ..... ..... Pedoman lengkap

.....

ada

.....

Lengkap

.....

Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota

.....

Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan Lengkap ke Dinkes pencatatan Kab/Kota dan pelaporan, benar dan Lengkap dilaporkan pencatatan ke danDinkes Kab/Kota pelaporan, benar dan dilaporkan Lengkap ke Dinkes pencatatan Kab/Kota dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota

.....

.....

.....

.....

.....

Pedoman lengkap untuk 5 program

.....

Pedoman lengkap untuk 5 program

.....

Indikator kinerja lengkap untuk 5 program

.....

ada RUK 5 program esensial

.....

ada RPK 5 program esensial

.....

Pedoman lengkap untuk 5 program

.....

Pencatatan pelaporan lengkap untuk 5 program

.....

ada, lengkap dan didokumen tasikan

.....

ada analisa seluruh program UKM esensial dan rencana Monitoring tindak evaluasi lanjutnya5 program UKM esensial

.....

.....

..... .....

Ada SK dan struktur tim

.....

Ada SK dan struktur tim

.....

Ada SK dan uraian tugas

.....

ada indikator target dg SK Ka Pusk, melalui dokumen pembahasa lengkap n LP

.....

.....

RPK dilaksanak an dengan memperhat ikan Visi dan Misi Pusk

.....

Lengkap SOP dan dilaksanak an

.....

Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ada, ke Dinkes dokumen Kab/Kota lengkap

.....

ada analisa seluruh program UKM pengemban gan dan rencana tindak lanjutnya dokumen lengkap untuk 8-10 program pengemban gan

.....

.....

.....

.....

Pedoman lengkap, SOP sesuai Pedoman

.....

Lengkap

.....

Lengkap

.....

RPK dilaksanak an dengan memperhat ikan Visi dan Misi Pusk

.....

Lengkap

.....

SOP lengkap

.....

lengkap, pelaksanaa n sesuai SOP

.....

dokumen lengkap

.....

dokumen lengkap

.....

ada analisa seluruh program UKM pengemban gan dan rencana tindak lanjutnya

.....

dokumen lengkap

.....

..... .....

Ada SK dan struktur tim

..... .....

Ada SK dan struktur tim

.....

Ada SK dan struktur tim

.....

Lengkap SOP pelayanan Lab

.....

ada laporan, pencatatan , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil Pemantaua tindak n lanjut dilakukan 1x/th

.....

Dokumen lengkap, ada rencanapro gram perbaikan dan peningkata n mutu

.....

Pencatatan pelaporan lengkap

.....

.....

Evaluasi setiap bulan didokumen tasikan dan sudah ditindaklan juti

.....

Ada lengkap

.....

Dokumen lengkap

.....

dokumen lengkap

.....

..... .....

..... .....

Lampiran 5

2.3. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN TAHUN 2017-2019 No

Jenis pelayanan

Dimensi Mutu

2.3.1. Pelayanan rawat jalan 1. Angka Kontak Pemanfaatan

Tujuan

Mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer

Definisi Operasional

Cara Penghitungan

Frekuensi Pengumpul an Data

Kontak bila peserta JKN Jumlah Peserta terdaftar 1 bulan (per nomor identitas yang melakukan kontak peserta) yang terdaftar dengan Puskesmas dibagi mendapatkan pelayanan total jumlah peserta kesehatan baik di dalam terdaftar di FKTP dikali gedung maupun di luar 1000 (seribu). gedung

Periode Analisa

1 bulan

Target 2017

2018

2019

150 per mil 150 per mil 150 per mil

Sumber Data

Catatan rujukan dalam P-care

PJ Pelayanan

2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik

koordinasi dan untuk mengetahui kerjasama kualitas pelayanan

Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus ditangani di Puskesmas serta kriteria Time-AgeComplicationComorbidity (TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis

Jumlah peserta yang dirujuk dengan kasus non spesialistik dibagi jumlah seluruh peserta yang dirujuk oleh Puskesmas dikali 100 %

1 bulan

1 bulan

kurang dari 5%

kurang dari 5%

kurang dari 5%

P-Care.

3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)

kesinambunga kesinambungan Penyakit kronis masuk n pelayanan pelayanan penyakit Prolanis yaitu Diabetes kronis . Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis:(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3) Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)

4.Penyediaan rekam Efektif dan & Rekam medik medis rawat jalan Efisiensi tersedia dengan kurang dari 10 cepat menit

Penyediaan rekam medis rawat jalan dihitung sejak pasien memasukkan berkas hingga rekam medis tersebut ditemukan

jumlah Peserta Prolanis 1 bulan yang rutin berkunjung (jumlah peserta JKN yang terdaftar dalam Prolanis (per nomor identitas peserta) dan mendapatkan pelayanan kesehatan dalam gedung maupun di luar gedung. dibagi jumlah Peserta Prolanis terdaftar di Puskesmas dan jaringannya dikali 100%

1 bulan

Jumlah rekam medik rawat jalan yang disediakan dalam waktu kurang dari 10 menit dibagi jumlah rekam medik rawat jalan yang disampling dikali 100%

3 bulan

1 bln

50%

100%

50%

100%

50%

Aplikasi P-Care.

100% Register

PJ Pendaftara n

5.Kelengkapan pengisian rekam medik

Efektifitas

Rekam Medik terisi Rekam medik yang lengkap 1 x 24 jam lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau paramedis (SOAP,KIE,Askep, diagnosis, Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobat an, tanda tangan ) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS)

6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut

Kualitas Kesehatan Gigi

Mengurangi angka Pencabutan gigi permanen

7.Bumil yang Kualitas mendapat perawatan Kesehatan kesehatan gigi Gigi pada bumil

2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat

Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah rekam medik rawat jalan dikali 100%

Pelayanan kesehatan Jumlah gigi yang di tambal gigi dan mulut dalam dibagi jumlah gigi tetap bentuk upaya promotif, yang dicabut dikali 100% preventif dan kuraatif sederhana seperti pencabutan gigi, pengobatan dan penambalan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.

Pelayanan paripurna Kunjungan baru bumil bagi bumil yang dirujuk dari KIA yang mendapat perawatan kesehatan gigi /diperiksa dan dirawat di poli gigi Puskesmas

Jumlah bumil yang mendapat perawatan kes gigi di puskesmas dibagi jumlah bumil yang periksa di Puskesmas dikali 100%

1 bln

3 bulan

1 bulan

3 bulan

1 bulan

3 bulan

100%

100%

100% Register

100% 100% 100% register gigi (rasio 2:1) (rasio 2:1) (rasio 2:1)

60%

60%

60% register gigi

PJ pendaftara n dan poli umum, UGD, gigi, KIA-KB, MTBS, rawat inap

PJ pelayanan gigi dan mulut

PJ pelayanan gigi dan mulut

1.Kompetensi SDM Keselamatan Kesiapan tenaga memenuhi standar dan efektivitas melayani kasus gawat darurat

Tenaga medis dan paramedis yang telah mengikuti Pelatihan PPGD medis/paramedis serta sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD awam

Jumlah tenaga medis, paramedis, sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD dibagi jumlah tenaga medis, paramedis dan sopir ambulans di Puskesmas dikali 100%

1 bln

3 bulan

100%

100%

100% Register

PJ pelayanan gawat darurat

2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar

Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan peralatan ( brankar, oksigen, jumlah dan sterilitas alat bedah minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), sarana ( ambulans dan kelengakapannya) serta obat emergensi

Jumlah peralatan sarana prasarana dan obat emergensi yang tidak memenuhi standar dibagi jumlah seluruh peralatan, sarana prasarana serta obat emergensi dikali 100%

1 bln

3 bulan

100%

100%

100% Register gawat darurat

PJ pelayanan gawat darurat

Informed terisi Kelengkapan pengisian lengkap 1 x 24 jam data informed dan consent , meliputi identitas pasien, informasi yang disampaikan dan tanda tangan saksi dan pemberi layanan

Jumlah informed consent rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah informed consent di pelayanan gawat darurat, KB dan persalinan dikali 100%

1 bln

3 bulan

100%

100%

100% Register

PJ pelayanan gawat darurat , KB, persalinan

Obat terpilih yang Evaluasi kesesuaian item sudah disusun dalam obat dalam resep terhadap Fornas dibutuhkan Fornas dan harus tersedia di Puskesmas

Jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas dibagi Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas dikali 100 %

1 bulan

3 bulan

80%

90%

100% data stok obat

Penanggun g Jawab Pelayanan Kefarmasia n Puskesmas

Keselamatan Kesiapan fasilitas , dan efektivitas peralatan, sarana prasarana dan obat di pelayanan gawat darurat

3.Kelengkapan Efektifitas pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan

2.3.3. Pelayanan Kefarmasian 1.Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas

Pemenuhan standar

2.Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit

Efisiensi

6 Pelayanan laboratorium 1.Kesesuaian jenis mutu pelayanan laboratorium dengan standar 2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium

efektifitas, kesinambunga n pelayanan, efisiensi

Tergambarnya kesesuaian perencanaan dan kebutuhan obat

obat yang disediakan sesuai kebutuhan (dengan pola penyakit yang ada di wilayah Puskesmas)

Jumlah jenis obat yang tersedia dibagi Jumlah jenis obat yang dibutuhkan untuk semua kasus sesuai standar pengobatan dikali 100 %

1 bulan

3 bulan

80%

90%

100% data stok obat

Penanggun g Jawab Pelayanan Kefarmasia n Puskesmas

Tergambarnya standar pelayanan laboratorium

Jenis pelayanan laboratorium sesuai Permenkes tentang penyelenggaraan lab puskesmas

Jumlah jenis pelayanan yang tersedia dibagi Jumlah standar jenis pelayanan dikali 100 %

1 bulan

3 Bulan

100%

100%

100% Analisa jenis pelayanan

PJ unit Laboratori um

Tergambarnya kecepatan dan ketepatan pelayanan laboratorium

Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi kurang/sama dengan 120 menit

Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium < 120 menit dibagi jumlah seluruh pemeriksaan dikali 100%

1 bulan

3 Bulan

100%

100%

100% Survey,Register

PJ unit Laboratori um

Jumlah pemeriksaan mutu internal yang memenuhi standar dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1 bulan dikali 100%

1 bulan

3 Bulan

100%

100%

100% Hasil pemeriksaan PJ unit baku mutu internal Laboratori um

Jumlah pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan terlatih dibagi seluruh pelayanan satu hari di Puskesmas dikali 100%

1 bulan

3 Bulan

100%

100%

100% Register Kohort

3.Kesesuaian hasil Keselamatan, Tergambarnya Pemeriksaan mutu pemeriksaan baku efektivitas, kualitas pemeriksaan pelayanan laboratorium mutu internal (PMI) efisiensi laboratorium memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut

2.3.5.Pelayanan satu hari ( one day care) Pelayanan satu hari Keselamatan ( One day care ) 024 jam dilakukan oleh tenaga yang kompeten 2.3.6.Pelayanan Rawat Inap

Persalinan yang Pelayanan satu hari oleh aman di Puskesmas tenaga kesehatan yang yang sesuai dengan terlatih SOP

PJ Ruang persalinan & UGD

1.BOR

Efektifitas dan Tergambarnya Bed Occupation Rate Jumlah hari perawatan di efisiensi efektifitas dan (BOR) adalah % bagi hasil kali jumlah efisiensi penggunaan pemakaian tempat tidur tempat tidur dengan jumlah bed di ruang rawat di Puskesmas rawat inap hari perawatan di inap pada kurun waktu Puskesmas rawat inap pada tertentu kurun waktu tertentu

1 bulan

3 Bulan

40%

40%

40% rekam medis

PJ rawat inap

2.Visite pasien rawat inap dilakukan oleh dokter

Kompetensi tehnis, kesinambunga n pelayanan

pelayanan yang Visite pasien rawat terkoordinasi untuk inap dilakukan oleh menjamin dokter kesinambungan pelayanan

Jumlah visite yang dilakukan oleh dokter dibagi jumlah hari rawat inap di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%

1 bulan

3 bulan

100%

100%

100% Rekam medik

PJ unitrawat inap

3.Kelengkapan Efektifitas pengisian rekam medik dalam 24 jam

Rekam Medik terisi Rekam medik yang lengkap telah diisi lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan oleh staf medis dan atau perawat (SOAP, KIE, Asuhan keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume, surat pemulangan, informed concent )

Jumlah rekam medis yang lengkap dibagi jumlah seluruh rekam medis di pelayanan rawat inap dikali 100%

1 bln

3 bulan

100%

100%

100% Register

PJ rawat Inap

4. Pertolongan Keselamatan persalinan normal oleh nakes terlatih

Persalinan yang Pertolongan persalinan Jumlah pertolongan aman di Puskesmas normal (Persalinan persalingan normal oleh pervaginam) oleh tenaga tenaga kesehatan terlatih kesehatan yang terlatih dan sesuai SOP dibagi APN ( Asuhan seluruh persalinan di Persalinan Normal) dan Puskesmas dikali 100% sesuai SOP

1 bulan

3 Bulan

100%

100%

100% Register Kohort

PJ Ruang persalinan & Rawat gabung

5.Pelayanan konseling gizi

Tersedianya Pelayanan konseling Jumlah konseling gizi pelayanan konseling gizi untuk ibu hamil, pasien rawat inap gizi di Puskesmas balita/ bayi KEK, dibandingkan jumlah kasus Obesitas, Diabetes yang dirawat di Puskesmas Melitus, Hipertensi serta dikali 100% masalah gizi lainnya di Puskesmas rawat inap

1 bln

3 bulan

80%

80%

80% Rekam medis

Pemantauan

Petugas gizi

Lampiran 9 5. INDIKATOR KINERJA MUTU PUSKESMAS TAHUN 2017-2019

No

Jenis Variabel

Definisi Operasional

1 1

2 SKM ( Survei Kepuasan Masyarakat)

3 Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas (Permenpan RB no 18 Tahun 2014)

2

Survei Kepuasan Pasien

Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap unit pelayanan di Puskesmas (poli rawat jalan, UGD, Gigi, Lab, Farmasi, Rawat Inap, poli umum)

3

Penanganan Pengaduan Pernyataan ketidak puasan Pelanggan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan

Periode Analisa 4 1 tahun sekali

Cara penghitungan

Penanggung Jawab/PJ Pengumpul Data

Target 2017 9 > 80 %

2018 10 > 80 %

2019 11 > 80 %

6 Survei dengan kuesioner,laporan, analisa dan RTL

7 Tim mutu Puskesmas

3 bulan Jumlah kumulatif hasil Survei dengan metode koin untuk penilaian kepuasan dari dan atau kuesioner,laporan, survey pasien yang disurvei (dalam analisa dan RTL koin, 6 prosen) dibagi Jumlah total bulan pasien yang disurvei dikali untuk 100% survey dengan kuesioner secara internal

Tim mutu Puskesmas

> 80 %

> 80 %

> 80 %

Tim mutu Puskesmas

100%

100%

100%

sebulan sekali

5 Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 150) dikali 100%

Sumber Data

Jumlah pengaduan pelanggan yang telah ditangani dibagi jumlah seluruh pengaduan dikali 100%

Catatan Pengaduan Pelanggan, RTL, TL dan evaluasi hasil TL

2:05:04

Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien ( Sasaran keselamatan pasien)

Sasaran Keselamatan Pasien meliputi: Tidak adanya kejadian salah identifikasi pasien,Tidak adanya kesalahan pemberian obat high alert/ perlu kewaspadaan tinggi, Tidak adanya kejadian pasien jatuh, Pencegahan terjadinya resiko infeksi, Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, Kepatuhan penerapan komunikasi efektif

2:05:05 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 1. Cuci tangan Prosedur cuci tangan sesuai dengan ketentuan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen 2. Penggunaan APD saat Petugas menggunakan melaksanakan tugas APD ( alat pelindung diri) pada saat melaksanakan tugas khususnya di UGD, persalinan, laboratorium 3. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi

Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi adalah menghancurkan/membunu h mikroorganisme patogen pada benda dan instrumen dengan menggunakan zat kimia cair serta pemusnahan semua mikroorganisme termasuk spora bakteri

Setiap bulan sekali

Jumlah pasien dalam satu Rekam medis, Laporan PJ rekam medik,PJ bulan dikurangi jumlah keselamatan pasien (KTD, masing2 unit kejadian dalam waktu satu KPC,KNC,KTC) ,Survei, layanan dan Tim bulan dibagi jumlah pasien laporan infeksi nosokomial, Mutu dalam satu bulan dikali 100 Daftar tilik kepatuhan SOP % komunikasi efektif dan hasil audit internal

Sebulan Jumlah petugas yang sekali mematuhi prosedur cuci tangan dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali 100% Tiga bulan Jumlah petugas yang sekali mematuhi prosedur penggunaan APD dibagi jumlah petugas yang diamati dikali 100% Sebulan Jumlah penanggungjawab sekali DTT dan sterilisasi yang mematuhi prosedur Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dan sterilisasi dibagi jumlah seluruh penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang diamati dikali 100%

100%

100%

100%

Daftar Tilik SOP CTPS

Tim mutu dan Tim Audit

100%

100%

100%

Daftar Tilik SOP penggunaan APD

Tim Audit

100%

100%

100%

Daftar Tilik SOP penggunaan DTT dan Sterilisasi

Tim Audit

100%

100%

100%

4. Tindakan asepsis dan Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum aspirasi yang dilakukan menyuntik tenaga medis dan paramedis sebelum menyuntik 5. KIE etika batuk

Petugas (medis, non medis, dan loket) melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Etika batuk sesuai dengan SOP kepada pasien yang batuk

6. Pembuangan jarum Pembuangan jarum suntik suntik memenuhi standar dengan tidak menyarungkan tutupnya kembali

Sebulan Jumlah petugas yang sekali mematuhi prosedur menyuntik dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali 100%

Daftar tilik SOP menyuntik

Tim audit internal

100%

100%

100%

Sebulan Jumlah petugas yang sekali melaksanakan SOP KIE Etika batuk sesuai prosedur dibagi jumlah seluruh petugas (medis, non medis, dan loket) yang diamati dikali 100%

Daftar tilik SOP KIE Etika batuk, rekam medis

Unit-unit layanan

100%

100%

100%

monitoring pembuangan jarum

UGD, KIA, imunisasi, persalinan

100%

100%

100%

Sebulan Jumlah jarum suntik yang sekali tidak disarungkan dibagi jumlah jarum suntik yang dibuang dikali 100%

Related Documents

Pkp
October 2019 27
Pkp
April 2020 15
23 Jan Terraviva Bamako
October 2019 11
Reuters (23 Jan. 2009)
April 2020 13
Jan 23 Pdf
December 2019 5

More Documents from ""