Lampiran 3
2.1. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL PUSKESMAS TAHUN 2017-2019 No
Indikator UKM Esensial
Definisi Operasional
2.1.UKM Esensial 2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) 1.Rumah Tangga yang dikaji Rumah Tangga (RT) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan RT di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Cara Penghitungan
Target ( Dalam%) 2017 2018 2019
Sumber Data
Jumlah Rumah Tangga yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100%
20%
20%
20%
Profil Promkes
2.Institusi Pendidikan yang dikaji
Institusi Pendidikan (SD/ MI , SLTP / MTs, SLTA/ MA,PT ) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Instistusi Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Institusi Pendidikan yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi Pendidikan dikali 100%
50%
50%
50%
Profil Promkes
3. Institusi Kesehatan yang dikaji
Institusi Kesehatan ( BP, Polindes, Pustu dan Puskesmas ) yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Instistusi Kesehatandi wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Institusi Kesehatan yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Institusi Kesehatan dikali 100%
70%
70%
70%
Profil Promkes
.4. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji
Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dimaksud Jumlah Tempat-Tempat Umum yang adalah tempat ibadah, warung makan, pasar dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Tempat-Tempat Umum dikali 100% TTU .di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
40%
40%
40%
Profil Promkes
50%
50%
50%
Profil Promkes
5. Tempat Tempat Kerja yang dikaji Tempat-Tempat Kerja (kantor pemerintah, kantor Jumlah Tempat-Tempat Kerja yang swasta, pabrik/ Home Industri ) yang dikaji / dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran dilaksanakan survey PHBS tatanan Tempat Rumah Tangga dikali 100% Tempat Kerja.di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentupada kurun waktu tertentu
6. Pondok Pesantren yang dikaji
Pondok Pesantren yang dikaji / dilaksanakan survey PHBS tatanan Pondok Pesantren di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentupada kurun waktu tertentu
Jumlah Pondok Pesantren yang dikaji PHBS dibagi jumlah sasaran Rumah Tangga dikali 100%
70%
70%
70%
Profil Promkes
Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, Bayi diberi ASI Eksklusif, Menimbang Bayi/Balita, Menggunakan air Bersih, Mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok di dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Rumah Tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah tangga dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
56%
59%
62%
Profil Promkes
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV)
Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci tangan dengan air yang mengalir & menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban bersih dan sehat, melaksanakan olahraga teratur, memberantas jentik, tidak merokok di sekolah, mengukur BB dan TB 6 bulan sekali, membuang sampah pada tempatnya) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Institusi Pendidikan dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
68%
69%
70%
Profil Promkes
3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV)
Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 ( enam) Jumlah Institusi Pendidikan yang memenuhi 100% 6 Indikator100% PHBS dibagi100% jumlah sasaran Profil Promkes pengkajian dikali 100% Indikator PHBS (menggunakan air bersih, menggunakan jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.1.1.1.2.Tatanan Sehat 1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS
4. TTU yang memenuhi 6 indikator TTU yang memenuhi 6 ( enam) Indikator PHBS Jumlah TTU yang memenuhi 6 Indikator PHBS 63% dibagi jumlah 64% sasaran65% pengkajian Profil dikali Promkes 100% PHBS (klasifikasi IV) tempat-tempat Umum (menggunakan air bersih, menggunakan jamban, tersedia tempat sampah, tidak merokok, tidak meludah sembarangan, memberantas jentik) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ Tempat Kerja yang memenuhi 8-9 indikator Jumlah Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/ 48% 7-8 indikator49% PHBS Tempat-Tempat 50% Profil KerjaPromkes dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali 100% 7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat PHBS tempat kerja untuk pabrik/perusahaan Kerja (klasifikasi IV) (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan APD); Tempat Kerja untuk bukan pabrik/perusahaan yang memenuhi 7-8 Indikator PHBS Tempat Kerja (tidak merokok, membeli dan mengkonsumsi makanan sehat di tempat kerja, aktivitas/olah raga secara teratur, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, memberantas jentik, sarana air bersih, jamban sehat, membuang sampah pada tempatnya); di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
6.Pondok Pesantren yang memenuhi Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 Jumlah Institusi Pendidikan yang 16-18 indikator PHBS Pondok indikator PHBS Pondok Pesantren (kebersihan memenuhi 7-8 Indikator PHBS Pesantren (Klasifikasi IV) perorangan, penggunaan air bersih, kebersihan Institusi Pendidikan dibagi jumlah tempat wudhu, menggunakan jamban, kebersihan sasaran pengkajian dikali 100% asrama, kepadatan penghuni asrama, kebersihan ruang belajar, kebersihan halaman, ada kader santri husada, kader terlatih, kegiatan rutin kader, bebas jentik, penggunaan garam beryodium, makanan gizi seimbang, pemanfaatan sarana yankes, tidak merokok, sadar AIDS, menjadi peserta dana sehat) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
28%
29%
30%
Profil Promkes
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada rumah tangga (melalui Posyandu) dalam kurun waktu tertentu
6 kali
6 kali
6 kali
Profil Promkes
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada institusi pendidikan (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
3. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Kesehatan yang dimaksud adalah Balai Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk Kesehatan Pengobatan, Polindes, Pustu dan Puskesmas yang intervensi lain pada Institusi kesehatan telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan (yang dikaji PHBS) dalam kurun atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode waktu tertentu apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan 1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga
Kelompok RT yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lain (dengan metode apapun) oleh petugas Puskemas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu diPosyandu.
2. Kegiatan intervensi pada Institusi Institusi Pendidikan (SD / MI ; SLTP / MTs, Pendidikan SLTA/MA, PT ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
4. Kegiatan intervensi pada TTU
TTU yang dimaksud adalah tempat ibadah , Jumlah kegiatan penyuluhan/ bentuk warung makan dan pasar yang telah diintervensi intervensi lain pada TTU (yang dikaji dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi PHBS) dalam kurun waktu tertentu lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
5. Kegiatan intervensi pada Tempat Tempat Kerja ( Pemerintah, swasta, pabrik/ Kerja home industri ) yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya (dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada Tempat Kerja (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pondok Pesantren yang telah diintervensi baik Pesantren dengan penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya ( dengan metode apapun ) oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk intervensi lain pada Pondok Pesantren (yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu tertentu
2 kali
2 kali
2 kali
Profil Promkes
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang dibina Jumlah Posyandu yang dibina petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas petugas Puskesmas selama satu tahun pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100 %
100%
100%
100%
Profil Promkes
2.Pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu
Posyandu yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama, Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Posyandu minimal satu tahun sekali di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Posyandu yang dilakukan pengukuran dibagi jumlah posyandu yang ada dikali 100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
3. Posyandu PURI ( Purnama Mandiri )
Posyandu Purnama dan Mandiri ddi wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Posyandu dikali 100%
70%
72%
74%
Profil Promkes
4.Pengukuran Tingkat Perkembangan Poskesdes
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes minimal satu tahun sekali
Jumlah Poskesdes yang diukur stratanya ( Pratama, Madya, Purnama atau Mandiri ) berdasarkan penilaian format Tingkat Perkembangan Poskesdes dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
2.1.1.4.Pengembangan UKBM 1.Pembinaan Posyandu
2.1.1.5. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif) 1. Penyuluhan Napza Penyuluhan NAPZA di tingkat sebelum seseorang menggunakan NAPZA pada kelompok potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Penyuluhan NAPZA dibagi jumlah seluruh kegiatan penyuluhan pada kelompok potensial (generasi muda, tokoh masyarakat, kader dll) dikali 100%
23%
24%
25%
Profil Promkes
96%
97%
98%
Profil Promkes
2.Desa Siaga Aktif PURI ( Purnama Desa Siaga Aktif dengan Strata Purnama dan Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri ) Mandiri di wilayah kerja Puskesams Puskesmas Mandiri dibagi jumlah total desa Siaga aktif dikali 100%
12%
13%
14%
Profil Promkes
3.Pembinaan Desa Siaga Aktif
Pembinaan Desa Siaga Aktif Madya oleh petugas Jumlah Desa Siaga Aktif yang dibina Puskesmas minimal 4 (empat) kali dalam satu dibagi jumlah total desa Siaga aktif bulan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun dikali 100 % waktu tertentu
12%
16%
20%
Profil Promkes
Sekolah Pendidikan Dasar (SD/ MI ; SLTP/ MTs) Jumlah sekolah pendidikan dasar dengan sasaran siswanya ) yang mendapat (SD/MI serta SMP/MTS dengan Promosi kesehatan minimal satu kali dalam satu sasaran siswanya ) yang mendapat tahun di wilayah kerjanya Promosi kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah pendidikan dasar di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama tahun dikali 100%
100%
100%
100%
Profil Promkes
100%
100%
100%
Profil Promkes
2.1.1.1.6 Pengembangan Desa Siaga Aktif 1.Desa Siaga Aktif Desa Siaga Aktif dengan Strata Pratama, Madya, Jumlah Desa Siaga Aktif dengan Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Strata Pratama, Madya, Purnama dan Puskesmas pada kurun waktu tertentu Mandiridibagi jumlah total desa dikali 100%
2.1.1.7. Promosi Kesehatan 1.Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi kesehatan
2.Promosi kesehatan di dalam Puskesmas dan jaringannya memberikan promosi Jumlah Puskesmas dan Jaringannya gedung Puskesmas dan jaringannya kesehatan kepada masyarakat minimal 12 (dua melakukan promosi kesehatan 12 (dua (Sasaran masyarakat ) belas) kali dengan masing-masing durasi 60 belas) kali dalam kurun waktu satu menit dalam satu tahun kepada masyarakat yang tahun kepada masyarakat yang datang datang ke Puskesmas dan jaringannya. dibagi jumlah Puskesmas dan jaringannya di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %
3..Promosi kesehatan untuk pemberdayan masyarakat di bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas)
Puskesmas memberikan Promosi untuk pemberdayaan masyarakat ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) minimal 12 (dua belas) kali dengan masing-masing durasi 120 menit dalam satu tahun kepada masyarakat.
Jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat kepada masyarakat dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah promosi untuk pemberdayaan masyarakat 12 (dua belas) kali kepada masyarakat di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama dikali 100 %
100%
100%
100%
Jumlah Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya, Purnama dan Mandiri dibagi jumlah Poskesdes yang ada dikali 100%
96%
97%
98%
2. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan UKBM Jumlah Poskestren yang dibina dibagi Poskestren petugas Puskesmas pada Pondok Pesantren /Pos jumlah seluruh Poskestren dikali Kesehatan Pesantren (Poskestren) selama 1 100% ( satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
28%
29%
30%
3. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan petugas Pos UKK puskesmas pada Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Madya, Purnama, dan Mandiri selama 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
28%
29%
30%
4..Poskestren Purnama dan Mandiri Poskestren yang berstrata Purnama dan Mandiri Jumlah Poskesdes yang berstrata di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu Purnama dan Mandiri dibagi jumlah tertentu Poskesdes yang ada dikali 100%
90%
95%
100%
5. Pembinaan tingkat perkembangan Pembinaan tingkat perkembangan petugas Jumlah Posbindu PTM Madya, Posbindu PTM puskesmas pada Pos Pembinaan Terpadu Purnama, dan Mandiriyang dibina Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Madya, dibagi jumlah seluruh Poskestren Purnama, dan Mandiri selama 1(satu) tahun dikali 100%
13%
14%
15%
2.1.1.8 Program Pengembangan 1.Poskesdes beroperasi dengan Poskesdes beroperasi yang berstrata Madya , strata Madya, Purnama dan Mandiri Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah Pos UKK Madya, Purnama, dan Mandiri yang dibina dibagi jumlah seluruh Pos UKK dikali 100%
Profil Promkes
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Madya, dibagi jumlah seluruh Poskestren Purnama, dan Mandiri selama 1(satu) tahun dikali 100%
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 2.1.2.1.Penyehatan Air 1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB )
Monitoring/ Inspeksi Sanitasi/IS terhadap Jumlah SAB yang di IS dibagi jumlah Sarana Air Bersih (SAB),yaitu 1. Sarana dengan SAB yang ada dikali 100 % jaringan perpipaan ( PDAM /Hippam/BPSPAM), Kran Umum 2.Sarana Bukan Jaringan Perpipaan : sumur ( SGL, Sumur pompa tangan,sumur bor dengan pompa, sumur gali dengan pompa ),Perlindungan Mata Air (PMA),Penampungan Air Hujan (PAH) yang disebut sebagai sistim penyediaan air Minum (SPAM) di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu. (PP nomor :16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum )
10%
15%
20%
Laporan Bulanan
2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan
SAB dimana hasil Inspeksi Sanitasi (IS) secara teknis sudah memenuhi syarat kesehatan (kategori resiko rendah dan sedang), sehingga aman untuk dipakai kebutuhan sehari-hari (termasuk untuk kebutuhan makan dan minum) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
83%
84%
85%
Laporan Bulanan
3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB
RT yang memiliki akses terhadap SAB (mudah Jumlah RT yang memiliki akses SAB mendapatkan air bersih yang berasal dari SAB dibagi jumlah RT yang ada dikali 100 terdekat, tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa % dari SAB umum, kerabat dekat, tetangga dll) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
85%
86%
87%
Laporan Bulanan
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman
Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah SAB yang di inspeksi Sanitasi dikali 100 %
1.Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan ( TPM )
Monitoring/ Inspeksi Kesehatan lingkungan Jumlah TPM yang dibina dibagi Tempat Pengelolaan Makanan (restoran / rumah jumlah TPM yang ada dikali 100 % makan, depot air minum, Jasa Boga,makanan jajanan dan sentra makanan jajanan, kantin sekolah ). Pembinaan terhadap TPM yang ada diwilayah Puskesmas dengan berkoordinasi dengan sektor terkait agar pembinaan bisa lebih maksimal, sekaligus memberikan pembinaan terhadap penanggung jawab/pengelola TPM, petugas maupun terhadap penjamah makanan pada kurun waktu tertentu
50%
55%
60%
Laporan Tribulan
2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan
TPM yang dari segi fisik (sanitasi), Penjamah, kualitas makanan memenuhi syarat, tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif terhadap kesehatan, lebih valid apabila disertai dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan sertifikat laik hygiene sanitasi selama di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah TPM yang dibina dikali 100 %
35%
40%
45%
Laporan Tribulan
jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat yang di IS dibagi dengan jumlah seluruh rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dikali 100 %
20%
30%
40%
Laporan Bulanan
Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan tahun sebelum nya di + rumah sehat hasil IS/IKL tahun ini dibagi jumlah rumah yang ada dikali 100 %
71,5%
73%
75%
Laporan Bulanan
2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar 1..Pembinaan sanitasi perumahan Monitoring/Inspeksi Sanitasi (IS/IKL) rumah yang terindikasi tidak memenuhi syarat kesehatan. di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan sebagaimana Kepmenkes No. 829/1999 dan Permenkes No. 1077/2011) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )
1.Pembinaan sarana TTU
Monitoring /Inspeksi Sanitasi yang meliputi Jumlah TTU yang dibina dibagi rekomendasi teknis dll terhadap penanggung jumlah TTU yang ada dikali 100 % jawab dan petugasnya terhadap TTU prioritas (Puskesmas, SD, SLTP, ), SLTA, Hotel, Pasar, Tempat Wisata, di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
87%
87,5%
88%
Laporan Tribulan
2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan
TTU prioritas yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah TTU yang memenuhi syarat sesuai dengan pedoman yang ada, dimana secara kesehatan dibagi jumlah TTU yang teknis cukup aman untuk dipergunakan dan tidak dibina/yang diperiksa dikali 100 % memiliki resiko negatif terhadap pengguna, petugas dan lingkungan sekitar di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
59%
61%
63%
Laporan Tribulan
Pelayanan berupa Konseling Sanitasi yang Jumlah pasien PBL yang dikonseling diberikan kepada pasien/keluarga penderita dibagi dengan jumlah Pasien PBL di Penyakit yang Berbasis Lingkungan (PBL), yaitu wilayah Puskesmas dikali 100 % (ISPA, Pnemonia, TBC, DBD, Malaria, Chikungunya, Flu burung, Filariasis, Diare, Kecacingan, Kulit, Pes, Leptospirosis, keracunan makanan dan peptisida di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
10%
10%
10%
Laporan Bulanan Puskesmas
2. Inspeksi Sanitasi PBL
IS/IKL terhadap sarana pasien PBL yang telah dikonseling.
Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi jumlah pasien yang dikonseling/terindikasi PBL dikali 100%
20%
40%
40%
Laporan Bulanan Puskesmas
3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS
Pasien PBL menindaklanjuti saran perbaikan terhadap faktor risiko PBL.
Jumlah pasien PBL menindaklanjuti dan atau ditindak lanjuti saran perbaikan terhdap faktor risiko PBL dibagi jumlah IS dikali 100%
20%
40%
40%
Laporan Bulanan Puskesmas
2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi) 1.Konseling Sanitasi
2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat
1.Rumah Tangga memiliki Akses terhadap jamban sehat
RT yang memiliki akses jamban apabila KK tersebut dengan mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan jamban terdekat / mengakses jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah RT yang memiliki akses jamban sehat dibagi jumlah RT yang ada dikali 100 %
83%
85%
87%
Laporan Bulanan Puskesmas
2.Desa/kelurahan yang sudah ODF Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak Jumlah Desa/Kelurahan yang sudah ada yang berperilaku buang air besar di ODF dibagi jumlah desa/kelurahan sembarangan tempat tetapi sudah buang air besar yang ada dikali 100 % di tempat yang terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu.Setiap Puskesmas minimal bisa menciptakan 1 Desa ODF (Open Defecation Free) setiap tahunnya
50%
60%%
70%
Laporan Bulanan STBM
3.Jamban Sehat
60%
65%
75%
Laporan Bulanan STBM
Jamban yang: dapat mencegah kontaminasi ke Jumlah jamban yang memenuhi syarat badan air, dapat mencegah kontak antara manusia kesehatan dibagi jumlah jamban yang dan tinja,, tinja di tempat yang tertutup, dapat ada dikali 100 % mengurangi resiko terjadinya penularan penyakit akibat terjadinya kontaminasi terhadap lingkungan sekitar, tidak berbau dan mudah dibersihkan, lubang kloset tidak berhubungan langsung dengan kotoran (sistem leher angsa, ada septic tank dll)
4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas
Kegiatan pemberdayaan masyarakat Jumlah Desa/ Kelurahan yang desa/kelurahan untuk merubah perilaku hygiene diberdayakan dibagi jumlah Desa/ dan sanitasi dengan metode pemicuan, Kelurahan yang ada dikali 100 % penyuluhan, pembinaan, pemberdayaan lainnya, pembentukan jejaring, koordinasi dengan aparat desa, pembentukan komite, pembentukan natural leader, MMD, penyusunan rencana tindak lanjut dl. 5 (lima) elemen STBM yang diharapkan dapat dilakukan oleh masyarakat, yaitu:tidak buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman (Permenkes RI No 3/ 2014 tentang STBM)
68%
75%
80%
Laporan Bulanan STBM
89%
90%
90%
Laporan PWS KIA
2:01:03 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 2.1.3.1.Kesehatan Ibu 1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4)
Ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal/Ante Natal Care (ANC)sesuai standar dengan distribusi pelayanan minimal tribulan I : 1 (satu) kali, tribulan II : 1 (satu) kali, tribulan III : 2 (dua) kali oleh petugas kesehatanpada kurun waktu tertentu.
Jumlah Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar dibagi sasaran ibu hamil dkali 100%
2.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh tenaga persalinan oleh tenaga kesehatan yang kesehatan yang kompeten dibagi mempunyai kompetensi kebidanan pada kurun sasaran ibu bersalin dikali 100% waktu tertentu
96%
97%
98%
Laporan PWSKIA
3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan pada kurun waktu tertentu
96%
97%
98%
Laporan PWSKIA
Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi jumlah sasaran ibu bersalin dikali 100%
4.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF)
Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, 1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan sd 3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 (empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali serta persiapan dan atau pemasangan KB) pada kurun waktu tertentu
Jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar dibagi sasaran ibu bersalin dikali 100%
96%
97%
98%
Laporan PWSKIA
5.Penanganan komplikasi kebidanan (PK)
Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara definitif (sampai selesai) di fasyankes dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu. Komplikasi yang mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, hiperemisis gravidarum, perdarahan per vagina, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, kelainan letak/presentasi janin, partus macet/distosia, infeksi berat, sepsis, kontraksi dini/ persalinan prematur, kehamilan ganda dan kasus non obstetri.
Jumlah ibu hamil,bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sampai selesai dibagi 20% sasaran ibu hamil dikali 100%
80%
80%
80%
Laporan PWSKIA
Neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 ( enam) sd 48 (empat puluh delapan) jam setelah lahir. Pelayanan yang diberikan meliputi Inisiasi Menyusui Dini (IMD), salep mata, perawatan tali pusat, injeksi vitamin K1, imunisasi Hepatitis B (HB0) dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda )
Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di bagi sasaran lahir hidup dikali 100%
98%
98%
98%
Laporan PWSKIA
Neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar paling sedikit 3 (tiga) kali dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; 1 ( satu) kali pada hari ke 3 – 7; 1 (satu) kali pada hari ke 8 – 28 pada kurun waktu tertentu
Jumlah neonatus umur 0-28 hari yang memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar dibagi sasaran lahir hidup dikali 100%
96%
96%
97%
Laporan PWS KIA
2.1.3.2. Kesehatan Bayi 1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1)
2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 28 hari (KN lengkap)
3.Penanganan komplikasi neonatus
Neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan pada kurun waktu tertentu.Neonatal dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan/kematian, dan neonatus dengan komplikasi meliputi trauma lahir, asfiksia, ikterus, hipotermi,Tetanus Neonatorum, sepsis, Bayi Berat Badan Lahir (BBLR) kurang dari 2500 gr, kelainan kongenital, sindrom gangguan pernafasan maupun termasuk klasifikasi kuning dan merah pada MTBM .
4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 Bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna bulan sesuai standar minimal 4 (empat) kali yaitu 1 (satu) kali pada umur 29 hari – 11 bulan; 1 (satu) kali pada umur 3-5 bulan, 1 (satu) kali pada umur 6-8 bulan dan 1( satu) kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar dan telah lulus KN lengkap pada kurun waktu tertentu. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian injeksi Vitamin K1 , pemberian Vitamin A 1 (satu) kali, imunisasi dasar lengkap, SDIDTK 4 kali bila sakit di MTBS.
2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah 1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 Anak balita umur 12-59 bulan yang - 59 bulan) memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun; pemberian vitamin A dosis tinggi 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada kurun waktu tertentu.
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang mendapat penanganan sesuai standar dibagi 15% sasaran lahir hidup kali 100%
80%
80%
80%
Laporan PWSKIA
Jumlah bayi usia 29 hari- 11 bulan yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran bayi dikali 100%
96%
97%
97%
PWS-KIA
Jumlah anak balita umur 12-59 bulanyang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi sasaran anak balita dikali 100%
84%
85%
86%
Register kohort balita
2.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan)
Anak prasekolah umur 60-72 bulan yang Jumlah anak umur 60-72 bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi memperoleh pelayanan kesehatan pemantauan pertumbuhan minimal 8 sesuai standar dibagi sasaran anak ( delapan) kali dalam 1 (satu) tahun; prasekolah dikali 100% pemantauan perkembangan minimal 2 (dua) kali dalam 1 ( satu) tahun pada kurun waktu tertentu.
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja 1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang yang melaksanakan pemeriksaan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
2. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan mendapatkan pemeriksaan dalam rangka pemeriksaan penjaringan kesehatan penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
80%
81%
82%
Laporan PWSKIA
Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB yang ada dikali 100%
100%
100%
100%
Laporan bulanan ARU
Jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMPLB yang melaksanakan pemeriksanaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah sekolah setingkat SMP/MTs/ SMPLB yang ada dikali 100%
90%
92,5%
95%
Laporan bulanan ARU
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB Jumlah sekolah setingkat yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMA/MA/SMK/SMALB yang penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di melaksanakan pemeriksanaan wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu penjaringan kesehatan dibagi jumlah tertentu . sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang ada dikali 100%
90%
92,5%
95%
Laporan bulanan ARU
4.Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
100%
100%
100%
Laporan bulanan ARU
Jumlah murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas I SD/MI/SDLB dan setingkat dikali 100%
4.Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas VII setingkat SMP/MTs/SMPLB Jumlah murid kelas VII setingkat yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka SMP/ MTs/ SMPLB yang diperiksa penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di penjaringan kesehatan dibagi jumlah wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu riil murid kelas VII setingkat SMP/ tertentu . MTs/ SMPLB dikali 100%
90%
92,5%
95%
Laporan bulanan ARU
4.Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan kesehatan
Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan dalam rangka penjaringan kesehatan (sesuai Pedoman) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Jumlah murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB dan setingkat yang diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas X setingkat SMA/SMK/SMALB dikali 100%
90%
92,5%
95%
Laporan bulanan ARU
3. Pelayanan kesehatan remaja
Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa skrining,pelayanan medis dan konseling di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Jumlah remaja yang sekolah dan yang tidak sekolah yang mendapat pelayanan kesehatan remaja berupa skrining, pelayanan medis dan konseling dibagi jumlah remaja pada Badan Pusat Statistik (BPS) dikali 100%
67%
68%
69%
Laporan bulanan ARU
69%
70%
70%
LB3 USUB
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) 1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Peserta KB baru dan lama yang masih aktif Jumlah Peserta KB aktif dibagi jumlah Rate/ CPR) menggunakan alat dan obat kontrasepsi PUS dikali 100% (alokon) terus menerus hingga saat ini untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan yang ada di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu .Dalam konsep kohort PA bukanlah akseptor kunjungan ulang, sehingga perhitungan seorang akseptor sebagai PA hanya dilakukan 1(satu) kali dalam 1(satu) tahun kalender
2. Peserta KB baru
Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada kurun waktu tertentu .
Jumlah peserta KB baru dibagi jumlah PUS dikali 100%
3. Akseptor KB Drop Out
Peserta yang tidak melanjutkan penggunaan kontrasepsi (drop out) dalam 1 (satu) tahun kalender diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .Kasus drop out tidak termasuk mereka yang ganti cara.
Jumlah kasus KB yang drop out dibagi kurang dari kurang dari kurang dari jumlah peserta KB aktif dikali 100 %. 10 % 10 % 10 %
LB3 USUB
4. Peserta KB mengalami komplikasi
Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan dan mengarah pada keadaan patologis sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan seperti perdarahan, infeksi/ abses, flour albus patologis, perforasi, translokasi, hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan Hemoglobin, edikalipusi. Komplikasi yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode (IUD, implant, suntik, pil, MOP dan MOW) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah peserta KB yang menglami komplikasi dibagi jumlah peserta KB aktif dikali 100%
5. Peserta KB mengalami efek samping Peserta KB baru atau lama yang mengalami Jumlah kasus efek samping KB dibagi gangguan kesehatan mengarah pada keadaan jumlah peserta KB aktif dikali 100 % fisiologis, sebagai akibat dari proses tindakan/ pemberian/ pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan spooting, amenore, pusing, sakit kepala, mual, muntah, perubahan berat badan, nyeri tempat insisi, erosi dan nyeri perut.Efek samping yang terjadi dalam periode 1 (satu) tahun kalender dihitung 1 (satu) kali serta dihitung per metode IUD, implant, suntik, pil , MOP, MOW
10%
10%
10%
LB3 USUB
3,5 %
3,5 %
3,5 %
LB3 USUB
12,50%
12,50%
12,50%
LB3 USUB
6. PUS dengan 4 T ber KB
PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia Jumlah PUS 4T ber KB dibagi jumlah kurang dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 PUS dengan 4T dikali 100 % tahun, telah memiliki anak hidup lebih dari 3 (tiga) orang atau anak terakhir belum berusia 2 (dua) tahun yang menjadi peserta KB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
80%
80%
80%
LB3USUB
7. KB pasca persalinan
PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang mengikuti KB pasca kontrasepsi langsung sampai dengan 42 persalinan dibagi jumlah persalinan (empat puluh dua) hari sesudah melahirkan di dikali 100 % wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
60%
60%
60%
LB3USUB
8. Ibu hamil yang diperiksa HIV
Ibu hamil yang melakukan ANC pertama Jumlah ibu hamil K1 yang diperiksa kali/kunjungan pertama ke Puskesmas ( K1) HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100 % dan diperiksa Human Imuno Deficiency Virus (HIV) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
90%
95%
100%
LB3USUB
Bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A biru (100.000 IU) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu pada kurun waktu tertentu
Jumlah bayi umur 6-11 bulan mendapat kapsul Vitamin A biru (100.000 IU) dibagi jumlah bayi umur 6-11 bulan yang ada dikali 100%
85%
85%
85%
LB3-Gizi
2 Pemberian kapsul vitamin A dosis Anak balita umur 12-59 bulan mendapat tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 kali (dua) kali setahun pertahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 2 ( dua) kali per tahun dibagi jumlah anak balita umur 12-59 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
85%
85%
85%
LB3-Gizi
3 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
Jumlah ibu hamil dapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif dibagi jumlah sasaran bumil di wilayah kerja Puskesmas kerja dikali 100%
90%
95%
98%
LB3-Gizi
2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi 2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat 1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
Ibu hamil yang selama kehamilannya mendapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi kumulatif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
4.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Jumlah ibu hamil dengan LiLA Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 cm kurang dari 23,5 cm dibagi jumlah ibu di wilayah kerja Puskesams Puskesmas pada hamil diukur LiLA dikali 100% kurun waktu tertentu
21,1%
19,7%
18,2%
LB3-Gizi
Jumlah remaja putri yang mendapat 1 (satu) tablet tambah darah per minggu dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah kerja dikali 100%
20%
25%
30%
LB3-Gizi
2.Pemberian PMT-P pada balita kurus Balita kurus yang ditemukan dan mendapat Jumlah balita kurus yang ditemukan PMT pemulihan (PMT-P) di suatu wilayah dan mendapat PMT pemulihan dibagi kerja pada kurun waktu tertentu.Balita kurus jumlah balita kurus yang ditemukan di yaitu balita yang secara antropometri wilayah kerja Puskesmas pada kurun berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan di waktu tertentu dikali 100% bawah -2 SD ( menurut Z-score)
85%
85%
90%
LB3-Gizi
3. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan
65%
80%
95%
LB3-Gizi
100%
100%
100%
LB3-Gizi
79%
80%
80%
LB3-Gizi
2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi 1. Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri (SMP dan SMA) yang mendapat pada Remaja Putri 1 (satu) tablet tambah darah per minggu sepanjang tahun di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Bumil KEK yang ditemukan dan mendapat PMT pemulihan di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di wilayah kerja Puskesams pada kurun waktu tertentu dikali 100%
2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi 1..Cakupan balita gizi buruk mendapat Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk yang perawatan sesuai standar tatalaksana mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana mendapat perawatan sesuai standar gizi buruk gizi buruk di wilayah kerja Puskesams tatalaksana gizi buruk dibagi jumlah Puskesmas pada kurun waktu tertentu. Balita balita gizi buruk yang ditemukan gizi buruk yaitu balita yang secara dikali 100% antropometri berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan kurang dari -3 SD ( menurut Zscore) 2.Cakupan penimbangan balita D/S
Balita yang ditimbang berat badannya di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentud
Jumlah balita yang ditimbang berat badannya (D) dibagi jumlah balita yang ada ( S) dikali 100%
3.Balita naik berat badannya (N/D)
Balita yang naik berat badannya sesuai dengan Jumlah balita yang naik berat standar di wilayah kerja Puskesmas pada badannya sesuai dengan standar (N) kurun waktu tertentu dibagi jumlah balita yang ditimbang (D) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
60%
60%
60%
LB3-Gizi
4.Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Balita yang grafik pertumbuhannya berada di Jumlah balita yang grafik bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat pertumbuhannya berada di bawah (KMS) pada kurun waktu tertentu garis merah pada KMS dibagi jumlah balita yang ditimbang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
1,9%
1,8%
1,7%
LB3-Gizi
Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium.dibagi jumlah rumah tanngga yang disurvei di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
90%
90%
90%
Survei
Jumlah balita Diare yang ditemukan dibagi target.
100%
100%
100%
Register Diare
100%
100%
100%
Register Diare
80%
80%
80%
80%
90%
100%
5.Rumah Tangga mengkonsumsi garam Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium beryodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2:01:05 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2.1.5.1. Diare 1. Cakupan pelayanan Diare balita Penemuan kasus Diare balita di sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2. Angka penggunaan oralit
3. Angka Penderita diare balita yang diberi tablet Zinc
Target = 20% dikali 843/1000 dikali jumlah balita di Penderita Diare balita yang berobat mendapat Jumlah Diare balita yang wilayahpenderita kerja Puskesmas oralit di sarana kesehatan dan kader di wilayah diberi oralit di sarana kesehatan dan kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu kader dibagi total penderita Diare balita dikali 100 % Penderita Diare balita yang diberi tablet Zinc Jumlah penderita Diare balita yang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu diberi tablet Zinc dibagi jumlah tertentu penderita Diare balita dikali 100 %
2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas) Cakupan penemuan penderita Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan Jumlah penderita Pnemonia balita Pneumonia balita ditangani di wilayah kerja Puskesmas pada kurun yang ditangani dibagi target dikali waktu tertentu 100%. Target = (4,45 % x jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas) ...10%
Register ISPA/Pneumon ia
Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita
Kasus Pneumonia balita yang ditemukan dan Jumlah penderita Pnemonia balita ditangani di wilayah kerja Puskesmas pada kurun yang ditangani dibagi target dikali waktu tertentu 100%.
90%
100%
Register ISPA/Pneumon ia
Jumlah kontak dari kasus Kusta baru lebih dari yang diperiksa dalam 1 (satu) tahun 80% dibagi jumlah kontak dari kasus Kusta baru seluruhnya dikali 100%
lebih dari 80%
lebih dari 80%
Register kohort PB dan MB
2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS Penderita Kusta yang diperiksa Pemeriksaan Jumlah penderita Kusta yang diperiksa lebih dari secara rutin Fungsi Syaraf (PFS) yang masih berobat secara PFS dalam 1 tahun secara rutin 90% rutin (12 kali untuk MB/Multi Basiler dan 6 kali dibagi jumlah seluruh penderita dalam untuk PB/Pauci Basiler) diantara seluruh 1 tahun dikali 100 % penderita dalam 1 (satu) tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
lebih dari 95%
lebih dari 95%
Register kohort PB dan MB
3. RFT penderita Kusta
2.1.5.3.Kusta 1. Cakupan pemeriksaan kontak dari Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga kasus Kusta baru sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak yang ada disekitar penderita sejumlah 25 orang di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
4. Penderita baru pasca pengobatan Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun dengan score kecacatannya tidak sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun bertambah atau tetap sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatan yang tidak bertambah/ tetap dari total penderita baru tipe PB dan MB di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
80%
Target = (4,45 % x jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas) ...10%
Jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun sebelumnya yang mulai pengobatan dikali 100%
lebih dari 90%
lebih dari 90%
lebih dari 90%
Register kohort PB dan MB
Jumlah penderita baru PB dan MB yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu dengan score kecacatannya tidak bertambah / tetap dibagi jumlah penderita baru yang memulai Multi Drug Therapi (MDT) pada period kohort yang sama dikali 100%
lebih dari 97%
lebih dari 97%
lebih dari 97%
Register kohort PB dan MB
5. Proporsi kasus defaulter Kusta
Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu, meliputi penderita PB tidak ambil obat lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara kasus baru yang mendapat pengobatan pada periode 1 (satu) tahun.
Jumlah kasus PB / MB yang tidak menyelesaikan pengobatan tepat waktu dibagi jumlah kasus baru PB/MB yang mendapat pengobatan pada periode yang sama dikalikan 100%
Kurang dari Kurang dari Kurang dari Register 5% 5% 5% kohort PB dan MB
6. Proporsi tenaga kesehatan di desa Prosentase tenaga kesehatan yang ada di desa endemis Kusta tersosialisasi endemis telah tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga kesehatan yang ada. Desa endemis kusta adalah desa yang selama 3 (tiga) tahun berturut-turut ditemukan kasus baru kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah tenaga kesehatan di desa endemis Kusta telah mendapat sosialisasi dibagi jumlah seluruh tenaga kesehatan di desa endemis Kusta) dikali 100%
lebih dari 90%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
7. Proporsi kader kesehatan di desa Kader kesehatan di desa endemis yang telah endemis Kusta tersosialisasi tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk membantu penemuan suspect Kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kader kesehatan di desa lebih dari endemis Kusta telah mendapat 90% sosialisasi dibagi jumlah seluruh kader kesehatan di desa endemis Kusta dikali 100%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
8. Proporsi SD/ MI di desa endemis SD/ MI yang ada di desa endemis Kusta telah Kusta dilakukan screening Kusta dilakukan screening Kusta pada kurun waktu tertentu
Jumlah SD / MI di desa endemis Kusta telah dilakukan screening Kusta dibagi jumlah seluruh SD / MI di desa endemis Kusta) dikali 100%
100%
100%
100%
Jumlah suspek TB yang diperiksa dibagi target suspek dikali 100%.
75%
80%
90%
Register TB 06
100%
100%
100%
Register TB 03
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru 1.Penemuan suspect penderita TB
Penemuan suspek TB Paru atau penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 (dua) minggu yang ditemukan diwilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu .
Target suspek penderita TB = 326/100. 000 x jumlah penduduk x 60% x 10 2.Penderita TB Paru BTA Positif Penderita TB baru dengan hasil pemeriksaan Jumlah pasien baru BTA positif baru yang dilakukan pemeriksaan kontak dahak positif yang dilakukan pemeriksaan kontak yang dilakukan pemeriksaan kontak dibanding dengan jumlah total TB paru Basil serumah dibagi jumlah TB BTA positif Tahan Asam (BTA) positif baru pada kurun baru yang ditemukan dikali 100% waktu tertentu
3.Angka Keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
Pasien TB paru baru BTA positif yang hasil akhir pengobatan dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap diantara seluruh pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati dan tercatat didalam register TB 03 Kabupaten/ Kota dalam periode tertentu ( 3 bulan atau 1 tahun )
2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS Anak sekolah (SMP dan Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang SMA/sederajat) yang sudah sudah disuluh atau dijelaskan tentang penyakit dijangkau penyuluhan HIV/AIDS HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas selama bulan pada kurun waktu tertentu
2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Angka Bebas Jentik (ABJ) Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah pasien TB paru baru BTA positif sembuh dengan pengobatan lengkap dibagi jumlah pasien TB paru baru BTA positif yang diobati dikali 100%
90%
90%
90%
Register TB 08
Jumlah anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang mendapatkan penyuluhan HIV/AIDS dibagi jumlah seluruh anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) di wilayah kerja Puskesmas dikali 100%
100%
100%
100%
Data dari laporan kegiatan penyuluhan
lebih dari 95%
lebih dari 95%
lebih dari 95%
Jumlah rumah bebas jentik dibagi jumlah rumah yang diperiksa jentiknya dikali 100 %
2. Penderita DBD ditangani
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditemukan berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO) dan ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus DBD yang ditangani sesuai standar Tatalaksana Pengobatan DBD dibagi dengan jumlah seluruh DBD yang terlaporkan di wilayah Puskesmas dikali 100%
100%
100%
100%
3.Cakupan PE kasus DBD
Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi kegiatan Jumlah kasus DBD yang dilakukan PE pemeriksaan jentik, pencarian kasus DBD yang dibagi jumlah seluruh kasus DBD di lain serta menentukan tindakan penanggulangan wilayah Puskesmas dikali 100%. fokus selanjutnya. yang dilakukan terhadap setiap kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
100%
100%
100%
2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang dilakukan Kasus klinis Malaria yang diperiksa Sediaan pemeriksaan SD Darah (SD) nya secara laboratorium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus klinis Malaria yang diperiksa SD nya secara laboratorium dibagi jumlah kasus Malaria dikali100%
100%
100%
100%
2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT)
Penderita Malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, yang dalam sediaan darahnya terdapat Plasmodium baik Plasmodium Falciparum, Vivax dikali atau campuran yang mendapat pengobatan Artesunat Combination Therapi (ACT) dan dosis pengobatan sesuai jenis Plasmodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah penderita Malaria yang mendapat pengobatan ACT sesuai jenis Plasmodium dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %
100%
100%
100%
3.Penderita positif Malaria yang di follow up
Kasus Malaria yang dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah kasus Malaria yang telah dilakukan follow up pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif dibagi jumlah kasus Malaria dikali 100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Jumlah kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi dibagi jumlah kasus gigitan HPR terindikasi dikali 100%
100%
100%
100%
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) bila bayi berusia Jumlah bayi yang mendapat IDL kurang dari 1 (satu) tahun telah mendapatkan 1 dibagi jumlah bayi lahir hidup dikali (satu) kali Hepatitis B, 1(satu) kali imunisasi 100 % BCG, 3 (tiga) kali imunisasi DPT-HB-Hib, 4 (empat) kali imunisasi Polio, dan 1 (satu) kali imunisasi Campak di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
92%
92,5 %
93%
2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 1.Cuci luka terhadap kasus gigitan Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) yang Jumlah kasus gigitan HPR yang HPR dilakukan cuci luka di wilayah kerja Puskesmas dilakukan cuci luka dibagi jumlah pada kurun waktu tertentu kasus gigitan HPR dikali 100 % 2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
Kasus gigitan HPR terindikasi yang mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Register penderita, register laboratorium
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi 1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)
Kohort bayi
2. UCI desa
UCI (Univercal Coverage Immunization) desa adalah kelurahan/desa dimana minimal 80 % bayi yang ada di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas selama kurun waktu tertentu.
Jumlah bayi IDL dibagi jumlah bayi lahir hidup dikali 100 %
>95%
>95%
100%
Kohort bayi
3 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
Hasil cakupan imunisasi DT ( Difteri Tetanus) pada anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah murid SD/MI klas I yang mendpt DT dibagi jumlah murid SD/MI kelas I yang ada dikali 100 %
>98%
>98%
>98%
Laporan imunisasi (BIAS)
4 Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD
Hasil cakupan imunisasi campak pada anak Jumlah murid SD/MI klas I yang SD/MI kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas pada mendpt campak dibagi jumlah murid kurun waktu tertentu SD/MI kelas I yang ada dikali 100 %
>98%
>98%
>98%
Laporan imunisasi (BIAS)
.5 Imunisasi TT pada anak SD kelas Hasil cakupan imunisasi TT(Tetanus Toxoid) Jumlah murid SD/ MI kelas 2 dan 3 2 dan 3 pada anak SD/MI kelas 2 dan 3 di wilayah kerja yang mendpt TT dibagi jumlah murid Puskesmas pada kurun waktu tertentu SD/MI kelas 1 dan 2 yang ada dikali 100 %
>98%
>98%
>98%
Laporan imunisasi TT
6. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 Hasil cakupan penapisan dan imunisasi TT pada Jumlah WUS yang status TT 5 dibagi th) WUS (Wanita Usia Subur) umur 15-49 tahun Jumlah WUS tahun yang sama dikali dengan status TT5 (Imunisasi TT ke 5) di 100 % wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
> 85%
> 85%
> 85%
Laporan imunisasi TT
7.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 Hasil cakupan imunisasi TT pada ibu hamil usia Jumlah bumil yang status (T2 + T3 + th) 15-49 tahun dengan status T2 ( Vaksin TT atau T4 +T 5) dibagi jumlah bumil tahun Td kedua) ditambah T3 ditambah T4 ditambah yang sama dikali 100 % T5 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
> 85%
> 85%
> 85%
Kohort ibu dan Laporan Imunisasi TT
8 Pemantauan suhu lemari es vaksin Pencatatan suhu lemari es penyimpanan vaksin 2 Jumlah bulan pemantauan (grafik) (dua) kali sehari pagi dan siang pada buku grafik suhu lemari es pagi dan sore tiap hari suhu di Puskesmas pada kurun waktu tertentu (lengkap harinya) dibagi jumlah bulan dalam setahun (12 bulan) dikali 100 %
100%
100%
100%
Buku grafik suhu per lemari es
9.Ketersediaan catatan stok vaksin
100%
100%
100%
Buku stok vaksin
Ketersediaan catatan stok vaksin sesuai dengan kebutuhan maksimum minimum ditunjukkan dengan pengisian buku stock vaksin di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Pengisian buku Stok dibagi 12 bulan dikali 100 %
10. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius
Laporan zero reporting KIPI / KIPI ( Kejadian Jumlah Laporan KIPI Non Serius Ikutan Paska Imunisasi) non serius yang lengkap dibagi jumlah Lap 12 bulan dikali 100 di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu % tertentu
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan KIPI
1. Laporan STP yang tepat waktu
Laporan STP (SurveilansTerpadu Penyakit) yang Jumlah laporan STP tepat waktu tepat waktu sampai dengan tanggal 5 ( lima) (Ketepatan waktu) dibagi jumlah setiap bulan. laporan (12 bulan) dikali 100 %
>80%
>80%
>80%
Laporan STP
2.Kelengkapan laporan STP
Laporan STP yang lengkap 12 ( dua belas) bulan Jumlah laporan STP yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu (kelengkapan laporan) dibagi jumlah tertentu laporan (12 bulan) dikali 100 %
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan STP
3.Laporan C1 tepat waktu
Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu sampai Jumlah laporan C1 tepat waktu dibagi dengan tanggal 5 setiap bulan. jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 %
>80%
>80%
>80%
Laporan C1
4.Kelengkapan laporan C1
Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah laporan C1 lengkap dibagi jumlah laporan (12 bulan) dikali 100 %
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan C1
5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu
Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang tepat waktu tiap minggu
Jumlah laporan W2 tepat waktu dibagi jumlah laporan W2 dikali 100 %
>80%
>80%
>80%
Laporan W2
6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan)
Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah laporan W2 yang diterima dibagi jumlah laporan (52 minggu) dikali 100 %
> 90%
> 90%
> 90%
Laporan W2
100%
100%
100%
Laporan KLB/ W1
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveill
7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Grafik mingguan penyakit potensial wabah yang Jumlah grafik mingguan penyakit Potensial Wabah digunakan untuk mengamati pola kecenderungan potensial wabah yang terjadi di mingguan penyakit potensial wabah di wilayah wilayah kerja Puskesmas dikali 100% Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit Potensial Wabah menurut Permenkes Nomor : 1501 Tahun 2010 yaitu : Kolera, Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak, Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis, Yellow Fever dan Chikungunya.
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam
Desa/ Kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang laporan Wabah (W1) nya diselidiki dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam oleh Puskesmas dan atau Kabupaten/Kota dan atau Provinsi.
Jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB dikali 100 %
100%
100%
100%
Laporan KLB/ W1
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
Jumlah Desa/ Kelurahan melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dibagi jumlah Desa/ Kelurahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas dikali 100%
30%
40%
50%
Portal Web PPTM/ Profil Tahunan
2.Perempuan usia 30 – 50 tahun yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara .
Wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker cervix dan payudara
Jumlah wanita usia 30 – 50 th yang di deteksi dini kanker servix dan payudara dibagi jumlah wanita usia 30-50 tahun di wilayah Puskesmas dikali 100%
30%
40%
50%
Laporan bulanan deteksi dini kanker cervix/ Portal web PPTM
3.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR
Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Jumlah sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR dibagi jumlah sekolah di wilayah Puskesmas dikali 100%
30%
40%
50%
Laporan verifikasi sekolah KTR 2 kali setahun
Jumlah penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 15 tahun di wilayah Puskesmas dikali 100%
30%
40%
50%
Laporan Bulanan Puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/ Portal Web PPTM
4.Penduduk usia lebih dari 15 Penduduk usia lebih dari 15 (lima belas) tahun tahun yang melakukan pemeriksaan yang melakukan pemeriksaan tekanan darah tekanan darah
5.Penduduk usia lebih dari 18 tahun Penduduk usia lebih dari 18 ( delapan belas) yang melakukan pemeriksaan gula tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah darah
Jumlah penduduk usia lebih dari 18 tahun yang melakukan pemeriksaan gula darah dibagi jumlah pddk usia lebih dari 18 tahun di wilayah puskesmas dikali 100
30%
40%
50%
Laporan bulanan puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/portal web PPTM
6.Obesitas/IMT pada penduduk usia Penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun lebih dari 15 tahun yang melakukan yang melakukan pemeriksaan Obesitas/ IMT pemeriksaan IMT ( Indeks Massa Tubuh). IMT adalah berat badan dibagi tinggi badan kuadrat dikali 100%. Normal 18-24.9
Jumlah penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun yang melakukan pemeriksaan Obesitas/IMT dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 15 ( lima belas) tahun di wilayah puskesmas dikali 100%
30%
40%
50%
Laporan bulanan Puskesmas dan jaringannya (dalam dan luar gedung)/portal web PPTM
Lampiran 4
2.2. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PROGRAM UKM PENGEMBANGAN PUSKESMAS TAHUN 2017-2019 INDIKATOR KINERJA/JENIS KEGIATAN
No
Definisi Operasional
Target (%)
Cara Penghitungan 2017
2018
2019
Sumber Data
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas) 1
Rasio Kunjungan Rumah Keluarga (KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan (RKR) keluarga berdasarkan 12 (dua belas) indikator utama penanda status kesehatan sebuah keluarga sesuai Petunjuk Teknis Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga adalah jumlah peserta JKN atau bukan peserta JKN yang terdapat pada wilayah kerja Puskesmas yang dikunjungi oleh petugas Puskesmas
Jumlah keluarga (berdasarkan Kartu Keluarga/KK) yang dikunjungi dalam program pendekatan keluarga dibagi jumlah keluarga (KK) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100
80%
90%
100%
P-care
2
Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat ( Home care)
Individu dan keluarganya mendapat keperawatan kesehatan masyarakat dibagi jumlah keluarga rawan di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100 %
60%
70%
80%
Form dan register Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas
3
Kenaikan tingkat Kenaikan tingkat kemandirian keluarga KM I adalah Keluarga kemandirian keluarga menerima keperawatan kesehatan masyarakat setelah pembinaan KM II adalah Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalahkesehatannya secara benar, dan melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran. KM III adalah Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif dan melakukan tindakan pencegahan secara aktif.
Jumlah keluarga yang mengalami kenaikan tingkat kemandirian dibagi jumlah seluruh keluarga yang dibina dikali 100%
30%
35%
40%
Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas
Individu dan keluarganya yang termasuk dalam keluarga rawan ( penderita penyakit menular dan tidak menular termasuk jiwa , ibu hamil resiko tinggi dan KEK, balita KEK, miskin) yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat oleh tim terpadu Puskesmas ( medis, paramedis, bidan, gizi, kesling dll sesuai kebutuhan) untuk penilaian lingkungan ( keadaan rumah, keluarga,keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada waktu tertentu.
KM IV adalah keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif
2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa
1 Pemberdayaan kelompok Kelompok masyarakat ( PMR, Karang Taruna, SBH, kader masyarakat terkait program kesehatan jiwa
2 Penanganan kasus jiwa
( gangguan perilaku, gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah napza dll ) yang datang berobat ke Puskesmas
Jumlah kelmpok pemberdayaan masy posyandu dll ) sudah mendapat sosialisasi tentang deteksi dini yang sudah mendapat sosialisasi gangguan jiwa dan cara merujuk ke Puskesmas di wilayah tentang kesehatan jiwa dibagi jumlah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya. kelompok pemberdayaan masyarakat dikali 100%
Kasus jiwa yang ditangani petugas kesehatan di Puskesmas Jumlah ODGJ + ODMK ditangani (mendapat konseling dan pengobatan) dibandingkan dengan petugas kesehatan di Puskesmas dibagi estimasi jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan estimasi ODGJ + ODMK di wilayah Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) di wilayah Puskesmas dikali 100% Puskesmas.Estimasi ODGJ di Puskesmas= 0,22 % x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Estimasi ODMK : 6% x jumlah penduduk wilayah Puskesmas.Target Pelayanan : 40% dari total estimasi ODGJ dan ODMK di wilayah Puskesmas.
3 Penanganan kasus
Kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS / Spesialis Jumlah kasus kesehatan jiwa yang kesehatan jiwa melalui dibandingkan dengan jumlah seluruh kasus kesehatan jiwa di dirujuk ke RS / Spesialis dibagi jumlah rujukan ke RS / Specialis wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya seluruh kasus kesehatan jiwa dikali 100%
4 Kunjungan rumah pasien Pasien jiwa yang dikunjungi rumahnya oleh petugas jiwa
kesehatan/kader kesehatan dalam rangka konseling/edukasi/pengobatan dibandingkan jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya
2.2.3.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 2.2.3.1.UKGS
Jumlah pasien jiwa yang mendapat kunjungan rumah dibagi jumlah seluruh pasien jiwa yang ditangani dikali100%
25%
40%
25%
40%
30%
Data dasar UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat)
40% Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa
25%
20%
20%
Laporan Bulanan Kesehatan Jiwa
25%
30%
35%
Data dasar pasien jiwa dan Buku/Laporan Kegiatan Luar Gedung
1
Murid kelas 1 yang dilakukan penjaringan
Murid kelas 1 SD/MI yang dilakukan penjaringan kesehatan Jumlah murid kelas 1 SD/MI yang gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu dilakukan penjaringan dibagi jumlah tertentu murid kelas 1 SD/MI dikali 100%
100%
100%
100%
Lap.gigi/ Puskesmas
2
Murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan
Perawatan Preventif dan kuratif sederhana( berupa kumurkumur fluor, topical aplikasi fluor, fissure sealant, Surface Protection, Automatic Restoratif Treatment (ART) , pencabutan gigi sulung) yang diberikan pada murid kelas 1-6 SD/MI yang dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi baik di sekolah ataupun yang dirujuk ke Puskesmas.
Jumlah murid kelas 1-6 yang mendapat perawatan preventif dan kuratif sederhana dibagi jumlah murid kelas 16 SD/MI yang membutuhkan perawatan dikali 100%
40%
45%
50%
Lap.Puskesmas
3
SD/MI dengan UKGS Tahap III
Murid SD / MI yang dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
Jumlah SD/MI dengan UKGS Tahap III dibagi jumlah SD/MI dikali 100%
30%
40%
50%
Lap.gigi/ UKGS
Jumlah APRAS yang dilakukan penjaringan dibagi jumlah APRAS di UKBM ( Posyandu & PAUD) dikali 100%
40%
50%
60%
Lap puskesmas
15%
20%
25%
Lap.Puskesmas
65%
70%
75%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
65%
70%
75%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
2.2.3.2.UKGM 1
APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM (Posyandu dan PAUD)
Anak pra sekolah (APRAS) di UKBM (Posyandu & PAUD) yang dilakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2
UKBM yang melaksanakan UKGM
Cakupan UKBM yang melaksanakan UKGM di wilayah kerja Jumlah UKBM yamg melaksanakan Puskesmas pada kurun waktu tertentu UKGM dibagi jumlah UKBM dikali 100%
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional 1 Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki Surat Terdaftar Jumlah Hatra ramuan yang memiliki ramuan yang memiliki Penyehat Tradisional (STPT) di wilalyah kerja Puskesmas STPT dibagi jumlah Hatra Ramuan STPT yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100% 2
2. Hatra Hatra (Penyehat Tradisional ) dengan Keterampilan yang denganketrampilan yang memiliki STPT di wilalyah kerja Puskesmas memiliki STPT
Jumlah Hatra Keterampilan yang memiliki STPT dibagi jumlah Hatra Keterampilan yang ada di wilalyah kerja Puskesmas dikali 100%
3
Fasilitas Yankestrad yang Fasilitas Yankestrad (Pelayanan Tradisional) yang berijin yang Jumlah Fasilitas yankestrad yang berijin berijin ada di wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah yankestrad yang ada di wilayah kerja Puskesmas dikali 100 %
55%
60%
65%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
4
Pembinaan ke Penyehat Tradisional
Jumlah Penyehat Tradisional yang mendapat pembinaan oleh petugas/kader kesehatan dibagi jumlah Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam periode 1 tahun dikali 100%
30%
40%
50%
Laporan Tribulan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina dibagi jumlah kelompok/ klub olahraga yang ada dikali 100%
30%
30%
35%
Data dasar
Pembinaan ke Penyehat Tradisional yang dilakukan oleh petugas puskesmas/kader di wilayah kerja Puskesmas
2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga 1 Kelompok /klub olahraga Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga di yang dibina sekolah, klub antara lain jantung sehat, senam asma, senam usila, senam ibu hamil, senam diabetes, senam osteoporosis, kebugaran jamah haji dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di wilayah kerja Puskesmas selama pada kurun waktu tertentu, 2
Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji
Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun berjalan dikali 100 %
60%
70%
80%
Data dasar, Kementerian agama
3
Pengukuran Kebugaran Pengukuran Kebugaran jasmani Anak Sekolah ( SD kelas 4 - 6 Jumlah anak Sekolah Dasar kelas 4-6 jasmani pada anak sekolah berusia yang 10-12 tahun) di wilayah Puskesmas sesuai yang berusia 10-12 tahun yang dengan pedoman yang ada selama kurun waktu tertentu dilakukan Pengukuran Kebugaran Jasmani dibagi jumlah anak Sekolah Dasar kelas 4-6 yang berusia 10-12 tahun yang ada di wilayah Puskesmas dikali 100 %
25%
25%
30%
Data dasar
2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera 2.2.6.1.Mata
CJH yang dilakukan pengukuran kebugaran jasmani sesuai dengan pedoman yang ada.
1
Penemuan dan penanganan Kasus refraksi.
Kasus refraksi yang ditemukan dan ditangani di masyarakat & Kasus refraksi yang ditemukan dan Puskesmas melalui pemeriksaan visus/ refraksi di wilayah ditangani dibagi jumlah penderita yang kerja pada kurun waktu tertentu . diperiksa refraksi dikali 100%
2
Penemuan kasus penyakit Kasus penyakit mata yang ditemukan melalui pemeriksaan / mata di Puskesmas kegiatan screening, baik secara aktif maupun pasif ( yang datang saja ) di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
3 Penemuan kasus buta
Kasus buta katarak yang ditemukan melalui pemeriksaan atau katarak pada usia diatas 45 kegiatan screening untuk usia diatas 45 tahun baik dalam tahun gedung maupun luar gedung di wilayah kerjanyapada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
4
.Penyuluhan Kesehatan Mata
70%
60%
55%
Register rwt jln & Lap.semester prog.kes Indra
Jenis kasus penyakit.mata dibagi jumlah seluruh pemeriksaan kasus mata dikali 100%
65%
50%
45%
Register rwt jln & Lap.semester prog.kes Indra
Jumlah kasus buta katarak dibagi jumlah penduduk usia lebih dari 45 tahun yang dilakukan skrening dikali 100%
35%
30%
25%
Register rwt jln & data dasar
90%
95%
100%
Lap. Daftar hadir peserta penyuluhan dan jadwal penyuluhan & Lap semester prog.kes.indera.
30%
25%
20%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera.
12%
12%
!0%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera
35%
40%
45%
Register rwt jln & Lap semester prog.kes.indera
Kegiatan penyuluhan kesehatan mata yang dilaksanakan baik Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan di dalam puskesmas maupun di luar puskesmas di wilayah dalam kurun waktu setahun dibagi 12 x kerjanyapada kurun waktu tertentu. 100%
5 .Pelayanan rujukan mata Penderita penyakit mata yang dirujuk dengan menjalani
pemeriksaan/pengobatan sebelumnya atau tidak di wilayah Puskesmas pada kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Jumlah penyakit mata yang dirujuk dibagi jumlah penderita penyakit mata dikali 100%
2.2.6.2.Telinga 1
Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
Kasus kasus yang di rujukan ke spesialis melalui pemeriksaan Jumlah kasus yang dirujukan ke fungsi pendengaran baik dalam maupun luar gedung di spesialis dibagi jumlah kasus gangguan wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun pendengaran dikali 100% sebelumnya.
2
Penemuan kasus penyakit kasus Penyakit telinga yang ditemukan melalui pemeriksaan/ Jumlah kasus penyakit telinga dibagi telinga di puskesmas kegiatan skreening baik yang dilakukan di dalam gedung dan jumlah kunjungan kasus telinga (baru luar gedung ( yang datang saja ) di wilayah Puskesmas pada dan lama) dikali 100% kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
3
Penemuan Kasus Serumen Kasus serumen prop yang ditemukan pada saat screening / prop penjaringan dan atau pada saat berobat di puskesmas di wilayah Puskesmas pada Kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan Kesehatan Lansia
2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja 1 Pekerja formal yang mendapat konseling
Jumlah kasus serumen prop yang ditemukan dibagi jumlah kasus telinga yang diperiksa dikali 100%
55%
60%
65%
Data penjaringan/screening dan register rawat jalan
Lansia (umur > 60 th) yang mendapat pelayanan kesehatan di Jumlah lansia yang mendapat pelayanan fasilitas kesehatan dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas kesehatan dibagi jumlah lansia yang pada kurun waktu tertentu . ada (BPS) dikali 100%
56%
57%
58%
Laporan Bulanan ARU
Pekerja formal yang mendapat konseling total seluruh pekerja Jumlah pekerja formal yang mendapat dari seluruh perusahaan/ PNS/ sektor formal lainnya yang konseling dibagi jumlah seluruh pekerja mendapat konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan formal yang dibina dikali 100% preventive secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.Jumlah seluruh pekerja formal adalah total pekerja dari sektor formal (pemerintah/ BUMN/ swasta) di wilayah kerja Puskesmas
25%
30%
35%
Data dasar dan Buku Regester Bantu Kesehatan Kerja
Pekerja informal yang mendapat konseling adalah total Jumlah pekerja informal yang mendapat pekerja dari seluruh sektor informal lainnya yang mendapat konseling dibagi jumlah seluruh pekerja konseling (tatap muka, konsultasi, promotive dan preventive informal yang dibina dikali 100% secara individu) baik didalam maupun diluar gedung oleh petugas puskesmas.Jumlah seluruh pekerja informal : adalah total pekerja dari sektor informal (petani, nelayan, pedagang, dan lain-lain) di wilayah kerja Puskesmas
30%
30%
35%
Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP) dan Buku Regester Bantu Kesehatan Kerja
30%
30%
35%
Data dasar dan Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja (LBKP) dan Buku Register Bantu Kesehatan Kerja
2
Pekerja informal yang mendapat konseling
3
Promotif dan preventif Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, Jumlah promotif dan preventif yang yang dilakukan pada konseling, latihan olahraga dll) dan atau preventif (imunisasi, dilakukan pada kelompok kesehatan kelompok kesehatan kerja pemeriksaan kesehatan, APD, ergonomi, pengendalian bahaya kerja dibagi jumlah seluruh Pos UKK lingkungan dll) yang dilakukan minimal 1 (satu) kali tiap dikali 100% bulan selama 12 ( dua belas) bulan pada kelompok kesehatan kerja. Jumlah seluruh Pos UKK : adalah total Pos UKK di wilayah binaan.
2.2.9. Kesehatan Matra
1
Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata.
Jumlah hasil pemeriksaan jemaah haji yg dientry dalam siskohat pd 3 bln sebelum operasional dibagi dengan jumlah kouta jemaah haji pd tahun berjalan dikali 100
2
Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat]
Adanya SK TRC Puskesmas
Adanya TRC Puskesmas
70%
100%
75%
100%
80%
Laporan rekapitulasi pemeriksaan haji
100% SK TRC
Lampiran 8 2.4. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA MANAJEMEN PUSKESMAS TAHUN 2017-2019 No (1)
Jenis Variabel (2)
Definisi Operasional (3)
Nilai 0 (4)
Skala Nilai 4 (5)
Nilai 7 (6)
2.4.1.Manajemen Umum 1.Ijin Operasional Puskesmas memiliki Puskesmas perijinan yang berlaku (Permenkes no 75/2014)
2.Registrasi Puskesmas
Pendaftaran Puskesmas dengan membuat pengajuan registrasi kepada Dinkes Kab/ Kota, fotocopi izin Puskesmas, Profil, Laporan kegiatan 3 ( tiga) bulan terakhir sebelum pengajuan bagi Puskesmas baru/ setelah Tahun 2014
Belum mengajukan ijin
Belum mempersiapkan akreditasi
50% Dinkes Kab/Kota 100% Dinkes melakukan verifikasi Kab/Kota berkas persyaratan melakukan verifikasi berkas persyaratan
50% Pusk yang 100% pusk yg diverifikasi oleh Dinkes sdh diajukan kab/kota registrasi di prop
3.Visi, misi, tata sesuai Permenkes 75 / tidak ada ada visi,misi,tata nilai nilai, tujuan dan 2014 visi,misi,tata nilai dan dan tujuan, fungsi pusk, fungsi Puskesmas tujuan, fungsi pusk ttp belum ada SK Ka Pusk 4.Struktur Organisasi (SO) Puskesmas dengan uraian tugas pokok dan tugas integrasi
Struktur organisasi Puskesmas dengan uraian tugas jabatan karyawan sesuai Permenkes 75 /2014
ada visi,misi,tata nilai dan tujuan, fungsi pusk, ttp belum ada SK Ka Pusk dan Tidak ada SK ttg SO ada SK ka Pusk ttg SO ada SK ka Pusk dipasang di dan uraian tugas tidak dan 50% uraian tugas ttg SOdan 100% pusk lengkap karyawan Uraian tugas karyawan
5.Peraturan Peraturan yang tidak ada peraturan internal Puskesmas ditetapkan dan internal disepakati bersama mengenai pelaksanaan operasional Puskesmas yang bersifat mengikat dalam lingkup Puskesmas ( tata tertib)
Peraturan internal Peraturan ditetapkan Ka Pusk, inetrnal di belum disosialisasikan ketahui 50% karyawan
6.Jenis layanan dan media informasi pelayanan
SK Kepala Puskesnas tidak ada SK ttg jenis Ada SK tentang jenis tentang jenis pelayanan dan media pelayanan, tidak ada pelayanan dan media informasi yg media informasi yang informasi pelayanan ditetapkan ditetapkan (brosur, flyer, papan pemberitahuan, poster)
7.Alur Pelayanan
Alur yang bertujuan memberi informasi kepada masyarakat tentang tahapan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas, sehingga memudahkan masyarakat dalam mencapai tujuan pengobatan
8..Peta wilayah kerja dan Peta Rawan Bencana
Peta yang menggambarkan data umum tentang wilayah kerja Puskesmas, meliputi keterangan desa, batas wilayah, sarana prasarana dll
tidak ada peta wilayah kerja dan rawan bencana
ada peta wilayah, ttp tidak ada peta rawan bencana
ada peta wilayah, dan ada peta rawan bencana
9. Denah bangunan, papan nama ruangan, penunjuk arah,jalur evakuasi
Denah bangunan,papan yang berisi letak ruangan untuk memberikan informasi ke masyarkat tentang tempat/lokasi pelayanan. Jalur evakuasi untuk menunjukkan arah pintu keluar bila terjadi kebakaran
tidak ada denah
50% denah ada
ada denah bangunan, papan nama ruangan dan petunjuk arah serta jalur evakuasi, lengkap
tidak ada alur pelayanan
Ada SK tentang jenis pelayanan,dan media informasi yang ditetapkan
ada alur pelayanan, ttp ada alur tdk pada posisi yg tepat pelayanan, pada posisi yg tepat
10.Rencana 5 (lima) tahunan
Rencana sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal
Tidak ada
11. RUK Tahun (n+1)
RUK (Rencana Usulan Tidak ada dokumen Kegiatan) Puskesmas untuk tahun yad ( N+1) dibuat berdasarkan analisa situasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dan hasil capaian kinerja, prioritas serta data 3 ( tiga) tahun yang lalu dan data survei
12.RPK/POA bulanan/tahunan
RPK (Rencana pelaksanaan Kegiatan)/ POA (Plann of Action) adalah dokumen rencana pelaksanaan bulanan/tahunan yang dipakai sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program
Tidak ada dokumen RPK
ada , tidak sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas,tidak berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
ada , tidak sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas,berd asarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
ada, disusun tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat dan hasil Kinerja
ada, disusun berdasarkan kebutuhan masyarakat dan hasil Kinerja
-
-
13.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program Tidak ada dokumen bulanan (lokmin (LP) membahas bulanan) review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta tindak lanjutnya secara lengkap. Dokumen lokmin awal tahun memuat penyusunan POA, briefing penjelasan program dari Kapus dan detail pelaksanaan program ( target, strategi pelaksana) dan kesepakatan pegawai Puskesmas. Notulen memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi.
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi
Ada, dokumen Dokumen corrective action,dafar hadir, notulen hasil lokmin,undanga n rapat lokmin tiap bulan lengkap
14.Lokakarya Mini Rapat lintas program Tidak ada dokumen tribulanan (lokmin dan Lintas Sektor (LS) tribulanan) membahas review kegiatan, permasalahan LP, corrective action, beserta tindak lanjutnya secara lengkap tindak lanjutnya. Dokumen memuat evaluasi kegiatan yang memerlukan peran LS
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi bulanan pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi
Ada Dokumen corrective action,dafar hadir, notulen hasil lokmin,undanga n rapat lokmin lengkap
15.Pembinaan wilayah dan jaringan Puskesmas
Pembinaan Pustu , tidak ada adanya monitoring Polindes/Ponkesdes/P pembinaan/monitorin tetapi tidak ada evaluasi oskesdes oleh Ka g Pusk, dokter dan Penanggung Jawab UKM
adanya monitoring dan evaluasi hasil monitoring
16. Survei Keluarga Sehat
Survei meliputi KB, persalinan di faskes, bayi dengan imunisasi dasar lengkap, bayi dengan ASI eksklusif, balita ditimbang, penderita TB, hipertensi dan gangguan jiwa mendapat pengobatan, tidak merokok, JKN, air bersih dan jamban sehat yang dilakukan oleh Puskesmas dan jaringannya ,ada bukti survei, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut
tidak ada survei
Bukti survei tidak lengkap,tidak ada laporan , tidak ada dianalisa, belum ada tindak lanjut
Bukti survei lengkap,ada laporan , tidak ada dianalisa, belum ada tindak lanjut
Jumlah Nilai Manajemen Umum Puskesma 2.4.1.Manajemen Pemberdayaan Masyarakat 1.Survei Mawas Diri (SMD)
Identifikasi kebutuhan Tidak ada dokumen dan masyarakat terhadap program, sebelum menetapkan upaya, hasil identifikasi dianalisis untuk menyusun upaya. Dokumen yang harus dilengkapi adalah Kerangka Acuan Identifikasi Kebutuhan Masyarakat, kuesioner/instrumen SMD, SOP identifikasi
Ada, dokumen tidak lengkap
2.Musyawarah Masyarakat Desa(MMD)
Upaya yang disusun disosialisasikan ke forum/kelompok masyarakat dan lintas sektor untuk memperoleh umpan balik terhadap pelaksanaan upaya dari masyarakat. Dokumen hasil identifikasi umpan balik dan ada rencana tindak lanjut berupa rencana kegiatan perbaikan upaya program berdasarkan hasil umpan balik
Ada, dokumen tidak memuat evaluasi pelaksanaan kegiatan dan langkah koreksi
Tidak ada dokumen
3. Matrik Rencana Kegiatan Pemberdayaan Individu, Keluarga dan Kelompok
Matrik perencanaan Tidak ada dokumen yang berisi jenis kegiatan, tujuan, sasaran, tempat/lokasi, metode, petugas pelaksana, media, dana, waktu dan hasil kegiatan
Ada matrik , tidak diisi lengkap
Jumlah Nilai Manajemen Pemberdayaan Masyarakat (II) 2.4.3.Manajemen Peralatan 1 SK dan uraian SK dan uraian tugas tugas pengelola penanggung jawab peralatan peralatan
tidak ada dokumen
-
-
2 SOP peralatan
SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak, petugas pemantau instrumen, pemilahan alat yang bersih dan kotor, sterilisasi al pemeliharaan, perbaikan alat dan kalibrasi alat
Tidak ada
-
-
3 Pencatatan pelaporan alat
Inventarisasi peralatan medis dan non medis dan non kesehatan, data kalibrasi alat, KIR dan laporan seluruh inventaris alat kesehatan, data pemeliharaan dan perbaikan serta kalibrasi alat, jadwal pemeliharan dan perbaikan , laporan SIMBADA/ ASPAK
Tidak ada
-
-
tidak ada analisa peralatan
Analisa sebagian data ada , analisa ASPAK belum, rencana tindak lanjut belum ada
Analisa sebagian data ada , analisa sebagian ASPAK, rencana tindak lanjut belum lengkap
4 Analisa Analisa pemenuhan pemenuhan standar standar peralatan, peralatan, kondisi kondisi alat, alat, kecukupan kecukupan jumlah alat jumlah alat di Puskesmas dan rencana tindak lanjutnya
5 Rencana Rencana Perbaikan. Dokumen lengkap Perbaikan. kalibrasi dan kalibrasi dan pemeliharaan alat pemeliharaan alat Jumlah Nilai Manajemen Peralatan (III) 2.4.4. Manajemen Sarana Prasarana
1.SK Penanggung SK dan uraian tugas jawab sarana pokok dan integraasi prasarana penanggung jawab peralatan 2. SOP prasarana
tidak ada dokumen
sarana SOP pemeriksaan sarana prasarana, pemeliharaan, perbaikan
3.Pencatatan dan pelaporan terkait sarana prasarana
Data sarana prasarana serta fasilitas Puskesmas ( data bangunan/ gedung, listrik, air, IPAL, laundry dan kendaraan pusling/ambulans ) meliputi, Jadwal pemeliharaan , pencatatan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana prasarana berkala (sesuai dengan tata graha /5R resik, rapi, rajin, ringkas dan rawat)
4. Analisa pemenuhan standar, kondisi dan kecukupan sarana prasarana serta rencana tindak lanjutnya
Analisa pemenuhan standar, kondisi, kecukupan jumlah sarana prasarana di Puskesmas dan rencana tindak lanjutnya
ada SK, uraian tugas tidak lengkap
tidak ada
50% data fasilitas ada 75% data fasilitas ada
Tidak ada
50% data fasilitas ada 75% data fasilitas ada
tidak ada analisa peralatan
5. Monitoring Monitoring sarana prasarana, pelaksanaan tindak evaluasi dan tindak lanjut pemenuhan lanjut standar, kecukupan dan upaya perbaikan instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas dan sistem lain yang digunakan dipantau secara periodik dan evaluasi hasil tindak lanjut
-
Tidak ada
Analisa 50% data ada , Analisa 75 % rencana tindak lanjut data ada , belum ada rencana tindak lanjut belum lengkap
Di
Dokumen tidak lengkap
Jumlah Nilai Manajemen Sarana Prasarana (IV) 2.4.5. Manajemen Keuangan 2.SK dan uraian Staf yang ditunjuk tugas penanggung untuk mengelola jawab pengelola keuangan (penerimaan keuangan dan pengeluaran)sesuai dengan peraturan daerah
tidak ada SK dan uraian tugas
ada SK , ttp belum ada Ada SK, uraian uraian tugas tugas ada
3.SOP Pengelolaan SOP Pengelolaan Keuangan, meliputi SOP penerimaan, Perencanaan, pengeluaran dan Pengajuan, pelaporan Penyerapan, keuangan Pencairan, dan Pelaporan anggaran
tidak ada SOP
-
-
5. Pencatatan dan Dokumentasi tentang pelaporan pencatatan pelaporan keuangan penerimaan dan pengeluaran yang disertai bukti, Laporan keuangan ke Dinkes Kab/Kota
tidak ada
-
-
6. Monitoring evaluasi pengelolaan keuangan, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut
tidak ada
-
-
Monitoring, analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut dari ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan dari seluruh unit pelayanan maupun penyerapan kegiatan program,serta hasil audit keuangan
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Keuangan ( V) 2.4.6.Manajemen Sumber Daya Manusia
3.SK, uraian tugas pokok ( tanggung jawab dan wewenang ) serta uraian tugas integrasi seluruh pegawai Puskesmas
Dokumen dibuat rinci meliputi uraian tugas pokok (tanggung jawab dan wewenang) serta tugas integrasi (lintas program) pegawai ditetapkan oleh Pimpinan Puskesmas
tidak ada dokumen
4.SOP manajemen SOP kredensial, sumber daya analisa kompetensi manusia pegawai, penilaian kinerja pegawai,
tidak ada
5. Penyimpanan dokumen kepegawaian
tidak ada
Dokumentasi STR/SIP/SIPP/SIB/SI K/SIPA dan hasil pengembangan SDM ( sertifikat,Pelatihan, seminar, workshop, dll)
Ada SK, 50 % uraian Ada SK,75 % tugas tidak lengkap uraian tugas untuk semua petugas tidak lengkap untuk semua petugas
50% SOP
75%SOP
50% data pegawai ada 75% data dokumentasi pegawai ada dokumentasi
Analisa Analisa pemenuhan pemenuhan standar standar jumlah dan jumlah dan kompetensi SDM di kompetensi SDM Puskesmas dan di Puskesmas rencana tindak lanjutnya 7.Rencana Tindak ada perencanaan Lanjut pengembangan pengembangan kompetensi petugas kompetensi petugas
tidak ada analisa kompetensi dan kebutuhan peningkatan kompetensi
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, blm ada usulan peningkatan kompetensi
tidak ada
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, dan ada usulan peningkatan kompetensi
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia ( VI) 2.4.7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat,vaksin, reagen dan bahan habis pakai) 1.SDM kefarmasian
Ketentuan: 1. Ada apoteker penanggungjawab pengelola obat 2. Ada SK Penanggung jawab dan uraian tugas petugas obat 3. PJ obat dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian 4. Semua tenaga kefarmasian mempunyai ijin praktek 5. Ada uraian tugas
0- 1 item
2-3 item terpenuhi
4 item terpenuhi
2.Ruang Farmasi
Persyaratan: 1. Luas dan volume obat yang disimpan sudah sesuai 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3. Temperatur ruangan memenuhi syarat 4. Kelembaban tertentu 5. Ruangan bersih dan bebas hama
0- 1 item
2-3 item terpenuhi
4 item terpenuhi
3.Sarana dan peralatan ruang farmasi
Persyaratan: 1.Jumlah Rak, Lemari obat sesuai jumlah obat 2.Jumlah meja, kursi sesuai kebutuhan 3.Tersedia plastik obat, kertas puyer, etiket sesuai kebutuhan
0- 1 item
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
4.Tersedia alat-alat peracikan (sesuai yang tercantum dalam Permenkes 75 Tahun 2014) yang memadai 5.Tersedia alat pengatur suhu sesuai kebutuhan 6.Tersedia tempat sampah, dan alat kebersihan
4.Gudang Obat
Persyaratan: 1. Luas dan volume obat yang disimpan sudah sesuai 2. Adanya pencahayaan yang cukup 3. Temperatur ruangan memenuhi syarat 4. Kelembaban tertentu 5. Ruangan bersih dan bebas hama 6. ruangan terkunci
0- 2 item
3-4 item
5-6 item terpenuhi
5.Sarana gudang obat
Persyaratan: 1. Jumlah rak dan lemari obat sesuai jumlah obat 2. Jumlah palet sesuai kebutuhan 3.Jumlah meja, kursi sesuai kebutuhan 4. Terdapat alat pengatur suhu sesuai kebutuhan 5. Terdapat alat pengukur suhu dan kelembaban ruangan 6.Tersedia tempat sampah dan alat kebersihan
0-1 item
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
6.Perencanaan
Persyaratan perencanaan obat:1. Ada SOP 2.Ada perencanaan tahunan 3. Ada sistem dalam perencanaan 4. Perencanaan dikirim ke dinkes Kab/Kota
tidak ada/ 1 item terpenuhi
2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
7.Permintaan/peng Persyaratan tidak ada/ 1 item adaan permintaan/pengadaan terpenuhi : 1. Ada SOP Permintaan/Pengadaan 2. Ada jadwal permintaan/pengadaan obat 3. Ada sistem dalam membuat permintaan/pengadaan 4. Permintaan /pengadaan terdokumentasi
8.Penerimaan
Persyaratan:1. Ada SOP Penerimaan 2. Penerimaan dilakukan oleh tenaga kefarmasian 3. Dilakukan pengecekan kesesuaian jenis dan jumlah barang yang diterima dengan permintaan 4. Dilakukan pengecekan dan pencatatan tanggal kadaluarsa dan nomor batch barang yang diterima 5. Dilakukan pengecekan kondisi barang yang diterima (misal : kemasan rusak)
9.Penyimpanan
Persyaratan:1. Ada 1 item SOP Penyimpanan 2. Ada sistem dalam melakukan penyimpanan (misal FEFO, FIFO, alfabetis, dsb) 3. Penyimpanan barang dilakukan sesuai dengan ketentuannya 4. Penyimpanan barang ditata secara rapi dan teratur 5. Penyimpanan barang memudahkan dalam pengambilan dan penjaminan mutu barang
0- 1 item
2 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
2-3 item terpenuhi
3 item terpenuhi
4 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
10.Pendistribusian Persyaratan:1. Ada 1 item SOP distribusi obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) 2. Tersedia rencana dan jadwal distribusi ke sub unit pelayanan 3. Tersedia Form Permintaan dari sub unit pelayanan 4. Tersedia tanda bukti pengeluaran barang
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
11.Pengendalian
Memenuhi tidak ada persyaratan:1. Ada SOP Pengendalian obat dan BMHP 2. Dilakukan pengendalian persedian obat dan BMHP 3. Dilakukan pengendalian penggunaan obat dan BMHP 4. Ada catatan obat yang rusak dan kadaluwarsa
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
12.Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
Persyaratan: 1. Ada tidak ada catatan penerimaan dan pengeluaran obat 2. Ada catatan mutasi obat dan BMHP.3. Ada catatan penggunaan obat dan BMHP. 4. Semua penggunaan obat dilaporkan secara rutin dan tepat waktu 5. Semua catatan dan laporan diarsipkan dengan baik dan disimpan dengan rapi
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
13.Pemantauan dan Evaluasi
Persyaratan: 1.Ada tidak ada SOP pemantauan dan evaluasi 2.Dilakukan pemantauan obat dan BMHP di sub unit pelayanan 3.Ada evaluasi hasil pemantauan.4.Hasil evaluasi dilaporkan
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
Pelayanan Farmasi Klinik
14.Pengkajian resep
Persyaratan: 1.Ada tidak ada SOP Pengkajian resep 2.Dilakukan pengkajian persyaratan administratif resep. 3.Dilakukan pengkajian persyaratan Farmasetik resep. 4.Dilakukan pengkajian persyaratan Klinis resep
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
15. Peracikan dan Persyaratan: 1.Ada tidak ada Pengemasan SOP peracikan dan pengemasan. 2.Semua obat yang dilayani sesuai dengan resep. 3.Semua obat masingmasingdiberi etiket sesuai dengan ketentuan. 4. Dilakukan pengecekan ulang sebelum obat diserahkan.
1- 2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
16.Penyerahan dan Persyaratan: 1.Ada tidak ada Pemberian SOP Penyerahan obat. Informasi Obat 2.Obat diserahkan dengan disertai pemberian informasi obat.3.Informasi obat yang diberikan sesuai dengan ketentuan.4.Obat dapat dipastikan sudah diberikan pada pasien yang tepat
1- 2 item terpenuhi
3-4 item terpenuhi
17.Pelayanan informasi obat (PIO)
Persyaratan:1. Ada 1 item SOP Pelayanan Informasi Obat.2. Tersedia informasi obat di Puskesmas.3. Ada catatan pelayanan informasi obat.4. Ada kegiatan penyuluhan kepada masyarakat tentang kefarmasian tiap tahun.5. Ada kegiatan pelatihan/diklat kepada tenaga farmasi dan tenaga kesehatan lainnya.6. Tersedia sumber informasi yang dibutuhkan..3.Tersedia kriteria pasien yang dilakukan konseling..4.Tersedia form konseling.5.Hasil konseling setiap pasien dapat ditelusuri
2-3 item terpenuhi
4-5 item terpenuhi
Persyaratan:1.Ada tidak ada SOP Konseling.2.Tersedia tempat untuk konseling. tidak ada 19.Visite pasien di melakukan Persyaratan:1.Ada puskesmas rawat SOP ronde/visite inap pasien.2.Dilakukan visite mandiri.3.Dilakukan visite bersama dokter.4.Ada catatan hasil visite.5.Ada evaluasi hasil visite
1- 2 item terpenuhi
3-4 item terpenuhi
1-2 item terpenuhi
3-4 item terpenuhi
20.Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat
1 item
18.Konseling
Persyaratan:1. Ada tidak ada SOP pemantauan dan pelaporan efek samping obat.2. Terdapat dokumen pencatatan efek samping obat pasien..3. Ada pelaporan efek samping obat pada dinas kesehatan
2 item terpenuhi
21.Pemantauan Persyaratan:.1. Ada tidak ada terapi obat (PTO) SOP pemantauan terapi Obat.2. Dilakukan PTO baik rawat inap maupun rawat jalan.3. Ada dokumen pencatatan PTO.4. Ada dokumen pencatatan EPO.
1 item
2 item terpenuhi
22.Evaluasi penggunaan obat
1-2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
1-2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
1-2 item terpenuhi
3 item terpenuhi
Persyaratan: 1. Ada tidak ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat.1. Ada SOP Evaluasi Penggunaan Obat. 3. Evaluasi dilakukan secara berkala.4. Ada dokumen pencatatan EPO.
Administrasi obat 23.Pengelolaan Persyaratan: 1.Resep tidak ada resep disimpan minimal 5 tahun. 2. Arsip resep disimpan sesuai dengan urutan tanggal. 3.Resep narkotika dan psikotropika disendirikan.4. Resep yang sudah tersimpan > 5 tahun dapat dimusnahkan dengan disertai dokumentasi dan berita acara pemusnahan resep.
24.Kartu stok
Persyaratan: 1. tidak ada Tersedia kartu stock untuk obat yang disimpan di gudang obat maupun di ruang farmasi.2. Pencatatan kartu stock dilakukan setiap kali transaksi (pemasukan maupun pengeluaran). 3. Sisa stok sesuai dengan fisik. 4. Kartu stok diletakan didekat masing-masing barang
25.LPLPO
Persyaratan: 1. Form tidak dibuat LPLPO LPLPO sesuai dengan kebutuhan. 2. LPLPO semua sub unit pelayanan tersimpan dengan baik. 3. LPLPO dilaporkan sesuai dengan ketentuan
1 item terpenuhi
2 item terpenuhi
26.Narkotika dan Psikotropika
Persyaratan:1. Ada tidak dibuat Laporan laporan narkotika dan psikotropika.2. Ada catatan harian narkotika sesuai dengan ketentuan.3. Laporan narkotika dan psikotropika tersimpan dengan baik.
1 item terpenuhi
2 item terpenuhi
Ada, tidak lengkap
Ada labeling obat high alert, namun penataan obat high alert tidak beraturan
27.Pelabelan obat Ada pelabelan tertentu Tidak ada label untuk high alert untuk seluruh item obat high alert obat yang beresiko tinggi pada pasien jika penggunaan tidak sesuai ketentuan Jumlah manajemen Pelayanan Kefarmasi
2.4.8. Manajemen Data dan Informasi 1. Pedoman eksternal
Pedoman Pengelolaan Tidak ada pedomann SIP, Pedoman analisis dan pemanfaatan data,
2. SK dan uraian Koordinator: Ka Sub tugas Tim Bag TU, Pengelola Pengelola SIP Sistem: Pelaksana urusan SIP, Pelaksana Pencatatan dan Pelaporan: pelaksana kegiatan program Puskesmas
3. SOP data
SOP analisis data dan informasi
Tidak ada SK dan uraian tugas
Tidak ada SOP
Pedoman tidak lengkap
SK ada, uraian tugas SK tidak ada, Tim Pengelola SIP tidak uraian tugas ada Tim Pengelola SIP ada
50% SOP ada
75% SOP ada
4.Pencatatan Pelaporan
Pencatatan data dasar, data program UKM dan UKP, laporan KLB, laporan mingguan, bulanan, tahunan, laporan surveilans sentinel, laporan khusus, pelaporan lintas sektor terkait, umpan balik pelaporan,klasifikasi dan kodifikasi data,
Tidak ada
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
5. Validasi data
Data ASPAK, ketenagaan,sarana prasarana dan fasilitas , data progam UKM, UKP, mutu
Tidak ada
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
6. Analisis data dan informasi dan rencana tindak lanjut 7. Monitoring evaluasi program berkala dan tindak lanjut
Analisis data SIP, data surveillans dan PWS,
Tidak ada
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
Monitoring, pelaksanaan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut program UKM
Tidak ada
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
8.Penyajian data dan informasi
Penyajian data dan informasi tentang : mortalitas 10 penyebab kematian terbesar, morbiditas 10 penyakit terbesar, Kesehatan lingkungan, data cakupan layanan program
Tidak ada
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
Jumlah nilai manajemen data dan inform
2.4.9.Manajemen Program UKM esensial 1.Pedoman external program UKM
Pedoman untuk Pedoman yang Pedoman lengkap untuk Pedoman kegiatan program lengkap 0-1 indikator 2-3 program lengkap untuk 4 Promosi kesehatan, program Kesehatan Lingkungan, KIA-KB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2.Pedoman internal
Meliputi pedoman Pedoman yang Pedoman lengkap untuk Pedoman program Promosi lengkap 0-1 indikator 2-3 program lengkap untuk 4 kesehatan, Kesehatan program Lingkungan, KIA-KB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
3. Penetapan Indikator kerja selama 1 tahun
SK Kepala Puskesmas Indikator kinerja yang Indikator kinerja tentang Indikator lengkap 0-1 indikator lengkap untuk 2-3 target 5 program program esensial melalui pembahasan dengan lintas program dalam pertemuan
4. RUK masingmasing Program UKM
Rencana Usulan Kegiatan yg disusun berdasarkan analisa hasil SMD dan pembahasan dengan lintas program/lintas sektor, Penilaian Kinerja Puskesmas, keluhan masyarakat, umpan balik masalah kesehatan dari masyarakat
ada RUK 1 program esensial
5.RPK 5 Program Rencana pelaksanaan ada RPK 0-1 program UKM esensial kegiatan program esensial Promosi kesehatan, Kesehatan Lingkungan, KIA-KB, Gizi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. SOP pelaksanaan kegiatan masingmasing UKM
Indikator kinerja lengkap untuk 4 program
ada RUK2 program esensial
ada RUK 3- 4 program esensial
ada RPK 2 program esensial
ada RPK 3- 4 program esensial
Langkah-langkah Indikator kinerja yang Pedoman lengkap untuk Pedoman kegiatan program yang lengkap 0-1 indikator 2-3 program lengkap untuk 4 digunakan sebagai program acuan bekerja
7. Pencatatan Pelaksanaan program Indikator kinerja yang Pencatatan pelaporan pelaporan kegiatan bail dalam gedung lengkap 0-1 indikator lengkap untuk 2-3 maupun luar gedung program yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 4 program
8. Analisa dan tindak lanjut jumlah dan kompetensi petugas UKM esensial
Analisa jumlah dan kompetensi penanggung jawab dan pelaksana program berdasarkan Ijazah, sertifikat pelatihan dan tindak lanjut
tidak ada analisa kompetensi dan kebutuhan peningkatan kompetensi
9. Analisa pelaksanaan program UKM esensial serta rencana tindak lanjutnya
Analisa pelaksanaan program UKM esensial dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, blm ada usulan peningkatan kompetensi
Tenaga sdh dianalisa sesuai dengan kompetensi, dan ada usulan peningkatan kompetensi
ada analisa 50% ada analisa 75% program UKM esensial program UKM dan rencana tindak esensial dan lanjutnya rencana tindak lanjutnya
10. Monitoring monitoring, evaluasi Monitoring evaluasi Monitoring evaluasi2 RTL dan dan tindak lanjut serta 0-1 program UKM program UKM esensial pelaksanaan evaluasi hasil tindak esensial tindak lanjut serta lanjut program UKM evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKM esensial Jumlah nilai manajemenProgram UKM Essensial (IX)
Monitoring evaluasi 3-4 program UKM esensial
2.4.10.Manajemen Program UKM Pengembangan
1.Tersedia Permenkes no 46/2015 <50% pedoman ada pedoman eksternal tentang akreditasi dll tentang UKM pengembangan
50% pedoman ada
75% pedoman ada
2.Tersedia Pedoman UKM pedoman internal pengembangan yang dilaksanakan di Puskesmas
50% pedoman ada
75% pedoman ada
3.SK penanggung SK dan uraian tugas jawab UKM pokok dan terintegrasi Pengembangan PJ UKM pengembangan 4. Penetapan Indikator kerja UKM Pengembangan 5. RUK masingmasing Program UKM Pengembangan
SK Kepala Puskesmas tentang Indikator target UKM Pengembangan melalui pembahasan dalam pertemuan Rencana Usulan Kegiatan yg disusun berdasarkan analisa hasil SMD dan pembahasan dengan lintas program/lintas sektor, Penilaian Kinerja Puskesmas. Dilengkapi bukti pertemuan
<50% pedoman ada
Tidak ada
Ada SK,tidak ada uraian Ada SK, uraian tugas tugas tidak lengkap
Tidak ada SK
50% SOP program ada
75% SOP program ada
Tidak ada
-
dokumen tidak lengkap
6.RPK masingmasing Program UKM pengembangan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang akan dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKM dan PL UKM, ada jadwal, dilaksanakan dengan memperhatikan visi misi, dalam menentukan jadwal ada pembahasan dengan LP/LS
7. SOP pelaksanaan kegiatan masingmasing UKM
Langkah-langkah dokumen lengkap kegiatan program yang untuk 1-2 program digunakan sebagai pengembangan acuan bekerja
8. Pencatatan Pelaksanaan program pelaporan kegiatan bail dalam gedung maupun luar gedung yg secara rutin dilaporkan ke Dinkes kab/Kota 9 Analisa Analisa jumlah dan pemenuhan standar kompetensi SDM jumlah dan penanggug jawab dan kompetensi SDM pelaksana program serta rencana UKM pengembangan tindak lanjutnya dan rencana tindak lanjutnya
Tidak ada
Tidak ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
dokumen lengkap untuk dokumen 3-4 program lengkap untuk pengembangan 5-7 program pengembangan
Tidak ada
Ada ,ttp belum ada SK Ada SK Ka Ka Pusk Pusk, ttp belum ada pembahasan dg LP
tidak ada analisa kompetensi dan kebutuhan peningkatan kompetensi
Tenaga sdh dianalisa Tenaga sdh sesuai dengan dianalisa sesuai kompetensi, usulan jumlah,belum peningkatan kompetensi ada analisa belum lengkap kompetensi dan usulan peningkatan kompetensi
10. Analisa pelaksanaan program UKM pengembangan serta rencana tindak lanjutnya
Analisa pelaksanaan program UKM pengembangan dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa
ada analisa 50% ada analisa 75% program UKM program UKM pengembangan dan pengembangan rencana tindak lanjutnya dan rencana tindak lanjutnya
11. Monitoring RTL ,tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut program UKM pengembangan
Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan program UKM pengembangan dan evaluasi hasil tindak lanjut
dokumen lengkap untuk 1-2 program pengembangan
dokumen lengkap untuk dokumen 3-4 program lengkap untuk pengembangan 5-7 program pengembangan
Jumlah nilai manajemen UKM Pengembangan (X) 2.4.11. Manajemen Program UKP
1.Pedoman external di Puskesmas
Panduan untuk tidak ada dokumen pelayanan rawat jalan, rawat inap, rekam medik, farmasi, laboratorium, poli KIA dan gawat darurat, contoh: Panduan Praktik Klinis ( Kepmenkes RI no 514/2015), Permenkes 269/ tentang rekam medik, Pedoman PPI, Formularium Obat Nasional
Pedoman salah
Ada, dilaksanakan tidak sesuai Pedoman
2.Pedoman internal
Meliputi pedoman penyuluhan, Gawat Darurat, Pelayanan Kefarmasian, Laboratorium , manajemen risiko dan rawat inap/PONED
tidak ada dokumen
Pedoman salah
Ada, dilaksanakan tidak sesuai Pedoman
3. RUK masingmasing Program UKP
Rencana Usulan Kegiatan UKP
tidak ada dokumen
4.RPK masingmasing Program UKP
Rencana Pelaksanaan Kegiatan yang akan dijadwalkan selama 1 tahun oleh PJ UKP , ada jadwal, dilaksanakan dengan memperhatikan visi misi, dalam menentukan jadwal ada pembahasan dengan LP/LS
Tidak ada
Tidak ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
ada pembahasan dengan LP maupun LS, dalam penentuan jadwal
5. SK Kepala Puskesmas
Ada SK jenis pelayanan, Penanggung jawab pelayanan UKP berikut uraian tugasnya pokok dan terintegrasi, Kode Diagnosis ICD X.
tidak ada dokumen
SK salah, dilaksanakan tidak sesuai SK
SK lengkap, dilaksanakan tidak sesuai SK
tidak ada SOP
SOP salah referensi
SOP salah, dilaksanakan tidak sesuaipedoman
6. SOP pelayanan SOP masing-masing pemeriksaan ( medis, gawat darurat, tindakan, keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, laboratorium)
7. SOP pelayanan SOP pendaftaran, non medis penyampaian informasi, ketersediaan informasi, koordinasi dan komunikasi
tidak ada dokumen
8. Daftar rujukan ada daftar rujukan UKP dan MOU dengan bukti perjanjian kerjasama dengan fasilitas rujukan lain (contoh: limbah, laboratorium,rujukan medis)
tidak ada dokumen
9. Pencatatan dan ada jadwal jaga, Pelaporan program pengisian lengkap UKP rekam medis, informed consent, lembar observasi, register2/laporan2 di pelayanan serta laporan bulanan ke Dinkes kab kota, monitoring program UKP, form pemeriksaan lab, form rujukan internal,lembar rawat inap, lembar asuhan keperawatan, laporan home care.
Tidak ada
10 Analisa Analisa pelaksanaan pelaksanaan pelayanan Gawat program UKP serta Darurat, Pelayanan rencana tindak Kefarmasian (tingkat lanjutnya ketersediaan obat,% dan nilai obat rusak atau kadaluarsa, % rata2 waktu kekosongan obat,% obat yang tidak diresepkan) , Laboratorium , manajemen risiko, Formularium Obat Puskesmas dan rawat inap/PONED dan rencana tindak lanjutnya
tidak ada analisa
dokumen salah, pelaksanaan tidak sesuai SOP
ada, pelaksanaan tidak sesuai SOP
tidak ada daftar rujukan Ada, ada dan ada sebagian MOU sebagian MOU
50% pencatatan program ada
75% pencatatan program ada
ada analisa 50% ada analisa 75% program UKP dan program UKP rencana tindak lanjutnya dan rencana tindak lanjutnya
11. Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut serta evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKP
Monitoring RTL dan pelaksanaan tindak lanjut pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Kefarmasian, Laboratorium , manajemen risiko, Formularium Obat Puskesmas dan rawat inap/PONEDdan evaluasi hasil tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program UKP
Tidak dievaluasi
masing-masing PL UKP melakukan evaluasi
Ada pembahasan evaluasi terpadu dengan LP
50% pedoman ada
.....
50% pedoman ada
.....
-
.....
Jumlah nilai manajemen UKP (XI)
2.4.12. Manajemen Mutu 1.Tersedia Permenkes no 46/2015 <50% pedoman ada pedoman eksternal tentang akreditasi, Permenpan RB no 18 / 2014 tentang SKM 2.Tersedia Pedoman/Manual <50% pedoman ada pedoman internal Mutu dan Pedoman mutu dan keselamatan pasien , Pedoman Manajemen Risiko, Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat dan Pasien
3.SK Tim mutu SK dan uraian tugas admin, UKM dan Tim mutu yang terdiri UKP dari ketua pokja UKM, UKP, manajemen, mutu, PPI, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Audit Internal. Tim yang bertanggung jawab terhadap implementasi kebijakan mutu Puskesmas.
Tidak ada
4.Penetapan indikator mutu
Tidak ada
Indikator UKM,UKP , manajemen dan mutu Puskesmas
.....
5.Rencana Rencana kegiatan program mutu dan perbaikan/peningkatan keselamatan pasien mutu dan keselamatan pasien, jadwal audit internal,kerangka acuan kegiatan dan notulen serta bukti pelaksanaan 6. Media Media pengaduan menerima berupa sms, kotak pengaduan ( sms, saran, email, telepon, kotak saran, email, dll) dan kuesioner telepon, dll), survei kepuasan kuesioner survei masyarakat, koin survei kepuasan pasien tersedia lengkap.
Tidak ada
.....
Tidak ada
.....
7.Pencatatan pelaporan mutu dan keselamatan pasien
Bukti pelaksanaan kegiatan audit internal, pemantauan capaian indikator mutu dan keselamatan pasien, pengaduan, laporan survei SKM dan Survei kepuasan, identifikasi masalah keamanan, identifikasi dan pengelolaan resiko,laporan KTD, KPC, KTC,KNC, identifikasi masalah keamanan lingkungan, pengaduan, upaya perbaikan, monitoring mutu UKP
Tidak ada
.....
8.Monitoring evaluasi berkala mutu Puskesmas dan tindak lanjut
Monitoring, analisa, Tidak ada pencatatan rencana tindak lanjut, pelaporan tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut capaian indikator mutu, kepatuhan terhadap SOP, survei kepuasan masyarakat dan survei kepuasan pasien, pengaduan, tindak lanjut audit internal, pengelolaan risiko
.....
9.Audit internal UKM, UKP, manajemen dan mutu
Pemantauan mutu layanan sepanjang tahun, meliputi audit input, proses (PDCA) dan output pelayanan, ada jadwal selama setahun, instrumen, hasil dan laporan audit internal
Tidak ada tindak lanjut kegiatan
tidak dimonitoring setiap bulan, belum ditindaklanjuti
.....
10.Rapat tinjauan •Pertemuan yang Tidak ada dokumen ada sebagian manajemen dilakukan oleh dan rencana dokumen,tidak ada manajemen minimal pelaksanaan kegiatan rencana pelaksanaan 2x/tahun untuk perbaikan dan kegiatan perbaikan dan meninjau kinerja peningkatan mutu peningkatan mutu sistem manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan. Ada notulen, daftar hadir serta menghasilkan luaran rencana perbaikan, peningkatan mutu
ada dokumen, tidak ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu
11. Analisa capaian Tim mutu melakukan mutu dan rencana analisa capaian mutu, tindak lanjut identifikasi resiko, hasil survei serta pengaduan serta rencana tindak lanjut peningkatan mutu
Tidak dievaluasi
ada sebagian dokumen,tidak ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu
ada sebagian dokumen, ada rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu
12. Monitoring tindak lanjut peningkatan mutu dan evaluasi hasil tindak lanjut
Tidak dievaluasi
50 % dokumen lengkap 75% dokumen lengkap
Monitoring pelaksanaan tindak lanjut dan evaluasi hasil tindak lanjut capaian indikator mutu, manajemen, UKM, UKP, MU, kepatuhan terhadap SOP, survei kepuasan masyarakat dan survei kepuasan pasien, pengaduan, audit internal serta laporan resiko
Jumlah nilai manajemen mutu ( XII) TOTAL NILAI KINERJA MANAJEMEN (I- XII)
Nilai 10 (7)
Nilai Hasil (8)
Sudah ada ijin operasional
.....
Ada bukti registrasi
.....
ada, dokumen lengkap dan dipasang di pusk Ada SK Ka Pusk tentang SO dan uraian tugas dilaksanak an
.....
Peraturan internal diketahui dan dilaksanak anoleh seluruh karyawan
.....
.....
adanya jenis pelayanan yang dipasang di Pusk dan ada sarana komunikasi untuk menyampai akan umpan balik
.....
ada alur pelayanan, pada posisi yg tepat serta dipahami oleh masyarakat
.....
ada peta wilayah, dan ada peta rawan bencana dan diketahui oleh seluruh karyawan
.....
denah bangunan, papan nama ruangan dan petunjuk arah serta jalur evakuasi, diketahui oleh masyarakat
.....
ada , sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat
.....
ada RUK dengan rincian dokumenn ya lengkap dan ada pengesahan dari Ka Pusk
.....
Ada dokumen RPK disusun secara rinci sesuai dengan usulan yang disetujui
.....
Ada, dokumen yang menindakla njuti hasil lokmin bulan sebelumny a
.....
Ada, dokumen yang menindakla njuti hasil lokmin yang melibatkan peran serta LS
.....
Adanya Tindak lanjut monitoring
.....
bukti surve lengkap, laporan, analisa dan rencana tindak lanjut
.....
.....
Ada, dokumenK erangka acuan SMD, rencan kegiatan, analisis masalah/ke butuhan masyarakat lengkap
.....
Ada, dokumen Notulen bukti sosialisasi program ke LS, RTL lengkap
.....
Ada, dokumen
.....
..... ..... ada SK, uraian tugas lengkap SOP lengkap
.....
Data lengkap
.....
ada, lengkap dengan rencana tindak lanjut
.....
dokumen lengkap
.....
.....
..... .....
ada SK, uraian tugas lengkap
.....
Ada dan data lengkap
.....
Dokumen lengkap
.....
ada, lengkap dengan rencana tindak lanjut
.....
Ada jadwal pemantaua n, dokumen lengkap
.....
.....
..... .....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
..... .....
..... ..... .....
.....
.....
.....
.....
lengkap
.....
ada, lengkap dan didokumen tasikan
.....
ada, lengkap dan didokumen tasikan
.....
..... .....
5 item terpenuhi
.....
5 item terpenuhi
.....
6 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
6 item terpenuhi dan memenuhi standar
6 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
5 item terpenuhi
.....
.....
.....
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
seluruh item terpenuhi dan memenuhi 5 item standar terpenuhi
.....
.....
dan memenuhi standar
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
seluruh item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
4 item terpenuhi dan memenuhi standar
..... .....
.....
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
3 item terpenuhi dan memenuhi standar
.....
memenuhi standar
.....
..... ..... ..... Pedoman lengkap
.....
ada
.....
Lengkap
.....
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
.....
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan Lengkap ke Dinkes pencatatan Kab/Kota dan pelaporan, benar dan Lengkap dilaporkan pencatatan ke danDinkes Kab/Kota pelaporan, benar dan dilaporkan Lengkap ke Dinkes pencatatan Kab/Kota dan pelaporan, benar dan dilaporkan ke Dinkes Kab/Kota
.....
.....
.....
.....
.....
Pedoman lengkap untuk 5 program
.....
Pedoman lengkap untuk 5 program
.....
Indikator kinerja lengkap untuk 5 program
.....
ada RUK 5 program esensial
.....
ada RPK 5 program esensial
.....
Pedoman lengkap untuk 5 program
.....
Pencatatan pelaporan lengkap untuk 5 program
.....
ada, lengkap dan didokumen tasikan
.....
ada analisa seluruh program UKM esensial dan rencana Monitoring tindak evaluasi lanjutnya5 program UKM esensial
.....
.....
..... .....
Ada SK dan struktur tim
.....
Ada SK dan struktur tim
.....
Ada SK dan uraian tugas
.....
ada indikator target dg SK Ka Pusk, melalui dokumen pembahasa lengkap n LP
.....
.....
RPK dilaksanak an dengan memperhat ikan Visi dan Misi Pusk
.....
Lengkap SOP dan dilaksanak an
.....
Lengkap pencatatan dan pelaporan, benar dan dilaporkan ada, ke Dinkes dokumen Kab/Kota lengkap
.....
ada analisa seluruh program UKM pengemban gan dan rencana tindak lanjutnya dokumen lengkap untuk 8-10 program pengemban gan
.....
.....
.....
.....
Pedoman lengkap, SOP sesuai Pedoman
.....
Lengkap
.....
Lengkap
.....
RPK dilaksanak an dengan memperhat ikan Visi dan Misi Pusk
.....
Lengkap
.....
SOP lengkap
.....
lengkap, pelaksanaa n sesuai SOP
.....
dokumen lengkap
.....
dokumen lengkap
.....
ada analisa seluruh program UKM pengemban gan dan rencana tindak lanjutnya
.....
dokumen lengkap
.....
..... .....
Ada SK dan struktur tim
..... .....
Ada SK dan struktur tim
.....
Ada SK dan struktur tim
.....
Lengkap SOP pelayanan Lab
.....
ada laporan, pencatatan , rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi hasil Pemantaua tindak n lanjut dilakukan 1x/th
.....
Dokumen lengkap, ada rencanapro gram perbaikan dan peningkata n mutu
.....
Pencatatan pelaporan lengkap
.....
.....
Evaluasi setiap bulan didokumen tasikan dan sudah ditindaklan juti
.....
Ada lengkap
.....
Dokumen lengkap
.....
dokumen lengkap
.....
..... .....
..... .....
Lampiran 5
2.3. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN TAHUN 2017-2019 No
Jenis pelayanan
Dimensi Mutu
2.3.1. Pelayanan rawat jalan 1. Angka Kontak Pemanfaatan
Tujuan
Mengetahui tingkat aksesabilitas dan pemanfaatan pelayanan primer
Definisi Operasional
Cara Penghitungan
Frekuensi Pengumpul an Data
Kontak bila peserta JKN Jumlah Peserta terdaftar 1 bulan (per nomor identitas yang melakukan kontak peserta) yang terdaftar dengan Puskesmas dibagi mendapatkan pelayanan total jumlah peserta kesehatan baik di dalam terdaftar di FKTP dikali gedung maupun di luar 1000 (seribu). gedung
Periode Analisa
1 bulan
Target 2017
2018
2019
150 per mil 150 per mil 150 per mil
Sumber Data
Catatan rujukan dalam P-care
PJ Pelayanan
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik
koordinasi dan untuk mengetahui kerjasama kualitas pelayanan
Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus ditangani di Puskesmas serta kriteria Time-AgeComplicationComorbidity (TACC) . Kelayakan rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan Organisasi Profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis
Jumlah peserta yang dirujuk dengan kasus non spesialistik dibagi jumlah seluruh peserta yang dirujuk oleh Puskesmas dikali 100 %
1 bulan
1 bulan
kurang dari 5%
kurang dari 5%
kurang dari 5%
P-Care.
3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB)
kesinambunga kesinambungan Penyakit kronis masuk n pelayanan pelayanan penyakit Prolanis yaitu Diabetes kronis . Melitus, Hipertensi, Rujuk Balik (Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE)). Aktifitas Prolanis:(1) edukasi Klub (2) Konsultasi Medis (3) Pemantauan Kesehatan melalui pemeriksaan penunjang (4) Senam Prolanis (5) Home Visit (6) Pelayanan Obat secara rutin (obat PRB)
4.Penyediaan rekam Efektif dan & Rekam medik medis rawat jalan Efisiensi tersedia dengan kurang dari 10 cepat menit
Penyediaan rekam medis rawat jalan dihitung sejak pasien memasukkan berkas hingga rekam medis tersebut ditemukan
jumlah Peserta Prolanis 1 bulan yang rutin berkunjung (jumlah peserta JKN yang terdaftar dalam Prolanis (per nomor identitas peserta) dan mendapatkan pelayanan kesehatan dalam gedung maupun di luar gedung. dibagi jumlah Peserta Prolanis terdaftar di Puskesmas dan jaringannya dikali 100%
1 bulan
Jumlah rekam medik rawat jalan yang disediakan dalam waktu kurang dari 10 menit dibagi jumlah rekam medik rawat jalan yang disampling dikali 100%
3 bulan
1 bln
50%
100%
50%
100%
50%
Aplikasi P-Care.
100% Register
PJ Pendaftara n
5.Kelengkapan pengisian rekam medik
Efektifitas
Rekam Medik terisi Rekam medik yang lengkap 1 x 24 jam lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau paramedis (SOAP,KIE,Askep, diagnosis, Kode ICD X, Kajian sosial, Pengobat an, tanda tangan ) serta pengisian identitas rekam medik lengkap oleh petugas rekam medik (nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, no kartu BPJS)
6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut
Kualitas Kesehatan Gigi
Mengurangi angka Pencabutan gigi permanen
7.Bumil yang Kualitas mendapat perawatan Kesehatan kesehatan gigi Gigi pada bumil
2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat
Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah rekam medik rawat jalan dikali 100%
Pelayanan kesehatan Jumlah gigi yang di tambal gigi dan mulut dalam dibagi jumlah gigi tetap bentuk upaya promotif, yang dicabut dikali 100% preventif dan kuraatif sederhana seperti pencabutan gigi, pengobatan dan penambalan yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
Pelayanan paripurna Kunjungan baru bumil bagi bumil yang dirujuk dari KIA yang mendapat perawatan kesehatan gigi /diperiksa dan dirawat di poli gigi Puskesmas
Jumlah bumil yang mendapat perawatan kes gigi di puskesmas dibagi jumlah bumil yang periksa di Puskesmas dikali 100%
1 bln
3 bulan
1 bulan
3 bulan
1 bulan
3 bulan
100%
100%
100% Register
100% 100% 100% register gigi (rasio 2:1) (rasio 2:1) (rasio 2:1)
60%
60%
60% register gigi
PJ pendaftara n dan poli umum, UGD, gigi, KIA-KB, MTBS, rawat inap
PJ pelayanan gigi dan mulut
PJ pelayanan gigi dan mulut
1.Kompetensi SDM Keselamatan Kesiapan tenaga memenuhi standar dan efektivitas melayani kasus gawat darurat
Tenaga medis dan paramedis yang telah mengikuti Pelatihan PPGD medis/paramedis serta sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD awam
Jumlah tenaga medis, paramedis, sopir ambulans yang telah mengikuti pelatihan PPGD dibagi jumlah tenaga medis, paramedis dan sopir ambulans di Puskesmas dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
100%
100% Register
PJ pelayanan gawat darurat
2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat memenuhi standar
Kesiapan fasilitas (ruang, akses) dan peralatan ( brankar, oksigen, jumlah dan sterilitas alat bedah minor, alat Bantuan Hidup Dasar ), sarana ( ambulans dan kelengakapannya) serta obat emergensi
Jumlah peralatan sarana prasarana dan obat emergensi yang tidak memenuhi standar dibagi jumlah seluruh peralatan, sarana prasarana serta obat emergensi dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
100%
100% Register gawat darurat
PJ pelayanan gawat darurat
Informed terisi Kelengkapan pengisian lengkap 1 x 24 jam data informed dan consent , meliputi identitas pasien, informasi yang disampaikan dan tanda tangan saksi dan pemberi layanan
Jumlah informed consent rawat jalan yang diisi lengkap dibagi jumlah informed consent di pelayanan gawat darurat, KB dan persalinan dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
100%
100% Register
PJ pelayanan gawat darurat , KB, persalinan
Obat terpilih yang Evaluasi kesesuaian item sudah disusun dalam obat dalam resep terhadap Fornas dibutuhkan Fornas dan harus tersedia di Puskesmas
Jumlah item obat yang termasuk dalam Fornas dibagi Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
80%
90%
100% data stok obat
Penanggun g Jawab Pelayanan Kefarmasia n Puskesmas
Keselamatan Kesiapan fasilitas , dan efektivitas peralatan, sarana prasarana dan obat di pelayanan gawat darurat
3.Kelengkapan Efektifitas pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan
2.3.3. Pelayanan Kefarmasian 1.Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Fornas
Pemenuhan standar
2.Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit
Efisiensi
6 Pelayanan laboratorium 1.Kesesuaian jenis mutu pelayanan laboratorium dengan standar 2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium
efektifitas, kesinambunga n pelayanan, efisiensi
Tergambarnya kesesuaian perencanaan dan kebutuhan obat
obat yang disediakan sesuai kebutuhan (dengan pola penyakit yang ada di wilayah Puskesmas)
Jumlah jenis obat yang tersedia dibagi Jumlah jenis obat yang dibutuhkan untuk semua kasus sesuai standar pengobatan dikali 100 %
1 bulan
3 bulan
80%
90%
100% data stok obat
Penanggun g Jawab Pelayanan Kefarmasia n Puskesmas
Tergambarnya standar pelayanan laboratorium
Jenis pelayanan laboratorium sesuai Permenkes tentang penyelenggaraan lab puskesmas
Jumlah jenis pelayanan yang tersedia dibagi Jumlah standar jenis pelayanan dikali 100 %
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100% Analisa jenis pelayanan
PJ unit Laboratori um
Tergambarnya kecepatan dan ketepatan pelayanan laboratorium
Waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi kurang/sama dengan 120 menit
Jumlah pasien dengan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium < 120 menit dibagi jumlah seluruh pemeriksaan dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100% Survey,Register
PJ unit Laboratori um
Jumlah pemeriksaan mutu internal yang memenuhi standar dibagi jumlah pemeriksaan dalam 1 bulan dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100% Hasil pemeriksaan PJ unit baku mutu internal Laboratori um
Jumlah pelayanan satu hari oleh tenaga kesehatan terlatih dibagi seluruh pelayanan satu hari di Puskesmas dikali 100%
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100% Register Kohort
3.Kesesuaian hasil Keselamatan, Tergambarnya Pemeriksaan mutu pemeriksaan baku efektivitas, kualitas pemeriksaan pelayanan laboratorium mutu internal (PMI) efisiensi laboratorium memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan evaluasi, analisa dan tindak lanjut
2.3.5.Pelayanan satu hari ( one day care) Pelayanan satu hari Keselamatan ( One day care ) 024 jam dilakukan oleh tenaga yang kompeten 2.3.6.Pelayanan Rawat Inap
Persalinan yang Pelayanan satu hari oleh aman di Puskesmas tenaga kesehatan yang yang sesuai dengan terlatih SOP
PJ Ruang persalinan & UGD
1.BOR
Efektifitas dan Tergambarnya Bed Occupation Rate Jumlah hari perawatan di efisiensi efektifitas dan (BOR) adalah % bagi hasil kali jumlah efisiensi penggunaan pemakaian tempat tidur tempat tidur dengan jumlah bed di ruang rawat di Puskesmas rawat inap hari perawatan di inap pada kurun waktu Puskesmas rawat inap pada tertentu kurun waktu tertentu
1 bulan
3 Bulan
40%
40%
40% rekam medis
PJ rawat inap
2.Visite pasien rawat inap dilakukan oleh dokter
Kompetensi tehnis, kesinambunga n pelayanan
pelayanan yang Visite pasien rawat terkoordinasi untuk inap dilakukan oleh menjamin dokter kesinambungan pelayanan
Jumlah visite yang dilakukan oleh dokter dibagi jumlah hari rawat inap di Puskesmas pada kurun waktu tertentu dikali 100%
1 bulan
3 bulan
100%
100%
100% Rekam medik
PJ unitrawat inap
3.Kelengkapan Efektifitas pengisian rekam medik dalam 24 jam
Rekam Medik terisi Rekam medik yang lengkap telah diisi lengkap dalam 24 jam setelah selesai pelayanan oleh staf medis dan atau perawat (SOAP, KIE, Asuhan keperawatan, lembar observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume, surat pemulangan, informed concent )
Jumlah rekam medis yang lengkap dibagi jumlah seluruh rekam medis di pelayanan rawat inap dikali 100%
1 bln
3 bulan
100%
100%
100% Register
PJ rawat Inap
4. Pertolongan Keselamatan persalinan normal oleh nakes terlatih
Persalinan yang Pertolongan persalinan Jumlah pertolongan aman di Puskesmas normal (Persalinan persalingan normal oleh pervaginam) oleh tenaga tenaga kesehatan terlatih kesehatan yang terlatih dan sesuai SOP dibagi APN ( Asuhan seluruh persalinan di Persalinan Normal) dan Puskesmas dikali 100% sesuai SOP
1 bulan
3 Bulan
100%
100%
100% Register Kohort
PJ Ruang persalinan & Rawat gabung
5.Pelayanan konseling gizi
Tersedianya Pelayanan konseling Jumlah konseling gizi pelayanan konseling gizi untuk ibu hamil, pasien rawat inap gizi di Puskesmas balita/ bayi KEK, dibandingkan jumlah kasus Obesitas, Diabetes yang dirawat di Puskesmas Melitus, Hipertensi serta dikali 100% masalah gizi lainnya di Puskesmas rawat inap
1 bln
3 bulan
80%
80%
80% Rekam medis
Pemantauan
Petugas gizi
Lampiran 9 5. INDIKATOR KINERJA MUTU PUSKESMAS TAHUN 2017-2019
No
Jenis Variabel
Definisi Operasional
1 1
2 SKM ( Survei Kepuasan Masyarakat)
3 Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas (Permenpan RB no 18 Tahun 2014)
2
Survei Kepuasan Pasien
Pernyataan puas oleh pelanggan terhadap unit pelayanan di Puskesmas (poli rawat jalan, UGD, Gigi, Lab, Farmasi, Rawat Inap, poli umum)
3
Penanganan Pengaduan Pernyataan ketidak puasan Pelanggan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Periode Analisa 4 1 tahun sekali
Cara penghitungan
Penanggung Jawab/PJ Pengumpul Data
Target 2017 9 > 80 %
2018 10 > 80 %
2019 11 > 80 %
6 Survei dengan kuesioner,laporan, analisa dan RTL
7 Tim mutu Puskesmas
3 bulan Jumlah kumulatif hasil Survei dengan metode koin untuk penilaian kepuasan dari dan atau kuesioner,laporan, survey pasien yang disurvei (dalam analisa dan RTL koin, 6 prosen) dibagi Jumlah total bulan pasien yang disurvei dikali untuk 100% survey dengan kuesioner secara internal
Tim mutu Puskesmas
> 80 %
> 80 %
> 80 %
Tim mutu Puskesmas
100%
100%
100%
sebulan sekali
5 Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) dibagi Jumlah total pasien yang disurvei ( n minimal 150) dikali 100%
Sumber Data
Jumlah pengaduan pelanggan yang telah ditangani dibagi jumlah seluruh pengaduan dikali 100%
Catatan Pengaduan Pelanggan, RTL, TL dan evaluasi hasil TL
2:05:04
Tidak terjadi hal yang membahayakan keselamatan pasien ( Sasaran keselamatan pasien)
Sasaran Keselamatan Pasien meliputi: Tidak adanya kejadian salah identifikasi pasien,Tidak adanya kesalahan pemberian obat high alert/ perlu kewaspadaan tinggi, Tidak adanya kejadian pasien jatuh, Pencegahan terjadinya resiko infeksi, Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, Kepatuhan penerapan komunikasi efektif
2:05:05 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 1. Cuci tangan Prosedur cuci tangan sesuai dengan ketentuan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen 2. Penggunaan APD saat Petugas menggunakan melaksanakan tugas APD ( alat pelindung diri) pada saat melaksanakan tugas khususnya di UGD, persalinan, laboratorium 3. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi
Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi adalah menghancurkan/membunu h mikroorganisme patogen pada benda dan instrumen dengan menggunakan zat kimia cair serta pemusnahan semua mikroorganisme termasuk spora bakteri
Setiap bulan sekali
Jumlah pasien dalam satu Rekam medis, Laporan PJ rekam medik,PJ bulan dikurangi jumlah keselamatan pasien (KTD, masing2 unit kejadian dalam waktu satu KPC,KNC,KTC) ,Survei, layanan dan Tim bulan dibagi jumlah pasien laporan infeksi nosokomial, Mutu dalam satu bulan dikali 100 Daftar tilik kepatuhan SOP % komunikasi efektif dan hasil audit internal
Sebulan Jumlah petugas yang sekali mematuhi prosedur cuci tangan dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali 100% Tiga bulan Jumlah petugas yang sekali mematuhi prosedur penggunaan APD dibagi jumlah petugas yang diamati dikali 100% Sebulan Jumlah penanggungjawab sekali DTT dan sterilisasi yang mematuhi prosedur Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dan sterilisasi dibagi jumlah seluruh penanggungjawab DTT dan sterilisasi yang diamati dikali 100%
100%
100%
100%
Daftar Tilik SOP CTPS
Tim mutu dan Tim Audit
100%
100%
100%
Daftar Tilik SOP penggunaan APD
Tim Audit
100%
100%
100%
Daftar Tilik SOP penggunaan DTT dan Sterilisasi
Tim Audit
100%
100%
100%
4. Tindakan asepsis dan Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum aspirasi yang dilakukan menyuntik tenaga medis dan paramedis sebelum menyuntik 5. KIE etika batuk
Petugas (medis, non medis, dan loket) melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Etika batuk sesuai dengan SOP kepada pasien yang batuk
6. Pembuangan jarum Pembuangan jarum suntik suntik memenuhi standar dengan tidak menyarungkan tutupnya kembali
Sebulan Jumlah petugas yang sekali mematuhi prosedur menyuntik dibagi jumlah seluruh petugas yang diamati dikali 100%
Daftar tilik SOP menyuntik
Tim audit internal
100%
100%
100%
Sebulan Jumlah petugas yang sekali melaksanakan SOP KIE Etika batuk sesuai prosedur dibagi jumlah seluruh petugas (medis, non medis, dan loket) yang diamati dikali 100%
Daftar tilik SOP KIE Etika batuk, rekam medis
Unit-unit layanan
100%
100%
100%
monitoring pembuangan jarum
UGD, KIA, imunisasi, persalinan
100%
100%
100%
Sebulan Jumlah jarum suntik yang sekali tidak disarungkan dibagi jumlah jarum suntik yang dibuang dikali 100%