Judul Fix.docx.doc

FAKULTAS TEKNIK UNSRAT

J U D U L

:

U S U L A N

JENIS DOKUMEN BORANG

J U D U L

TA

B I D A N G : P O S Tu g a s A k h i r P S S 1 A r s i t e k t u r

K O D E : B - 0 3 POS TA ARS 01 TANGGAL DIKELUARKAN 01 MARET 2013 NO . RE VI SI : 0 0 Tanggal :

STREET SHOPPING MALL KOTA MANADO (ARSITEKTUR NUSANTARA) KASAWURI YOBELINDO A.L.F WURITIMUR / 13021102022 I.

PROSPEK DAN FISIBILITAS A. PROSPEK Pada era modern ini, khususnya perkotaan sangat membutuh Mall sebagai sarana penunjang hiburan. Berbagai aktifitas dan fasilitas pada pusat perbelanjaan dapat kita temukan dalam sebuah bangunan mall. Mulai dari sarana hiburan, pertokoan, restoran, biokop hingga sarana rekreasi dapat kita jumpai. Namun, beberapa konsep mall dikembangkan dalam ruang yang cenderung tertutup. Karakter bangunan seperti ini memiliki konsumsi energi listrik yang cukup boros dari segi lingkungan. Menurut perkembangannya, sebelum konsep mall tertutup, terlebih dahulu pusat perbelanjaan (shopping mall) muncul dengan konsep retail terbuka dengan tidak menggunakan atap. Street mall nantinya akan menghadirkan konsep mall terbuka yang dikhususkan kepada pejalan kaki yang menghubungkan satu pusat perbelanjaan dari satu titik ke titik yang lain. B. FISIBILITAS Street mall menjadi iconic sebuah kota dengan menjadikan fasilitas serta konsep mall sebagai karakteristik dari bangunan. Konsep mall terbuka yang diperutukan kepada pejalan kaki adalah salah satu hal yang ditawarkan. Kemudahan pencapaian dan aksesbilitas pejalan kaki ke bangunan menjadi hal utama melalui konsep street shopping mall. Menghadirkan sebuah konsep mall dengan menyatukan ruang luar dengan bangunan.

II.

ASOSIASI LOGIS OBJEK DAN TEMA A. PEMAHAMAN OBJEK Street Shopping Mall:  Street  Shopping  Mall

: Jalan. Sebagai jalur sirkulasi pejalan kaki : Perbelanjaan. Sebagai Pusat Perbelanjaan : Bangunan Pusat perbelanjaan

Street Shopping Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan dengan konsep terbuka yang menyatukan elemen ruang luar kedalam sebuah bangunan dimana telah memiliki jalur pejalan kaki teratur diantara pertokoan yang berhadapan.

1

FAKULTAS TEKNIK UNSRAT

J U D U L

:

U S U L A N

JENIS DOKUMEN BORANG

J U D U L

TA

B I D A N G : P O S Tu g a s A k h i r P S S 1 A r s i t e k t u r

K O D E : B - 0 3 POS TA ARS 01 TANGGAL DIKELUARKAN 01 MARET 2013 NO . RE VI SI : 0 0 Tanggal :

B. PEMAHAMAN TEMA Arsitektur Nusantara: Arsitektur nusantara adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang di daerah tropis lembab tersebar di kepulauan nusantara. Arsitektur nusantara menekan pada “homo simbolicus” dimana manusia senantiasa membuat dan memaknai symbol-simbol dan peradabannya. Dimana kita dimaknai melalui arsitektur rakyat kita. Arsitektur bukan bangunan tunggal, namun setiap bangunan dapat dimaknai oleh siapa saja. Dimana arsitektur sebuah proses pembentukan kebudayaan bersama. Di sisi lain, Josef Prijotomo (2012) menyatakan bahwa Arsitektur Nusantara hendaklah dilihat, dipelajari, dan dipahami sebagai arsitektur yang berbeda dengan arsitektur di Eropa. Josef Prijo-tomo menyampaikan perbedaan arsitektur Nusantara dari arsitektur Eropa, khususnya untuk arsitektur Eropa hingga masa Neo-Klasik. Beberapa perbedaan itu antara lain: 1. Arsitektur Nusantara dua musim, sedang arsitektur Eropa itu arsitektur 4 musim. 2. Arsitektur Nusantara melibatkan lautan dan daratan sedang arsitektur Eropa hanya melibat-kan daratan saja. 3. Arsitektur Nusantara tidak mematikan karya anak bangsanya sedang arsitektur Eropa mematikan arsitektur anak benua. 4. Arsitektur Nusantara menggunakan bahan bangunan yang organik sedang arsitektur Eropa adalah arsitektur batu/anorganik. 5. Arsitektur Nusantara adalah arsitektur pernaungan dan arsitektur Eropa adalah arsitektur Perlindungan. 6. Arsitektur Nusantara bersolek di (tampang) luar dan arsitektur Eropa bersolek di (tampang) dalam. 7. Arsitektur Nusantara berkonstruksi tanggap gempa sedang arsitektur Eropa berkonstruksi tanpa gempa. 8. Arsitektur mengonsepkan pelestarian dengan ketergantian sedang arsitektur Eropa mengon-sepkannya sebagai menjaga dan merawat. 9. Arsitektur Nusantara menjadikan perapian utamanya untuk mengawetkan bahan bangunan organiknya, sedang arsitektur Eropa untuk menghangatkan ruangan dan menjadikannya galih (core) dari huniannya. 10. Arsitektur Nusantara mengonsepkan kese-mentaraan sedang arsitektur Eropa mengon-sepkan keabadian. 11. Arsitektur Nusantara adalah arsitektur “kami/kita” sedang arsitektur Eropa adalah arsitektur “aku”

2

FAKULTAS TEKNIK UNSRAT

J U D U L

:

U S U L A N

JENIS DOKUMEN BORANG

J U D U L

TA

B I D A N G : P O S Tu g a s A k h i r P S S 1 A r s i t e k t u r

C.

K O D E : B - 0 3 POS TA ARS 01 TANGGAL DIKELUARKAN 01 MARET 2013 NO . RE VI SI : 0 0 Tanggal :

ASOSIASI LOGIS

Penerapan Arsitektur Nusantara terhadap bangunan street mall adalah untuk memberi kesan kenyamanan terhadap pelaku yang terlibat didalamnya. Dimana street mall akan menampilkan sebuah bangunan pusat perbelanjaan yang berciri khas Indonesia dengan memperhatikan para pejalan kaki. Nantinya tema arsitektur nusantara akan memberikan kesan penggunaan material yang nyaman sesuai dengan tipologi dan iklim bangunan di Indonesia.

3

FAKULTAS TEKNIK UNSRAT

J U D U L

:

U S U L A N

JENIS DOKUMEN BORANG

J U D U L

TA

B I D A N G : P O S Tu g a s A k h i r P S S 1 A r s i t e k t u r

K O D E : B - 0 3 POS TA ARS 01 TANGGAL DIKELUARKAN 01 MARET 2013 NO . RE VI SI : 0 0 Tanggal :

D. TINJAUAN PUSTAKA A. JUDUL, PENULIS, PENERBIT DAN TAHUN TERBIT Prijotomo, Josef. 2014. “Eksplorasi Desain Arsitektur Nusantara” Wong. W. 1977. “Beberapa Asas Merancang Trimatra” Swandari, Nabila .A. 2016. “Semi Street Shopping Mall di Semarang” Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro http://virtualarsitek.wordpress.com https://jogjaarsitek.blogspot.com

4