BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka Pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota
yang
bertanggung jawab
menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan upaya penyelenggaraannya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : Perecanaan tingkat Puskesmas, Lokakarya mini Puskesmas, serta Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga yang didukung dengan menajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality assurance). Mempertimbangkan rumusan pokok – pokok program dan program – program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan Program Spesifik Daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaiakan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat. Puskesmas
merupakan
ujung
tombak
terdepan
dalam
pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan penilaian kinerja Puskesmas. B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Laporan Kinerja yang telah dibuat ini merupakan gambaran dari situasi dan kondisi yang ada di Puskesmas, baik dari segi sarana prasarana dan sumber daya
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
1
manusia yang ada, sehingga dari hasil yang ada dapat dinilai kinerja dari Puskesmas itu sendiri. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan verifikasi hasilnya. C. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas Tujuan Penyusunan laporan kinerja ini secara umum agar tercapai tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten Klaten. Dimana secara khusus untuk mendaptkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas Juwiring pada akhir tahun kegiatan. Diharapkan dengan adanya laporan kinerja ini dapatmenjadi umpan balik bagi pelaksanaan program di Puskesmas Juwiring dan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten untuk ikut serta dalam pembangunan kesehatan. D. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya – upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan : 1. Pelayanan Kesehatan, meliputi : a. Upaya Kesehatan Wajib b. Upaya Kesehatan Pengembangan 2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggarakan kegiatan, meliputi : a. Proses Penyusunan perencanaan, pelaksanaan mini lokakarya dan pelaksanaan penilaian kinerja. b. Manajemen sumber daya termasuk manjemen alat, obat, keuangan, dll 3. Mutu Pelayanan, meliputi : a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannnya terhadap standar yang ditetapkan
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
2
c. Penilaian
output
pelayanan
berdasarkan
upaya
kesehatan
yang
diselenggarakan, dimana masing – masing program kesehatan mempunyai indikator mutu tersendiri d. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan Puskesmas.
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
3
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS A. Bahan dan Pedoman Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis
data / masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI Tahun 2006 dan PMK 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas. B. Teknik Pelaksanaan 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan Puskesmas tahun 2018 (Januari 2018 sampai dengan Desember 2018) dengan variebel dan sub variebel yang terdapat dalam formulir Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2018. 2. Penggolongan Data Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penggolongan data sebagai berikut : a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = ( H/T ) x 100% Cakupan Variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (∑SV) kemudian dibagi dengan jumlahvariabel ( n ) atau V ( % ) = ( ∑SV) / n. Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah setara perjenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga , yaitu : 1)
Kelompok I ( kinerja baik ) : tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2) Kelompok II ( kinerja cukup ) : tinkat pencapaian hasil 81 – 90 % 3) Kelompok III ( kinerja kurang ) : tingkat pencapaian ≤ 80 % b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
4
Penilaian kegiatan manjemen Puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok : 1)
Manajemen operasional Puskesmas
2) Manajemen alat dan obat 3) Manajemen keunagan 4) Manjemen Ketenagaan Penilaian kegiatan manjemen Puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut : Skala 1 nilai 4 Skala 2 nilai 7 Skala 3 nilai 10 Nilai masing – masing kelompok manajemen adalah rata – rata nilai kegiatan masing – masing kelompok manajemen. Cara Penilaian : Nilai manajemen dihitungsesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke kolom yang sesuai. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir manajemen Hasil rata – rata dikelompokkan menjadi : Baik
: Nilai rata – rata ˃ 8,5
Cukup
: Nilai 5,5 – 8,4
Kurang
: Nilai ˂ 5
c. Penialaian Mutu Pelayanan Cara Penilaian : Nilai Mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan kedalam kolom yang sesuai. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu. Nilai mutu dikelompokkkan menjadi : 1) Baik
: Nilai rata – rata ˃ 8,5
2) Cukup
: Nilai 5,5 – 8,4
3) Kurang
: Nilai ˂ 5
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
5
BAB III PEDOMAN PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan pegisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk definisi operasionalnya. Pelaksanaan pengumpulan data di Puskesmas Juwiring dilakukan oleh penanggungjawab masing – masing kegiatan/ program dibantu oleh staf Puskesmas Juwiring dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim. A. Cara Pengumpulan Data Cara Pengumpulan data di Puskesmas Juwiring disesuaikan dengan data yang diperlukan sesuai dengan pedoman penilaian kinerja Puskesmas serta kesepakatan Puskesmas Juwiring dan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk penilaian kinerja Puskesmas Juwiring diambil dari Puskesmas Juwiring dan jaringannya serta data dari lintas sektoral. Pelaksanaan pengumpulan data dibahas dalam forum lokarya mini Puskesmas Juwiring maupun pertemuan lintas sektoral, untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari unit terkait. Cara pengumpulan data antara lain melalui: 1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas Juwiring 2. Pemeriksaan, pengecekan catatan dan notulen B. Jenis Data Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Juwiring dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas Juwiring dan Jaringannya yang terdiri atas : 1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas Juwiring 2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas Juwiring 3. Data hasil pengukuran / penilaian mutu pelayanan Puskesmas Juwiring Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat Juwiring dimana Puskesmas Juwiring tidak sepenuhnya berperan dalam pencapaian keberhasilannya tidak diperhitungkan dalam penilaian kinerja Puskesmas Juwiring.
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
6
C. Sumber Data Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil kegiatan Puskesmas Juwiring sesuai dengan sistem pencatatan pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan program inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya. D. Variabel Penialaian Variabel penilaian kinerja Puskesmas Juwiring mewakili fungsi, asas dan upaya pelayanan Puskesmas Juwiring beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian penilaan kinerja Puskesmas Juwiring dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian yaitu : 1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan wajib 2. Komponen manajemen Puskesmas 3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas Upaya Kesehatan Wajib di Puskesmas Juwiring kegiatan utama adalah 1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana 4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Kesehatan Lansia 7. Upaya Pengobatan
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
7
BAB IV HASIL KINERJA PUSKESMAS JUWIRING A. Hasil Cakupan Kinerja Pelayanan Kesehatan 1. Upaya Kesehatan Esensial N O 1 2
KOMPONEN KEGIATAN Upaya Promosi Kesehatan Upaya Kesehatan Lingkungan
HASIL
TINGKAT
CAKUPAN
KINERJA
60,00 %
KURANG
92,82 %
BAIK Baik ≥ 91 %
Upaya Kesehatan Ibu dan 3
Anak Termasuk Keluarga
90,40 %
CUKUP
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Cukup = 80-90 % Kurang ≤ 80 %
Berencana 4
KETERANGAN
92,40 %
BAIK
82,49 %
CUKUP
99,36 %
BAIK
87,35 %
CUKUP
HASIL
TINGKAT
CAKUPAN
KINERJA
Upaya Pencegahan dan 5
Pemberantasan Penyakit Menular
6
Upaya Kesehatan Perorangan Rata – Rata Nilai
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
NO
KOMPONEN KEGIATAN
1
Upaya Kesehatan Lansia
86,40 %
CUKUP
Rata – Rata Nilai
86,40 %
CUKUP
KETERANGAN Baik ≥ 91 % Cukup = 80-90 % Kurang ≤ 80 %
Perhitungan variabel tiap komponen kegiatan pelayanan Puskesmas Juwiring dapat dilihat dilampran 1. Nilai Cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah rata – rata nilai upaya kesehatan esensial ditambah rata – rata nilai upaya kesehatan pengembangan dibagi dua. PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
8
Jadi nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan Puskesmas Juwiring tahun 2017 adalah
( 87,35 + 86,40 ) : 2 = 86,88 ( KINERJA CUKUP )
Hasil Cakupan Kinerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas Juwiring Upaya Kesehatan Perorangan 100.00%
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
80.00% Nilai Rata-rata
60.00% 40.00%
20.00% Upaya Pencegahan dan Pemberantas…
0.00%
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Hasil Cakupan Kinerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas Juwiring
Upaya Promosi Kesehatan Upaya Kesehatan Lingkungan
B. Hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Juwiring N
PENILAIAN KEGIATAN
O
MANAJEMEN PUSKESMAS
1
Manajemen Operasional Puskesmas
NILAI
TINGKAT KINERJA
9,1
BAIK
KETERANGAN
2
Manajemen Alat dan Obat
8,8
BAIK
Baik ≥ 8,5
3
Manajemen Keuangan
10
BAIK
Cukup 5,5 – 8,4
4
Manajemen Ketenagaan
10
BAIK
Kurang ≤ 5,5
9,5
BAIK
Rata – Rata Nilai
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
9
Hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Juwiring Manajemen Operasional Puskesmas 10.0 Hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Juwiring
9.5 9.0 Nilai Rata-rata
Manajemen Keuangan
8.5 8.0
Manajemen Alat dan Obat
Manajemen Ketenagaan
C. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Puskesmas Juwiring N
JENIS KEGIATAN
O 1
Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
2
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
3
Penanganan Komplikasi Obstetri / resti
SKALA
NILAI
˂10%
10
˃80%
˃5%
10 10
TINGKAT KINERJA BAIK BAIK BAIK
Error rate pemeriksaan BTA
˂5%
10
BAIK
5
Kepatuhan terhadap standar
81-
10
BAIK
10
BAIK
7
CUKUP
9,6
BAIK
6
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB paru
7
Baik ≥ 8,5 Cukup 5,5 – 8,4 Kurang ≤ 5,5
4
ANC
KETERANGAN
100% 81100%
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
51-80%
Puskesmas Rata – Rata Nilai
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
10
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Puskesmas Juwiring Drop out pelayanan ANC ( K1 - K4 ) Nilai Rata-rata
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan…
10.0 8.0 6.0 4.0 2.0 0.0
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB paru Kepatuhan terhadap standar ANC
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Penanganan Komplikasi Obstetri / tesiko tinggi
Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Puskesmas Juwiring
Error rate pemeriksaan BTA Error rate pemeriksaan darah malaria
11
BAB V ANALISA HASIL KINERJA JUWIRING A. Kegiatan/Upaya Pelayanan Kesehatan Dari hasil cakupan kinerja pelayanan kesehatan yang terdiri dari upaya kesehatan esensial (upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pemberantasan penyakit serta upaya pengobatan) dan upaya kesehatan pengembangan (upaya kesehatan lansia) didapatkan hasil tingkat kinerja upaya pelayanan kesehatan adalah 86,88% dengan kriteria CUKUP. Dilihat dari perincian komponen kegiatan yang tingkat kinerjanya BAIK pada upaya kesehatan esensial adalah Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. Tingkat kinerja CUKUP pada upaya kesehatan esensial adalah upaya promosi kesehatan, Dilihat dari perincian komponen kegiatan upaya kesehatan lansia yang merupakan upaya kesehatan pengembangan adalah dengan kinerja CUKUP. 1.
Upaya Kesehatan Wajib a. Upaya Promosi Kesehatan Upaya promosi kesehatan mencakup beberapa variabel, yaitu tercapainya kebijakan public yang berwawasan kesehatan mencapai 100% yang terdiri dari Kebijakan tentang ASI, STBM dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jumlah organisasi masyarakat yang memanfaatkan sumber dayanya
untuk
mendukung kesehatan dengan capaian 100%. Jumlah tema dalam pesan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat dengan capaian 100%. Desa siaga aktif dari target 93% pencapaiannya 42,11% dari 19 desa. Posyandu purnama dengan target 45% dari 105 baru 5 posyandu (4,76%). Posyandu mandiri dengan target 40% dari 105 posyandu baru 14 posyandu (13,33%). Dengan demikian rata-rata cakupan kinerja upaya promosi kesehatan adalah 60,03% dalam kategori CUKUP. Dari hasil analisa masalah di atas, maka diambil analisa penyebabnya adalah keterbatasan tenaga pelaksana serta kurangnya sarana dan prasarana dalam kegiatan posyandu. Rencana tindak lanjut dari analisa masalah di atas adalah dengan menyusun perencanaan secara baik dari segi penjadwalan
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
12
dan sasaran kegiatan, memaksimalkan tenaga dan sarana prasarana yang diperlukan. b. Upaya Kesehatan Lingkungan Dari variabel kegiatan upaya kesehatan lingkungan diantaranya rumah sehat 94,28% dari target 90,00%, rumah bebas jentik 74,97% dari target 97,00%, penduduk memanfaatkan jamban 92,31% dari target 88,00%, rumah punya SPAL 98,86% dari target 75,00%, TTU memenuhi syarat 92,31% dari target 60,00%,
sarana air minum
yang dilakukan
pengawasan 89,83% dari target 70,00%, puskesmas yang melakukan dasar 100% dari target 100,00%, puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat 100% dari target 100,00% dengan rata-rata cakupan kinerja 92,82% dalam kategori BAIK. Hasil analisa dari upaya kesehatan lingkungan untuk variabel sarana air minum yang dilakukan pengawasan mencapai cakupan kinerja kategori KURANG, dikarenakan masih banyak bagi para pengelola makanan dan minuman yang belum cukup pengetahuan tentang pentingnya higiene sanitasi dalam penyiapan bahan, proses pembuatan sampai pada penyajian makanan dan minuman. Peran puskesmas dalam hal peningkatan penyehatan makanan dan minuman yaitu dengan memberikan penyuluhan dan motivasi kepada para pengelola makanan dan minuman tentang pentingnya hygiene dan sanitasi dalam penyiapan bahan, proses pembuatan sampai pada penyajian makanan minuman. c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana Dari beberapa variabel dalam upaya kesehatan ibu dan anak, KB, serta remaja, sudah sebagian memberikan cakupan kinerja yang BAIK dengan rata-rata cakupan kinerja 94,03%. Diantaranya kesehatan ibu hamil 91,95%, kesehatan ibu bersalin 91,46%, kesehatan bayi baru lahir 96,31%, kesehatan balita 96,41% dari hasil analisa pencapaian program dalam pelayanan kesehatan ibu hamil dan kesehatan ibu bersalin masih dalam capaian kinerja kategori BAIK hal ini terjadi karena koordinasi dan pencatatan pelaporan yang sudah berjalan dengan baik mulai dari koordinasi bidan desa, masyarakat, kader, TPPKK, desa, TOMA dan TOGA serta lintas sektoral dan lintas program yang saling mendukung dalam pelakasanaan kegiatan dan evaluasi serta tindak lanjutnya. Untuk kinerja
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
13
pada variable KB pasca bersalin masih KURANG, hal ini disebabkan karena tingkat kesadaran untuk KB pada ibu pasca bersalin masih kurang. Diharapkan peran puskesmas untuk memotivasi ibu hamil dalam merencanakan Keluarga Berencana melalui P4K lebih ditingkatkan. d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Dalam kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat mencapai cakupan kinerja 95,37% dengan kriteria kinerja BAIK, cakupan kegiatan dalam upaya kegiatan tersebut antara lain : desa dengan garam iodium dengan cakupan 100%, keluarga sadar gizi dengan cakupan 97,58%, tumbang anak balita dan prasekolah 90,66%, pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan KK miskin 100%, N/D 97,93%, BGM 76,81%, Pemberian kapsul vitamin A 2x setahun dengan angka cakupan 100%, bayi dengan ASI eksklusif 92,81%, balita kurus mendapat PMT 100%. Hasil kajian dan evaluasi kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat didapatkan bahwa masih terdapat 23 balita dengan BGM dikarenakan terdapat penyakit yang menyertai. Rencana tindak lanjutnya adalah peningkatan koordinasi pada tim penyuluh puskesmas dari mulai perencanaan kegiatan dari awal tahun, semua petugas sudah mempunyai perencanaan kegiatan penyuluhan, dilaksanakan kapan, materinya apa, tempatnya dimana, jumlah peserta berapa dan diikuti monitoring pelaksanaannya serta evaluasi pelaksanaan pencatatan dan pelaporan, dengan koordinator penanggung jawab adalah petugas promosi kesehatan puskesmas, dengan tidak melupakan pertimbangan trend penyakit berdasarkan grafik penyakit tahunan pada tahun sebelumnya serta pemperhatikan kebijakan dari Dinas Kesehatan maupun Kementrian Kesehatan. e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular Mencermati
variabel-variabel
yang
dilaksanakan
dalam
upaya
pengendalian penyakit menular mencapai kinerja 82,49% dengan kriteria kinerja CUKUP. Pada variable presentasi anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi lengkap 108,03%, cakupan BIAS 98,14%, penemuan pneuomoni balita 100%, prosentase anak usia 1-12 tahun minum obat cacing 100,88%, penemuan kasus dan kesembuhan TB 100%, Penemuan kasus HIV/AIDS 100%, pelayanan kesehatan dengan gangguan jiwa berat
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
14
100%, presentase desa yang melaksanakan pengendalian PTM 100%, presentasi desa yang melaksanakan kegiatan posbindu 70,18%, presentasi perempuan yang usia 30-50 th dideteksi dini kanker serviks 39,69%, proporsi kasus hipertensi di fasyankes 83,83%, proporsi kasus diabetes di fasyankes 38,52%, upaya penyuluhan NAPZA oleh petugas 100%. Dari hasil analisa didapatkan sebagai berikut : masih rendahnya penemuan jumlah kasus diabetes di fasyankes dan dari 19 baru sebagian kecil yang melaksanakan kegiatan posbindu yaitu 4 desa. Rencana tindak lanjut dari puskesmas melakukan sosialisasi pembentukan posbindu di desa yang belum terbentuk posbindu, hal ini diharapkan pada tahun 2021 semua desa di Kecamatan Juwiring sudah terbentuk kegiatan posbindu sehingga bisa menjaring masyarakat yang menderita penyakit diabetes.s f. Upaya pengobatan Dari dua variabel upaya pengobatan dengan cakupan kinerja 100% kriteria BAIK, dalam pencermatan didapatkan analisa pengobatan dengan cakupan 99,36% kriteria BAIK, sedang pemeriksaan laboratorium 100% dengan kriteria BAIK, pelayanan kefarmasian 100% dengan criteria BAIK, pelayanan IGD 24 jam 100% dengan kriterian BAIK, Pelayanan rawat inap 100% dengan kriteria BAIK, pemberian pelayanan umum dan gigi 100% dengan kriteria BAIK. Namun dalam pelaksanaan pelayanan rawat inap masih ada perawat yang tingkat pendidikannya belum D3, hal ini menyebabkan cakupan 83,33% dengan kriteria CUKUP. Error rate pemeriksaan BTA adalah 0%. dalam upaya pengobatan semua sasaran dapat terlayani dan pemeriksaan laboratorium semua sasaran dapat terlayani. Dari analisa di atas, puskesmas melakukan motivasi kepada karyawan
yang
pendidikannya
belum
memenuhi
standar
untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan mengajukan ijin belajar.s 2. Upaya Kesehatan Pengembangan a. Upaya Kesehatan Usia Lanjut Variabel yang perlu di lakukan pencermatan adalah upaya kesehatan lansia dengan angka cakupan kinerja 86,40% dengan kategori BAIK. Setelah dilakukan analisa didapatkan bahwa home care lansia belum semua lansia dilakukan home care dan cakupan pelayanan pre lansia
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
15
masih kurang.
Rencana tindak lanjut untuk home care lansia dan
cakupan pelayanan pre lansia dilakukan di posbindu dan posyandu lansia. B. Upaya manajemen Puskesmas Dalam kegiatan manajemen puskesmas di dapatkan hasil kinerja BAIK dengan nilai 9,5 dari beberapa variabel dalam kegiatan manajemen puskesmas didapatkan nilai BAIK adalah manajemen operasional puskesmas dengan 9,1, manajemen keuangan dengan nilai 10, manajemen ketenagaan dengan nilai 10, dan manajemen alat dan obat nilai 8,8. Dari kegiatan manajemen alat dan obat didapatkan hasil analisa sebagai berikut adanya keterbatasan beberapa alat tidak terkalibrasi karena alat harus ditinggal padal lembaga yang menyelenggarakan kalibrasi dalam waktu tunggu yang cukup lama dan tidak semua alat kesehatan dapat dikalibrasi pada lemabaga tersebut. Rencana tindak lanjutnya adalah dilakukan kalibrasi secara bertahap dengan penjadwalan.s C. Kinerja Mutu Pelayanan Puskesmas Dalam kegiatan mutu layanan puskesmas Juwiring nilai mutu BAIK dengan ratarata 9,6. Adapun jenis kegiatan yang mempunyai nilai BAIK adalah drop out, pelayanan ANC (K1 sampai K4) persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan komplikasi obstetrik atau resiko tinggi, error ratepemeriksaan BTA, kepatuhan terhadap ANC, kepatuahan kepada standar pemeriksaan TB Paru. Kegiatan yang mempunyai nilai cukup adalah tingkat kepuasan terhadap pelayan puskesmas. Rencana tindak lanjut untuk peningkatan mutu pelayanan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan sehingga pelanggan mendapat kepuasan dalam setiap pelayan.
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
16
BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Penilaian kinerja Puskesmas Juwiring dilakukan dalam rangka menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya kesehatan Puskesmas Juwiring secara mandiri. Pelaksanaan penilaian dilakukan sebagai instrumen mawas diri yang selanjutnya menjadi bahan masukan dalam perencanaan tahun berikutnya. Puskesmas Juwiring telah melaksanakan penilaian kinerja puskesmas tahun 2017 dengan hasil sebagai berikut : 1.
Hasil cakupan kinerja pelayanan kesehatan 87,35% dengan kriteria kinerja CUKUP.
2.
Hasil kinerja manajemen puskesmas 9,5 dengan kriteria kinerja BAIK.
3.
Hasil kinerja mutu pelayanan 9,6 dengan kriteria BAIK.
B. SARAN Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten diharapkan membuat indikator yang dibakukan di tingkat kabupaten dengan DO dan target yang jelas sehingga akan seragam semua puskesmas yang membuat penilaian kinerja puskesmas, dengan indikator tersebut bersifat berkelanjutan dan disesuaikan dengan permasalahan yang ada di masyarakat kita. Masing-masing
program
di
Puskesmas
Juwiring
diharapkan
mampu
meningkatkan cakupan kinerjanya dengan melihat kendala yang ada dan mempunyai inovasi dalam peningkatan cakupan tersebut.
PKP Puskesmas Juwiring Tahun 2018
17