Pikiran Rakyat.com_3sept09_bl_gempa Tasik_rs Al-ihsan Rawat Puluhan Pasien Korban Gempa

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pikiran Rakyat.com_3sept09_bl_gempa Tasik_rs Al-ihsan Rawat Puluhan Pasien Korban Gempa as PDF for free.

More details

  • Words: 271
  • Pages: 1
Pikiran Rakyat - RS Al-Ihsan Rawat Puluhan Pasien Korban Gempa

Page 1 of 1

RS Al-Ihsan Rawat Puluhan Pasien Korban Gempa Kamis, 03 September 2009 , 06:35:00

BANDUNG, (PRLM).- RS Al-Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung merawat 86 pasien akibat gempa yang berpusat di Tasikmalaya dengan kekuatan 72 Skala Richter. Dokter Senior RS Umum Daerah Al Ihsan, Umi di Baleendah mengatakan, seluruh pasien mengalami syok dan luka berat serta ringan akibat tertimpa bangunan saat gempa terjadi. "Tercatat satu orang meninggal, dua pasien harus dioperasi akibat patah tulang dan dua orang lagi mengalami geger otak dan dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung," ujar Umi kepada "Antara". Untuk penanganan puluhan pasien lainnya, lanjut Umi, atas bantuan dari Batalyon 330 Baleendah, rumah sakit mendirikan tenda darurat. "Tenda ini didirikan sebagai ruang pemberian pertolongan pertama karena daya tampung ruang gawat darurat tidak mencukupi," katanya. Umi menuturkan, pihak rumah sakit memberikan obat-obatan dan pertolongan medis di dalam tenda darurat sehingga pasien akan segera tertangani. "Pasien yang harus dioperasi segera masuk ruangan bedah dan sisanya langsung masuk ke ruang perawatan kebidanan karena kebetulan banyak ruangan kosong," ujarnya. Menurut Umi, tidak seluruh pasien harus menjalani rawat inap karena beberapa dari korban dapat langsung pulang setelah mendapatkan pelayanan medis. "Seluruh pembiayaan termasuk obat-obatan digratiskan," ujarnya. Salah seorang korban luka, Imas (13), warga Kampung Jublegan, Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan mengatakan saat gempa terjadi sedang berada di dalam rumah. "Saat itu saya mau lari ke luar rumah namun reruntuhan tembok menimpa punggung hingga akhirnya tidak bisa kemana-mana," ujarnya. Imas hanya bisa menangis dan menahan sakit ketika tubuhnya tertindih reruntuhan. "Saya hanya bisa nangis dan teriak hingga akhirnya ditemukan orang," tuturnya. (A-147)***

http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detail&id=96129

10/13/2009

Related Documents