Perusahaan Multinasional_hawin

  • Uploaded by: pronto55
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perusahaan Multinasional_hawin as PDF for free.

More details

  • Words: 873
  • Pages: 22
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (Multinational Enterprises) M. Hawin Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada

Perusahaan Multinasional (PMN) 

Perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara. Ada parent company;  Ada subordinate organizations 

Parent Company 

Perusahaan yang bertindak selaku kantor pusat (head office) bagi perusahaan multinasional dan yang mempunyai dan mengontrol organisasiorganisasi dibawahnya (subordinate organizations/entities)

Subordinate Organizations













Branch: kantor cabang atau unit dari perusahaan. Secara hukum tidak terpisah dari parent company; Agent: orang perseorangan atau perusahaan yang independen yang mempunyai wewenang untuk bertindak atas nama parent company; Representative office: kantor dimana pihak-pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi ttg parent company. Tidak melakukan bisnis untuk perusahaan parent company; Holding company: perusahaan yang dimiliki oleh parent company untuk mengawasi dan mengkoordinasikan operasi perusahaan-perusahaan subsidiary; Subsidiary: Perusahaan yang dimiliki oleh holding companynya parent company. Tidak seperti branch, subsidiary merupakan badan hukum yang terpisah; Joint venture: suatu asosiasi orang atau perusahaan yang bekerja sama di dalam suatu bisnis. Bisa berbadan hukum.

Perusahaan Multinasional (PMN) 

Ada dua kategori besar: National Multinational: mempunyai satu parent company yang berkedudukan di satu negara.  International Multinational: mempunyai beberapa parent company yang berkedudukan di beberapa negara 

Representative office

Branch

Subsidiary



Kelebihan mempunyai representative office, agency dan branch adalah: 



Parent company masih tetap dapat mengontrol langsung operasinya.

Kelemahannya:  

Parent menanggung semua risiko investasi di luar negeri; Pajak perusahaan asing ( agent atau branch) di negara tuan rumah sering dikenai pajak yang lebih tinggi daripada perusahaan lokal;

Maka, akhirnya didirikan subsidiary.



Kelebihan subsidiary: Mengisolir parent dari tanggung jawab tidak terbatas;  Subsidiary adalah perusahaan lokal di negara tuan rumah. Oleh karena itu, biasanya mendapat perlakuan pajak yang khusus. 

Hukum Yang Mengatur 

Untuk parent company: hukum negara dari mana parent company berasal (home state);



Untuk subordinate organization: hukum negara tuan rumah (host state)

 

Antitrust law Extraterritorial application

National Multinationals Ford Motor Company – domestic and foreign subsidiaries that are mostly wholly owned Ford Motor Co. US Parent

Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 160.

Mitsubishi Group – interrelated domestic and foreign companies Kinyo Kay – Friday Conf Presidents of 26 key Mitsubishi Co Leadership Policy Coordination

Mitsubishi Bank

Mitsubishi Corporation

Cross Shareholders

Mitsubishi Heavy Industry

Intercompany Trade

Mitsubishi Companies Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 160.

International Multinationals with Common Directorates 

Unilever – common directors and unified management

UNILEVER, N.V Dutch Parent

EQUALIZATION AGREEMENT

COMMON DIRECTORS Unified management

UNILEVER, N.V British Parent

Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 161.



Royal Dutch/Shell Group – jointly owned holding companies with some common directors and a unified management

Royal Dutch Dutch Parent

60%

40%

Shell Transport British Parent 40%

60% Dutch Holding Company

GROUP Managing Directors Unified Management

British Holding Company

Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 161.



Agfa-Gevaert – jointly owned holding companies with common directors and unified management

AGFA German Parent

50%

50%

GEVAERT Belgian Parent 50%

50% German Holding Company

Common Directors Coordinated Management

Belgian Holding Company

Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 161.

International Multinationals with Jointly Owned Subsidiaries Dunlop Pirelli Union – jointly owned subsidiaries and 

coordinated management PIRELLI Italian Parent

Central Committee Coordinated Management

DUNLOP British Parent

Jointly Owned Companies 49%

51%

49% 51% 40% 60%

Former Pirelli Companies

40%

60%

40% 60% 49%

51%

49% 51%

Former Dunlop Companies

Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 163.



VFW/Fokker – single jointly owned holding companies and coordinated management

FOKKER Dutch Parent

VFW German Parent

50%

50% GERMAN HOLDING COMPANY Coordinated CoordinatedManagement Management

German Operating Company

German-held Operating Subsidiaries

Dutch Operating Company

Dutch-held Operating Subsidiaries

Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 163.



AIR AFRIQUE – government controlled enterprise created by treaty CAMEROON

MAURITANIA

IVORY COAST

Coordinated Management

8 OTHERS

AIR AFRIQUE Multiple Nationality – Headquartered in the Ivory Coast BOARD OF DIRECTORS Unified Management

Source: Ray August, International Business Law, Prentice Hall, 1993, p 164.

PIERCING THE COMPANY (CORPORATE) VEIL

Di AS ada beberapa situasi untuk dilakukan “PIERCING THE CORPORATE VEIL”: 1. The controlled company; 2. The Alter Ego company misalnya kekayaan tercampur aduk antara parent company dan subsidiary; 3. Undercapitalization

Dalam UUPT Pasal 3(2): Seorang pemegang saham bertanggung jawab hanya sebatas nilai saham-saham yang ia miliki kecuali sebagai berikut:  





persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi; pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan perseroan semata-mata untuk kepentingan pribadi. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh perseroan; atau pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan perseroan, yang mengakibatkan kekayaan perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perseroan.

Farkar Co. v. Hanson Disc Ltd, US District Court, Sourthern District of New York (1977)  

Farkar RA Hanson CO, Inc: Hanson, Inc  Hanson, DISC 

 

RAHCO RAHCO DE-30 excavator

Garden contimination case Federal Republic of Germany, District Court of Bonn, 1987, International Law Reports, vol. 80, p. 378       

Rusia AES Chernobyl Ukraine Dorver-den-Barme DM 45 Uni Soviet DM 750

Related Documents

Daftar Perusahaan
September 2019 37
Perusahaan Toto.docx
December 2019 32
Perusahaan-bmw.docx
April 2020 11
Perusahaan Jasa.docx
May 2020 11

More Documents from "Nurul Izzah Lbs"