PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Pengertian Perubahan Sosial Budaya Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi modern. Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsurunsur (dalam buku Sociological Writings). Sedangkan W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World). Proses Perubahan Soaial Budaya Tahukah kamu, bagaimana suatu perubahan sosial budaya terjadi dalam masyarakat? Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat umumnya dilakukan melalui akulturasi, asimilasi, dan difusi. 1. Akulturasi Akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya, proses percampuran budaya Jawa dengan budaya Islam yang saling memengaruhi. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh budaya asing ke dalam suatu masyarakat di mana sebagian masyarakat menyerap secara selektif dan sebagian lain berusaha menolaknya. 2. Asimilasi Proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam bentuk budaya baru, sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi. Proses asimilasi berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya yang lebih dinamis. Asimilasi berbeda dengan akulturasi. Dalam akulturasi, setiap budaya masih memiliki identitas konkret, sedangkan dalam asimilasi, identitas budaya dari setiap budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya baru yang jauh berbeda dengan budaya aslinya. 3. Difusi Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-unsur kebudayaan itu pertamatama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur budaya baru.
Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor pendorong maupun faktor penghambat. 1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai berikut. Kontak dengan kebudayaan lain. Sistem pendidikan yang maju. Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan kuat untuk maju. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka. Keadaan masyarakat yang majemuk. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. Orientasi hidup ke masa depan. Senantiasa ada keinginan untuk memperbaiki tingkat kehidupan, artinya tidak mudah menyerah pada keadaan. 2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya Kamu sudah tahu faktor apa saja yang menjadi pendorong perubahan sosial budaya. sosial budaya dalam masyarakat yaitu sebagai berikut. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat. Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Dalam masyarakat terdapat kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested interest). Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru. Rasa takut akan terjadi keguncangan integrasi. Adanya hambatan yang bersifat ideologis. Hambatan yang bersifat adat dan kebiasaan. Adanya anggapan bahwa pada hakikatnya hidup ini buruk dan tidak mungkin diperbaiki. Perubahan sosial budaya dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. a. Dampak Positif 1) Kemajuan ilmu pengetahuan 2) Kebutuhan mudah terpenuhi 3) Pola pikir yang lebih maju b. Dampak negative 1) Dekadensi Moral Dekadensi moral adalah menurun atau merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Biasanya perilaku orang tersebut merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Beberapa contoh yang termasuk dekadensi moral adalah perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja maupun orang tua, prostitusi, perselingkuhan dan lain-lain. 2) Kriminalitas Donald R. Gressey berpendapat bahwa kriminilitas adalah suatu kondisi dan proses sosial yang menghasilkan perilaku lain. Kriminalitas merupakan tindakan yang melanggar norma hukum dan menyakitkan orang lain secara langsung. Beberapa contoh yang termasuk tindak kriminalitas antara lain korupsi, pencurian, penodongan, pemerkosaan, dan pembunuhan. 3) Aksi Protes dan Demonstrasi Demonstrasi adalah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Demonstrasi biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak. Aksi protes merupakan gerakan atau tindakan yang dilakukan secara perorangan atau untuk menyampaikan pernyataan tidak setuju yang oleh sebagian besar orang dilancarkan melalui kecaman yang pedas. 4) Konsumerisme Konsumerisme adalah pandangan yang diikuti dengan tindakan atau perbuatan penggunaan barang dan jasa secara berlebihan. Pembelian barang-barang yang bukan kebutuhan pokok dan sifatnya hanya tersier jika dilakukan secara berlebihan dikategorikan konsumerisme.