Pertemuan Ke-6_modal Saham (lanjutan).pdf

  • Uploaded by: Rossy Roessyah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pertemuan Ke-6_modal Saham (lanjutan).pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 4,487
  • Pages: 21
Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

BAB 4 MODAL SAHAM Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan 2 Team Teaching

PENGANTAR Perseroan Terbatas merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum dipisahkan dari pemiliknya. Karena terpisah dari pemiliknya maka kewajiban pemilik terhadap perusahaannya terbatas sampai jumlah modal yang disetornya. Bentuk perseroan memungkinkan untuk mendapatkan modal dari banyak orang, setiap orang yang menyetor menjadi pemilik dari perseroan tadi

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan jenis, pengakuan, pencatatan, pelaporan dan pengungkapan utang obligasi berseri 2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi terhadap utang obligasi berseri

POKOK BAHASAN

4.4 MODAL SAHAM 4.2 Jenis-Jenis Saham 4.2.1 Saham Biasa (Common Stock) 4.2.2 Saham Preferen 4.3 Pencatatan Modal Saham 4.4 Akuntansi Penjualan Saham 4.4 Pembatalan Pesanan Saham 4.5 Penjualan Saham Secara Lumpsum 4.6 Penilaian Aktiva Sebagai Dasar Modal Saham

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

1

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

DESKRIPSI MATERI MODAL SAHAM Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan 2 Team Teaching

4.1

MODAL SAHAM

Perseroan Terbatas merupakan suatu kesatuan usaha yang dari segi hukum dipisahkan dari pemiliknya. Karena terpisah dari pemiliknya maka kewajiban pemilik terhadap perusahaannya terbatas sampai jumlah modal yang disetornya. Selain itu, bentuk perseroan memungkinkan untuk mendapatkan modal dari banyak orang, setiap orang yang menyetor menjadi pemilik dari perseroan tadi. Karena pemiliknya terdiri dari jumlah yang cukup banyak, maka pengelolaan perseroan akan diserahkan kepada pihak-pihak lain yang diangkat menjadi pimpinan perseroan tersebut. Dengan kata lain, yang menjalankan perseroan adalah orang-orang yang diangkat oleh pemilik. Untuk mendapatkan modal perseroan terbatas menerima setoran dari pemilik. Sebagai bukti setoran dikeluarkan tanda bukti pemilikan yang berbentuk saham yang diserahkan kepada pihak-pihak yang menyetor modal. Pemilik perseroan terbatas merupakan kumpulan pihak-pihak yang mempunyai saham sehingga disebut pemegang saham. Saham yang dikeluarkan oleh perseroan terbatas dapat dicantumkan nama pemiliknya, disebut saham atas nama, dapat juga tidak dicantumkan nama pemiliknya. Sedangkan hak dari pemegang saham adalah sebagai berikut ; (1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan, yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham. (2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan. (3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham masing-masing pemegang saham dapat tidak berubah. (4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi. Apabila perusahaan itu mengeluarkan satu jenis saham maka seluruh pemegang saham mempunyai hak yang sama, tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan kepada masing-masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui. Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominalnya. Nilai nominal S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

2

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap-tiap lembar saham, yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing-masing lembar. 4.2 JENIS-JENIS SAHAM

Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham-saham itu disebut saham biasa (common stock). Sedangkan jenis sham lain adalah adalah saham preferen (preferred stock). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai kedua macam saham tersebut. 4.1.1

Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham preferen. Dibandingkan dengan saham preferen, saham biasa tidak mempunyai preferensi, karena saham preferen juga mempunyai hak yang sama dengan saham biasa seperti yang telah disebutkan di muka. Kadang-kadang hak suara dalam rapat pemegang saham hanya diberikan pada saham biasa, tetapi sering juga saham preferen mempunyai hak suara. Jika saham perusahaan yang dikeluarkan cuma satu macam maka saham itu selalu saham biasa. 4.1.2

Saham Preferen

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian dividen atau pembagian aktiva pada saat likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham preferen, kalau ada kelebihan, baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. Dividen saham preferen tidak terutang atas dasar waktu, tetapi baru terutang jika sudah diumumkan oleh perusahaan. Dalam hal kebijakan perusahaan tidak mengumumkan pembagian dividen dalam satu periode maka dividen tadi hilang. Biasanya saham preferen mempunyai nilai nominal dan dividennya dinyatakan dalam persentase dari nilai nominal. Apabila saham preferen itu tidak mempunyai nilai nominal maka dividennya dinyatakan dalam bentuk rupiah dan bukan dalam bentuk persentase. Suatu perusahaan dapat mengeluarkan lebih dari satu macam saham preferen yang disebut saham preferen kesatu, saham preferen kedua dan seterusnya, di mana saham preferen kesatu mempunyai klaim yang pertama terhadap laba dan saham preferen kedua mempunyai klaim kedua dan seterusnya. S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

3

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Terdapat beberapa kelebihan pada saham preferen ialah: (a) Deviden Saham Preferen Kumulatif dan Tidak Kumulatif Saham preferen kumulatif adalah saham preferen yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham. Apabila dalam suatu tahun dividen tidak dapat dibayarkan, maka pada tahun-tahun berikutnya dividen yang belum dibayar tadi harus dilunasi dulu sehingga dapat mengadakan pembagian dividen untuk saham biasa. Kumulatif ini tidak berlaku pada saat perusahaan dilikuidasi jika tidak terdapat saldo laba tidak dibagi. Jika saham preferen itu tidak kumulatif, dividen tahun-tahun sebelum-nya yang belum dibayar tidak perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. jadi jika akan membagi dividen untuk saham biasa, kewajiban yang ada hanyalah membayar dividen saham preferen untuk tahun tersebut. (b) Saham Preferen Partisipasi dan Tidak Berpartisipasi Saham preferen mungkin berpartisipasi penuh atau sebagian. Maksud dari partisipasi penuh adalah jika saham preferen berhak atas dividen dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat dividen sebesar persentase dividen saham preferen. Partisipasi sebagian berarti saham preferen akan mendapat dividen sampai jumlah tertentu yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat dividen dengan tarif yang sama dengan saham preferen. Jumlah tertentu yang akan diterima oleh saham preferen biasanya dinyatakan dalam persentase. Selanjutnya diberikan contoh, PT Tamma Selamat mempunyai saham yang beredar sebagai berikut: saham preferen, nominal Rpl.000.000,-, 10% berpartisipasi penuh, saham biasa, nominal Rp2.000.000,-. Pada akhir tahun 2005, dibagi dividen sebesar Rp540.000,-. Dividen ini dibagikan kepada saham preferen dan biasa dengan perhitungan sebagai berikut: Untuk saham preferen = 10% x Rpl.000.000,Untuk saham biasa = 10% x Rp2.000.000,Untuk saham preferen dan biasa = Rp240.000,00 Rp3.000,000,00

8%

Preferen Rpl00.000,-

Biasa

Rp200.000,-

80.000,Rpl80.000,-

160.000,Rp360.000,-

Dengan cara perhitungan di atas, masing-masing saham memperoleh dividen dengan tarif yang sama besar (18%) yaitu: S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

4

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Saham prioritas Saham biasa

Rp180.000,00 Rp1.000,000,00 Rp360.000,00 Rp1.000,000,00

100% 18% 100% 18%

Perhitungan di atas dapat juga dilakukan sekaligus, yaitu sebagai berikut: Rp540.000,00

Persentase dividen untuk kedua jenis saham Pembagian dividen untuk: Saham preferen = 18% x Rpl.000.000,Saham biasa = 18% x Rp2.000.000,Jumlah dividen

Rp3.000,000,00 = =

100% 18%

Rpl80.000,360.000,Rp540.000,-

Apabila saham preferen tidak berpartisipasi penuh, tetapi hanya sampai 15%, maka perhitungannya sebagai berikut : Preferen Biasa Untuk saham preferen = Rpl00.000,10% x Rpl.000.000,Untuk biasa = Rp200.000,10% x Rp2.000.000,Untuk preferen = 5% x Rpl.000.000,50.000,Untuk biasa = __________ 190.000,Rpl50.000,- Rp390.000,Persentase penerimaan dividen sebagai berikut: Rp150.000,00 Saham prioritas 100% 15% Rp1.000,000,00 Saham biasa

Rp390.000,00 Rp2.000,000,00

100% 19,5%

Apabila saham preferen itu tidak berpartisipasi maka dividen yang diterima setiap tahunnya terbatas sebesar tarif dividennya. Dalam contoh di atas dividen saham preferen setiap tahunnya sebesar 10%. (c) Saham Preferen atas Aktiva dan Dividen pada Saat Likuidasi Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidasi akan tetap menerima dividen yang belum dibayar, walaupun saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi. Sesudah pelunasan dividennya, saham preferen ini dilunasi Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham preferen dilakukan dari modal yang disetor dari saham biasa. Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham biasa tidak memperoleh pengembalian. S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

5

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

(d) Saham Preferen yang Dapat Ditukar dengan Saham Biasa

Kadang-kadang saham preferen mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa. Pemegang saham preferen jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar daripada dividen untuk saham preferen. Apabila keadaan seperti yang disebutkan di atas diperkirakan akan berlangsung terus maka lebih menguntungkan memiliki saham biasa daripada saham preferen karena saham biasa mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba. 4.3 PENCATATAN MODAL SAHAM

Untuk dapat memahami dan melakukan pencatatan modal saham dengan baik perlu diketahui istilah-istilah sebagai : (a) Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi, yaitu jumlah saham yang dapat dikeluarkan sesuai dengan akta pendirian perusahaan. (b) Modal saham beredar, yaitu jumlah saham yang sudah dijual (beredar). (c) Modal saham belum beredar, yaitu jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi belum dijual. (d) Treasury stock, yaitu modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali oleh perusahaan. (e) Modal saham dipesan, yaitu jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk dibeli. Modal saham yang dipesan ini baru dikeluarkan bila harga jualnya sudah dilunasi. Modal saham yang dijual dicatat dalam rekening modal saham sebesar nilai nominalnya yaitu nilai yang tercantum dalam lembaran saham. Jika harga jualnya tidak sama dengan nilai nominal, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio saham. Rekening agio saham menunjukkan selisih di atas nilai nominal dan rekening disagio saham menunjukkan selisih di bawah nilai nominal. Saham yang dijual secara tunai akan dicatat dengan mendebit rekening kas dan mengkredit rekening modal saham. Selisih harga jual saham perdana pada saat IPO dengan nilai nominalnya akan dicatat dengan mengkredit rekening agio saham atau mendebit rekening disagio saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham perdana adalah:

Rpxx

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

6

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Kas Disagio Saham Modal Saham Atau Kas Modal Saham Agio Saham

xx Rpxx Rpxx Rpxx xx

Sedangkan bila penjualan saham dilakukan melalui pesanan, yaitu dengan cara dibayar sebagian dan sisanya akan dilunasi kemudian. Jumlah harga yang belum dilunasi dicatat sebagai piutang pesanan saham, dan jumlah nominal saham yang dipesan dikreditkan ke rekening modal saham dipesan. Apabila harga jual saham tidak sama dengan nilai nominalnya, selisihnya dicatat dalam rekening agio saham atau disagio saham pada waktu pesanan itu diterima. Untuk pemesan yang sudah melunasi harga saham maka sahamnya dikeluarkan. Pengeluaran saham ini dicatat dengan mendebit rekening modal saham dipesan dan mengkredit modal saham. Rekening piutang pesanan saham dapat dibuat sebagai rekening kontrol dan dibuatkan buku pembantunya dalam hal pemesan saham ini jumlahnya banyak. Biasanya piutang pesanan saham akan segera dilunasi oleh pemegang saham sehingga dimasukkan dalam kelompok aktiva lancar. Untuk lebih memperjelas pemahaman berikut disajikan contoh ,PT Tama Selamat mempunyai modal statuter sebanyak 1.000 lembar nominal @ Rpl.000,- dan akan dijual semuanya (ditempatkan). Transaksi-transaksi dan cara pencatatan saham tersebut sebagai berikut: Transaksi Penjualan saham 400 Kas lembar. tunai Rpl00.000.- Mesin dan resin seharga Modal saham Rp300.000.Diterima pesanan 500 Piutang pesanan lembar saham dengan saham kurs 11. dibayar tunai Modal saham 70% sisanya 30 hari dipesn Agio saham Kas

Piutang pesanan saham Diterima pelunasan sisa Kas pesanan untuk 300 Piutang pesanan lembar saham Saham 300 saham lembar diserahkan Modal saham dipesan Modal saham

Jurnal Rp100.000,300.000,Rp400.000,Rp550.000,-

Rp500.000,50.000,Rp385.000,Rp99.000,-

Rp385.000,Rp99.000,-

Rp300.000,Rp300.000,-

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

7

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Pada contoh tersebut rekening modal saham dikredit dengan jumlah sebesar saham yang dijual. Pencatatan jumlah saham statuter (saham yang diotorisasi) dilakukan dengan catatan memo. Ada metode lain untuk mencatat modal saham statuter yaitu dibuat jurnal untuk mencatat modal saham statuter, di mana debitnya adalah rekening modal saham belum beredar. Setiap kali terjadi penjualan saham maka rekening modal saham belum beredar dikredit sebesar saham yang dijual. Apabila digunakan metode seperti ini, untuk mengetahui berapa jumlah saham yang sudah beredar adalah dengan cara mengurangkan saldo rekening modal saham belum beredar ke rekening modal saham statuter. 4.4 AKUNTANSI PENJUALAN SAHAM 1. Dijual tunai (Dewi Ratnaningsih, : 30) a. Saham bernilai nominal Kas …………………………………….xx Modal Saham ……………………………….xx Tambahan Modal Disetor ……..……..….. xx (harga jual > nilai nominal) Kas …………………………………….xx Tambahan Modal Disetor………..….xx Modal Saham ………………………….. xx (harga jual < nilai nominal)

Contoh: Saham Dengan Nilai Nominal PT KFC didirikan pada awal tahun 2002, dengan modal dasar sebesar Rp.1 milyar yang terdiri dari 100.000 lembar saham biasa sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 per saham. Pada tanggal 3 Maret 2002, 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.11.000. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta hasil penjualan saham sebanyak 25.000 lembar dengan nilai nominal Rp.250 juta tersebut adalah sebagai berikut (ribuan rupiah).

Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

3/3/02

Kas atau Bank

275.000

Modal Saham Biasa

250.000

Modal Disetor-Agio Saham (Penjualan

25.000

saham

Kredit

@

25.000

Rp.10.000

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

8

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

dengan harga Rp.275 juta)

b. Saham tidak bernilai nominal (Dewi Ratnaningsih, : 30) 1). Dicatat berdasarkan harga jual: Kas …………………………………….xx Modal Saham ……………………………….xx 2). Dicatat berdasarkan harga yang dinyatakan (stated value): Kas …………………………………….xx Modal Saham ……………………………….xx Tambahan Modal Disetor ……….……….. xx (harga jual > harga yang ditetapkan)

Contoh : Saham Tanpa Nilai Nominal PT MNC didirikan pada awal tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan Saham Biasa sebanyak 100.000 lembar tanpa nilai nominal dan tanpa nilai ditetapkan. Pada tanggal 1 April 2002, sebanyak 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.15.000 per saham. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta dari hasil penjualan saham tanpa nilai nominal dan tanpa ditetapkan sebanyak 25.000 lembar, pada tanggal 1 April 2002 adalah sebagai berikut (ribuan rupiah). Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1/4/0 2

Kas atau Bank

275.000

Modal Saham Biasa

Kredit

275.000

(Penjualan 25.000 saham biasa tanpa nilai nominal)

2. Dijual dengan pesanan a. Rekening yang diperlukan: 1). Modal Saham Yang Dipesan : untuk mencatat nilai nominal saham yang dipesan. Merupakan rekening modal dan disajikan dibawah rekening. Modal Saham. 2). Piutang kepada Pesanan Saham: untuk mencatat jumlah tagihan yang masih harus dibayar oleh pemesan. Penyajian di neraca: a). sebagai elemen aktiva lancar bila akan dilunasi dalam waktu 1 tahun sejak tanggal neraca S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

9

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

b). sebagai pengurangan Modal Saham Yang Dipesan di kelompok modal bila akan dilunasi lebih dari satu tahun. b. Pada saat dipesan Kas …………………………………………..xx Piutang kepada Pemesan Saham …….… xx Tambahan Saham yang Dipesan ……………….... xx Tambahan Modal Disetor ……………………………xx a. Pada saat harga saham dilunasi dan saham diserahkan ke pemesan Kas …………………………………………..xx Modal Saham yang Dipesan …….……… xx Piutang kepada Pemesan Saham …………..……. xx Modal Saham …………………………………………xx b. Pemesan gagal melunasi sisa tagihan Kebijakan yang dapat ditentukan adalah: 1). Mengembalikan pembayaran yang sudah diterima 2). Mengembalikan jumlah pembayaran yang sudah diterima setelah dikurangi dengan jumlah tertentu 3). Jumlah yang sudah diterima tidak dikembalikan ke pemesan melainkan diakui sebagai unsure penambah modal dari pembatalan penjualan saham 4). Menyerahkan saham yang nilainya sesuai dengan pembayaran yang telah diterima Contoh: Saham Diterbitkan Melalui Pesanan PT JEC didirikan pada awal triwulan-4 tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan saham biasa sebanyak 100.000 lembar nominal @ Rp.10.000. Berikut adalah ikhtisar transaksi yang terjadi dalam hubungannya dengan penerbitan dan penjualan saham-saham tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2002. (1) Tanggal 1 s/d 30 November, diterima pesanan saham sebanyak 50.000 lembar dengan harga @ Rp.12.500 per saham. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, atas pesanan saham tersebut diterima pembayaran uang muka 50%, sedang sisanya akan dibayar dalam jangka waktu 60 hari. (2) Tanggal 1 s/d 31 Desember, diterima pembayaran dari para pemesan saham sebagai pelunasan atas saham yang dipesan sebanyak 25.000 lembar, dan sertifikat saham diserahkan kepada pemesan. S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

10

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi terkait dengan penerbitan saham tersebut, dan efeknya terhadap saldo rekening-rekening eukitas atau hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut : Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1-30/11/02

Kas atau Bank

312.500.000

Piutang Pemesan Saham

312.500.000

Modal Dipesan

Saham

Biasa

Kredit

500.000.000 125.000.000

Modal Disetor-Agio 1-31/12/02

Kas atau Bank

156.250.000

Piutang Pemesan Saham Modal Saham Biasa Dipesan Modal Saham Biasa

156.250.000 250.000.00 0 250.000.000

EKUITAS Modal Disetor: Saham Biasa (100.000 lembar diotorisasi; 25.000 lembar beredar) Dipesan sebanyak 25.000 lembar

250.000.000 250.000.000

Modal Disetor-Agio Saham 125.000.000 Jumlah

625.000.000

Krg: Piutang Pemesan Saham

156.250.000

Jumlah Modal Disetor

468.750.000

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

11

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Contoh: Pembatalan Pesanan Saham Masih dalam kaitannya dengan kasus pemesanan saham PT JEC tersebut, diumpamakan sebagai berikut. Seorang pemesan saham sebanyak 5.000 lembar tidak membayar sisa harga saham yang telah dipesan sebesar seluruhnya Rp.31,25 juta (0,5 x 5.000 x Rp.12.500) yang jatuh tempo dalam bulan Januari 2003, sehingga sesuai dengan ketentuan kontraktualnya pesanan saham dibatalkan. Ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembatalan pesanan saham, pada masing-masing alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan seperti dikemukakan tersebut di atas adalah sebagai berikut : (1) Seluruh pembayaran yang telah diterima dikembalikan kepada pemesan saham. Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1-31/1/03

Modal Saham Biasa Dipesan

50.000.000

Modal Disetor-Agio Saham

12.500.000

Kredit

Piutang Pemesan Saham

31.250.000

Kas atau Bank

31.250.000

(Pembatalan pesanan uang dikembalikan)

saham,

(2) Uang muka pesanan saham yang dibatalkan minus penurunan harga atau biaya penjualan saham dikembalikan kepada pemesan Diumpamakan pesanan saham sebanyak 5.000 lembar yang dibatalkan dapat dijual kembali dengan harga @ Rp11.250, sehingga terdapat penurunan harga sebesar Rp.1.250 per saham atau sebesar seluruhnya Rp.6,25 juta (5.000 x Rp.1.250). Sebagai akibatnya, maka hanya uang muka sebesar Rp.25 juta (Rp.31,25 juta – Rp.6,25 juta) dikembalikan kepada pemesan saham. Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pembatalan pesanan dan penjualan kembali saham tersebut adalah sebagai berikut : Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1-31/03

Modal Saham Biasa Dipesan

50.000.000

Modal Disetor-Agio Saham

12.500.000

Kredit

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

12

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Piutang Pemesan Saham

31.250.000

Utang Pemesan Saham

31.250.000

(Pembatalan pesanan saham) Kas atau Bank

56.250.000

Utang Pemesan Saham

6.250.000

Modal Saham Biasa

50.000.000

Modal Disetor-Agio Saham

12.500.000

(Penjualan kembali saham, penurunan harga dibebankan kepada pemesan) Utang Pemesan Saham

25.000.000

Kas atau Bank

25.000.000

(Pengembalian uang muka pesanan saham yang dibatalkan)

(3) Uang muka pesanan saham yang dibatalkan tidak dikembalikan atau disita Uang muka pesanan saham yang disita diakui sebagai Tambahan Modal DisetorUang Muka Pesanan Saham Dibatalkan sebagai berikut : Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1-31/03

Modal Saham Biasa Dipesan

50.000.000

Modal Disetor-Agio Saham

12.500.000

Kredit

Piutang Pemesan Saham

31.250.000

Modal Pesanan Dibatalkan

31.250.000

Disetor-U/M Saham

(Pembatalan pesanan saham, uang muka pesanan disita)

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

13

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

(4)

Sertifikat saham dalam jumlah yang ekuivalen dengan uang muka pesanan diserahkan kepada pemesan. Rekening dan Deskripsi Debit Kredit

Tgl 1-31/03

Modal Saham Biasa Dipesan

50.000.000

Modal Disetor-Agio Saham

6.250.000

Piutang Pemesan Saham Modal Saham Biasa

31.250.00 25.000.000

(Pembatalan pesanan saham, saham yang ekuivalen dengan uang muka, pesanan diserahkan kepada pemesan saham)

2. Dijual secara lump-sum Harga jual harus dialokasikan ke setiap jenis saham dengan metode: a. Metode Proporsional : bila harga pasar setiap jenis saham diketahui b. Metode Inkrimental: bila tidak semua jenis saham diketahui harga pasarnya Contoh: Penerbitan Saham Dengan Harga Tergabung Metode Inkremental Bila harga pasar kedua jenis saham diketahui maka perhitungannya menggunakan metode proporsional. Namun apabila hanya harga salah satu jenis saham saja yang diketahui, maka digunakan metode inkremental. Contohnya : 1 unit saham terdiri dari:

1lembar saham preferen nominal Rp 10.000,1 lembar saham biasa nominal Rpl.000,-

Harga jual per unit Rp l0.500,-. Pada saat penjualan diketahui harga pasar saham biasa = Rpl.250,-. Karena hanya harga pasar saham biasa yang diketahui, maka harga setiap saham dihitung dengan menggunakan metode inkremental sebagai berikut: Harga 1 unit saham Harga pasar saham biasa Nilai saham preferen

Rpl0.500, 1.250,Rp 9.250,-

Dari perbandingan nilai nominal dan harga pasar masing-masing jenis saham dapat

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

14

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

diketahui bahwa dari penjualan di atas, saham biasa mendapat agio sebesar Rp250,- dan saham preferen mendapat disagio Rp750,-. Penjualan satu unit saham dengan harga seperti di atas dicatat dengan jurnal sebagai berikut: Kas Disagio saham preferen

Rpl0.500,750,-

Modal saham preferen Modal saham biasa Agio saham biasa

Rp10.000,1.000,250,-

Metode Proporsional (Harnanto, 2003 : 192) Untuk membiayai kegiatan ekspansinya, pada tanggal 1 April 2003, PT MSC menerbitkan dan menjual tunai beberapa jenis sekuritas saham tersebut di bawah ini dengan harga seluruhnya sebesar Rp.1.575 juta. Sekuritas Saham

10% Saham Preferen Saham Biasa-Klas A Saham Biasa-Klas B

Jumlah Saham

Nilai Nomin al

Harga Pasar

Harga Pasar

10.000

12.500

625.000.000

5.000

7.500

750.000.000

1.000

2.500

375.000.000

50.000 lembar 100.000 lembar

Jumlah

150.000 lembar Jumlah

1.750.000.000

Dengan metode jumlah relatif harga pasar, penerimaan kas sebesar Rp.1.575 juta diakolasikan kepada setiap jenis sekuritas saham sebagai berikut (dalam ribuah rupiah). Sekuritas Saham

Kalkulasi

Harga Jual

Nilai Nominal

Agio Saham

10% Saham Preferen

0,90 x Rp.625 jt

562.500

500.000

62.500

Saham Biasa-Klas A

0,90 x Rp.750 jt

675.000

500.000

175.000

Saham Biasa-Klas B

0,90 x Rp.375 jt

337.500

150.000

187.500

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

15

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

0,90 x Rp.1.750jt

1.575.000

1.150.000

425.000

Berdasar hasil alokasi harga jual kepada setiap jenis sekuritas saham tersebut di atas, maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi penjualan saham dengan harga tergabung pada tanggal 1 Apri 2003 adalah sebagai berikut (rupiah dalam ribuan). Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1/4/0 2

Kas atau Bank

1.575.000

Kredit

Modal Saham Preferen

500.000

Modal Saham Biasa-Klas A

500.000

Modal Saham Bisaa-Klas B

150.000

Modal Disetor-Agio Saham Preferen

62.500

Tambahan Modal Disetor-Agio S. B.Klas A

175.000

Tambahan Modal Disetor-Agio S.B.Klas B

187.500

3. Ditukar dengan aktiva non-kas Dasar pencatatan: a. Harga pasar saham yang ditukarkan, atau b. Harga pasar aktiva yang diterima, mana yang dapat ditentukan secara lebih andal Contoh: Pertukaran Saham dengan Aktiva Nonkas (Harnanto, 2003 : 197) PT KFC menukarkan 2.000 lembar sahamnya sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 dengan sebidang tanah pada tanggal 1 April 2004. Harga pasar saham biasa perusahaan pada saat itu adalah Rp.12.500 per saham. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran saham dengan tanah, pada tanggal 1 April 2004 tersebut sebagai berikut: Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1/4/0 4

Tanah

25.000.00 0 Modal Saham Biasa

Kredit

20.000.00

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

16

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

Modal Disetor-Agio Saham

0

(Pertukaran saham dengan sebidang tanah)

5.000.000

Akan tetapi, apabila harga pasar tanah dapat ditentukan sebesar Rp.22,5 juta, sedang saham perusahaan tidak ada harga pasarnya, maka harga pasar tanah harus dipakai sebagai dasar pengukuran dan pencatatan transaksi pertukaran saham dengan tanah tersebut sebagai berikut: Tgl

Rekening dan Deskripsi

Debit

1/4/0 4

Tanah

25.000.00 0

Modal Saham Biasa Modal Disetor-Agio Saham (Pertukaran saham dengan sebidang tanah)

Kredit

20.000.00 0 5.000.000

4. Biaya Pengeluaran Saham Terdapat dua alternatif pengakuan: a. Sebagai pengurang hasil penjualan saham sehingga mengurangi rekening Tambahan Modal Disetor b. Sebagai aktiva tak berwujud yaitu Biaya Organisasi dan diamortisir menjadi biaya untuk periode maksimum 20 tahun

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

17

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

LATIHAN TEORI : 1. Sebutkan hak-hak yang melekat pada saham! 2. Jelaskan perbedaan saham biasa dengan saham preferen! 3. Jelaskan berbagai bentuk saham preferen! 4. Jelaskan tindakan-tindakan yang dapat diambil perusahaan bila ada pemesan saham yang membatalkan pesanannya! 5. Bagaimanakah cara mencatat saham yang dijual secara lumpsum?

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

18

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

LATIHAN PRAKTEK : 1. PT Megah Millenia pada tanggal 1 April 2008 menerima pesanan untuk saham sebanyak 10.000 lembar, nominal Rpl.000,-, dengan harga Rp9.000,- per lembar. Pada saat pemesanan, diterima uang muka sebesar 50%. Sisanya dilunasi pada 1 November 2008, kecuali dari pemesan A sebanyak 1.000 lembar saham. Pesanan yang batal ini oleh PT ABC dijual ke bursa pada tanggal 15 Oktober 2008 dengan harga Rpll .000,- per lembar. Uang muka pemesan A dikembalikan pada tanggal 1 Desember 2008. Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi selama tahun 2008. 2. PT Sinar Utama akan mengedarkan 100.000 lembar saham biasa dengan nominal Rpl.000,- per lembar dan 40.000 lembar saham preferen dengan nominal Rp5.000,- per lembar. Berikut adalah transaksi modal saham PT Sinar Utama yang masing-masing berdiri sendiri. a. Mengeluarkan 7.000 lembar saham, biasa untuk ditukar dengan genset. Genset ini nilai sekarangnya Rp77.000.000,-dan nilai buku pemiliknya sebesar Rp75.000.000,-. Saham biasa PT Sinar Utama dijual di bursa dengan harga Rpl0.000,- per lembar. b. Mengeluarkan obligasi nominal Rpl00.000.000,-, bunga 15%, ditambah bonus saham preferen sebanyak 200 lembar. Harga pasar saham preferen sebesar Rpl5.000,-per lembar. Harga jual obligasi sebesar nilai nominal. c. Mengeluarkan 1.000 lembar saham biasa dan 300 lembar saham preferen untuk ditukarkan komputer. Harga pasar saham biasa sebesar Rpll.000,per lembar. Harga pasar komputer sebesar Rpl7.500.000,-. d.

e.

Menjual tunai 500 lembar saham biasa dan 250 lembar saham preferen seharga Rpl5.000.000,-. Harga pasar saham biasa Rpl0.000,- per lembar dan harga pasar saham preferen sebesar Rpl5.000,- per lembar. Pemegang saham menyetujui pungutan tambahan sebesar 8% untuk saham biasa dan saham preferen. Jumlah saham yang beredar adalah: 10.000 lembar saham biasa dan 3.000 lembar saham preferen. Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi secara independen tersebut diatas Berikan analisis anda untuk masing masing transaksi tersebut.

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

19

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

3.

Berikut disajikan beberapa transaksi saham dalam PT Darma, 1 Februari

1 Maret

28 April

Menerima pesanan 10.000 lembar saham biasa, nominal Rpl.000,- per lembar dengan harga Rpl2.000,- per lembar. Pesanan diterima dengan uang muka sebesar 30%. Sisa harganya akan dilunasi tiap bulan dengan jumlah sepertiganya. Semua pesanan melunasi angsuran pertama. 1 April Semua pemesan melunasi angsuran kedua, kecuali Nyonya Yani yang pesanannya sebanyak 1.000 lembar. 15 April Saham pesanan Nyonya Yani dijual dengan harga Rpll.000,- per lembar. Biaya penjualan sebesar Rpl00.000,-. Dikirim cek kepada Nyonya Yani untuk mengembalikan uang muka dan angsuran yang sudah dibayarnya, dikurangi rugi penjualan dan biaya penjualan saham. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi saham yang terjadi pada saham PT Darma

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

20

Pertemuan ke- 6

Modul Akuntansi Keuangan 2 & Lab

SUMBER REFERENSI Dewi Ratnaningsih, 2002, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta Dwi, Martani., dkk., 2012, Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat Harnanto, 2003. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku Dua, Edisi 2003/2004, BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta. Kieso Weygandt, 2008, Akuntansi Intermediate, Jilid 2, Edisi 12 Terjemahan, Erlangga Zaki Baridwan, 2006, Intermediate Accounting, Edisi 7, BPFE, Yogyakarta http://fansbuku.blogspot.co.id/2012/01/akuntansi-keuangan-menengah-2.html (diakses tanggal 06 Februari 2015) https://www.coursehero.com/file/11819915/bab-7-pengakuan-pendapatan1/ (diakses tanggal 26 Februari 2015) https://staff.blog.ui.ac.id/martani/dwi-martani/akuntansi-keuangan-2-materidan-silabus/ (diakses tanggal 12 Oktober 2014) http://ebook.repo.mercubuanayogya.ac.id/Kuliah/materi_20132_doc/AKUNTANSI%20KEUANGAN%202. pdf (diakses tanggal 01 Agustus 2013)

S1 Akuntansi Keuangan 2 & Lab | Universitas Pamulang

21

Related Documents


More Documents from "Lulu Kumala"