Pertempuran Surabaya Narator : 25 Oktober 1945, walaupun Indonesia sudah merdeka tetapi luka hati diantara rakyat Surabaya masih belum tersembuhkan… Adegan 1 Narator : Pagi yang cerah kini menjadi kelam saat pasukan sekutu secara tibatiba mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak…. *Setting : di Pelabuhan, Brigjen AWS Malaby sedang turun dari kapal bersama sang istri dan pasukan sekutu* Brigjen AWS Mallaby : ( dengan rasa senang ) HAHA! Akhirnya sampai juga di Surabaya ! Kini aku bisa merampas kekayaan rakyat Surabya ! Kapten Donald : Tuan, benarkah kita akan menjadi orang yang lebih kaya di negeri kita nanti? Brigjen AWS Mallaby : Tentu kapten, kita akan membawa pulang harta kekayaan disini. Jangan diragukan lagi, kita memang sudah kaya mungkin bisa menjadi juragan kekayaan di Inggris nanti.( dengan nada bicara sombong ) Gorden Smith : Kalau begitu, apa rencana tuan agar mendapatkan harta disini? Brigjen AWS Mallaby : Kita akan menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak dan gedung Internation, itu adalah hal yang mudah nyonya.. Kapten Donald dan Gorden Smith : Okelah tuan. Adegan 2 Narator : Pada saat itu pula, rakyat Surabaya sedang bekerja di lahan pertanian. Mereka kebanyakan adalah seorang petani, menanam padi demi mendapatkan sesuap nasi atau lebih… *Setting : di lahan pertanian, semua rakyat sedang menanam padi* Rakyat 1 : Andaaaiiikaaan arek arek Suroboyo bisa makmur ! Indonesia bakal seneng ini ! ( agak medok ) Rakyat 2 : tenang, pasti bisa kok ! Istri Bung Tomo : tapi apakah benar kita tidak akan ada lagi penjajah disini? Rakyat 1 : Mungkin… Bung Tomo : ( datang dengan tergesa-gesa ) Bu, ibu dan semua rakyat Surabaya sebaiknya kita berhati-hati karena sekutu dari inggris datang ke daerah kita… Semua rakyat : Apaaa? ( kaget ) Bung Tomo : ( tegas )untuk itu kita harus mengusir mereka ! Istri Bung Tomo : Dengan cara apa pak? Kita ini kan rakyat jelata yang tidak mungkin menyerang orang asing..? Bung Tomo : tenang saja bu, disini rakyat Surabaya pasti bisa untuk mengusir penjajah.. Rakyat 3 : Benar benar keterlaluan sekutu datang lagi !! Mereka tidak punya hati nurani ! Adegan 3 Narrator : Sore hari menjelang malam, Bung Tomo sedang beristirahat di ruang tamu sambil mendengar berita dari radio.. Suara radio : Ayo arek-arek Suroboyo, bersabarlah dan mari bersama-sama kita mengusir sekutu dari kota kita tercinta. Karena saat ini sekutu sudah menduduki
Pangkalan Udara tanjung Perak dan gedung internatio…… *radio dimatikan oleh Bung Tomo* Bung Tomo : ( teriaaak ) KETERLALUAAAAAAN ! Istri Bung Tomo : Ada apa paaak? Kok teriak teriak? Bung Tomo : Ini bu, sekutu sekarang sudah menduduki Pangkalan Udara Tanjung perak dan gedung Internatio.. Istri Bung Tomo : yang benar? Yasudah bapak sekarang siap-siap dulu saja… Bung Tomo : iya bu, tolong ibu jaga diri baik baik ya.. jangan keluar rumah.. bapak mmau mengumpulkan arek-arek suroboyo di alun alun.. Istri : ( membawakan peci ) iya pak, ibu akan dirumah saja….. hati-hati ya pak… (salim) Bung Tomo : Iya bu, pergi dulu yaa… Istri : Iya pak… Adegan 4 Narator : setelah mengumpulkan arek-arek Surabaya dan merencanakan strategi di alun-alun untuk perlawanan ditengah malam nanti, Bung Tomo menyiapkan perlengkapan tempur dirumah Ktut Tantri. Ktut Tantri ialah wanita Amerika, yang berjuang membantu rakyat Surabaya. *setting : dirumah ktut tantric jam 7 malam* Ktut tantri : bung, perlengkapan sudah selesai, sekarang waktunya kita memberikan berita kepada seluruh arek-arek suroboyo… Bung Tomo : benar tantri, perlawanan akan dimulai jam sebelas malam… Narator : Setelah menyiapkan perlengkapan, Bung Tomo dan Ktut Tantri segera kembali ke alun-alun untuk mengusir sekutu bersama semangat arek-arek suroboyo..Sebelum dimulai, Bung Tomo berpidato terlebih dahulu agar memberikan semangat keseluruk arek-arek suroboyo. Bung Tomo : Teman seperjuanganku sekalian, kita semua harus bisa mengusir penjajah menginjak kota tercinta kita. kita pasti bisa !! Dan ayo setelah ini kita ke gedung internatio ! MERDEKA !! Semua rakyat : ( bersorak ) YAAA!! MERDEKDA !! ALLAHU AKBAR !! Narator : Tepat pukul 11 malam, perlawanan sengit dimulai. Terdengar suara tembakan menghiasi malam kelam menyeramkan di Gedung Internatio.. ( Perlawanan anatara sekutu dan arek arek suroboyo ) Narrator : Perlawanan yang sangat sengit ini, membuat Brigadir AWS Mallabi dan tentara sekutunya menambah dendam terhadap rakyat Surabaya. Pada saat itu juga Bung Tomo diancam oleh Kapten Donald yang sangat kejam. Kapten Donald : Anda Sutomo? *masih berlangsung perlawanan* Bung Tomo : Iya benar ada apa? Kapten Donald: Awaas ! kamu, keluargamu, serta rakyat Surabaya akan mati ! ( KEJAM ) Bung Tomo : tidak mungkin !!! Narrator : Tiba-tiba terdengar suara teriakan rakyat Surabaya yang sangat mengagetkan.
Rakyat 4 : Haha sekarang Brigadir AWS mallaby sudah mati !! Kapten Donald : APAAA? MALLABY? OH TIDAK !! JAHAT KAU RAKYAT SURABAYA! Narrator : Pasukan sekutu pun terlihat sedih, dan mayat AWS Mallaby akan dipulangkan ke Inggris. Sedangkan Bung Tomo hanya diam tak bersuara. Adegan 5 Narrator : Beberapa hari kemudian…, sekutu masih menetap di Surabaya tetapi tidak melanjutkan perlawanan karena masih sedih ditinggal oleh AWS Mallaby. Kini pengganti Mallaby adalah Gorden Smith yang sangat dendam terhadap rakyat Surabaya. Gorden Smith ditemani kapten donald pun datang kerumah Bung Tomo dengan muka yang sangat kejam menakutkan. Kapten donald : ( mendobrak pintu rumah Bung tomo ) Bung tomo : Sabaarr sabarr, siapkah yang diluar? Gorden Smith: CEPAAT ! tidak basa basi ! buka pintunya sekarang ! Bung tomo : ( kaget ) ada apa anda kesini? Gorden Smith : Saya sangat kesal dengan rakyat Surabaya yang sudah menewaskan pemimpin kami, AWS Mallaby . Bung Tomo : bisa saja bukan kami yang menewaskan ! bisa saja dari tentara sekutu sendiri! Gorden Smith : saya gak mau tau pokoknya kalian rakyat Surabaya harus menyerah paling lambat pukul 06.00 tanggal 10 november ! Bung Tomo : Okee, siapa takut!! Gorden Smith: Awas kau ya !! Adegan 6 Narrator : detik demi detik, hari demi hari.. Tak terasa kurang dari dua minggu lagi pertempuran besar akan dimulai. Bung Tomo : Ktut Tantri ! Siapkan peralataan tempur kita dan kumpulkan arek-arek Surabaya sekarang ! Ktut Tantri : Siap bung ! kita berkumpul dimana? Bung Tomo : seperti biasa di alun-alun lalu kita ke gedung internatio lagi, mereka maasih menempati tempat tersebut. Ktut : Okelah bung ! Narrator : sinar matahari menyengat tanggal 1 november, ketika semua rakyat berkumpul dan merencanakan ulang strategi untuk perlawanan besar beberapa hari kedepan. Bung Tomo : ( pidato ) Kita sebagai rakyat Surabaya harus mampu ! harus bisa ! demi rakyat dan bangsa kita ! Semua rakyat : (bersorak sorai ) IYAA IYA ! Bung Tomo : Setelah ini strategi kita harus dipersiapkan dengan baik, kita hanya dikasih waktu kurang lebih dua minggu untuk perlawanan terakhir kita sebelum tanggal 10 November pukul 06:00 Narrator : Setelah bung tomo menyelesaikan masalah startegi dan semua rakyat kembali ke rumah masing-masing untuk menyiapkan peralatan tempur
mereka. Adegan 7 Narrator : Hari dimana pertempuran dimulai, sorak sorai rakyat Surabaya membakar semangat melawan sekutu yang kini dipimpin oleh Mansergh. Dalam waktu yang tidak lama sekitar 2 minggu bung tomo sering berpidato didepan arek-arek suroboyo agar mereka semua semangat membela tanah lahir mereka. Bung Tomo : ayo rek arek suroboyo, maju terus pantang mundur. Demi tuhan dan membela bumi kelahiran kita. ALLAHU AKBAR.. !! MERDEKA !! MERDEKA !!! Semua Rakyat : YA BENAR ! MERDEKA !! ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !! Naarator : Di pertempuran ini istri bung tomo juga terlibat, yang paling mengesankan adalah Ktut tantri yang tak henti-henti membela Surabaya dari kekuatan asing. *setting : perlawanan sedang berlanjut * Bung Tomo : Ktut Tantri terimakasih atas perjuangan mu, atas keringat dan tenaga mu. Saya bangga dengan mu ! Ktut Tantri : Sama-sama bung, ini demi tempat kelahiran orangtua saya tercinta… Bung Tomo : kalau beitu teruskan perjuangan mu ! Ktut Tantri : siap bung ! Adegan 8 Narrator : tak terasa kurang lebih dua minggu, perlawanan mulai mereda. Walaupun banyak korban jatuh dimana-mana, akhirnya sekutu mulai meninggalkan Surabaya. Bung Tomo : Rek Arek Surabaya ! saya bangga atas tenaga, cucuran keringat serta darah kalian demi membela kota Surabaya, membela tanah air kita. Semoga apa yang kalian perbuat demi kebenaran dibalas oleh tuhan. Serta untuk para pejuang yang gugur disaat perlawanan, semoga amal ibadahnya diterima disisi-NYA. Amiin…. Semua rakyat : Hiduuup Surabaya ! Hidup !!!! ALLAHU AKBAR….. ALLAHU AKBAR…. ALLAHU AKBAR !!! MERDEKA………….. MERDEKA………… MERDEKA…….. !!!” Narrator : Akhirnya rakyat Surabaya kembali merasakan surga dunia, terbebas dari kekuatan asing. *Menyanyikan lagu Surabaya*