Surabaya Green And Clean_ikon Surabaya Sehat

  • Uploaded by: rachmad pg
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Surabaya Green And Clean_ikon Surabaya Sehat as PDF for free.

More details

  • Words: 775
  • Pages: 3
PROGRAM SURABAYA GREEN AND CLEAN TAHUN 2008

IKON MENUJU SURABAYA SEHAT By : Rachmad Puageno Program Surabaya Green and Clean (selanjutnya disingkat SGC) tahun 2008, yang merupakan kompetisi di bidang kebersihan, penghijauan dan kesehatan antar Kecamatan se wilayah Kota Surabaya kembali digelar. Pemasangan komposter resapan (Biopori) secara simbolis oleh Walilkota Surabaya pada tanggal 20 Juni lalu, di Lapangan Rusun Penjaringansari, Kecamatan Rungkut menandai launching SGC (www.surabaya.go.id). Dari tahun pertama hingga kali ini, SGC banyak mendapat respon positif masyarakat. SGC kini menjelma sebagai sebuah ikon kota Surabaya. Ajang ini dianggap tidak sekedar meraih predikat kampong bersih, tapi ada unsur pendidikan dan partisipatif masyarakat. Setidaknya nampak pada tulisan Slamet Budi Utomo (Metropolis, 25 Juni 2008) yang memberikan apresiasi, sembari mengusulkan tambahan aspek beauty dalam program tersebut. Tulisan berikut tidak hendak mengomentari usulan tersebut, namun lebih khusus mengapresiasi SGC kaitannya dengan agenda besar Indonesia Sehat 2010 dan Surabaya Sehat. Sedikit flash back, belum banyak diketahui publik, bahwa pemerintah saat era presiden Habibie pada tanggal 1 Maret 1999 telah mencanangkan visi Indonesia Sehat 2010 sebagai komitmen pemerintah untuk memasukkan aspek kesehatan dalam setiap proses pembangunan. Dengan visi tersebut menjadi pendorong untuk mengembangkan Kota/Kabupaten Sehat. Kota/Kab Sehat adalah gambaran masyarakat Indonesia masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan gerakan masyarakat secara terus menerus dan sistematis yang didukung pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya melalui pemberdayaan potensi masyarakat. Namun kenyataan membuktikan, bahwa visi Indonesia sehat 2010 seakan hanya slogan tanpa makna, seiring dengan ganti rezim pemerintahan, maka visi tersebut juga mengalami pergeseran (bila tidak mau disebut diabaikan). Alih-alih menuju Indonesia Sehat, kini kita mengalami krisis kesehatan masyarakat yang sangat mengkhawatirkan. Munculnya penyakit-penyakit (emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS, flu burung, Chickungunya, dan meningkatnya kembali penyakit penyakit menular (re-emerging diseases) seperti TBC, DBD, malaria, serta penyakit yang sebetulnya dapat dicegah dengan immunisasi. Belum lagi meningkatnya penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah. Kondisi diatas juga dialami oleh kota

Surabaya, ibarat sebuah hipermarket, semua masalah kesehatan masyarakat ada semua, bahkan kasus kurang gizipun ada di kota ini. SGC, seakan menjadi harapan baru (new hope) ditengah-tengah keputusasaan terhadap masalah kesehatan masyarakat di kota ini. Disaat peran institusi kesehatan semacam Puskesmas yang semestinya berperan dalam meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, ternyata sama sekali tidak bergegas ke arah tersebut. Justru SGC memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk bahu membahu dan memunculkan semangat gotong royong agar kampung mereka bersih dan sehat. Pendekatan masalah lingkungan dan perilaku masyarakat yang dilakukan SGC, sangatlah pas. Menurut HL Blum (1974), status derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Dari konsep tersebut diketahui bahwa justru banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan terdapat diluar sektor kesehatan (baca : pelayanan kesehatan). Oleh sebab itu keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh keberhasilan menumbuhkan wawasan kesehatan pada setiap pelaku pembangunan (program). Maka, setiap program pembangunan haruslah berprespektif kesehatan sehingga memiliki kontribusi positif terhadap peningkatan derajat kesehatan, setidak-tidaknya terhadap pembentukan lingkungan dan atau perilaku sehat. Pada titik inilah, peran SGC terasa pas dalam upaya mewujudkan Surabaya sehat, meski cita-cita Indonesia sehat yang tinggal 2 tahun lagi tidak mungkin dicapai.. SGC diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan ada peningkatan dari tahun ke tahun. Bukan sekedar program tahunan tapi bisa menjadi grand design kota Surabaya yang tertuang dalam master plan kota. Bila awalnya dititikberatkan pada aspek pengelolaan sampah dan kebersihan kampung (penyehatan lingkungan fisik). Selanjutnya bisa berkembang terus ke arah penyehatan lingkungan sosial, seperti pelembagaan perilaku hidup sehat, pembudayaan olahraga, peningkatan disiplin masyarakat, penurunan angka kriminialitas dan seterusnya. Dimulai dari kampung sehat (RT/RW sehat), berlanjut ke kelurahan sehat, meningkat lagi kecamatan sehat, begitu seterusnya. Aspek penting yang perlu terus dijaga adalah proses berlangsungnya kegiatan tersebut yang melibatkan peran serta masyarakat. Salah satu ciri kota sehat adalah proses dinamika sosial yang berlangsung terus menerus sebagai sebuah gerakan masyarakat yang mengarah ke penyehatan lingkungan secara berkelanjutan. Di dalam prosesnya terdapat pula proses bottom up, partisipatif masyarakat dan sektor swasta, aspiratif, transparancy dan demokratis. Sebagai penutup, kita berharap SGC sebagai ikon yang menjadi inspirasi bagi kita semua dalam proses penyadaran akan pentingnya lingkungan dan perilaku hidup sehat. Bahwa hidup sehat tidak berkonotasi pada gaya hidup yang mahal. Justru bergaya hidup

sederhana, olahraga yang rutin, memperbanyak ibadah, gotong royong, saling menghargai, ramah terhadap lingkungan adalah contoh aktivitas yang akan menyehatkan kita, baik secara fisik, psikis dan sosial. Salam sehat !! • •

Penulis adalah Sekertaris Persakmi Jawa Timur dan Alumnus Fak. Kesehatan Masyarakat Unair Koresponden : [email protected]

Related Documents

Surabaya
November 2019 54
Presentasi Aspi-surabaya-08
October 2019 36
Alamat Skul Surabaya
June 2020 16
T&l Surabaya
December 2019 22

More Documents from "Alifah Nadya Ramadhani Thaha"