PERTANIAN TERPADU (integrated farming)
SLAMET SULAIMAN
ABSTRACT. Pertanian terpadu atau integrated farming adalah usaha pertanian dengan kelola bersinambungan, sehingga tidak dikenal limbah sebagai produk sampingan, semua bagian hasil pertanian diasumsikan sebagai produk ekonomis dan semua kegiatan adalah profit center, hasil samping dari salah satu sub bidang usaha menjadi bahan baku atau bahan pembantu sub bidang lainnya yang masih terkait ,ilustrasi yang sederhana adalah pada usaha budidaya jagung , produk bukan hanya jagung pipilan kering sedangkan biaya pembuangan batangnya dilahan dan dibakar menjadi beban/ cost, tetapi dalam pertanian terpadu meskipun ada biaya pengumpulan batang jagung dari lahan tetapi dapat diproses menjadi silage (pakan ternak ruminansia) atau disimpan sebagai pakan kering, sehingga untuk jumlah yang memenuhi criteria ekonomis justru akan membuka cluster ekonomis baru. Begitu juga hamper pada semua kegiatan usaha bidang pertanian, perkebunan dan peternakan apabila di integrasikan akan membuka peluang peluang usaha baru yang sangat mudah di implementasikan, blok diagram dibawah sebagai ilustrasi.
Persembahan untuk Indonesiaku.
PENGANTAR.
BLOK DIAGRAM UTAMA DARI PERTANIAN TERPADU.
F4 – sebagai hasil pertanian terpadu. Konsep terapan pertanian terpadu akan menghasilkan F4 yang sebenarnya adalah langkah pengamanan terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan dan energy secara regional maupn nasional, terutapa pada kawasan kawasan remote area dari jajaran kepulauan Indonesia. F1 ‐ FOOD Pangan manusia (beras, gandum, jagung, kedelai, kacang kacangan , dan lain lain produk peternakan (daging, susu, telor dll) , produk budiaya ikan air tawar (lele, mujair, nila, gurameh dll) dan hasil perkebunan (kopi, teh, gula dll) F2 – FEED Pakan ternak termasuk didalamnya ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau, kelinci ), ternak unggas (ayam, itik, entok, angsa, burung dara dll) juga pakan ikan
budidaya air tawar terutama ikan herbivore dan omnivora yang tidak perlu protein content tinggi ( mujair, tombro, bandeng, nila dan gurameh). F3‐ FUEL Akan dihasilkan energy dalam berbagai bentuk mulai energy panas untuk kebutuhan domestic/ masak memasak, energy panas untuk industry makanan dikawasan pedesaan juga untuk industry kecil, juga akan dihasilkan power energy misalnya pure plant oi (PPO) atau dicampur menjadi bio diesel, ethanol dan gasohol, synthetic gas yang dihasilkan dari pirolisis gasifikasi maupun enzimasi gasifikasi dan juga pemakaian tenaga langsung lembu untuk penarik pedati, kerbau untuk mengolah lahan pertanian sebenarnya adalah produk berbentuk FUEL/ENERGY. F4‐FERTILIZER Akan dihasilkan juga bio fertilizer yang semua juga memahami bahwa bio/ organic fertilizer bukan hanya sebagai penyubur tetapi juga sebagai perawat tanah (SOIL CONDITIONER), yang dari sisi keekonomisan maupun karakter hasil produknya tidak kalah dengan pupuk buatan (anorganik fertilizer) bahkan pada kondisi tertentu akan dihasilkan bio pestisida (dari asap cair yang dihasilkan pada proses pirolisis gasifikasi) yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan yang tidak berbahaya (bio preservative) Dari F4 diatas tersimpulkan betapa besar kasih sayang Maha Pencipta terhadap makhluknya cholifah dibumi – tidak satupun ciptaannya yang sia sia. Beberapa kluster dari blok diagram diatas berdasar pengalaman yang telah /pernahkami lakukan dan sedang kami terapkan, informasi singkatnya di: http//slideshare.net/ss170952 http//pdfcoke.com/ss170952 http//authorstream.com/user‐presentations/ss170952 http//youtube.com/ss170952 http//energybiomasa.blogspot.com http//pabrikgulamini.blogspot.com http//integratedfarming.blogspot.com http// Picasaweb.google.com/myslametdok.
Tanaman pangan dan paduannya. F1 – FOOD. Dikenal tanaman pangan utama adalah padi, jagung, kedelai, kacang kacangan, ketela pohon belum banyak lainnya tanaman pangan selingan.
Dari budidaya tanaman padi akan dihasilkan produk utama beras dan produk sampingan bekatul, sekam padi, jerami dan kawul, semua produk sampinga apabila diproses lanjut masih mempunyai kegunaan dan nilai ekonomis yang layak kelola. Jerami dan malai kosong (kawul) dapat disimpan sebagai hay (bahan pakan kering) untuk ternak ruminansia atau dibuat silage (makanan hijau terfermentasi), sedangkan bekatul sudah tidak asing lagi sebagai bahan pencampur pakan ternak (ruminansia, unggas dan ikan omnivore/ herbivora), sementara sekam padi dapat dikonversi menjadi energy (pembakaran langsung maupun gasifikasi) dan masih akan menghasilkan abu maupun arang sekam yang dapat diimplementasikan sebagai pupuk organic, sementara apabila energy sekam padi digunakan untuk gas diesel engine akan didapatkan lagi hasil sampingan berupa apap cair yang dapat digunakan untuk pengewet makanan atau campuran pestisida organic.
Dari tanaman kedelai banyak produk yang dapat dihasilkan dengan produk utama biji kedelai sebagai bahan makanan dan turunannya (susu kedelai, tahu, tempe, kecap, minyak kedelai dll) akn menghasilkan pula produk sampingan yang mempunyai nilai ekonomis dan layak kelola, misalnya ampas tahu , ampas kecap , ampas susu kedelai dapat digunakan sebagai tambahan pakan ternak, sementara batang batang kering nya juga dapat disimpan utnuk pakan ternak ruminansia, sementara dilahan tanaman juga akan meninggalkan bintil bintil rizobium sebagai starter hara nitrogen untuk tanaman berikutnya.
F2‐ FEED Pakan unggas – ruminansia – ikan omnivore
Berdasar proximate analisis dari masing masing bahan sangatlah mudah disusun formula pakan yang sesuai kebutuhan, murah dan memenuhi standart pakan ternak. Kluster peternakan unggas.
Dengan pakan alternative tersebut , apabila susunan formulasinya baik maka akan didapatkan kwalitas pakan yang tidak berbeda dengan pakan buatan pabrik, dalam pengamatan dengan pakan alternative untuk ayam pedaging (broiler) juga akan didapat konversi pakan terhadap daging ayam timbang hidup dalam kisaran 1,8 sd 1.9.
Kluster ternak ruminansia Selain rumput hijauan atau hay tambahan pakan penguat diperlukan untuk kestabilan laju pertumbuhan berat.
Kluster budidaya ikan air tawar. Khusus untuk jenis ikan pemakan segala (omnivore) by produk pertanian dapat digunakan sebagai bahan pembuat pakan ikan.
F3‐ FUEL energy langsung dihasilkan, berupa tenaga dari binatang ternak apakah untuk pedati, pengolahan lahan maupun lainnya.
Limbah pertanian yang dihasilkan ternak ruminansia dapat menghasilkan energy baik sebagai energy panas langsung maupun dengan proses gasifikasi (digester maupun pirolisis), dengan produk akhir berupa bio fertilizer.
F4 – FERTILIZER. Sisa produk pertanian melalui proses decomposer maupun pirolisis akan menghasilkan organic fertilizer dengan berbagai kandungan unsure hara dan c organic yang relative tinggi.