Persiapan Untuk Sidang.docx

  • Uploaded by: Alfian Barokah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Persiapan Untuk Sidang.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,423
  • Pages: 7
Assalamu alaykum wr wb.. Terima kasih untuk kehadirannya dalam presentasi hasil penelitian saya yang berjudul “pengaruh Lingkungan kerja dan hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja karyawan pada kantor pusat perum damri Jakarta. Ok mungkin sebelumnya kita telah bertemu dalam presentasi saya di seminar usulan penelitian. Namun akan saya review sedikit sebelum kita mulai bab 4 dan 5. Bab i Penelitian ini dilakukan dikantor pusat perum damri setelah kami melakukan penelitian pendahuluan/pra riset dengan menyebarkan 20 kuesioner kepd karyawan bagian perencanaan dan pengembbngan serta administrasi umum. Dari kuisioner pra riset tersebut diperoleh bukti bahwa ada kondisi ketidakpuasan karywan terutama pada masalah gaji dan lingkungan kerja menyatakan tidak puas sebanyak 40%, dan 30% karyawan tidak puasn terhadap tingkat tunjangan, hasil kerja, dan hubungan antar karyawan. Kenapa penelitian ini mengambil judul dengan variabel lingkungan kerja dan hubungan interpersonal bukan variabel lain.? Karena setelah saya berkonsultasi dengan kasubdit personalia untuk tingkat gaji sebagai variabel beliau menyarankan bahwa data keuangan tentang gaji dan tunjangan merupakan data rahasia dan jika ada kemungkinan data tersebut dibutuhkan tidak bisa diberikan. Sebagai gantinya maka peneliti mengambil variabel lingkungan kerja sebagai gantinya. Alasan kedua pemilihan variabel hubungan interpersonal adalah karena diketahui bahwa berdasarkan pengalaman PKL di perum darmi diketahui bahwa mayoritas karyawan telah cukup lama bekerja di kantor pusat perum damri sehingga sudah dapat dipastikan bahwa merka telah terjalin hubungan antar karyawan yang cukup kuat dan lama.

Bab iii Pembahasan selanjutnya mungkin bisa di lanjutkan pada sedikit review bab 3. Berkaitan dengan masalah penarikan sampel, sampel yang digunakan adalah sebanyak 80 karyawan yang terdiri dari karyawan di bag dir. Teknik, dir. Usaha, dan dir. Keua, sdm dan adm umum dengan status karyawan tetap dan staf. Teknik yang digunakan adalah teknik simple random sampling.

1) Keterbukaan Adanya kesediaan untuk membuka diri, individu terbuka pada orang yang diajak berinteraksi. Hal ini tidak berarti bahwa individu tidak harus membuka semua riwayat hidupnya, akan tetapi harus ada kesediaan untuk membuka diri, mengungkap informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini pantas. Interaksi secara spontan, mengacu pada kesediaan individu berinteraksi secara spontan terhadap orang lain. Mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang dilontarkan adalah benar, mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang dilontarkan adalah memang milik individu serta bertanggung jawab atasnya.

2. Sikap mendukung/suportif Adanya perasaan empati, kemampuan seseorang untuk merasakan kalau seandainya menjadi orang lain, dapat memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, dan dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang orang lain, melalui kacamata orang lain. Penyampaian persepsi tanpa menilai, Sikap mendukung diperlihatkan dengan bersikap menyampaikan perasaan tanpa menilai. Komunikasi yang bernada menilai seringkali membuat individu bersikap defensif, bersedia mengubah sikap dan pandanganya yang mungkin keliru. Orientasi untuk pemecahan masalah, mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah. Dalam orientasi masalah anda tidak mendiktekan pemecahan, anda mengajak orang lain bersama-sama untuk menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana mencapainya. 3. Sikap positif, Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari hubungan interpersonal yaitu sikap positif terhadap diri sendiri dan sikap positif terhadap situasi komunikasi pada umumnya. Adanya sikap toleransi, adanya kemauan dari masing-masing pihak untuk menghormati pihak lain . Adanya perasaan saling menghargai, adanya pemahaman bahwa setiap orang mempunyai martabat. Oleh karena itu setiap orang tidak boleh melecehkan orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak saling curiga 4. Kesetaraan, Hubungan interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, menerima pihak lain apa adanya dan tidak merasa dirinya lebih tinggi dari pihak lain Adanya kesedian untuk menerima pihak lain apa adanya, Adanya keakraban Adanya komunikasi dua arah Tidak adanya pemaksaan kehendak

Bab iv Hasil Kemudian adalah bab iv, yaitu hasil dan pembahasan Peneliti menyebarkan kuesioner kepada sebanyak 80 orang. Karyawan yang dijadikan sampel adalah karyawan dengan posisi staf dan yang setingkat. Peneliti tidak memasukan karyawan dengan posisi Kepala Direktorat dan Kepala Sub Direktorat. Penyebaran kuesioner dilakukan sebanyak dua kali. Penyebaran pertama dilakukan untuk pengujian validitas dan reliabilitas terhadap item pernyataan yang digunakan dalam kuesioner. Tahap kedua adalah penyebaran kuesioner untuk mendapatkan hasil yang akan digunakan untuk pengolahan data. Kuesioner untuk penelitian ini terbagi ke dalam empat komponen yaitu data diri karyawan, pernyataan tentang lingkungan kerja, pernyataan tentang hubungan interpersonal dan pernyataan tentang kepuasan kerja. Data diri karyawan yang dimasukan dalam kuesioner terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, masa kerja, dan pendapatan. Jumlah item pernyataan untuk kuesioner ini ada 32 item pernyataan. 1.

Jenis kelamin

Mayoritas responden adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 66,25% atau sebanyak 53 reponden adalah laki-laki dan sisanya 33,75% atau 27 responden adalah perempuan. Hal ini menunjukan bahwa

sebagian besar adalah para kepala keluarga atau rumah tangga. Dari gambaran responden ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa Kantor Pusat Perum DAMRI Jakarta banyak menggunakan karyawan lakilaki. Hal ini mempunyai alasan yang masuk akal karena dalam struktur organisasinya terdapat Direktorat Teknik. 2.

Berdasakan usia

Jumlah terbesar responden adalah berusia dalam rentang antara 31-40 tahun sebanyak 30 responden atau 37,50%. Jumlah rentang usia kedua terbesar adalah 41-50 tahun sebanyak 26 responden atau 32,50%. 3.

Status pernikahan

Sebagian besar dari responden berstatus telah menikah yaitu sebesar 80% atau 64 orang responden dan 20% belum menikah atau 16 orang responden. Kondisi ini bisa dikatakan berhubungan positif dengan usia dari mayoritas responden yang berusia antara 31-40 tahun. Rentang usia ini sudah bisa dipastikan telah menikah dan berumah tangga. 4.

Tingkat pendidikan

Masing-masing mempunyai jumlah yang hampir sama rata antara SMA, D3 dan S1. Jumlah responden dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat adalah 27,5% atau 22 orang responden, D3/diploma sebanyak 33,75% atau 27 responden dan merupakan jumlah terbesar. Dan S1 sebanyak 32,5% atau 26 orang responden. Berdasarkan data karyawan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Kantor Pusat DAMRI memiliki komposisi yang seimbang antara karyawan SMA, D3, dan S1. Namun, karena tuntutan sumber daya manusia yang semakin berkualitas maka diperlukan adanya pengembangan SDM secara terus menerus. Atau dengan kata lain diperlukan peningkatan dari sdm 5.

Masa kerja

Berdasarkan data diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai masa kerja lebih dari 17 tahun. Sebanyak 30 %. Masa kerja menunjukkan pengalaman yang dimiliki oleh individu pada bidang kerja mereka. Penilaian dan persepsi individu terhadap segala hal yang berkaitan dengan kerja dan organisasinya tentunya juga dipengaruhi oleh lama seorang individu berada dalam dunia kerjanya. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa Perum DAMRI merupakan perusahan yang telah ada sejak 65 tahun yang lalu, ini merupakan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu telah ribuan karyawan silih berganti berkontribusi untuk Perum DAMRI. Validitas Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam sebuah kuesioner atau skala, apakah item-item tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Teknik pengujian yang digunakan untuk uji validitas adalah dengan menggunakan Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Kriteria untuk menghitung validitas adalah: 1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid.

Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item dalam kuesioner sebagai alat ukur dapat diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan pengukuran ulang. Penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha untuk melakukan pengujian reliabilitas karena metode ini cocok digunakan untuk skor

berbentuk skala. Kriteria reliabilitas yang baik untuk suatu variabel adalah ketika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka dikatakan instrumen reliabel. Analisis deskripsi liat aja di paper Lingkungan kerja Variabel lingkungan kerja mempunyai tiga dimensi yaitu kondisi kerja, pelayanan karyawan, dan hubungan karyawan. Tabel 4.5 adalah tabel yang merangkum hasil analisis dari variabel lingkungan kerja. Kuesioner untuk lingkungan kerja berjumlah 11 item pernyataan. Rata-rata keseluruhan responden yang menyatakan sangat setuju sebesar 21,25% dan yang menyatakan setuju sebesar 57,73%. Responden yang menyatakan kurang setuju sebesar 18,52%, menyatakan tidak setuju sebesar 2,05%, dan menyatakan sangat tidak setuju hanya sebesar 0,45%. Hubungan Interpersonal Variabel hubungan interpersonal mempunyai empat dimensi yaitu sikap terbuka, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Total rata2 persentase dari variabel hub interp adalah terbesar pada jawab setuju yaitu sebesar 57,71. Kemudian diikuti oleh jawaban kurang setuju sebesar 24,48%, sangat setuju 15,42% dan terakhir tdak setuju 2,40%. Besarnya Jawaban kurang setuju yang cukup besar menunjukan bahwa diperlukan adanya perhatian pada masalah hubungan antar karyawan secara lebih serius. Kepuasan kerja Rata-rata persentase kepuasan kerja untuk jawaban setuju adalah 59,31%, sangat setuju 21,81%, kurang setuju 16,25%, dan tidak setuju 2,64%. Namun dilihat dari dimensi kedua yaitu pembayaran dapat dilihat masih terdapat cukup banyak karyawan yang merasa pembayaran kurang sesuai dengan harapan mereka.

Uji asumsi klasik 1.

Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi yang kuat atau tidak antara variabel-variabel independen dan dependen yang diikutsertakan dalam penelitian, apakah variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak. Sebuah data yang baik memiliki pola distribusi normal (distribusi data berbentuk lonceng/bell shaped), yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Kriteria dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikasi (linearity) kurang dari 0.05 2.

Uji multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Berdasarkan uji ini diketahui bahwa nilai VIF < 5 berarti tidak terjadi multikolinearitas. 3.

Uji heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi ketika kondisi varian tidak konstan atau berubah-ubah. Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual dari model regresi. heteroskedastisitas berarti situasi dimana keragaman variabel independen bervariasi pada data yang kita

miliki. Salah satu asumsi kunci pada metode regresi biasa adalah bahwa error memiliki keragaman yang sama pada tiap-tiap sampelnya. Asumsi inilah yang disebut homoskedastisitas. Jika keragaman residual/error tidak bersifat konstan, data dapat dikatakan bersifat heteroskedastisitas karena nilai uji heterokedastisitas lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Analogi sederhana pada kejadian heteroskedastisitas dapat kita lihat pada model hubungan antara harga dengan permintaan (demand). Berdasarkan hipotesis jika harga meningkat, maka demand akan turun, demikian juga sebaliknya. Pada kejadian adanya indikasi masalah heteroskedastisitas adalah jika harga meningkat maka demand akan konstan.

4.

Uji linearitas

Uji linearitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linear atau tidak secara signifikan antara dua variabel. Uji yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan test for linearity pada taraf signifikasi 0,05. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear apabila nilai signifikansi/linearity kurang dari 0,05. Semua variabel dalam penelitian ini memilki lebih kecil dari pada 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa semuanya mempunyai hubungan yang linear. Hipotesis 1 Uji koefisien Regresi sederhana (uji t) Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan thp variabel dependen. Kesimpulan kriteria untuk hipotesis 1 tersebut antara lain: 1.

Nilai signifikansi 0,008 ≤ 0,05 atau (P value) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2.

Nilai t hitung sebesar 2,745 dan t tabel sebesar 1,991 sehingga thitung > t tabel maka Ho di tolak.

Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan model persamaan tersebut, jika variabel lingkungan kerja (X1) bernilai 0, maka variabel kepuasan kerja (Y) akan bernilai 24,472. Koefisien regresi lingkungan kerja (X1) sebesar 0,264. Artinya, jika variabel lingkungan kerja (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka variabel kepuasan kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,264. Karena koefisien variabel X1 bernilai positif, artinya terjadi pengaruh positif antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja. dari nilai R2 yang tercantum sebesar 0,088. Angka tersebut menunjukan persentase pengaruh variabel lingkungan kerja terhadap variabel kepuasan kerja adalah sebesar 8,8%. Sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

Hipotesis 2 Kesimpulan kriteria untuk hipotesis 2 tersebut antara lain: 1. Nilai signifikansi 0,000 ≤ 0,05 atau (P value) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Nilai t hitung sebesar 5,842 dan t tabel sebesar 1,191 sehingga thitung > t tabel maka Ho di tolak. Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan interpersonal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Berdasarkan model persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa jika variabel hubungan interpersonal (X2) bernilai 0, maka variabel kepuasan kerja (Y) akan bernilai 15,264. Sementara besarnya koefisien regresi variabel hubungan interpersonal (X2) adalah sebesar 0,449. Angka ini menunjukan bahwa ketika variabel hubungan interpersonal ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan menyebabkan kenaikan pada variabel kepuasan kerja (Y) sebesar 0,449. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif antara hubungan interpersonal dengan kepuasan kerja. R2 sebesar 0,304. Nilai tersebut mempunyai arti besarnya persentase pengaruh variabel hubungan interpersonal terhadap variabel kepuasan kerja adalah sebesar 30,4%, sedangkan 69,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam model persamaan regresi linear sederhana untuk hipotesis tersebut. Hipotesis 3 Uji F digunakan untuk mengetahui seberapa signifikankah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. nilai F hitung sebesar 17,570. Nilai F hitung ini dibandingkan dengan nilai F tabel, F tabel sebesar 3,115. Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan nilai F tabel dan Tabel 4.16 antara lain: 1. Nilai signifikansi F hitung lebih besar F tabel, yaitu 17,570 > 3,115. 2. Signifikasi pada uji F adalah sebesar 0.000, atau lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil, Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesisnya adalah lingkungan kerja dan hubungan interpersonal secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Y = 12,742 + 0,091X1 + 0,417 X2 Konstanta pada model persamaan tersebut sebesar 12,743 dengan demikian, jika variabel lingkungan kerja (X1) dan hubungan interpersonal (X2) bernilai 0, maka variabel kepuasan kerja (Y) akan bernilai 12,743. Sementara koefisien regresi variabel lingkungan kerja (X1) sebesar 0,091. Artinya, jika variabel lingkungan kerja (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan dan nilai variabel hubungan interpersonal (X2) tetap, maka variabel kepuasan kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,091 Koefisien regresi variabel hubungan interpersonal (X2) sebesar 0,417. Artinya, jika variabel hubungan interpersonal (X2) mengalami kenaikan satu satuan dan nilai variabel lingkungan kerja (X1) tetap, maka variabel kepuasan kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,417. Koefisien pada kedua variabel bernilai positif, artinya terjadi pengaruh positif antara budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan Tabel 4.17 dan perhitungan tersebut diperoleh data bahwa: 1. 2.

Nilai t hitung variabel lingkungan kerja lebih kecil dari pada t tabel, yaitu 1,002 < 1,991. Nilai Signifikansi pada variabel lingkungan kerja sebesar 0,319, dengan demikian lebih besar dari 0.05.

Kesimpulan yang dapat diambil, Ho diterima dan Ha ditolak. Hipotesisnya adalah lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Tabel 4.17 juga menunjukkan nilai t hitung untuk variabel hubungan interpersonal sebesar 5,026, serta nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan memperhatikan nilai t tabel dapat dijelaskan bahwa: 1. Nilai t hitung untuk variabel hubungan interpersonal lebih besar dari pada t tabel 5,026 > 1,991. 2. Nilai signifikansi hubungan interpersonal lebih kecil dari 0.05. Kesimpulan yang dapat diambil, H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, terdapat pengaruh yang signifikan antara hubungan interpersonal terhadap kepuasan kerja.

Related Documents

Persiapan Ambulans.docx
October 2019 25
Persiapan Pmkp.docx
October 2019 37
Persiapan Mmd.docx
November 2019 24
Persiapan Rujukan.docx
June 2020 23

More Documents from "Hajrah Said"