Persiapan Komite Ppi Dalam Menghadapai Snars, 24 Sept 2018.pdf

  • Uploaded by: jihan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Persiapan Komite Ppi Dalam Menghadapai Snars, 24 Sept 2018.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 3,843
  • Pages: 102
PERSIAPAN KOMITE PPI DALAM MENGHADAPI SNARS

SUSIHAR, SKM, MKep, MSc

• Pendidikan: 1. D III Keperawatan AKPER ST Carolus tahun 1990 2. S1 FKM Universitas Indonesia tahun 2002 3. S2 FIK Universitas Indonesia tahun 2009 • Pekerjaan: 1. Manajer Keperawatan RS Royal Progress (tahun 2009 – saat ini) 2. Staf Pengajar di Akper Husada Karya Jaya 3. Surveior & Surveior Pembimbing Akreditasi KARS

Risiko infeksi dan kegiatan program dapat berbeda dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, tergantung pada kegiatan klinis dan pelayanan rumah sakit, populasi pasien yang dilayani, lokasi geografi, jumlah pasien dan jumlah pegawai.

Program akan efektif apabila mempunyai pimpinan yang ditetapkan, pelatihan staf

yang baik, metode untuk mengidentifikasi dan proaktif pada tempat berisiko infeksi, kebijakan dan prosedur yang memadai, dan melakukan koordinasi ke seluruh rumah sakit.

KOMITE PPI (PMK NO 27 THN 2017) Komite atau Tim PPI merupakan organisasi nonstruktural pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mempunyai fungsi utama menjalankan PPI serta menyusun kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk pencegahan infeksi yang bersumber dari masyarakat berupa Tuberkulosis, HIV (Human Immunodeficiency Virus), dan infeksi menular lainnya

Standar PPI 1 Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk melakukan koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan pemimpin rumah sakit, staf klinis dan nonklinis sesuai dengan ukuran, serta kompleksitas rumah sakit dan peraturan perundang-undangan.

Maksud dan Tujuan PPI 1 Tanggung jawab dan tugas Komite/Tim PPI meliputi : 1. menetapkan definisi infeksi terkait layanan kesehatan; 2. metode pengumpulan data (surveilans); 3. membuat strategi/program menangani risiko PPI; 4. proses pelaporan. Koordinasi antara ketua organisasi dan perawat PPI/IPCN dilakukan secara terstruktur dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan serta pengendalian infeksi antara lain untuk menetapkan a. Angka infeksi yang akan diukur; b. sistem pelaporan perawat PPI/IPCN kepada ketua organisasi PPI yang akan dibahas di organisasi dengan melibatkan semua anggota untuk mendapatkan hasil yang akurat.

berada langsung kesehatan.

dibawah

Pimpinan

tertinggi

di

Struktur Organisasi Komite PPI

fasilitas

pelayanan

DIREKTUR RS

LAPORAN

IPCN

KOMITE/TIM PPI

KOORDINASI

KRITERIA KETUA KOMITE PPI 1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI. 2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.

KRITERIA SEKRETARIS KOMITE PPI 1. Dokter / IPCN / tenaga kesehatan lain yang mempunyai

minat dalam PPI. 2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI. 3. Purna waktu.

ANGGOTA KOMITE PPI • IPCN/Perawat PPI

• IPCD/Dokter PPI : • Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik). • Dokter ahli epidemiologi. • Dokter Mikrobiologi. • Dokter Patologi Klinik.

3. Anggota Komite lainnya : a. Tim DOTS

e. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).

b. Tim HIV

c. Laboratorium.

f.

d. Farmasi.

g. pengelola makanan

e. sterilisasi

h. Kesehatan dan Keselamatan

f.

sanitasi lingkungan

Kerja (K3).

Laundri i.

Kamar jenazah.

URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017

1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI. 2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan. 3. Membuat SPO PPI. 4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.

URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017

5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare Associated Infections). 6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi. 7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI. 8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan.

URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017 9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI. 10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan. 11. Berkoordinasi dng unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain : a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam penggunaanan antibiotika yg bijak di RS berdasarkan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika. b. Tim K-3 RS untuk menyusun kebijakan. and patient safety.

c. Tim KPRS dalam menyusun kebijakan clinical governance

URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017

12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.

13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI.

URAIAN TUGAS KOMITE PPI (PMK 27 TAHUN 2017

1. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi. 2. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang

menyimpang daristandar prosedur / monitoring surveilans proses. 3. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

DIREKTUR RS

LAPORAN

IPCN

KOMITE/TIM PPI

KOORDINASI

Sistem manajemen data

INTEGRASI KEGIATAN DNG PMKP

SDM : - Komite/Tim PPI - IPCN - IPCLN )

SURVEILANCE

KESEHATAN & KESELAMA TAN KERJA

ICRA

DIKLAT PPI : - Staf RS - Px & pengunjung - Mhs praktik

ANGGARAN - APD - Desinfectan - Diklat, - Periksa kuman - Buku referensi

PROGRAM PPI ISOLASI, APD, HAND HYGIENE

STERILISASI & LAUNDRY)

HYGIENE & SANITASI luwi 13 -14 Des 2016

SALURAN PERNAFA SAN

EMERGING/ REEMERGING

SALURAN KENCING

SURVEILANCE

PPRA

PERALATAN INTRAVAS KULER INVASIF

MULTI DRUG RESISTEN ORGANISM LOKASI OPERASI

TELUSUR DATA luwi 13 -14 Des 2016

METODOLOGI SURVEI PPI • Wawancara program PPI --> 30 – 60 menit. • Telusur : - individu/pasien --> implementasi PPI ke pasien - Sistem PPI --> Struktur – Proses kegiatan – Output/ Outcome

FOKUS AREA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) 1.

2.

3.

4.

5.

• Kepemimpinan dan Tata Kelola (PPI 1; 2)

• Sumberdaya (PPI 3; 4) • Tujuan Program PPI (PPI 5; 6; 6.1; 6.2 ) • Peralatan Medis dan Alat Kesehatan Habis Pakai ( PPI 7; 7.1;7.2;7.2.1;7.2.2;7.3;7.3.1)

• Limbah Infeksius (PPI 7.4; 7.4.1;7.5) Edit 29 Juni 2017

FOKUS AREA P P I, LANJUTAN

6.

7.

8.

9.

• Pelayanan Makanan (PPI 7.6)

• Risiko Konstruksi (PPI 7.7)

• Transmisi Infeksi (PPI 8; 8.1;8.2;8.3; 9;9.1)

• Peningkatan Mutu dan Program Edukasi (PPI 10; 11)

Edit 29 Juni 2017

PPI 1

Komite PPI

PPI 2

IPCN

PPI 3

IPCLN

PPI 4

Sumber daya untuk program PPI

PPI 5

Program PPI & Kesehatan kerja

PPI 6

Program Surveilans

PPI 6.1

Risiko infeksi, tingkat infeksi dan kecenderungan infeksi

PPI 6.2

ICRA infeksi 17 januari 2018

PPI 7

ICRA prosedur dan proses asuhan invasif yg berisiko infeksi

PPI 7.1

ICRA prosedur dan kegiatan penunjang

pelayanan yg berisiko infeksi PPI 7.2

Sterilisasi peralatan

PPI 7.2.1

Perbekalan farmasi habis pakai, kadaluwarsa dan single use – re use

PPI 7.3

Linen/Londri

PPI 7.3.1

Linen dan Londri sesuai prinsip-2 PPI 17 januari 2018

PPI 7.4

Pengelolaan limbah infeksius yg benar

PPI 7.4.1

Pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat

PPI 7.5

Pengelolaan limbah benda tajam dan jarum

PPI 7.6

Penyelenggaraan makanan

PPI 7.7

Mechanical dan enginering control

PPI 7.7.1

ICRA Renovasi

PPI 8

Kewaspadaan isolasi 17 januari 2018

PPI 8.1

Penempatan pasien dan transfer

pasien dng airborne disease PPI 8.2

Penempatan pasien dng airborne disease dalam waktu singkat

PPI 8.3

Penanganan Outbreak

PPI 9

Hand Hygiene

PPI.9.1

APD

PPI 10

Integrasi PPI dengan PMKP

PPI 11

Edukasi/diklat PPI 17 januari 2018

PPI KEPEMIMPINAN DAN TATA KELOLA Regulasi tentang Komite/Tim PPI dilengkapi dengan uraian tugasnya Regulasi tentang penetapan IPCN dengan uraian tugasnya Regulasi tentang penetapan IPCLN dengan uraian tugasnya SUMBER DAYA Penetapan anggaran pelaksanaan program PPI TUJUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 1) Program tentang PPI: a. Kebersihan tangan b. surveilans risiko infeksi c. investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi d. meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan antimikrob secara aman; e. asesmen berkala terhadap risiko; f. menetapkan sasaran penurunan risiko g. mengukur dan me-review risiko infeksi 2) Program kesehatan dan keselamatan staf Regulasi tentang pelaksanaan surveilans PERALATAN MEDIS DAN ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada prosedur dan proses asuhan invasif (ICRAProsedur & proses invasif) seperti antara lain pencampuran obat suntik, pemberian suntikan, terapi cairan, punksi lumbal, dll Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada proses kegiatan penunjang pelayanan, beserta strategi pencegahannya Regulasi tentang pelayanan sterilisasi, termasuk desinfeksi di RS

STANDAR EP

PPI 1 PPI 2 PPI 3

EP 2 EP 1 EP 1

PPI 4

EP 1

PPI 5

EP 1

PPI 5 KKS 8.2 PPI 6

EP 1 EP 1 EP 1

PPI 7

EP 1

PPI 7.1

EP 1

PPI 7.2

EP 1

Regulasi tentang penetapan batas kadaluarsa bahan medis habis pakai, termasuk penetapan PPI 7.2.1 EP 1 perbekalan farmasi/peralatan single use yang dilakukan re-use Regulasi tentang unit kerja linen/londri atau penanggung jawab bila dilakukan dengan kontrak PPI 7.3 EP 1 (outsourcing) Regulasi tentang pengelolaan linen/londri PPI 7.3.1 EP 1

L / TL CATATA N

LIMBAH INFEKSIUS  Regulasi tentang pengelolaan limbah RS untuk meminimalkan risiko PPI 7.4 EP 1 infeksi yang meliputi: a) pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius; b) penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah; c) pemulasaraan jenazah dan bedah mayat; d) pengelolaan limbah cair; e) pelaporan pajanan limbah infeksius  Regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan jarum PELAYANAN MAKANAN  Regulasi tentang pelayanan makanan di RS RISIKO KONSTRUKSI  Regulasi tentang pengendalian/ pemeriksaan mekanis dan teknis

PPI 7.5 EP 1 PPI 7.6 EP 1 PAP 4 EP 1 PPI 7.7 EP 1

 Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian infeksi (infection control risk assessment/ICRA) bila ada renovasi, kontruksi dan demolisi TRANSMISI INFEKSI  Regulasi tentang penempatan pasien dengan penyakit menular dan pasien yang mengalami immunitas rendah  Regulasi tentang penempatan pasien infeksi “air borne” dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik

PPI 7.7.1

EP 1

PPI 8

EP 1

 Regulasi tentang penetapan bila terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne  Regulasi tentang hand hygiene Regulasi tentang penggunaan APD

PPI 8.3 EP 1

PPI 8.2 EP 1

PPI 9 EP 1 PPI 9.1 EP 1

PENINGKATAN MUTU DAN PROGRAM EDUKASI PPI 10  Regulasi tentang manajemen data terintegrasi antara data surveilens dan data indikator mutu PPI 11  Program pelatihan dan edukasi tentang PPI Program pelatihan dan edukasi tentang PPI a) orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun nonklinis di tingkat rumah sakit maupun di unit pelayanan; b) staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara berkala; c) staf nonklinis; d) pasien dan keluarga; dan e) pengunjung

EP 1

EP 1

Standar PPI 2 Ditetapkan perawat PPI/ IPCN (Infection Prevention and Control nurse) yang memiliki kompetensi untuk mengawasi serta supervisi semua kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.

Kriteria IPCN : 1. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III Keperawatan

2. Mempunyai minat dalam PPI. 3. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN. 4. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara. 5. Memiliki kemampuan leadership dan inovatif. 6. Bekerja purnawaktu.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB IPCN

SURVEILANCE & KLB

MONITORING/AUDIT

EDUKASI/PENYULUHAN

MEMBERIKAN SARAN-SARAN

LAPORAN KEGIATAN

luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014

Form Check List

PENGAWASAN/ SUPERVISI

Hasil surpervisi

17 januari 2018

Komite PPI Lapor an

IPCN

TUGAS : Pengawasan dan supervisi PPI

Standar PPI 3 Rumah sakit mempunyai perawat penghubung PPI/IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) yang jumlah dan kualifikasinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Maksud dan Tujuan PPI 3 Perawat penghubung PPI/IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung bertugas a) mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing; b) memberikan motivasi dan mengingatkan pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing; c) memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan kewaspadaan isolasi; d) memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan HAIs pada pasien; e) bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan konsultasi prosedur PPI, serta berkoordinasi dengan IPCN; f) memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung, serta konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.

Standar PPI 4

Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan program PPI.

Maksud dan Tujuan PPI 4 Sumber informasi dan referensi dapat diperoleh dari sumber nasional maupun internasional, misalnya a. United States Centers for Disease Control and Prevention (USCDC); b. World Health Organization (WHO) dan organisasi lain yang dapat memberikan informasi “evidence based practice and guidelines”; c. Berbagai publikasi serta penetapan standar oleh organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan dan kebersihan rumah sakit; d. Pedoman dari pemerintah yang memuat praktik pencegahan infeksi terkait dengan layanan klinis dan layanan penunjang; e. Peraturan perundang-undangan terutama yang berkaitan dengan ledakan (outbreak) penyakit infeksi

f. Ketentuan pelaporan lainnya.

Standar PPI 5 Rumah sakit mempunyai program PPI dan kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis, dan nonklinis.

Maksud dan Tujuan PPI 5 Program PPI antara lain meliputi :

a. Kebersihan tangan b. surveilans risiko infeksi c. investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi d. meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan antimikrob secara aman; e. asesmen berkala terhadap risiko; f. menetapkan sasaran penurunan risiko (lihat juga AP 5.3) g. mengukur dan me-review risiko infeksi.

Standar PPI 6 Program surveilans rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar atas risiko dalam menetapkan fokus program terkait dengan pelayanan kesehatan.

Maksud dan Tujuan PPI 6, PPI 6.1 dan PPI 6.2 Rumah sakit mengumpulkan dan mengevaluasi data mengenai infeks dan lokasinya yg relevan sebagai berikut : a. Saluran pernapasan, seperti prosedur dan tindakan terkait intubasi, bantuan ventilasi mekanik, trakeostomi, dan lain lain b. Saluran kencing, seperti pada kateter, pembilasan urine, dan lain lain c. Alat invasive intravaskuler, saluran vena verifer, saluran vena central, dan lain lain d. Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka, prosedur aseptic, dan lain lain e. Penyakit dan organisme yang penting dari sudut epidemiologik, seperti multi drug resistant organism, infeksi yang virulen f. Timbulnya infeksi baru atau timbul kembalinya infeksi di masyarakat

Regulasi surveilens a) sp f)

Interpretasi data

Pengumpulan data a) sampai f)

Analisis data

Melaksanakan Prioritas penurunan infeksi

Strategi pengendalian infeksi

Investigasi dan analisis risiko infeksi

Merancang ulang penurunan infeksi

Melaksnakan rancang ulang

Standar PPI 7

Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.

Prosedur & proses asuhan invasif

Identifikasi risiko infeksi

Strategi penurunan risiko infeksi

Diklat utk menurunkan risiko infeksi

Melaksanakan strategi penurunan risiko infeksi

Edit 29 Juni 2017

Standar PPI 7.1

Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.

Maksud dan Tujuan PPI 7.1 Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan penunjang di rumah sakit yang harus mengikuti prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi serta melaksanakan strategi untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada a) sterilisasi alat; b) pengelolaan linen/londri; c) pengelolaan sampah; d) penyediaan makanan; e) kamar jenazah.

No

Identifikasi Risiko Infeksi

a)

Sterilitasi alat

b)

Pengelolaan linen

c)

Penglolaan sampah

d)

Penyediaan makanan

e)

Kamar jenazah

Strategi penurunan risiko infeksi

Catatan : Bila kegiatan penunjang pelayanan tsb diatas belum memenuhi prinsip-2 PPI, berarti ada risiko infeksi

Standar PPI 7.2 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi peralat

1. Pembersihan alat 2. Decontaminasi alat 3. Pengemasan alat 4. Sterilisasi alat 5. Penyimpanan alat 6. Monitoring alat

Standar PPI 7.2.1 Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis pakai (supplies) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh peraturan perundangundangan.

Maksud dan Tujuan PPI 7.2.1 Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat sekali pakai sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar profesional, termasuk penetapan meliputi 1. alat dan material yang dapat dipakai kembali; 2. jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik; 3. identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat dipakai; 4. proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas; 5. pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis; 6. pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis; 7. evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di-reuse.

8. Ada 2 (dua) risiko jika menggunakan lagi (reuse) alat sekali pakai. Terdapat risiko tinggi terkena infeksi dan juga terdapat risiko kinerja alat tidak cukup atau tidak dapat terjamin sterilitas serta fungsinya.

Standar PPI 7.3

Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan linen/londri dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

dirty linen side

loading

clean linen side

unloading

DRYING

SE TRI KA

Finishing Pengeringan

Pemerasan Pencucian Penerimaan dan Pemilahan

Penyetrikaan

Pelipatan

Penyimpanan

Distribusi

Standar PPI 7.4

Rumah sakit mengurangi risiko infeksi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar.

Maksud dan Tujuan PPI 7.4 Rumah sakit menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk meminimalkan risiko infeksi melalui kegiatan sebagai berikut: a. pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius; b. penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah; c. pemulasaraan jenazah dan bedah mayat; d. pengelolaan limbah cair; e. pelaporan pajanan limbah infeksius.

Standar PPI 7.4.1 Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat sesuai peraturan perundang-undangan

Maksud dan tujuan PPI 7.4.1 : Lihat SNARS 1

LIMBAH INFEKSIUS Maksud dan tujuan PPI. 7.4 dan PPI. 7.4.1 Setiap hari rumah sakit banyak menghasilkan

limbah, termasuk limbah infeksius. Pembuangan limbah

infeksius

dengan

tidak

benar

dapat

menimbulkan risiko infeksi di rumah sakit (lihat juga

AP.5.3.1 dan MFK.5.1). Hal ini nyata terjadi pada pembuangan

cairan

tubuh

dan

material

terkontaminasi dengan cairan tubuh, pembuangan darah dan komponen darah .......... (lanjutan)

LIMBAH INFEKSIUS Maksud dan tujuan PPI. 7.4 dan PPI. 7.4.1 ……… dan pembuangan limbah dari daerah kamar

mayat dan kamar bedah mayat (post mortem) (lihat juga

AP.5.3.1).

Pemerintah

mempunyai

regulasi

terkait dengan penanganan limbah infeksius dan

limbah cair, rumah sakit diharapkan melaksanakan ketentuan tersebut sehingga dapat mengurangi risiko infeksi di rumah sakit.

Maksud dan tujuan PPI. 7.4 dan PPI. 7.4.1 Rumah sakit menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk meminimalkan risiko infeksi melalui kegiatan sebagai berikut : a) pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius b) penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah c) pemulasaraan jenazah dan bedah mayat

d) pengelolaan limbah cair e) pelaporan pajanan limbah infeksius

PEMBUANGAN SAMPAH •

Tempat sampah infeksius & non infeksius → Tempat sampah & isinya agar dilihat.



Tempat sampah untuk benda tajam dan jarum



Observasi pengambilan sampah di unit-unit



Observasi transportasi sampah dari unit ke TPS



TPS B-3 → tempat penyimpanan sampah B-3



Spill kit untuk pembersihan cairan tubuh dan darah



dll

Standar PPI 7.5

Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman.

Maksud dan Tujuan PPI 7.5 Rumah sakit menetapkan regulasi yang memadai mencakup a. semua tahapan proses termasuk identifikasi jenis dan penggunaan wadah secara tepat, pembuangan wadah, dan surveilans proses pembuangan. (lihat juga ARK 6); b. laporan tertusuk jarum dan benda tajam.

• Sampah infeksius, • Sampah patologi, • Sampah benda tajam, • Sampah farmasi,

SAMPAH MEDIS PADAT

• Sampah sitotoksis, • Sampah kimiawi,

• Sampah radioaktif, • Sampah

kontainer

bertekanan, • Sampah dengan kandungan

logam berat yang tinggi

Standar PPI 7.6

Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan.

Maksud dan Tujuan PPI 7.6 Rumah sakit menetapkan regulasi yang meliputi : a). pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan (perencanaan bahan makanan, pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pemorsian, distribusi) , sanitasi dapur, makanan, alat masak, serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang; b). standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry sesuai dengan peraturan perundangan termasuk bila makanan diambil dari sumber lain di luar rumah sakit.

Standar PPI 7.7 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan enginering controls)

Maksud dan Tujuan PPI 7.7 Rumah sakit mempunyai regulasi ICRA untuk menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi gedung yang meliputi : 1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria; 2) identifikasi kelompok risiko pasien; 3) matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan; 4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi; 5) tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat/kelas infeksi; 6) monitoring pelaksanaan.

Rumah sakit agar mempunyai regulasi pengendalian mekanis dan teknis (mechanical dan engineering controls) fasilitas yang antara lain meliputi a. Sistem ventilasi bertekanan positif; b. biological safety cabinet; c. laminary airflow hood; d. termostat di lemari pendingin; e. pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur.

Standar PPI 7.7.1 • RS menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan pembongkaran, kontruksi dan renovasi gedung

Standar PPI 8 Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari penyakit menular serta melindungi

pasien yang mengalami imunitas rendah (immunocompromised) dari infeksi yang rentan mereka alami. Maksud dan Tujuan PPI 8, PPI 8.1, PPI 8.2, PPI 8.3 Lihat SNARS Edisi 1

Standar PPI 8.1 Rumah sakit menetapkan penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit.

Standar PPI 8.2 Rumah sakit menetapkan penempatan pasien infeksi "air borne" dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar tekanan negatif (ventilasi alamiah dan mekanik)

• Lokasi • Ventilasi

• Anteroom • APD pengunjung • Kesesuaian pasien yang di isolasi

Standar PPI 8.3

Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan

sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak (outbreak) penyakit infeksi air borne.

Standar PPI.9 Kebersihan tangan menggunakan

sabun, dan desinfektan adalah sarana efektif untuk mencegah dan

mengendalikan infeksi

1. Observasi 5 moment 2. Minta staf RS,

HAND HYGIENE

mahasiswa, tenaga outsourcing untuk simulasi/peragaan

cuci tangan

Standar PPI.9.1 Sarung tangan, masker, pelindung mata, alat pelindung diri lainnya, tersedia dan digunakan secara tepat apabila disyaratkan

• Penggunaan APD

APD

• APD pada waktu melakukan tindakan • APD utk pengunjung di R Isolasi

PENINGKATAN MUTU DAN PROGRAM EDUKASI Standar PPI. 10

Kegiatan PPI di integrasikan dengan program PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien), dengan menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit

- Melihat trend

Indikator mutu

-Dibandingkan dng RS lain -Dibandingkan dng std & praktik terbaik

RCA

Data surveilance Insiden keselamatan pasien

Risk grading

INVESTIGASI SEDERHANA

PENINGKATAN MUTU DAN PROGRAM EDUKASI Maksud dan tujuan PPI. 10

Rumah sakit menggunakan indikator sebagai informasi untuk memperbaiki kegiatan PPI dan mengurangi tingkat infeksi yang terkait layanan kesehatan sampai

tingkat serendah mungkin. Rumah sakit dapat menggunakan data indikator dan informasi dan membandingkan dengan tingkat dan kecenderungan di

rumah sakit lain. Semua departemen/unit layanan diharuskan ikut serta menentukan prioritas yang di ukur di tingkat rumah sakit dan tingkat departemen/unit layanan program PPI.

Standar PPI.11 Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada staf, dokter, pasien, keluarga pasien, dan staf perawat serta petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien.

Maksud dan tujuan PPI.11 Berdasarkan hal diatas maka rumah sakit agar menetapkan Program Pelatihan PPI yang meliputi pelatihan untuk : a) Orientasi pegawai baru baik yang umum (di tingkat rumah sakit) maupun yang di unit pelayanan b) Untuk Staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara berkala c) Untuk Staf non klinik d) Untuk pasien dan keluarga e) Untuk pengunjung

individu

Pasien & keluarga

PPK (pendidikan pasien & keluarga)

- Reg PPK -Dokumen RM

Materi : Hand Hygiene & Etika batuk

Kelompok

Program PKRS

PKRS & Laporan Kegiatan

STRUKTUR • Komite/Tim PPI • IPCN • IPCLN • Fasilitas & peralatan • Referensi • Anggaran • IT

PROSES • Hand Hygiene • Penggunaan APD • Surveilance • Penempatan pasien • Sterilisasi • Laundry • Asuhan invasif • Sanitasi lingkungan • dll

OUTPUT/OUTC OME • Angka infeksi menurun • Angka kematian akrena infeksi menurun • Penyakit akibat kerja menurun/(-) • Kecelakaan kerja menurun/(-)

Acuan Penyusunan Program : Iptek terbaru, pedoman praktik yg akseptabel, peraturan & perundangan, standar sanitasi & kebersihan

Identifikasi masalah

ICRA

Rencana Perbaikan

Program PPI

INFECTION CONTROL RISK ASSESSMEN (ICRA)

RISK ASSESSMENT

IDENTIFIKASI MASALAH PPI DI RS

KELOLA RISIKO

MENCEGAH MASALAH TERJADI & MENYELESAIKAN MASALAH

PROGRAM PPI

METODA TELUSUR ReDOWSKo • R = Regulasi (Pedoman, Panduan, Kebijakan , SPO, Program) • D = Dokumen bukti implementasi (Rekam Medis, dll) • O = Observasi pelaksanaan regulasi oleh civitas Hospitalia • W = Wawancara dengan pelaksana asuhan dan pasien atau keluarga • S = Simulasi pelaksanaan SPO • Ko = Konfirmasi

Related Documents


More Documents from ""