BAB I PENGANTAR Produk, adalah sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pelanggannya. Pengembangan produk, adalah serangkaian aktifitas yang dimulai dengan persepsi dari sebuah peluang pasar dan diakhiri dengan produksi, penjualan, dan distribusi produk. Pada mata kuliah ini, pengembangan produk lebih ditekankan pada produk dengan karakteristik: fisik, diskret, dan rekayasa. Produk fisik, berarti tidak akan membahas lebih dalam mengenai jasa dan produk maya (mis: software). Produk diskret, berarti kurang tepat diaplikasikan untuk produk-produk seperti bensin, kertas, atau bahan kimia. Produk rekayasa, berarti akan lebih tepat untuk produk-produk seperti obeng atau keyboard dibandingkan dengan produk sejenis majalah dan fashion. Walaupun begitu, proses yang dibahas di mata kuliah ini secara umum dapat diaplikasikan pada berbagai jenis produk.
KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN PRODUK Ada 5 dimensi yang digunakan untuk mengukur keberhasilan/kinerja pengembangan produk: 1. Kualitas Produk Seberapa baik produk dihasilkan? Apakah sudah memenuhi kebutuhan konsumen? Apakah robust dan reliable? Kualitas produk akan langsung terefleksi pada market share dan harga yang bersedia dibayar oleh konsumen. 2. Biaya Produk Berapa biaya produksi? Biaya ini termasuk investasi yang dibutuhkan. Biaya produk menentukan profit yang didapat dari tingkat penjualan tertentu pada harga produk tertentu. 3. Waktu Pengembangan Seberapa cepat team dapat menyelesaikan pengembangan produk tertentu? Waktu pengembangan menentukan seberapa responsive perusahaan terhadap persaingan, dan seberapa cepat perusahaan dapat menerima hasil dari biaya yang telah dikeluarkan untuk pengembangan. 4. Biaya Pengembangan Seberapa banyak pengeluaran perusahaan untuk sebuah produk? Biaya pengembangan biasanya merupakan bagian yang signifikan dari nilai investasi untuk mencapai profit. 5. Kemampuan Pengembangan Apakah perusahaan mampu mengembangkan produk di masa depan dengan lebih baik? Kemampuan pengembangan meruapakan asset perusahaan. Kinerja yang baik dari 5 dimensi ini akan menuju pada kesuksesan ekonomi. Namun ada juga kriteria lain yang harus dipertimbangkan, yaitu keinginan/ minat para stakeholder termasuk anggota team, karyawan lain, dan komunitas masyarakat.
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ? Pengembangan produk adalah kegiatan interdisiplin yang membutuhkan kontribusi hampir semua bagian di perusahaan, namun ada3 bagian yang memegang peranan dominan, yaitu: 1. Marketing: Fungsi marketing menjadi jembatan antara perusahaan dan pelanggan. Marketing mengidentifikasi peluang sebuah produk, segmentasi pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Marketing juga menentukan target harga, dan memimpin peluncuran dan promosi produk. 2. Design: Fungsi design memainkan peranan utama dalam menentukan bentuk fisik produk. Fungsi ini termasuk engineering design (mechanical, electrical, software,dll) dan industrial design (aesthetics, ergonomics, user interface, dll). 3. Manufacturing: Fungsi manufaktur bertanggung jawab untuk mendesain dan mengoperasikan system produksi untuk memproduksi produk. Termasuk dalam fungsi ini adalah purchasing, distribution, dan instalasi. Umumnya, tugas pengembangan produk dibebankan pada sebuah team. Team pengembangan produk biasanya terdiri dari team inti dan team tambahan. Team inti terdiri dari beberapa orang (cukup sedikit), sementara team tambahan bisa terdiri dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang yang tidak tetap. Pada pengembangan pesawat Boeing 777, team inti terdiri dari 6.800 orang, dan team tambahan terdiri dari lebih dari 10.000 orang.
TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN PRODUK Mengembangkan sebuah produk yang berhasil adalah suatu hal yang sangat sulit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dari 60 ide riset, hanya 1 yang menjadi produk yang berhasil.
Beberapa karakteristik yang membuat pengembangan produk menjadi menantang adalah: 1. Trade-offs : Sebuah pesawat mungkin dapat dibuat lebih ringan, namun hal ini akan meningkatkan biaya produksinya. Salah satu aspek yang paling sulit dari pengembangan produk adalah mengenal, memahami, dan mengatur trade-off semacam ini untuk memaksimalkan keberhasilan sebuah produk. 2. Dinamis: Proses pengembangan produk bisa menjadi sangat dinamis karena terkait dengan berbagai isu eksternal antara lain: perkembangan teknologi, perubahan keinginan konsumen, competitor, perubahan ekonomi makro, kebijakan pemerintah, dll. 3. Detail: Pilihan antara penggunaan sekrup atau snapfits pada sebuah casing bisa mempengaruhi keuntungan milyaran rupiah. Dalam pengembangan sebuah produk, bahkan yang sederhana sekalipun, bisa terjadi ribuan pengambilan keputusan semacam ini. 4. Tekanan waktu: Sebagian besar kesulitan akan mudah diselesaikan bila diberikan waktu yang cukup. Namun sebuah project pengembangan produk umumnya tidak memiliki keleluasaan waktu tersebut. Keputusan seringkali harus diambil segera tanpa informasi yang cukup. 5. Ekonomi: Pengembangan, produksi, dan menjual sebuah produk baru membutuhkan investasi yang cukup besar. Untuk memperoleh hasil yang besar, produk tersebut harus diterima baik oleh konsumen dan relatif tidak mahal untuk diproduksi. Bagi banyak orang, bidang pengembangan produk menjadi menarik karena menantang. Namun ada juga karena alasan lain, antara lain: 1. Kreatif Baik dipandang dari sisi individu maupun keseluruhan, proses pengembangan produk adalah sebuah proses yang sangat kreatif. 2. Pemenuhan kebutuhan sosial dan individu Seseorang akan memperoleh kepuasan tersendiri karena berhasil membuat sebuah produk yang menyenangkan orang lain. 3. Keragaman dalam team Team pengembangan berisi orang-orang yang sangat beragam baik latar belakang, keahlian, perspektif, maupun personalitasnya. 4. Team Spirit Team pengembangan produk umumnya bermotivasi tinggi, dan sangat kooperatif. Team ini biasa bekerja secara terpadu dan bersama-sama. Jadi biasanya terbentuk ikatan kuat antar anggotanya.