BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Modifikasi resep adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan menu sehingga lebih berkualitas dalam hal rasa, warna, aroma, tekstur, dan nilai gizi. Selain itu juga merupakan cara untuk menambah keanekaragaman menu pada suatu institusi. Pengembangan resep diperlukan untuk meningkatkan daya terima pasien terhadap menu yang disajikan. Salah satu jenis dietmakanan di rumah sakit adalah diet lambung. Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering diikuti dengan “Dumping Syndrome” dan kanker lambung. Gangguan gastrointestinal sering dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan/atau makan terlalu cepat karena kurang dikunyah serta terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa sindroma dyspepsia, yaitu kumpulan gejala yang terdiri dari mual, muntah, nyeri epigastrum, kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat kenyang. Dengan indikasi penyakit seperti itu, maka pasien akan diberikan diet lambung. Opor ayam, tumis tahu dan sup kembang kol merupakan salah satu menu makan sore untuk makanan dengan diet lambung pada siklus V di RSUD Ulin Banjarmasin. Modifikasi dapat berupa menambah atau mengubah teknik pengolahan, bumbu, maupun bahan dasar resep awal. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan resep diharapkan dapat meningkatkan penampilam, rasa,
aroma, dan kandungan gizi terhadap resep awal sesuai dengan syarat dan prinsip diet.
B. Tujuan 1. Mengetahui hasil modifikasi resep untuk meningkatkan mutu resep dan masakan 2. Mendapatkan data uji cita rasa dari menu yang telah dimodifikasi