Perawatan Kaki Penderita Diabetes

  • Uploaded by: Wendi Yuwanda
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Perawatan Kaki Penderita Diabetes as PDF for free.

More details

  • Words: 2,744
  • Pages: 10
Perawatan Kaki Penderita Diabetes Oleh : maya / 31-Oct-2008 15:57:41 Apabila Anda menderita diabetes, sangat penting untuk memperhatikan kaki Anda. Perhatian yang kurang pada kaki dapat memicu masalah yang serius, mungkin Anda harus mengamputasi kaki Anda. Sebagai seorang penderita diabetes, Anda lebih rentan menghadapi masalah kaki karena penyakit ini dapat merusak saraf Anda dan mengurangi aliran darah ke kaki Anda. Asosiasi Diabetes Amerika sudah memperkirakan bahwa satu dari lima penderita diabetes yang menjalani perawatan medis menjaga kesehatan kaki mereka. Dengan cara penanganan yang benar, masalah yang lebih serius dapat dicegah. Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan kaki: * Basuh dan Keringkan Kaki Anda Setiap Hari * Gunakan Sabun yang lembut * Gunakan air hangat * Keringkan kulit Anda, jangan menggosoknya. Keringkan kaki Anda seluruhnya * Setelah membasuh kaki, gunakan lotion untuk mencegah kulit kaki pecah-pecah. Jangan pakai lotion di sela-sela jari-jari Anda. Periksa Kaki Anda Setiap Hari * Periksa kaki anda dari atas sampai ke bawah. Mintalah seseorang untuk memeriksa kaki Anda jika Anda tidak bisa melakukannya sendiri. * Perhatikan kekeringannya dan kulit pecah-pecah yang mungkin ada. * Perhatikan kulit kaki yang melepuh, luka, goresan yang mungkin ada. * Perhatikan kemerahan warna kaki, suhu yang meningkat, atau kelembutan kaki pada saat Anda menyetuh kaki Anda. * Perhatikan kuku kaki, katimumul, dan kulit kaki yang tebal dan mengeras. * Jika kaki Anda melepuh atau terluka karena sepatu anda, jangan mengelupas kulit kaki. Perbanlah luka Anda dan gunakan sepatu yang lain. Perhatikan Kuku Kaki Anda * Potong kuku kaki setelah mandi, karena kuku kaki lebih lembut setelah mandi. * Potong kuku kaki secara lurus ke samping * Hindari memotong kuku sampai ke susut jari, jika ragu, Anda bisa meminta bantuan dokter untuk memotong kuku Anda * HatiHatilah Saat Berolahraga * Gunakan sepatu yang nyaman untuk berolahraga * Jangan berolahraga saat kaki Anda terluka. Lindungi Kaki Anda Dengan Sepatu dan Kaos Kaki * Jangan pernah pergi tanpa alas kaki * Selalu lindungi kaki Anda dengan memakai sepatu atau sendal dengan sol yang keras * Jangan memakai sepatu berhak tinggi dan berujung runcing * Jangan menggunakan sepatu yang tidak menutup jari-jari Anda, seperti sepatu sendal. Jenis ini meningkatkan resiko luka dan infeksi pada kaki * Pakailah sepatu baru dan jenis kaos kaki yang biasa Anda pakai * Jangan memakai sepatu baru lebih dari satu jam dalam sekali pakai * Pastikan tidak ada benda tajam atau kasar di dalam sepatu sebelum Anda memakainya * Jangan memakai kaos kaki yang ketat * Gunakan kaos kaki yang terbuat dari kapas, wol, atau campuran kapas dan wol * Gunakan sepatu yang khusus sesuai anjuran dokter Anda * Gunakan sepatu yang dapat melindungi kaki dari berbagai cuaca seperti dingin, lembab, dll * Pastikan sepatu pas di kaki. Jika Anda mengalami kerusakan saraf, Anda mungkin tidak menyadari kalau sepatu Anda ternyata terlalu ketat * Lakukan tes berikut untuk mengetahui apakah sepatu anda pas di kaki: * Berdirilah di atas selembar kertas. (Pastikan Anda berdiri, bukan duduk, karena bentuk kaki berubah saat Anda berdiri). * Perhatikan garis kaki Anda dan garis sepatu Anda * Bandingkan keduanya: apakah sepatu terlalu sempit? Apakah kaki anda mengalai kram di dalam sepatu? sepatu sebaiknya setengah inchi lebih panjang dari jari kaki terpanjang Anda dan selebar kaki anda. Pilihan Sepatu yang Tepat Bagi Penderita Diabetes * Belilah sepatu tertutup * Belilah sepatu kulit yang tidak mempunyai keliman di bagian dalam *

Pastikan sepatu sepatu 1/2 inchi lebih panjang dari jari kaki terpanjang Anda * Pilihlah sepatu yang lembut di bagian dalamnya dan tidak ada area yang kasar * Sol luar sepatu harus terbuat dari bahan yang keras * Carilah sepatu yang sama lebarnya dengan kaki Anda Tips yang Aman untuk Kaki * Jangan menunda pengobatan jika kaki Anda mengalami masalah sekecil apapun. Ikuti petunjuk dokter dan ikuti cara pengobatan pertama terhadap kaki. * Konsultasikan luka kaki dan infeksi pada dokter * Periksa suhu air dengan siku Anda dan jangan gunakan kaki Anda * Jangan gunakan lapik pemanas pada kaki Anda * Obatilah kulit yang mengeras, atau masalah kaki lainnya ke dokter. Jangan mengobatinya dengan cara Anda sendiri * Jangan silangkan kaki Anda. [source : media sehat] http://farm4.static.flickr.com/3271/2960617290_59d7cc38df.jpg?v=0 Kamis, 16 Oktober 2008 | 19:26 WIB MALANG, KAMIS - Indonesia saat ini menjadi negara peringkat empat dengan jumlah penderita diabetes mellitus atau kencing manis terbesar di dunia. Para penderita tersebar mulai dari wilayah perkotaan hingga ke pedesaan. Total penderita diabetes mellitus di Indonesia berdasar data WHO, saat ini sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan jumlahnya melebihi 21 jiwa pada tahun 2025 mendatang. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat keempat penderita diabetes terbesar setelah Shina, India, dan Amerika. Sementara jumlah penderita diabetes di dunia, mencapai 200 juta jiwa. Diprediksi angka tersebut terus bertambah menjadi 350 juta jiwa pada tahun 2020. Demikian dituturkan ahli diabetes dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Prof.dr.Djoko Wahono Soeatmadji, SpPD-KEMD, Kamis (16/10) dalam rangka menyambut Kongres Nasional Persatuan Diabetes Indonesia VII di Batu, Malang, Jawa Timur. Dahulu ada pandangan salah bahwa diabetes mengancam orang kota yang suka makan fast food. "Itu benar, namun tidak berarti orang yang makan singkong, nasi, atau makanan tradisional lain tidak berisiko terkena diabetes," tuturnya. Yang perlu diperhatikan menurutnya agar terhindar dari diabetes mellitus, orang harus makan makanan dengan seimbang atau tidak kelebihan kalori. Orang yang banyak makan karbohidrat sehingga kelebihan kalori hingga kegemukan, inilah yang berisiko terkena diabetes. Bukan hanya makanan fast food , namun juga makanan tradisional seperti nasi, jagung, ketela, dan sebagainya yang dimakan dalam jumlah yang cukup banyak, tutur pakar diabetes dari Fakultas Kedokteran Universitas Malang itu. Karbohidrat adalah makanan yang boros insulin. Orang yang dalam tubuhnya kekurangan

insulin, akan membuatnya terkena penyakit diabetes. Djoko menambahkan, diabetes merupakan penyebab utama kebutaan di negara-negara maju dan kelompok masyarakat menengah ke atas, penyebab utama gagal ginjal, penyebab utama amputasi tungkai kaki bagian bawah, penyebab risiko serangan jantung, mengakibatkan disfungsi ereksi, dan sebagainya. Untuk itulah pada 23-26 Oktober mendatang, kami menggelar kongres nasional Persatuan Diabetes Indonesia di Batu Malang. Tujuannya mencegah terus meningkatnya penderita diabetes di Indonesia, ujar ketua panitia kongres, dr Putu Moda Arsana SpPDKEMD. Peserta konggres tercatat 600 dokter se-Indonesia, 300-an peserta non medis, dan 100-an perawat. http://www.indoforum.org/archive/index.php/t-58843.html Diabetes Mellitus Ancaman Umat Manusia di Dunia Ditulis Oleh: Administrator Kamis, 20 November 2008 Diabetes Mellitus (DM), kini menjadi ancaman yang serius bagi umat manusia di dunia. Pada tahun 2003, Organisasi Dunia (WHO) memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20 - 79 tahun menderita DM dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa. Pada tahun yang sama International Diabetes Foundation (IDF) memperkirakan prevalensi DM dunia adalah 1,9% dan menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke-7 dunia. Itu sebabnya Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dalam press release tanggal 20 Desember 2006 menetapkan tanggal 14 November sejak tahun 2007 sebagai Hari Diabetes Dunia (World Diabetes Day). Diharapkan semua anggota PBB termasuk Indonesia mendukung resolusi PBB tersebut dalam rangka mengendalikan diabetes mellitus. Sebagai tindak lanjut resolusi PBB tersebut, hari ini (14/11) Departemen Kesehatan memperingati Hari Diabetes Sedunia dengan melakukan berbagai kegiatan antara lain ” Seminar Sehari dengan tema Pengendalian Faktor Risiko dan Penatalaksanaan Diabetes Mellitus” di Kantor Depkes Jakarta. Menurut dr. Yusharmen, D.CommH, M.Sc, Direktur Pengandalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Depkes menyatakan, menurut perkiraan WHO, penderita diabetes di Indonesia juga mengalami kenaikan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka kesakitan tersebut menjadikan Indonesia menduduki rangking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China (Diabetes Care 2004). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) memberi gambaran terjadinya peningkatan

prevalensi DM dari tahun 2001 sebesar 7,5% menjadi 10,4% pada tahun 2004. Sementara itu hasil survei BPS tahun 2003 menyatakan bahwa prevalensi DM mencapai 14,7% di perkotaan dan 7,2% di pedesaan. Menurut Dr. Yusharmen, peningkatan prevalensi Diabetes seiring dengan peningkatan faktor risiko yaitu obesitas (kegemukan), kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, tinggi lemak, merokok, hiperkolesterol, hiperglikemia dan lain-lain. ”Prevalensi faktor risiko DM dari 2001-2004 yaitu : obesitas dari 12,7% menjadi 18,3%. Hiperglikemia dari 7,9% menjadi 11,3% dan hiperkolesterol dari 6,5% menjadi 12,9%. Sedangkan berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 200, prevalensi merokok di Indonesia sebesar 31,8% meningkat menjadi 32% pada tahun 2003 dan 35% di tahun 2004”, ujar dr. Yusharmen. Diabetes atau kencing manis, kata dr. Yusharmen adalah penyakit metabolisme yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini juga sering disebut dengan the great imitator karena dapat menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai keluhan. Penyakit ini timbul perlahan-lahan, sehingga seseorang tidak menyadari berbagai perubahan dalam dirinya. DM ditandati dengan gejala : banyak minum (mudah haus), banyak kencing 3-4 kali terutama pada malam hari, banyak makan (mudah lapar), mudah lelah serta kadangkadang mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Diagnosis Diabetes ditegakkan bila seseorang memiliki gejala-gejala tersebut dan pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu hasilnya lebih besar dari 200 atau pada pemeriksaan gula darah puasa (minimal 8 jam) hasilnya lebih dari 126, ujar dr. Yusharmen. Penyebab Diabetes cenderung diturunkan, bukan ditularkan. Anggota keluarga Diabetes memiliki kemungkinan besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak menderita diabetes. Selain itu diabetes juga dapat disebabkan oleh virus seperti rubela, mumps dan human coxsackievirus B4, tambah dr. Yusharmen. Diabetes dapat dikendalikan antara lain dengan kontrol gula darah secara teratur, makan dengan gizi seimbang dan terencana, tidak merokok karena merokok dapat mengakibatkan kondisi yang tahan terhadap insulin, dan berolah raga secara teratur seperti berjalan kaki dan lain-lain. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Setjen Depkes RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi telp./fax. 52921669 atau email [email protected] Kesehatan » Berita

Penderita Diabetes di Indonesia 30 Juta Orang By Republika Newsroom Sabtu, 15 Agustus 2009 pukul 21:39:00 Font Size A A A EMAIL PRINT Facebook

KASIHIBUHOSPITAL.COM YOGYAKARTA -- Penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan mencapai 30 juta orang pada 2020, jika tidak ada upaya pencegahan yang baik, kata penanggung jawab "Diabetic Center" Asri Medical Center (AMC) Dr Agus Widiyatmoko SpPD MSc."Data yang ada menunjukkan saat ini prevalensi diabetes di perkotaan Indonesia sekitar 5,6 persen. Hal ini terjadi karena gaya hidup masyarakat semakin tidak sehat, seperti kurang olah raga, pola makan yang tidak seimbang, dan obesitas," katanya di Yogyakarta, Sabtu. Ia mengatakan, diabetes merupakan penyakit degeneratif yang sering menimbulkan komplikasi kardiovaskular. Ada beberapa jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1, tipe 2, dan gestasional.Diabetes tipe 1 ditandai dengan ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin karena adanya proses autoimun. Diabetes tipe 1 sering juga disebut diabetes yang tergantung insulin dan biasanya menyerang sejak usia anak-anak. Diabetes tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat sehingga menyebabkan resistensi insulin. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak ditemukan."Jika dulu penyakit diabetes tipe 2 dihubungkan dengan usia lanjut, saat ini diabetes tipe 2 dapat menyerang sejak usia anak-anak, remaja, dan usia dewasa," katanya. Selain diabetes tipe 1 dan tipe 2, menurut dia, ada juga diabetes gestasional, yakni diabetes yang terjadi pada kehamilan. Seorang ibu yang menderita diabetes gestasional memiliki risiko untuk terjadinya diabetes tipe 2 di kemudian hari dan bayi yang dilahirkannya memiliki risiko yang sama pada waktu dewasa.Ia mengatakan, seseorang yang telah menderita diabetes, ibaratnya telah menandatangani kontrak seumur hidup

dengan diabetes. Hal ini terjadi karena saat ini belum ada terapi yang dapat mengembalikan fungsi pankreas menjadi normal kembali. Jika sudah menderita diabetes, yang bisa dilakukan adalah mengontrol agar kadar gula darah tidak melebihi batas yang dianjurkan. Jika kadar gula darah tidak diatur dengan baik, penderita diabetes akan mengalami komplikasi. Komplikasi yang terjadi dapat ringan sampai berat, akut atau kronis, bahkan penyebab kematian terbesar penderita diabetes adalah terjadinya komplikasi kardiovaskuler. "Untuk itu, seorang penderita diabetes harus mendapatkan edukasi yang benar tentang penyakitnya dan pola hidup sehat, olahraga yang teratur, diet yang sesuai dan mendapatkan terapi medis yang tepat, agar dapat mengontrol kadar gula darahnya dan terhindar darikomplikasi," katanya. Terkait dengan pelaksanaan puasa selama Ramadan, ia mengatakan, penderita diabetes yang menjalani ibadah puasa juga harus melakukan penyesuaian. Jika sebelum puasa diet yang dilakukan adalah dengan makan tiga kali sehari, saat puasa menjadi hanya dua kali sehari. Menurut dia, olah raga yang dilakukan juga harus mendapatkan penyesuaian dan terapi penderita diabetes baik yang diminum maupun suntikan insulin harus disesuaikan pada saat puasa," katanya. "Namun demikian, mengingat kondisi dan komplikasi diabetes, beberapa penderita tidak bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan baik. Oleh karena itu, penderita diabetes juga perlu diberikan edukasi bagaimana tetap mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik," katanya. ant/kpo http://republika.co.id/berita/69739/Penderita_Diabetes_di_Indonesia_30_Juta_Orang

Dalam Ruangan Kesehatan edisi ini akan kami laporkan Hari Diabetes Sedunia. Tanggal 14 November adalah Hari Diabetes Sedunia. Dan tahun ini adalah yang ke 16 kali. Untuk menekankan setiap penderita kencing manis atau pengidap bahaya kencing manis dapat menikmati hak pendidikan, pencegahan dan pengobatan terkait, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) dan Federasi Diabetes Sedunia menetapkan tema Hari Diabetes Sedunia tahun ini sebagai " Setiap Orang Menikmati Perawatan Kesehatan Diabetes". Penyakit kencing manis merupakan sejenis penyakit umum kronis yang tidak menular. Penyakit itu disebabkan pankreas manusia kekurangan sekresi insulin keturunan, setelah lahir atau disebabkan ketidak seimbangan fungsi insulin. Bahaya diabetes sangat besar dan dapat memungkinkan penderita lemah ginjal, menjadi buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak komplikasi yang serius dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Pada umumnya, tingkat kematian penderita diabetes lebih tinggi 11 kali lipat daripada bukan penderita diabetes.

Untuk mengundang kepedulian seluruh dunia akan bahayanya diabetes. WHO dan Federasi Diabetes Internasional bersama menetapkan mulai tahun 1991, setiap tanggal 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. Hari itu adalah hari jadi sarjana Kanada, Frederic Grant Banting, memilih hari itu adalah untuk memperingati sumbangannya terhadap umat manusia di bidang kedokteran. Tahun 1923, Banting mendapat hadiah Nobel karena menemukan insulin. Sehubungan dengan diabetes mendatangkan bahaya terhadap umat manusia, WHO menyebut penyakit tersebut sebagai malapetaka abad ke-21. Di negara maju, diabetes telah merupakan penyakit ke-4 besar yang mengakibatkan kematian populasi. Federasi Diabetes Internasional memprakirakan, dewasa ini, jumlah penderita diabetes di seluruh dunia melampaui 200 juta, dan angka itu akan mencapai 350 juta orang sampai tahun 2025, di antaranya 80 persen penderita terpusat di negara yang penghasilannya kecil dan menengah. WHO bersamaan menekankan hak ' setiap orang menikmati perawatan kesehatan diabetes', khusus mempedulikan kelompok lemah di lingkup dunia, dan mengimbau berbagai pemerintah dan umum mengindahkan dan menjamin haknya kelompok lemah itu. Kelompok lemah tidak memperoleh pencegahan dan pelayanan medis tepat waktu karena miskin atau sebab lainnya, khususnya kelompok warga desa yang mencari nafkah di kotakota, mereka kebanyakan tidak terjangkau dalam sistem kebugaran kesehatan, bahkan

kekurangan kesadaran mengenai diabetes. Maka, pemerintah berbagai negara di dunia, terutama negara berkembang perlu sangat memperhatikan hal itu, dan mengintensifkan pemasokan dana, menyempurnakan sistem kesejahteraan sosial, menyediakan kepada kelompok lemah di bidang pendidikan dan sumber daya medis mengenai diabetes yang lebih banyak.

Penderita Diabetes Hong Kong Naik Sampai 500 Ribu Selama 20 Tahun. Berdasarkan prakiraan Federasi Diabetes Internasional, jumlah penderita diabetes seluruh dunia akan bertambah sampai 350 juta orang sampai tahun 2025, sedangkan penderita sejenis di Hong Kong juga akan melonjak sampai 1,2 juta dari 700 ribu sekarang. Berdasarkan prakiraan Federasi Diabetes Internasional, dewasa ini, rata-rata setiap 10 detik akan terdapat seorang penderita diabetes meninggal di seluruh dunia, bersamaan terdapat sekitar 2 orang sebagai penderita baru diabetes. Di Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, jumlah penderita diabetes sedang muncul kecenderungan meningkat dan semakin muda usianya. Menurut penjelasan, Biro Administasi Kedokteran Hong Kong setiap tahun harus mengucurkan 5,3 miliar dolar Hong Kong untuk biaya pengobatan diabetes dan merupakan 6,4 persen total belanja medis biro tersebut. Organisasi medis terkait berpendapat, pemerintah hendaknya memasok lebih banyak sumber daya untuk pendidikan massa mengenai diabetes, dalam rangka meningkatkan kesadaran diabetes massa Hong Kong, sekuat tenaga mencegah terus naiknya jumlah penderita tersebut.

Pola Penghidupan Sehat Bermanfaat Bagi Pencegahan Diabetes. Suatu survei terbaru periset Finlandia menunjukkan, bagi kelompok rawan diabetes, struktur makanan yang sehat dan mengadakan latihan jasmani yang layak bermanfaat bagi pencegahan diabetes. Menurut laporan media Finlandia, balai riset kesehatan umum negara Finlandia dalam suatu penelitian pelacakan terhadap kelompok rawan diabetes sejumlah 500 orang, separuh dari mereka menerima pengarahan efektif di bidang makanan dan latihan jasmani, misalnya pengurangan penyerapan lemak jenuh, banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, setiap hari mengadakan latihan jasmani selama 30 menit, sedangkan separuh lainnya dibiarkan pola kebiasaan hidup seperti biasa. Selama pemeriksaan pelacakan terhadap dua grup itu, para periset menemukan, dalam grup yang mendapat pengarahan, risiko mereka mengidap diabetes lebih rendah 15 hingga 20 persen daripada yang tidak mendapat pengarahan.

Periset Finlandia berpendapat, pola kehidupan sehat yang memperhatikan kesehatan makanan dan mengadakan latihan jasmani pro-aktif tidak saja dapat menurunkan risiko diabetes tipe II dalam kelompok rawan diabetes, tapi juga dapat menunda waktu berjangkitnya penyakit. Biarpun intervensi sederhana terhadap pola kesehatan tidak tentu dapat mencegah semua orang mengidap diabetes tipe II, tapi cara tersebut pasti dapat menunda waktu berjangkitnya diabetes penderita. http://big5.cri.cn/gate/big5/indonesian.cri.cn/1/2006/11/14/[email protected]

Related Documents


More Documents from "wulan reksa fortuna"

Tata Laksana Nyeri
October 2019 21
Pengobatan Tbc
October 2019 27